Anda di halaman 1dari 32

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Maksud dan Tujuan menghadapi era giobaiisasi dan masa depan yang semakin modern sekarang ini, diperlukan tenaga-tenaga ahli yang menguasai ilmu pengetahuan dan terampil di hidangnva. Kernenterian Hukurn dan Ham sebagai lembaga penyelenggara rnempunyai tujuan untuk mencetak dan menguasai pengetahuan dasar teknik, terampit, kreatif inovatif dan herdedikasi tinui dalam menehadapi masa denan. Seorang harus mampu mengawasi, menganalisis dan memecahkan masalahmasalah keteknikan secara ihniah yang didasari oleh sikap kepribadian kuat, jujur, berkualitas dan tanggung jawab sehingga diharapkan dapat ikut berperan aktif dalam menyukseskan

pembangunan nasional. 1.2. Latar Belakang Proyek Pemerintah Pandeglang saat ini tidak ada tempat yang memadai untuk standar rutan . Kantor Rutan kurang memadai ,maka diadakanlah Revitalisasi Kantor Rutan Pandeglang yang terletak dikota Pandeglang. 1.3. Lokasi dan Data Proyek 1.3.1. Lokasi Proyek Proyek Rehabilitasi Sarana Ibadah ( Masjid ) terletak di :
1. 2.

Alamat

: J1n. Raya Pandeglang KM 6,5 Serang Banten.

Kabupaten : Serang

1.3.2. Data Administrasi Proyek Data-data umum dari proyek Rehabilitasi Sarana Ibadah ( Masjid ) adalah sebagai berikut: 1. Nama Proyek 2. Lokasi 3. Pekerjaa : Rehabilitasi Sarana Ibadah ( Masjid ) : Jln. Raya Pandeglang KM 6,5 Serang Banten. : a. Pekerjaan struktur b. pekerjaan non-struktur 4. 5. 6. 7. 8. Fungsi Bangunan Pemilik Proyek (Owner) Pelaksan (contractor) : Tempat Ibadah : Kementerian Hukum dan Ham : CV.ROHPOET JAYA :CV.KREASI : PT JASA BINA SARI MUSTIKA

Konsultan Pengawas Konsultan Perencana

9.

Nilai Kontrak (INCL PPN) : Rp. 293.280.000,00 : lump sum & unit price : 90 Hari Kalender ( 16 Juli -- 13

10. Jenis Kontrak 11. Waktu Pelaksanaan Oktober 2012) 1.3.3. Data Teknis Proyek

Proyek gedung ini terbagi dalam 2 macam pelaksanaan pekerjaan yaitu : 1. Pekerjaan StrukturKolom Praktis 1. Balok 2. Dinding Bata 3. Sloof 4. Rangka Baja ringan 2. Pekerjaan Non-Struktur a. Persiapan
1 2 3 4 5 1) 2)

Mobilisasi dan Demobilisasi. Pembuatan Gudang Alat dan Material Galian tanah. Pembersihan lapangan. Pekerjaan Mekanikal & Elektrikal

Pekerjaan lnstalasi Listrik Pekerjaan Plumbing

BAB 2 MANAJEMEN PROYEK


2.1. Pengertian Umum Manajemen adalah suatu proses untuk memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan tertentu. Manajemen proyek sangat diperlukan dalam suatu proyek berfungsi sebagai wadah atau tempat karena

untuk mengatur suatu

pekerjaan yang satu dengan yang lainnya agar dapat saling bekerja. sama sehingga program kerja yang telah direncanakan dapat diselesikan sesuai dengan waktu yang tclah ditetapkan. Semua unsur unsur pengelola proyek harus dapat bekerjasama dengan baik agar tercapai tujuan proyek secara optimal sehingga dapat terkoordinasi secara efektif dan efisien serta pelaksanaan pekerjaan dapat bekerja sesuai dengan rencana. Sasaran utama manajemen proyek dapat dikategorikan sebagai berikut:
1.

Menciptakan organisasi di kantor pusat maupun di lapangan yang menjamin beroperasinya pekerjaan proyek secara kelompok.

2.

Bagi

kontraktor,

manajemen

proyek

tersebut

digunakan

untuk

mempertahankan dan mengembangkan reputasi terhadap kualitas pekerjaan yang dilaksanakan.


3.

Pengembangan dan penyelesaian suatu proyek dalam budget yang telah ditentukan, jangka waktu yang telah ditentukan dan kualitas bangunan harus sesuai dengan spesifikasi yang telah dirumuskan.

4.

Menciptakan iklim kerja yang mendukung balk dari segi sarana, kondisi kerja, keselamatan kerja dan komunikasi timbal batik yang terbuka antara atasan dan bawahan.

Fungsi-fungsi manajemen sccara umum dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Fungsi perencanaan (planning), berupa tindakan pengembalian keputusan yang mengandung data/informasi, asumsi maupun fakta kegiatan yang akan dipilih dan akan dilakukan pada masa mendatang. Manfaat dari fungsi perencanaan adalah sebagai alat

pengawas maupun pengendalian, atau pendoman pelaksanaan kegiatan, serta sarana untuk mentilih dan menetapkan

Bentuk tindakan tersebut antara lain :


a. b. c. d.

Menetapkan tujuan dan sasaran usaha. Menyusun rencana induk jangka panjang dan pendek. Menyumbangkan strategi dan prosedur operasi. Menyiapkan pendanaan serta standar kualitas yang

diharapkan. 2. Fungsi organisasi (organizing), berupa mempersatukan kumpulan kegiatan tindakan-tindakan yang guna

manusia,

mempunyai

pekerjaan masing-masing, saling berhubungan dengan tata cara tertentu dan berinteraksi dengan lingkungannya dalam rangka

mendukung tercapainya tujuan. Manfaat dari fungsi organisasi adalah merupakan pedoman pelaksanaan fungsi, dimana pembagian tugas serta hubungan tanggung jawab serta delegasi kewenangan kelihatan jelas. Tindakan tersebut antara lain :
a. b. c. d.

Menetapkan daftar penugasan. Menyusun lingkup kegiatan. Menyusun struktur kegiatan Menyusun daftar personil organisasi berikut lingkup tugasnya.

3. Fungsi pelaksanaan (actuating), berupa tindakan untuk menyelaraskan seluruh anggota organisasi dalam kegiatan pelaksanaan, serta agar seluruh anggota organisasi dapat bekerja sama dalam pencapaian tujuan bersama. Manfaat dari pelaksanan ini adalah terciptanya keseimbangan tugas, hak dan kewajiban masingmasing bagian dalam organisasi, dan mendorong tereapainya elisiensi serta kebersamaan dalam bekerjasama untuk tujuan bersama. Tindakan tersebut antara lain : a. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan. b. Mendistribusikan tugas, wewenang dan tanggung jawab. c. Memberikan pengarahan penugasan dan motivasi. 4. Fungsi pengendalian (controlling), berupa tindakan pengukuran

kualitas

penampilan

dan

penganalisaan

serta

pengevaluasian

penampilan yang diikuti dengan tindakan perbaikan yang harus diambil terhadap penyimpangan yang terjadi (diluar batas toleransi). Manfaat dari fungsi pengendalian adalah memperkecil kemungkinan kesalahan yang terjadi dari segi kualitas, kuantitas, biaya maupun waktu Tindakan-tindakan tersebut antara lain :
a. b. c. d.

Mungukur kualitas hasil. Membandingkan hasil terhadap standar kualitas. Mengevaluasikan penyimpangan yang terjadi. Memberikan saran-saran perbaikan.

e. Menyusun laporan kegiatan.

2.2. Unsur Unsur Pengelola Proyek Salah satu maksud dan tujuan manajemen proyek adalah

menentukan struktur organisasi proyek yang merupakan kerangka pembagian tugas serta suatu kesatuan unsur beserta fungsinya yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya Tujuan secara umum yang hams dicapai dalam organisasi proyek adalah : 1. Memenuhi semua persyaratan dan spesifikasi yang telah ditetapkan.
2. Selesai

tepat pada waktunya, maksudnya adalah pada saat

pelaksanaan pembangunan dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan time schedule yang telah ditentukan.
3. Penghematan

biaya artinya

dengan

biaya

yang

minimal

dapat dipertanggungjawabkan kualitas dan pengawasannya

sehingga efisiensi kerja juga ikut men ingkat.


4. Keamanan dan keselamatan karja baik bagi pekerja maupun bangunan

dapat tercapai. 2.2.1. Unsur Pelaksana Proyek Banyak pihak pihak yang terlibat dan mendukung terselanggaranya pekerjaan dalam pelaksanaan suatu proyek. Pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Proyek Revitalisasi Kantor Rumah Tahanan Pandeglang adalah sebagai berikut :

1. Pemberi tugas/pemilik
2 . 3 . 4 .

: Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Serang : CV. Kreasi Tekniktama Mandiri : PT. Jasa Bina Sari Mustika : CV.ROHPOET JAYA.

Konsultan Pengawas proyek Konsultan perencana Pelaksana (contractor)

Penjelasan mengenai tugas atau wewenang masing-masing unsur atau pihak yang terikat dan terkait dalam pelaksanaan proyek Rehabilitasi sarana ibadah ( Masjid ) adalah sebagai berikut: 1. Pemberi tugas/pemilik proyek Pemberi tugas atau pemilik proyek adalah suatu lembaga atau perseorangan yang menghendaki suatu pekerjaan dilaksanakan oleh kontraktor atau pemborong (sehubungan dengan kepentingan atau hasil pekerjaan tersebut) atau wakilnya yang ditunjuk dalam pekerjaan yang dimaksud. Pada proyek Rehabilitasi sarana ibadah ( Masjid ), sebagai selaku pemilik proyek atau owner adalah Kementrian Hukum dan Ham Tugas dan tanggung jawab pemilik proyek adalah sebagai berikut :
a. Menyediakan area lokasi, pengawasan serta biaya pelaksanaan. b. Dapat mengambil alih pekerjaan secant sepihak jika telah terjadi hal-hal

diluar kontrak yang ditetapkan.


c. Menerima laporan ketnajuan proyek. d. Menerima pekerjaan yang telah seiesat. e. Meminta

pertanggungjawaban

Manajemen

Konstruksi,

Konsultan

Perencana, Konsultan Pengawas dan Kontraktor.


f.

Berhak menolak pekerjaan-pekerjaan yang tidak sesui dengan gambar. rencana dan berhak mencabut tugas Kontraktor tersebut bila tidak niampu g. Menerima pekerjaan yang telah selesai dan menyetujuinya

2. Kontraktor Kontraktor adalah badan hukum yang menerima tugas untuk

melaksanakan pekerjaan pembangunan suatu proyek sesuai dengan pedoman gambar bestek, rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) serta spesifikasi yang terdapat pada dokumen kontrak. Kontraktor pada Proyek Rehabilitasi sarana ibadah ( Masjid ) Tugas dan kewajiban kontraktor :
a. Melaksanakan pekerjaan yang diberikan dengan mematuhi peraturan

dalam dokumen kontrak yang berkaitan dengan penyelenggaraan bangunan berupa gambar-gambar kerja, rencana kerja dan syarat-syarat dari konsultan perencana.
b. Menyediakan tenaga kerja, peralatan kerja dan bahan-bahan yang

sesuai dengan yang disyaratkan. Mengadakan perhitungan kembali atas ukuran-ukuran yang diannggap merugikan dalam menggambar detail pelaksanaan (shop drawing) serta perbaikan gambar kerja dan gambar akhir pekerjaan (as built drawing) setelah disetujui konsultan pengawas sesuai dengan

pelaksanaan di lapangan sehingga akan mempermudah dalam pelaksanaaan dan pengawasan pekerjaan di lapangan
c. Menyelesaikan dan menyerahkan seluruh pekerjaan sesuai dengan

ketentuaan.
d. Membayar semua biaya pelaksanaan seperti upah buruh, sewa alat dan

peralatan kerja lainnya.


e. Membuat laporan harian, in ngguan dan bulanan. f.

Mengadakan perbaikan selaina masa pemeliharaaan. pengujian terhadap hasil pekerjaan yang telah

g. Mengadakan

dilaksanakan. 3 Konsultan pengawas Konsultan pengawas pada Proyek Rehabilitasi sarana ibadah ( Masjid ) adalah CV. KREASI TEKNIKTAIVIA MANDIRi. Konsultan pengawas adalah hadan atau perorangan yang ditunjuk oleh pernilik proyek untuk membantu dalam pengelolaan pelaksanaan pekerjaan pembangunan mulai dari awal hingga berakhirnya pekerjaan. Konsultan pengawas memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut :
a. Menyelesaikan pekerjaan dalam waktu yang telah ditentukan. b. Membimbing dan mengadakan pengawasan secara periodik dalam

pelaksanaan.
c. Mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan konstruksi serta aliran

informasi berbagai bidang agar pelaksanaan pekerjaan berjalan lancar.


d. Mengatasi dan memecahkan persoalan yang timbul di lapangan agar

dicapai hasil akhir sesuai yang diharapkan dengan kualitas, kuantitas serta waktu pelaksanaan yang telah ditetapkan.

e. Menerima atau menolak material dan peralatan yang didatangkan oleh

kontraktor.
f.

Menghitung dan menyiapkan adanya kemungkinan tambah atau berkurangnya pekerjaan.

g. Menghentikan sementara pekerjaan bila terjadi penyimpangan dari

peraturan yang berlaku.


h. Menyusun laporan kemajuan pekerjaan dalam kurun waktu harian,

mingguan dan bulanan kepada pemilik proyek

Konsultan perencana Konsultan perencana adalah badan hukum atau perseorangan yang memenuhi persyaratan untuk melaksanakan tugas membuat

perencanaan lengkap dari suatu pekerjaan bangunan yang ditunjuk oleh pemilik proyek. Konsultan dalam Proyck Rehabilitasi sarana ibadah ( Masjid ) adalah PT. JASA BINA SARI MUSTIKA. Tugas dan tanggung jawab dari konsultan perencana meliputi: a. Melakukan survey pengumpulan data dan informasi dilapangan. serta Persiaratan / standar-standar terkait termasuk survey harga satuan bahan dan upah tenaga. inenthuat konsep design pra rencana, gambar kerja, rencana Kerja dan Syarat-syaratnya (RKS). Rencana Anggaran Belanja (RAB), perhitungan struktur dan laporan perencanaan.
b. Membantu owner dalam menyiapkan bahan dan proses. Melakukan

perubahan perencanaan dalam kaitannya dengan permasalahan di lapangan setelah disetujui konsultan pengawas.
c. Melakukan pengawasan berkala pada saat pelaksanaan konstruksi,

mengawasi/memeriksa terhadap perancangan dalam hal ukuran, bahan dan persyaratan sesuai dengan RKS.
d. Memberikan gambaran yang lebih detail apabila diperlukan. e. Menjawab pertanyaan kontraktor dalam hal pelaksanaan konstruksi dan

kejelasan RKS.
f.

Memberikan saran di lapangan agar hasil pelaksanaan mencapai optimal.

g. Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pengguna jasa dan

pihak kontraktor tentang pelaksanaan pekerjaan 5. Penyedia bahan material (supplier) Merupakan perseorangan atau jawatan (badan usaha) untuk

menyediakan bahan material/peralatan konstruksi yang dibutuhkan dan ditunjuk oleh kontraktor dengan persetujuan konsultan pengawas untuk bekerja sama sesuai dengan bidangnya dan

mempertanggungjawabkan pekerjaan kepada kontraktor.

2.2.2 Hubungan Kerja antar Unsur Pelaksana Proyek I . Skema hubungan kerja antara unsur pelaksana Proyek Revitalisasi Kantor Rumah Tahanan Pandeglang dapat dilihat pada Gambar 2.2 berikut ini :

Gambar 2.2 Hubungan Kerja Antar Unsur Pelaksana Proyek Keterangan bagan : a. Garis hubungan kontrak

Adalah garis yang menunjukkan kewajiban kerja antara unsur-unsur pengelola proyek yang terkait dalam ketentuan kontrak. b. Garis hubungan fungsional --------

Adalah garis yang menunjukkan kewajiban kerja antara unsur-unsur pengelola proyek yang berupa pengawasan dan pengendalian. c. Garis hubungan konsultasi

Adalah garis yang menunjukkan hubungan antara pelaksana dan perencana yang berupa konsultasi. 2. Pola dasar hubungan kerja a. Hubungan kerja pemilik proyek dengan konsultan perencana : 1) Pemilik proyek pemberi tugas perencanaan proyek yang meliputi perencanaan

desain gedung lengkap dengan perhitungan konstruksi dan perhitungan rencana anggaran biaya kerja kepada konsultan perencana. Konsultan perencana membuat gambar desain gedung lengkap dengan perhitungan konstruksi, rencana utilitas dan fasilitas-fasilitas lain dan membuat perhitungan anggaran biaya konstruksinya sesuai permintaan pemilik proyek. b. Hubungan kerja petnilik proyek dengan konsultan proyek :

1) Pemilik proyek memberikan wewenang pengawasan penuh secara langsung terhadap

pelaksanaan proyek mulai dari perencanaan schedule kerja sampai pembangunan.


2) Konsultan pengawas bertanggungjawab

pada akhir

atas

terlaksananya

pembangunan proyck dan memherikan lanoran seeara terinci menqentli perkembanagan dan proses pelaksanaan proyek sejak awal sampai akhir. c. Hubungan kerja pemilik proyek dengan kontraktor pelaksana :
1) Pemilik proyek memberi tugas pelaksanaan pembangunan proyek kepada kontraktor

petaksana sesuai dengan gambar-gambar kerja persyaratan yang telah ditentukan.


2) Kontraktor pelaksana mempertanggungjawabkan hasil pelaksanaan kerja kepada

pemilik proyek. d. Hubungan kerja konsultan perencana dengan kontraktor pelaksana:


1) Konsultan perencana memberikan gambar-gambar rencana serta detailnya, serta

menyerahkan tahap-tahap pekerjaan yang harus dikerjakan oleh kontraktor pelaksana untuk pelaksanaan proyek.
2) Kontraktor

bertanggung

jawab

untuk

merealisasikan

proyek

dan

kesesuaian

pelaksanaan dengan perencanaan yang telah dibuat oleh konsultan perencana. e. Hubungan kerja konsultan pengawas dengan kontraktor pelaksana :
1) Konsultan pengawas memberikan gambar-gambar rencana beserta detailnya, serta

menyerahkan tahap-tahap pekerjaan yang harus dikerjakan oleh kontraktor pelaksana untuk pelaksanaan proyek. Kontraktor pelaksana bertanggung jawab untuk merealisasikan proyek dan kesesuaian pelaksanaan dengan perencanaan yang telah dibuat olek konsultan perencana. 3. Stuktur organisasi kontraktor Rehabilitasi sarana ibadah ( Masjid ) merupakan target akhir yang hams dicapai oleh kontraktor. Agar target dapat tercapai, kontraktor harus menetapkan personilnya dalam kedudukan dan tanggung jawab yang sesuai dengan tingkat keahliannya masing-masing Tugas dan wewenang masing-masing unsur dalam unsur organisasi kontraktor adalah sebagai berikut : 1. Project Manager

Tugasnya :
a. Melaksanakan pemeriksaan ukuran-ukuran yang ada dalam riset lapangan sebelum

aktivitas dimulai.
b. Melakukan pendayagunaan tenaga lapangan untuk efisiensi dan efektivitas kerja. c. Membuat laporan kemajuan fisik pekerjaan setiap minggu serta dilengkapi foto-foto dan

keterangan lengkap.
d. Mengawasi dan menjaga mutu pekerjaan serta memberikan petunjukpetunjuk teknis

yang diberikan.
e. Membuat keputusan di lapangan sepanjang hal tersebut dianggap mendesak. f.

Bertanggung jawab atas semua kualitas proyek, batas penyelesaian proyek dan keterlambatan bila itu terjadi serta bertanggung jawab atas semua barang-barang milik perusahaan.

2. Site Manager Tugasnya :


a. Melaksanakan pemeriksaan ukuran-ukuran yang ada dalam riset lapangan. b. Mengawasi dan menjaga mutu pekerjaan serta memberikan petunjukpetunjuk teknis

yang diperlukan.
c. Membuat laporan kemajuan fisik pekerjaan setiap minggu serta dilengkapi foto-foto dan

keterangan lengkap. Site Engineer


a. Mengumpulkan/menyimpan dengan balk data-data perencanaan pelaksanaan di

lapangan.
b. Mengadakan laporan-laporan secara rutin sesuai dengan petunjuk yang ditetapkan. c. Bertanggung jawab kepada pimpinan proyek d. Bersama-sama pimpinan proyek dan kepala pelaksana membuat laporan harian untuk

dilaporkan kepada pemberi tugas, dalam hal ini adalah pengawas lapangan
5 .

Kepala Pelaksana Tugasnya

a. Bertanggung jawab secara penuh terhadap pelaksanan proyek di lapangan. b. Melaksanakan kegiatan pelaksanaan proyek termasuk fasilitas pendukung sesuai

rencana yang ditetapkan.


c. Menyediakan metode kerja, bahan, alat tenaga kerja yang rnenjadi tanggung jawabnya

sesuai dengan jadwal pelaksanaan.


d. Menyediakan rencana kebutuhan material proyek secara periodik. e. Melaksanakan pengendalian biaya, waktu dan mutu pekerjaan. f.

Menyusun opname/kebutuhan tenaga kerja serta upahnya.

6. Pelaksana Tugasnya :
a. Menjadi koordinator para mandor dan pekerja. b. Bertanggung jawab terhadap laju proyek secara keseluruhan dan kualitas hasil akhir

proyek.
c. Melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang telah disusun oleh pimpinan proyek. d. Bertanggung jawab terhadap setiap hasil pekerjaan lapangan. e. Mengatur pelaksanaan pekerjaan dari kepala pelaksana agar didapat efisiensi yang

optimal.
f.

Memeriksa kembali pekerjaan-pekerjaan yang telah dilaksanakan kalaukalau masih ada kekurangan

g. Mengopname pekerjaan tiap dua minggu sekali untuk pengupahan kepada mandor

7. Logistik Tugasnya :
a. Merinci secara detail kebutuhan bahan dan peralatan sebagairnana yang teiait b. Menyediakan permintaan bahan atau peralatan sesuai yang direncanakan haik

terhadap iumlah maupun mutunya.


c. Mengontroi perincian bahan dan peralatan sesui yang direncanakan baik terhadap

jumlah maupun mutunya.


d. Menyimpan serta mengamankan dengan benar terhadap bahan dan peralatan yang

ada diproyek.
e. Membuat laporan secara berkala baik harian maupun mingguan kepada pimpinan

proyek.
f.

Mengatur dan menyimpan material di lapangan.

g. Menolak atau mengembalikan material yang datang, jika material tersebut sesuai

dengan pesanan. 8. Administrasi Proyek

Pihak administrasi proyek adalah orang yang menangani masalah administrasi selama proyek berlangsung. Tugas, wewenang dan tanggung jawab dari administrasi proyek adalah sebagai berikut:
a. Mengurusi masalah-masalah yang berhubungan dengan perijinan dalam pekerjaan di

lapangan.
b. Membuat laporan kemajuan fisik pekerjaan setiap minggu serta dilengkapi foto-foto dan

keterangan lengkap. 9. Drafter Drafter adalah pihak yang bertanggung jawab pada penyusunan gambar rencana, terutama penggambaran ulang gambar rencana bila terdapat

perubahan, baik perubahan yang disengaja oleh owner maupun perubahan akibat kondisi lapangan yang tidak sesuai rencana awal, drofier juga menyusun gambar hasil setnentara pekerjaan. 10. Surveyor Surveyor adalah pihak yang bertanggung jawab pada pelaksanaan dari rencana yang telah disusun, bagian ini kadang bakerja bersama bagian arsitekur.

2.3. Perjanjian Kerja 2.3.1. Proses Pelelangan Pelelangan adalah pengadaan barang dan jasa yang dilakukan secara terbuka untuk umum dengan pengumuman secara luas melalui media cetak dan papan pengumuman resmi untuk penerangan umum. serta bilarnana diinungkinkan melalui media elektronika, sehingga masyarakat luas dan dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya. Bila calon penyedia barang atau jasa diketahui jumlahnya karena karekteristik, kompleksitas atau kecanggihan teknologi pengerjaan, dan atau kelengkapan tenaga ahli atau terbatasnya perusahaan yang mampu melaksanakan pekerjaan tersebut, pengadaan barang atau jasa tetap diadakan dengan cara pelelangan. Maksud diadakannya pelelangan (tender) dalam hubungan dengan pelaksanaan pekerjaan adalah diperoleh harga pekerjaan yang bersaing, dengan mutu yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan

persyaratan pembangunan proyek tersebut. Adapun pada Proyek Rehabilitasi sarana

ibadah ( Masjid ) ini mengunakan jenis pelelangan umum. Pelelangan pekerjaan dilaksanakan setelah adanya kesepakatan bersama tentang :
1. Kelengkapan penawaran sesuai dengan RKS yang telah disampaikan pada ruang

lingkup pekerjaan yang dilelang


2. Harga penawaran yang relatif rendah dan dapat dipertanggungjawabkan. 3. Bonafitnya kontraktor serta prestasi kerja.

Kepercayaan pemilik proyek terhadap kontraktor. Menurut Perpres no. 54 tahun 2010 tentang pengadaan barang dan jasa, metode pemilihan penyedia barang/jasa adalah sebagai berikut : I. Pelelangan umum adalah metode pemilihan penyedia barang/jasa yang dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media massa dan papan pengumuman resmi untuk penerangan umum schingga masyarakat luas dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualitikasi dapat mengikutinya.
2. Dalam hal jumlah penyedia barang/jasa yang mampu melaksanakan diyakini

terbatas yaitu untuk pekerjaan yang kompleks, maka pemilihan penyedia barang/jasa dapat dilakukan dengan metoda pel elangan terbatas dan diumumkan secara luas melalui media masa dan papan pengumuman resmi dengan mencantumkan penyedia barang/jasa yang telah diyakini mampu, guna memberi kesempatan kepada penyedia barang/jasa lainnya yang memenuhi kualifikasi.
3. Dalam hal metoda pelelangan umum atau pelelangan terbatas dinilai tidak efisien

dari segi biaya pelelangan, maka pemilihan penyedia barang/jasa dapat dilakukan dengan metoda pemilihan langsung, yaitu pemilihan penyedia barang/jasa yang dilakukan dengan membandingkan sebanyak-banyaknya penawaran,

sekurangkurangnya 3 (tiga) penawaran dari penyedia barang/jasa yang telah lulus prakualifikasi serta dilakukan negosiasi baik teknis maupun biaya serta hams diumumkan minimal melalui papan pengumuman resmi untuk penerangan umum dan bila memungkinkan melalui internet.
4. Dalam keadaan tertentu dan keadaan khusus, pemilihan penyedia barang/jasa dapat

dilakukan dengan cara penunjukan Iangsung terhadap 1 (satu) penyedia barang/jasa dengan cara melakukan negosiasi baik teknis maupun biaya sehingga diperoleh

harga yang wajar dan secara teknis dapat dipertanggungjawabkan.

2.3.2. Surat Perjanjian Kerja Surat perjanjian kerja mengatur hubungan kerja antar semua komponen yang berperan dalam pembangunan proyek. Surat perjanjian kerja ini memuat semua semua wewenang dan tanggung jawab semua unsur pengolaan sebuah proyek. Surat ini juga untuk mengatur hubungan antar pemilik proyek, konsultan perencana dan pengawas, serta kontraktor pelaksana, sehingga proses perencana, pengelolaan. Pelaksanaan, pengawas dan pengorganisasi dapat berjalan secara efektif. Kontraktor sebelum melaksanakan pekerjaan diharuskan mengadakan penelitian, antara lain : 1. Lapangan atau didirikannya hangunan yang akan dikerjakan. 2. Gambar-gambar dan perubahannya secara menyeluruh berikut RKS dan perubahannya. 3. Penjelasan-penjelasan yang tertuang dalam berita acara. Pekerjaan harus disesuaikan dan dilaksanakan menurut :
1. RKS (Rencana Kerja dan Syarat-syarat) dan gambar-gambar detail untuk keperluan ini. 2. RKS (Rencana Kerja dan Syarat-syarat) dan segala perubahan-perubahannya yang

tercamtum dalam berita acara.


3. Petunjuk-petunjukdari pimpinan proyek, unsur-unsur terkait dan konsultan pengawas

2.3.3. Dokumen Kontrak Setelah melalui tahapan-tahapan pelelangan dari mulai diadakannya pengumuman atau penyebarluasan diadakannya pelelangan sampai dengan pengumuman pemenang pelelangan yang telah diketahui kriteria, maka selanjutnya melakukan tahap yang harus disepakati oleh kedua belah pihak yang bersangkutan, yaitu pemilik proyek dan kontraktor pelaksana, adalah melaksanakan kontrak kerja. Kontrak kerja merupakan suatu kegiatan perjanjian yang dilakukan oleh dua belah pihak atau lebih untuk saling mengikatkan diri guna melaksanakan suatu hal yang telah disepakati bersama. Dan dalam pelaksanaan perjanjian kerja atau kontrak, perlu adanya suatu dokumen kontrak yang merupakan kesepakatan bersama yang telah dibuat dengan tanpa adanya paksaan dari salah satu pihak.

2.3.4. Rencana Kerja Perlu adanya tahap perencanaan pelaksanaan pekerjaan terlebih dahulu agar pekerjaan yang dilakukan dapat terkendali dengan baik. Rencana kerja merupakan kegiatan awal yang harus dilakukan dalam pelaksanaan pekerjaan. Fungsi dilaksanakannya rencana kerja antara lain
1. 2. 3.

Menjadi pedoman pelaksanaan pekerjaan. Pekerjaan dapat terkendali. Dapat menilai pekerjaan yang dihasilkan.

2.4. Pengendalian Proyek Suatu proyek tidak akan terlaksana dengan baik apabila pimpinan proyek tidak dapat mengendalikan jalannya proyek tersebut dengan baik. Pengendalian proyek harus dilakukan teats menerus selama proyek itu berlangsung. Peninjauan secara periodik sangat efektif dalam membandingkan kemajuan proyek. Metode

pengendalian proyek didasarkan pada perencanaan dan rencana kerja sebagai dasar untuk membandingkan kemajuan proyek. Pengendalian proyek mutlak diperlukan untuk mencapai pekerjaan yang diharapkan. Kualitas pekerjaan menjadi target tanpa meninggalkan segi ekonomis dan waktu pelaksanaan pekerjaan. Pengendalian pekerjaan proyek dilakukan antara lain :

1. 2. 3.

Pengendalian mutu (Quality Control) Pengendalian biaya (Budget Control) Pengendalian waktu (Time Control)

Pengendalian proyek merupakan suatu unsur yang diperlukan sebagai alat untuk menjamin kelangsungan kegiatan dan tetapnya haluan yang menuju kepada sasaran yang akan dicapai. Manfaat pengendalian proyek tersebut antara lain:

1. Pengendalian selama pelaksanaan proyek dilakukan sebagai pengaman untuk keperluan koreksi operasional, sehingga tujuan tidak menyimpang dari apa yang telah direncanakan.

Pengendalian setelah pekerjaan proyek pembangunan selesai dapat dipakai sebagai alat pengukur keberhasilan yang sangat berguna untuk perencanaan selanj utnya. 2.4.1. Pengendalian Mutu (Quality Control) Pengendalian mutu dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pengawasan dan pengarahan pelaksanaan serta uji mutu bahan material selama pelaksanaan berlangsung maupun setelah selesai pekerjaan agar dapat menghasilkan mutu pekerjaan yang sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam kontrak kerja.

Pengendalian mutu pada proyek Rehabilitasi sarana ibadah ( Masjid ) dilakukan oleh konsultan pengawas dan juga dilakukan oleh pihak kontraktor dengan cara pengarahan dan pengawasan di lapangan terhadap para tenaga kerja. Selain pengawasan pekerjaan juga dilakukan pengawasan mutu terhadap bahan material yang akan digunakan, misal : bahan material semen portland, dimana konsultan pengawas berhak memeriksa semen portland yang akan disimpan di gudang pada setiap waktu dan dapat menyatakan untuk menerima atau menolak semen portland tersebut. Pengendalian mutu juga dilakukan dengan pengujian laboratorium untuk mutu beton, baja, kayu dan lain-lain. 2.4.2. Pengendalian Biaya (Budget Control) Pengendalian biaya proyek pada umumnya bersangkutan dengan keuntungan yang

bisa dicapai dan mencegah terjadinya pembengkakan biaya tanpa meninggalkan faktor kualitas. Pengendalian biaya pada proyek ini dilakukan secara rutin selama pelaksanaan pekerjaan oleh pelaksana yaitu CV.Rohpoet jaya , yang diawasi oleh konsultan pengawas proyek yaitu PT.Mitra Design Engineering. Hasil pengendalian biaya iwujudkan dalam bentuk laporan keuangan mingguan yang berisi rincian pemasukan dan pengeluaran operasional maupun non-operasional sehingga penyimpangan atau ketidakseimbangan pengeluaran dapat segera diketahui. Pegendalian biaya

dikendalikan juga dengan aturan pembayaran proyek yang telah disepakati bersama dan tertuang dalam gambar rencana (bestek). Pengendalian biaya di lapangan dititikberatkan pada pengadaan sumber daya dan harus dilakukan dengan metode yang tepat sehingga bisa dicapai efisien biaya Hal yang mempengaruhi pengendalian biaya suatu proyek. yaitu antara lain :
1.

Pengendalian terhadap harga pembelian bahan material bangunan dengan tetap mempertimbangkan kuaiitas bahan material sesuai dengan bestek.

2.

Banyaknya tenaga kerja disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan pada waktlInva itu secara optimal

3.

Pemberian upah tenaga kerja berdasarkan status tenaga kerja serta waktu kerja sesuai dengan kontrak yang telah dikenakati oleh ke dua belah pihak 4. Biaya pengadaan dan operasional alat diseimbangkan dengan tenaga kerja

yang ada. 2.4.3. Pengendalian Waktu (Time Control) Pengendalian waktu pelaksanaan pekerjaan sangat penting dalam penyelesaian proyek, alat yang digunakan dalam pengendalian waktu :
1.

Time schedule

Time schedule merupakan suatu rencana terperinci mengenai prosentase dari bagian-bagian pekerjaan yang harus dicapai dalam waktu tertentu. Untuk dapat mengetahui prosentase pekerjaan, maka bobot tiap jenis pekerjaan dihitung dan dijumlah, kemudian dibuat curva yang menyatakan prosentase bobot pekerjaan dalam interval waktu yang dimaksud. Time schedule juga dapat diartikan alat bantu bagi kontraktor/pelaksana utama dalam

melaksanakan perencanaan.
2.

pekerjaannya

sehingga

semua

dapat

berjalan

sesuai

dengan

Curva S

Curva S adalah kurva atau grafik yang menyatakan hubungan antara nilai kumulatif kemajuan dalam prosentase dengan waktu pelaksanaan pekerjaan proyek pembangunan dalam satuan waktu. Fungsi curva S adalah sebagai alat untuk mengevaluasi prestasi pekerjaan yang dilaksanakan sudah sesuai atau menyimpang dari rencana pekerjaan dalam satuan waktu mingguan sehingga bila ada penyimpangan antara pekerjaan yang dilaksanakan dengan perencanaan (gambar rencana) dapat segera diketahui dan diambil langkah penyelesaiannya. 2.5. Evaluasi Hasil dan Kontrol Pekerjaan perlu ditentukan system pengendalian terhadap pelaksanaan pekerjaan proyek untuk memenuhi target yang telah ditetapkan pada pelaksanaan proyek. Penerapan sistem ini adalah membandingkan hasil kerja yang telah dicapai dalam kurun waktu tertentu terhadap target usaha yang telah ditetapkan dalam perencanaan proyek pembangunan, sehingga hal tersebut dapat menjadi tolak ukur dalam mengadakan evaluasi hasil usaha. Keadaan ini diketahui melalui evaluasi teknis yang menyangkut:
1. 2. 3.

Pengendalian kualitas hasil pekerjaan. Pengendalian waktu pelaksanaan pekerjaan. Pengendalian biaya.

Membahas tentang evaluasi, maka tidak terlepas dengan adanya laporan pekerjaan. Laporan tentang kemajuan pekerjaan yang dicapai dan hal-hal yang bersangkutan dengan pelaksanaan pekerjaan di lapangan disampaikan dalam laporan harian dan laporan mingguan. Laporan ini diserahkan oleh kontraktor/pelaksana utama pekerjaan pada rapat mingguan yang digunakan untuk evaluasi kerja, seperti : evaluasi jadwal pelaksanaan proyek, evaluasi arus kas, evaluasi sisa bahan material, evaluasi tenaga kerja, evaluasi cuaca dan lain sebagainya. Sistem Pelaporan dan Koordinasi Sistem pelaporan dan koordinasi adalah perpaduan integrasi permasalahan dan sinkronisasi dalam pelaksanaan suatu kegiatan proyek pembangunan. Tujuan dari sistem pelaporan dan koordinasi dalam kegiatan proyek pembangunan adalah untuk menyelaraskan dan mewujudkan tanggung jawab dari semua pihak sesuai dengan peraturan yang ada serta mengetahui prestasi dan tingkat kemajuan dari jalannya pelaksanaan

pekerjaan di lapangan sehingga bila tidak sesuai dengan rencana dan jadwal dapat diketahui oleh konsultan perencana. Laporan ini berbentuk laporan harian, mingguan dan bulanan.

2.5.1. Laporan Harlan Laporan harian berisi tentang hal-hal yang terjadi di lapangan pada hari tersebut Dan dibuat setiap hari oleh kontraktor/pelaksana utama yang isinya antara lain: 1.
2. 3. 4. 5.

Pekerjaan yang dilaksanakan. Waktu dan jam kerja. Jumlah tenaga kerja. Bahan material dan alat pekerjaan. Keadaan cuaca dan lain-lain.

Laporan harian digunakan untuk memonitor segala kegiatan proyek yang dilaksanakan setiap hari agar dapat berjalan dengan baik. Keuntungan adanya laporan harian ini adalah bila suatu waktu di masa yang akan datang terjadi halhal yang memaksa untuk melihat kembali data maka penelusuran data akan lebih mudah dilakukan. 2.5.2. Laporan Mingguan Laporan setiap minggu dibuat berdasarkan laporan-laporan harian untuk

memperoleh gambaran kemajuan yang telah dicapai dalam satu minggu yang berisi tentang :
1. Jenis pekerjaan yang telah diselesaikan. 2. Volume pekerjaan. 3. Prosentase pekerjaan mingguan. 4. Prestasi kerja. 5.

Catatan lain yang diperlukan.

Bobot prestasi pekerjaan dapat diplotkan ke waktu rencana (time schedule) yang ada dari laporan mingguan, sehingga kemajuan proyek dapat diketahui dan dievaluasi

2.3.3. Laporan Rulanan Dimaksudkan untuk inemperoleh gambaran kemajuan pekerjaan yang dicapai dalam I (satu) bulan dan disusun berdasarkan laporan mingguan selama saw bulan tersebut kemudian dibahas bersama dalam rapat koordinasi antara kontraktor/pelaksana utama dengan konsultan pengawas (manager konstruksi) Segala permasalahan di lapangan dapat dimonitor dengan baik dan prestasi Pekerjaan dapat dievaluasi dengan mudah dari laporan-laporan ini.

Pada pelaksanaan Proyek Rehabilitasi sarana ibadah ( Masjid ), kontraktor atau pelaksana utarna mengadakan rapat koordinasi rutin secara personal dan pihak terkait lainnya. Hal-hal yang dibahas dalam rapat koordinasi adalah sebagai berikut : I. Pelaksanaan proyek dan masalah yang terjadi pada proses pelaksanaannya kemudian diusahakan untuk mencarai solusinya.
2. Membahas program yang sedang dikerjakan dan program pada masa depan. 3. Menerima laporan-laporan dari semua pekerjaan yang telah dilaksanakan sampai pada

saat laporan dibuat. 2.6. Rencana Anggaran Biaya Proyek Maksud dan tujuan penyusunan rencana anggaran biaya (RAB) proyek adalah untuk mengetahui anggaran biaya yang diperlukan pada suatu proyek pembangunan. Dengan adanya biaya yang ada tersebut diharapkan bangunan terwujud sesuai dengan yang direncanakan. Ada 3 (tiga) faktor yang berpengaruh pada penyusunan anggaran biaya suatu proyek pembangunan, yaitu :

1. Faktor teknis.Faktor teknis berupa ketentuan-ketentuan dan persyaratan yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan pekerjaan pembangunan dan gambar konstruksi bangunan.
2. Faktor non-teknis.

Faktor non-teknis meliputi harga-harga bahan material bangunan konstruksi di pasaran dan upah tenaga kerja.

3. Peraturan pemerintah yang ada hubungannya dengan pengadaan suatu bangunan

konstruksi, terutama bangunan-bangunan pemerintah. Peraturanperaturan tersebut antara lain :


a. b. c. d. e. f.

Patokan harga satuan pekerjaan bidang pemborongan. Buku analisa anggaran biaya bangunan (130W). Peralatan yang digunakan Bahan (Material) yang digunakan Kategori jenis proyek Waktu pelaksanaan proyek

2.6.1. Cara Menyusun Anggaran Biaya Perlu diperhatikan beberapa hal sebeium menghitung anggaran biaya pembangunan yaitu:
1. Gambar-gambar rencana (bestek) dan penjelasan yang tercantum dalam bestek, berita
-

acarairisalah penjelasan hares dihindari.

dicocokkan agar kemungkinan kesalahan dapat

2. Semua bahan untuk menyusun anggaran harus dipersiapkan dengan baik, Penyusunan

anggaran biaya dilaksanakan dengan membuat daftar sebagai berikut : a) Daftar satuan barang, berisi tentang daftar bahan-bahan bangunan yang akan digunakan lengkap dengan satuannya masing-masing. b) Daftar harga satuan tenaga, berisi tentang harga upah kerja per hari dan upah tenaga kerja pada setiap satuan pekerjaan. c) Daftar satuan harga bahan dan upah tenaga pada setiap satuan pekerjaan, berisi tentang daftar jenis pekerjaan untuk masing-masing bagian pekerjaan, satuan dari jenis pekerjaan, harga satuan bahan dan harga satuan tenaga untuk setiap jenis pekerjaan. d) Daftar volume dan harga satuan pekerjaan, berisi tentang daftar jenis pekerjaan, volume pekerjaan dan daftar harga satuan pekerjaan. Harga satuan pekerjaan dapat diperoleh dari perhitungan dengan menggunakan buku analisa anggaran biaya bangunan (BOW) yaitu perkalian jumlah volume dengan harga satuan pekerjaan. 2.8. Daftar Rekapitulasi Daftar rekapitulasi adalah daftar himpunan atau ikhtisar dari semua bagian pekerjaan proyek, yang berisi tentang bagian -bagian dari masing-masing

pekerjaan Daftar rekapitulasi meliputi :


1. 2. 3. 4.

Rekapitulasi bahan (material) yang digunakan. Rekapitulasi peralatan yang digunakan. Rekapitulasi besarnya biaya. Rekapitulasi pekerjaan yang telah selesai dikerjakan.

BAB 3 SUMBER DAYA PROYEK 3.1. Tinjauan Proyek Perlu adanya keterpaduan dari unsur-unsur yang terlibat dalam pelaksanaan pembangunan untuk menyelesaikan suatu proyek dengan hasil maksimal dan mutu yang sesuai dengan rencana sehingga proyek tersebut dapat dipertanggungjawabkan pada saat penyerahan kepemilik. Unsur-unsur yang terlibat dalam peiaksanaan pembangunan proyek adalah sumber daya yang merupakan komponen utama dalam pelaksanaan manajemen proyek. Manajemen adalah segala upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan sumber daya yang harus dilakukan sebaik mungkin agar tujuan proyek dapat tercapai seefektif mungkin. Sumber daya yang terlibat dalam pelaksanaan konstruksi antara lain:
1. 2. 3. 4. 5.

Manusia / Tenaga Kerja (Men) Bahan bangunan (Material) Mesin / peralatan (Manchines) Metode / cara kerja (Methods) Modal uang (Money) Diperlukan bahan-bahan yang berkualitas, peralatan yang menunjang, tenaga kerja yang terampil dan dapat bekerja secara efektif dalam pekerjaan untuk mencapai suatu proyek dengan hasil yang terbaik. Setelah semuanya tercukupi hal yang tak kalah penting yaitu dana yang yang mencukupi dan berjalan dengan jadwal yang telah ditetapkan. Apabila semuanya dapat berjalan dengan baik, maka suatu proyek akan berjalan dengan baik dan lancar dengan hasil yang maksimal.

3.2. Tenaga Kerja (Manusia) Tenaga kerja dalam suatu proyek sangat diperlukan keberadaannya. Tenaga kerja yang diperlukan harus tenaga kerja yang telah banyak berpengalaman dalam pembangunan proyek. Tenaga kerja harus mendapat perhatian yang besar dengan koordinasi dan manajemen yang baik. Unsur tenagakerja memegang peranan yang

sangat penting karena tenaga kerja (manusia) merupakan pelaku langsung dari pembangunan proyek dan penggerak dari unsur lain, seperti bahan atau material dan peralatan kerja, pelaksana pekerjaan fisik dilapangan serta pengelola material. enaga kerja (manusia) harus mendapat perhatian besar dengan koordinasi: dan manajemen yang teratur.Penempatan tenaga kerja hams sesuai dengan tingkat keahlian yang dimiliki sehingga pekerjaan yang dihasilkan menjadi efiktif dan efisien. Untuk menyelesaikan proyek pembangunan gedung, kontraktor melibatkan mandor

sebagai penyedia tenaga kerja. Tenaga kerja ini pada umumnya sudah pernah bekarja pada proyek lain sehingga telah berpengalaman di bidangnya Hal ini mempunyai banyak keuntungan, antara lain : 1. Dapat dicapai kecepatan kerja yang maksimal. 2. Dengan pengawasan yang tidak begitu ketat, pekerja telah mengerti tugas yang harus dikerjakan dan dapat dipertanggungjawabkan hasil pekerjaannya. Unsur ketenagakerjaan memegang peranan sangat pentingdalam menentukan prestasi suatu proyek. Hal ini disebabkan oleh:
1.

Manusia (tenaga kerja) sebagai pemikir yang menghasilkan ide dan membuat keputusan mengenai rencana pengadaan, penempatan dan pengaturan sumber daya yang lain.

2.

Manusia (tenaga kerja) sebagai operator atau penggerak peralatan dan mesinmesin bantu lainnya.

3.

Manusia (tenaga kerja) sebagai pengelola material.

3.2.1. Jenis Tenaga Kerja 1. Tenaga Kerja Menurut Status Karyawan Secara garis besar tenaga kerja menurut status karyawan dari dua golongan, yaitu :
a.

Tenaga kerja tetap

Tenaga kerja adalah tenaga kerja yang sistemnya terikat dengan perusahaan.Pengangkatan karyawan ini adalah wewenang dari perusahaan yang bersangkutan.
b.

Tenaga kerja tidak tetap

lenaga kerjatenaga kerja yang diperlukan dengan sistem kerja yang ,tidak terikat dengan

perusahaan atau pekerja yang hanya dikontrak pada saat proyek berlangsung.Tenaga kerja ini bekerja mulai dari persiapan sampai dengan tahap akhir suatu proyek dengan system gaji mingguan 2. Tenaga Kerja Menurut Tingkat Kemampuannya Tenaga kerja menurut tingkat kemampuan kerja digolongkan menjadi tiga bagian yaitu:
a.

Tenaga kerja ahli Tenaga kerja yang mempunyai keahlian khusus yang sudah profesional dalam bidang administrasi, pelaksanaan dan pengawas.Tenaga kerja ini telah memiliki penga!aman banyak dalam segi pembangunan suatu proyek.

b.

Tenaga kerja menengah Tenaga kerja menengah merupakan tenaga terdidik setingkat SLTA, STM dan sederajat yang sudah berpengalaman dalam pembangunan proyek.Tenaga kerja macam ini sangat diperlukan dalam pembangunan suatu proyek. Tenaga kerja ini biasanya menangani dalam bidang pekerjaan tertentu, misalnya : pembantu pelaksana, logistik umum dan sebagainya.

c.

Buruh Buruh adalah tenaga kerja lepas yang dikoordinir dan dipimpin oleh seorang mandor.Tenaga ini sebenarnya terdiri dari beberapa tenaga kerja yang tidak dapat ditentukan jumlahnya.Macam pekerjaan yang dikerjakan tenaga kerja ini adalah galian tanah, pondasi, pemasangan haw kali,pekerjaan kayu, penulangan, pemasangan hatu bata dan sebagainya. 3.2.2. Waktu Kerja Pelaksana merencanakan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan jatah waktu yang telah disepakati dengan pemilik proyek. Jadwal kerja telah disesuaikan dengan ketentuan hari dan jam kerja yang berlaku di Negara Republik Indonesia, sedangkandalam bekerja lembur tidak dapat dilaksanakan persetujuan dari pengawas atau Manajemen Konstruksi. bila pengawas atau Manajemen konstruksi mengaggap perlu, maka pihak pelaksana p a d a s a a t y a n g d i t e n t u k a n dapat dibebani pekerjaan lembur.Jika waktu diluar jam kerja dipakai untuk mengejar keterlambatan kerja lapangan, maka dihitung sebagai jam kerja lembur. Waktu kerja pada Proyek Rehabilitasi Sarana lbadah ( Masjid ) ditetapkan sebagai berikut :

1.

Waktu kerja dimulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB. Jika diperlukan

untuk melaksanakan kerja lembur dan mengejar waktu pelaksanaan proyek, maka waktu kerja pada proyek ini adalah pukul 18.00 WIB sampai dengan pukul 00.00 dini hari.
2.

Waktu istirahat selama 1 (satu) jam, yaitu dari pukul 12.00 WIB sampai dengan pukul 13.00 WIB (kecuali Jum'at).

3.

Hari kerja adalah setiap hari, yaitu Senin sampai Sabtu, hari besar libur.

Perincian jam kerja pada hari Senin sampai Sabtu adalah:


1. 2. 3.

Pukul 08.00 - Pukul 12.00, jam kerja normal. Pukul 12.00 - Pukul 13.00, jam istirahat. Pukul 13.00 - Pukul 18.00, jam kerja normal. 3.2.3. Sistem Pembayaran dan Pengupahan Secara garis besar pelaksanaan pekerjaan pada Proyek Rehabilitasi Sarana lbadah ( Masjid ), upah kerja dihitung harian berdasarkan jenis pekerjaan dan dibayar tiap minggu, sedangkan untuk kerja lembur dibayar sesuai dengan kerja lembur tiap jamnya. Sistem upah yang digunakan dalam pengupahan tenaga kerja sebagai berikut :

1.

Sistem mingguan, yaitu pembayaran upah yang diberikan setiap 2 minggu sekali. Upah ini dibayarkan tiap 2 minggu dan diberikan kepada mandor yang mengawasi jalannya pekerjaan para pekerja proyek dan pekerja tidak tetap atau buruh proyek

2.

Sistem kontrak, yaitu pernbayaran yang diberikan tiap kali selesai satu pekerjaan (sesuai kontrak). Upah ini diberikan kepada tenaga kerja atau karyawan tetap dari kontraktor utama,tenaga honorer, tenaga kontrak maupun tenaga administrasi.

3.

Sistem upah lembur, yaitu upah yang diberikan baik kepada karyawan atau tenaga kerja proyek yang melakukan tambahan pekerjaan di luar jam kerja. Upah borongan, yaitu upah berdasarkan harga satuan borongan dan volume pekerjaan yang telah disepakati bersama. Upah ini biasanya diberikan kepada subkontraktor yang melakukan pekerjaan borongan misalnya pemasangan rangkaian listrik. 3.3. Material (Bahan Bangunan) Material adalah unsur utama bagi terlaksananya suatu proyek. Pengadaan dan pengalokasian material harus disesuaikan dengan jadwal yang telah ditetapkan.

Keterlambatan

pengadaan

material

akan

menghambat

proses

mulainya

pelaksanaan pekerjaan dan jenis pckerjaan berikutrnya, sehingga pekerjaan telambat dan waktu yang telah disepakati bersama dan sebagai akibatnya kontraktor harus dapat mempertanggungjawabkan atas keterlambatannya.

Pengadaan material yang berlebihan juga tidak ekonomis karena biaya yang ada seharusnya di laksanakan keberbagai jenis pekerjaan lain. Pengadaan dan

pengalokasian bahan bangunan harus diatur sedemikian rupa sehingga dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Dibutuhkan tempat dan ruang untuk menyimpan bahan tersebut karena adanya kemungkinan besar terjadi kerusakan atau kehilangan bahan bahan tersebut selama pelaksanaan proyek berlangsung. Penyimpanan material itu hams memenuhi syarat penyimpanan yang telah disyaratkan, agar bahan bahan itu tidak mudah rusak dan pada saat digunakan bahan tersebut masih memenuhi standar mutu yang telah disyaratkan. Untuk penyediaan bahan bangunan proyek ini, kontraktor memakai sistem kontrak pembelian untuk bahan bahan utama, karena hal ini akan mencegah adanya kenaikan harga yang mungkin akan terjadi pada saat pelaksanaan proyek. Bahan bahan yang digunakan biasanya tidak lepas dari pertimbangan ekonomi, ada tidaknya dipasaran, maupun pertimbangan teknis Iainnya. Untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang baik atau berkualitas tinggi, maka bahan bangunan yang digunakan harus berkualitas baik dan memenuhi syarat syarat yang telah ditentukan.

BAB 4 PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK 4 . 1 . Ti n ja ua n Um um Pelaksanaan pekerjaan adalan proses kegiatan konstruksi yang me libatkan beberapa unsur, yaitu perencanaan, peralatan, Bahan, penjadwalan dan Pengawasan Pelaksanaan pekerjaan di lapangan harus dilaksanakan dengan tepat. efektif dan efisien. Persiapan segala sesuatu yang berhubungan dengan peIaksanaan pekerjaan tersebut dapat berupa persiapan di atas kertas maupun persiapan di lapangan. Pelaksanaan pekerjaan di lapangan menuntut koordinasi kerja, pengetahuan dan kemampuan yang balk dalam mengatasi masalah masalah yang timbal dalam lokasi proyek. Pada pelaksanaan suatu proyek, disusun pembagian jenisjenis pekerjaan. Pembagian jenis-jenis pekerjaan ini dalam hal: 1. Penjadwalan waktu pekerjaan 2. Monitoring atau pengamatan perkembangan pekerjaan. 3. Penjadwalan alat maupun material yang dibutuhkan. 4. Efisiensi waktu dalam pelaksanaan pekerjaan. Pelaksanaan pekerjaan suatu proyek merupakan serangkaian kegiatan proyek mulai dari awal sampai akhir pada suatu tahapan yang telah ditentukan. Dari kegiatan ini akan terwujud suatu bangunan yang diharapkan memenuhi kebutuhan dan sampai pada tujuan akhir.Proses pelaksanaan pekerjaan merupakan kelanjutan dari proses prosessebelumnya yang meliputi kegiatan survey teknis, kegiatan lapangan untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan lokasi proyek, alternatif penggunaan alat, dan lain sebagainya, sehingga pihak perencana dapat menentukan konsep bangunan yang memenuhi persyaratan teknis pelaksanaan pekerjaan proyek Rehabilitasi Sarana Ibadah (Masjid) meliputi pekerjaan persiapan, struktur, arsitektur, dan ME (maintenance). Faktor yang mempengaruhi kelancaran suatu pekerjaan proyek pembangunan antara lain kualitas bahan material, jumlah dan kemampuan tenaga kerja yang tersedia. Kelancaran pekerjaan suatu proyek juga ditentukan oleh kerja sama antar unsur pelaksana proyek yaitu pemberi pekerjaan. konsultan perencana, konsultan nengawas dan kontraktor sehingga akan diperoleh kualitas yam. , diharapkan sesuai dengan waktu yang ditentukan. Dalam pelaksanaan fisik suatu proyek bisa saja timbul masalahmasalah yang tidak Terduga dan tidak dapat diatasi oleh satu pihak saja, diperlukan adanya rapat koordinasi untuk memecahkan dan menyelesaikan masalah bersama sama. Rapat kordinasi diiaksanakan sekaii dalam seminggu diruang kerja proyek dihadiri oieh :
1. Petnilik proyek ( Lembaga Pemasyarakatan Kias 11 A Serang ).

2. Pengawas proyek ( CV. KreasihTekniktama Mandiri 3. Kontraktor ( CV.Rohpoet Jaya )

Hal-hal yang dibahas dan diselesaikan dalam rapat koordinasi meliputi :


1. Kemajuan pekerjaan dilapangan 2. Masalahmasalandan solusinya menyangkut pelaksanaan di lapangan 3. Realisasi pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan time schedule 4. Masalah administrasi yang menyangkut kelengkapan dokumen kontrak 5. Sasaran yang harus dicapai dalam jangka waktu yang ditentukan

Sebagai langkah awal dalam pelaksanaan, kontraktor hams memiliki dokumen awal pelaksanaan, seperti berita acara, gambar-gambar detail, RKS, dan dokumen lainnya. Selanjutnya kontraktor membuat shop drawing sebagai gambar detail pelaksanaan dan as built drawing sebagai laporan akhir gambar gambaryang sesuai dengan pelaksanaan, setelah adanya pekerjaan tambah maupun kurang. Penyusun mendapatkan spesifikasi pekerjaan dalam pelaksanaan kerja praktek yang sedang berlangsung antara lain : Pemasangan bekisting, penulangan dan pengecoran dan pembuatan laporan. bab ini akan menguraikan keseluruhan pelaksanaan pekerjaan yang kami amati selama kami melaksanakan kerja praktek. Pekerjaan yang diamati ini meliputi : 1. Pekerjaan Struktur 2) Struktur Bawah 4.2. Pekerjaan Struktur Pelaksanaan pekerjaan struktur dimulai setelah pekerjaan persiapan di lapangan telah selesai dan telah mendapat persetujuan dari konsultan pengawas.Pelaksanaan pekerja harus sesuai dengan gambar rencana (bestek), serta ketentuau ketentuan yang berlaku pada proyek pembangunan tersebut.Apabila dalam pelaksanaan terdapat perubahan maka hares sesuai dengan yang diisyaratkan dalam perencanaan dan juga mendapatkan persetujuan dari konsultan pengawas sebelum pekerjaan dimulai.

PENUTUP Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat mcnyelesaikan serangkaian laporan pengawasan ini dengan baik.Setelah menjalani semua kegiatan pengamatan pekerjaan lapangan, akhirnya laporan pengawas ini dapat diselesaikan dengan balk. Selama Dua bulan pelaksanakan Program Peningicatan Sarana dan Prasarana Aparatur Ketnenterian Hukum dan Ham,penyusun mcnyimpulkan bahwa

pelaksanaan pekerjaan Rehabilitasi Sarana ibadah ( Masjid ) ini berjalan dengan baik meskipun ada beberapa item pekerjaan yang masih perlu dirapikan, dalam hal ini Kontraktor Pelaksana akan melaksankan pekerjaan yang belum rapih di dalam pekerjaan pemeliharaan selama enam bulan ke depan. Penyusun berharap laporan ini bermanfaat bagi penyusun sendiri maupun bagi semua pihak yang terkait proyek Rehabilitasi Sarana ibadah ( Masjid ).Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini masih .banyak terdapat kekurangan. Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan sebagai bekal penyempurnaan tugas-tugas dimasa yang akan datang. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam kegiatan ini, serta ucapan maaf apabila terdapat hal-hal yang kurang berkenan dihati pembaca sekalian. Penyusun CV .Kreasi Tekniktama Mandiri

( Aden Saepudin, ST )

Anda mungkin juga menyukai