Anda di halaman 1dari 3

BAB II METODE PENELITIAN

2.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode eksperimen.Penelitian ini dilaksanakan di peternakan ayam Pak Jupri di Kota Malang. Metode penelitian ini bersifat mengamati reaksi-reaksi pada telur yang dihangatkan pada alat penetas telur , dengan temperatur yang optimal untuk menjaga suhu di dalamnya.

2.2 Bahan Penelitian

Bahan yang penulis gunakan sebagai sample untuk uji coba adalah: Beberapa telur ayam

2.3 Alat Praktikum

Alat yang digunakan untuk proses fermentasi dan pengomposan, yaitu :

Alat penetas telur Termometer Lampu untuk menghangatkan ruang di dalam alat penetas dan di cat warna coklat Nampan air

2.4 Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang penulis lakukan saat proses penetasan telur, yaitu :

1. Siapkan telur yang akan ditetaskan. 2. Telur dibersihkan dengan menggunakan lap basah hangat dan tiriskan. 3. Siapkan Alat penetas yang sudah dirakit dengan ventilasi,lampu dan termometer. 4. Nampan air diisi air secukupnya (tidak sampai penuh), penggunaan air ini untuk menjaga kelembaban mesin tetas, untuk itu selama penetasan harus diperhatikan stabilitas volume.air. 5. Pastikan alat penetas telur dalam keadaan kering dan bersih. 6. Nyalakan lampu di dalam alat penetas telur dan suhu harus berada pada antara
37,5 - 38 C.

7. Masukkan telur kedalam alat penetas telur. 8. Periksa suhu pada thermometer di dalam alat penetas telur,jika terlalu panas ventilasi bias di buka agar suhu menurun. 9. Pada hari ke 7 dan ke 18 periksa telur-telur didalamnya 10. Telur yang bertunas (tanda telur hidup) tampak terang dan tidak terdapat bintikbintik.merahTelur yang bertunas ditandai dengan adanya titik merah di bagian petengahan,.ukurannya kira-kira sebesar biji kacang hijau dan tampak bergerak. 11. Telur yang tidak dibuahi tidak terdapat tanda-tanda kehidupan harus dibuang karena bias membusuk di dalam alat penetas. 12. Telur akan memenetas pada hari ke 20 atau 21.Anak ayam yang keluar dari telur dibiarkan.dahulu dalam mesin selama kurang lebih 24 jam, sampai bulu anak ayam kering dan kondisi anak ayam normal. 13. Setelah kering dan normal, anak ayam bisa dikeluarkan dari mesin tetas.

2.5 Kesulitan-Kesulitan Kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam penelitian ini, yaitu : 1. Mengatur suhu lampu supaya menjadi 37,5 - 38 C. 2. Harus sering-sering memeriksa keadaan suhu,kelembaban, serta telur di dalam alat penetas. 3. Masyarakat masih banyak menerapkan cara tradisional yaitu membiarkan induk ayam untuk mengerami telur. 4. Jika listrik padam,maka suhu akan menurun,kita harus memberi alternatif lain dengan membuat pemanas berbahan bakan minyak jelantah agar suhu di dalam alat penetas tetap hangat dan telur tidak busuk. 5.Membedakan telur yang masih hidup dengan telur yang sudah mati

Anda mungkin juga menyukai