Anda di halaman 1dari 12

Tugas Mid

PERENCANAAN STRUKTUR BAJA II

DI SUSUN OLEH JUMRIL AMALIA E1A1 08 060

PROG. STUDI S-1 TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2013

TINJAUAN PUSTAKA

1. Denah Membaca Denah. Denah adalah gambar yang menunjukkan letak kota, jalan, gedung,ruang, dan sebagainya.Denah sama maknanya dengan peta. Dengan adanya denah akan memudahkan kita dalam menemukan suatu tempat. Dengan

menggunakan denah, tempat atau lokasi tertentu yang akan kamukunjungi dapat dengan mudah kamu temukan. Denah akan mempermudahkamu menemukan tempattempat tertentu, tanpa harus banyak bertanyakepada orang lain yang kamu temui di jalan. Di samping itu, tidak semua orangyang akan kamu tanyai mengetahui tempat yang kamu maksud. Selain itu,pada saat-saat tertentu, kamu tidak dapat menemukan orang di jalan untuk ditanyai, misalnya pada waktu tengah malam. Dengan demikian kompetensidasar membaca denah sangat penting untuk kamu kuasai Kata denah adalah kamus besar bahasa Indonesia di artikan sebagai gambar rancangan bangunan. Artinya,denah merupakan suatu dasar atau landasan saat merencanakan membangun sebuah hunian tempat tinggal yang nyaman bagi keluarga . Dari denah inilah dapat di baca dan di bayangkan model,bentuk atau wujud bangunan rumah setelah terbangun nantinya . dengan denah akan tampak letak dari ruang public untuk menerima tamu,ruang semi private untuk bercengkraman bersama seluruh keluarga, letak ruang private yang akan digunakan aktivitas pribadi, hingga letak ruang servise yang sejatinya diadakan untuk menunjang kebutuhan pokok sebagai penghuni rumah . kesemua hal tersebut dapat di tentukan dan direncanakan melalui sebuah gambar yang bernama Denah .

Kata tampak adalah kamus besar bahasa Indonesia diartikan sebagai sesuatu yang kelihatan . artinya, tampak pada bangunan adalah suatu muka bangunan , kulit banagunan , atau pembungkuas bangunan. Pada bagian terluar bagian rumah tinggal inilah pribadi akan tersirat .bagian paling luar bangunan rumah inilah yang akan terlihat dari luar secara jelas hingga memberikan kesan atau cirri khas yang kehadirannya sangat mempengaruhi unsureunsur estetika dari subjektivitas yang empunya rumah. Kehadiran tampak pada rumah biasanya lebih bernilai estetis disbanding nilainilai prinsip dasar yang tertera pada denah rumah . dengan kata lain , sebuah tampak hanyalah baju pada rumah kita, tidak lebih dari itu . Dalam merencanakan sebuah bangunan rumah tinggal , perancangan denah sangatlah penting. Dari gambar denah inilah kita dapat membaca model , bentuk atau wujud rumah kita nantinya .

Pada hakekatnya , merancang denah sebuah denah harus sesuai keinginan penghuni atau pemilik bangunan rumah tinggal rumah tersebut . untuk itu, beberapa langkah berikut ini sebaiknya diikuti agar dalam perencanaannya tidak terlalu melenceng jauh dari apa yang di bayangkan nantinya 2. Rencana Atap Rangka Atap dibedakan menjadi 3 yaitu berdasarkan bentang kuda-kuda yang digunakan. Yaitu bentang kuda-kuda 6 m, 12 m, dan 15 m.
0

Jenis atap yang

digunakan adalah atap perisai dengan kemiringan atap 30 , dan jurai luar atap sebesar 1 m. Sedangkan penutup atap yang digunakan adalah seng. Data perencanaan terdiri atas beberapa bagian yaitu : denah kap atap, detail kudakuda, dan detail sambungan. Dari perencanaan ini nantinya akan dapat dihitung jumlah pemakaian material untuk menghitung berat total rangka atap, serta untuk perhitungan biaya nantinya. Ukuran kayu yang digunakan untuk kuda-kuda (bentang 6 dan 12 m) adalah kayu 6/12, sedangkan untuk kuda-kuda bentang 15 m digunakan kayu 8/16. Ukuran gording yang digunakan adalah 6/12. Sambungan kayu

menggunakan baut dan plat baja.

Atap merupakan perlindungan terhadap ruangan yang ada dibawahnya, yaitu terhadap panas, hujan, angin, binatang buas dan keamanan lainnya. Bentuk dan macamnya tergantung dari pada sejarah peradabannya serta perkembangan segi arsitekturnya maupun teknologinya. Besarnya kemiringan atap tergantung dari pada bahan yang dipakainya misalnya -Genteng biasa-Genteng istimewa-Sirap -Alang-alang atau umbia -Seng
o o o o o o o o o o

miring 30 -35 miring 25 -30 miring 25 -40 miring 40 miring 20 25

-Semen asbes gelombang miring 15 25 -Beton miring 1 2 -Kaca miring 10


o

20 Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh bahan penutup atap adalah : -rapat air serta padat -letaknya mantap tak mudah tergiling-guling -tahan lama ( awet ) - bobot ringan-tidak mudah terbakar Atap genteng ini banyak digunakan diseluruh Indonesia, karena relatif murah, awet, memenuhi syarat terhadap daya tolak bunyi, panas maupun dingin disamping

tidak banyak perawatannya. Yang banyak dipakai adalah genteng yang berbentuk S, karena genteng ini berpenampang cekung dalamnya 4 5 cm dan tepi kanan menekuk cembung. Tebal genteng 8 12 mm. Pada bagian bawah tepi atas dibuatkan hubungan ( tonjolan ) sebagai kait untuk reng yang berjarak 21-25 cm tergantung ukuran genteng. Pada sudut bawah kiri serta sudut kanan atas dipotong serong untuk mendapatkan kerapatan dalam pemasangan dan sebagai tanda batas saling tumpang tindihnya genteng. Lebar tutup genteng adalah lebar genteng dikurangi serongan. Begitu juga panjang tutup sehingga mendapatkan luas tutup Pada bentang yang pendek yakni bentang 6 m, didapati biaya penggunaan baja ringan lebih murah dibandingkan kayu. Hal ini dapat dijelaskan bahwa pada bentang pendek, kekhawatiran terhadap lentur yang merupakan kelemahan baja ringan lebih sedikit, sehingga penggunaan material dapat diminimkan. Berbeda dengan bentang besar, dimana kekhawatiran akan lentur yang menjadi kelemahan baja ringan sangat besar, sehingga perlu penambahan-penambahan struktur yang menyebabkan bertambahnya biaya akibat penambahan material. Apabila dibandingkan antara perencanaan sendiri baja ringan dengan pelaksanaan oleh agen distributor baja ringan, terdapat selisih harga yang sangat jauh pada setiap bentang kuda-kuda yang digunakan. Maka dari itu, pengetahuan tentang perencanaan struktur rangka atap dapat menjadi kunci untuk memangkas biaya konstruksi bangunan. Dan dengan adanya pengetahuan tentang perancangan baja ringan sebagai rangka atap, dapat dijadikan salah satu kunci dalam mengatur biaya proyek.

3. Gavel

Gevel adalah dinding segi tiga yang tersusun dari pasangan konstruksi batu bata dan berfungsi sebagai pendukung penutup atap (istilah lain: gunung-gunung). Permasalahan pada komponen konstruksi atap sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan luarnya seperti angin, hujan, maupun gerakan pada konstruksi atap. Hal tersebut tidak dapat diabaikan begitu saja. Secara ideal pada konstruksi atap, dari arah melintang, jika tidak ada batang pengaku yang menahan beban arah horisontal maka keruntuhan dapat terjadi sebagaimana diperlihatkan pada gambar 2.25 di samping. Perlakuan terhadap atap seringkali ditopang oleh konstruksi kuda-kuda atap dan atau konstruksi gevel yang terisi sempurna. Permasalahan yang ditemui pada lapangan menunjukkan rata-rata

kebanyakan masyarakat belum memahami bagaimana membedakan antara konstruksi kuda-kuda kayu dengan konstruksi kuda-kuda beton bertulang. Masih

banyak dijumpai metoda konstruksi kuda-kuda kayu diaplikasikan pada konstruksi kuda kuda beton sehingga menimbulkan potensi bahaya baru dari konstruksi tersebut. 3. Fording Gording membagi bentangan atap dalam jarak-jarak yang lebih kecil pada proyeksi horisontal. Gording meneruskan beban dari penutup atap, reng, usuk, orang, beban angin, beban air hujan pada titik-titik buhul kuda-kuda. Gording berada di atas kuda-kuda, biasanya tegak lurus dengan arah kuda-kuda. Gording menjadi tempat ikatan bagi usuk, dan posisi gording harus disesuaikan dengan panjang usuk yang tersedia. Gording harus berada di atas titik buhul kudakuda, sehingga bentuk kuda-kuda juga harus disesuaikan dengan panjang usuk yang tersedia. Gording terbuat dari kayu, baja profil canal atau profil WF. Pada gording dari baja, gording satu dengan lainnya akan dihubungkan dengan sagrod untuk memperkuat dan mencegah dari terjadinya pergerakan. Posisi sagrod diletakkan sedemikian rupa sehingga mengurangi momen maksimal yang terjadi pada gording. Gording kayu biasanya memiliki dimensi; panjang maksimal 4 m, tinggi 12 cm dan lebar 10 cm. Jarak antar gording kayu sekitar 1,5 s.d. 2,5 m. Gording dari baja profil canal (Iight lip channel) umumnya akan mempunyai dimensi; panjang satu batang sekitar 6 atau 12 meter, tinggi antara 10 s.d. 12 cm dan tebal sekitar 2,5 mm. Profil WF akan memiliki panjang 6 s.d. 12 meter, dengan tinggi sekitar 10 s.d. 12 cm dan tebal sekitar 0,5 cm. Pada pertemuan sudut atap terdapat batang baja atau kayu atau framework yang disebut jurai. Sagrod adalah batang besi bulat terbuat dari tulangan polos dengan kedua ujungnya memiliki ulir dan baut sehingga pososi bisa digeser (diperpanjang / diperpendek) Pembebanan pada gording terdiri dari: 1. Beban Mati, yang terdri dari:

Beban atap

Berat Sendiri Gording

2. Beban Hidup

3. Beban Angin

Profil gording yang biasanya terbuat dari CNP atau UNP pada kenyataannya mempunyai eksentrisitas dengan Rafter dari profil WF atau Castellated.

Gambar diatas adalah contoh eksentrisitas Rafter profil WF300.150.6,5.9 dengan CNP200.75.20.3,2 yaitu sebesar dz=23.3cm dan dy=-9.2cm, jika beban atap diasumsikan bekerja pada c.g profil CNP dan asumsi cleat plate tanpa menggunakan stiffener maka akan ada momen tambahan M=P*e dalam analisa struktur program bantu SAP2000 ini dapat dimodelkan langsung. Akan dicari seberapa pengaruh eksentrisitas tersebut terhadap besarnya momen lentur rafter.

Balok gording dianggap menerus, kecuali ujung tepi rotasi element di release. Tumpuan kiri DOFs yg dikekang translasi x,y,z sedangkan tumpuan kanan DOFs translasi x dan rotasi y dikekang. Eksentrisitas dihubungkan dengan element rigid links, diasumsikan beban bekerja pada gording sebesar 60 kgf/m ditambah berat sendiri struktur.

Deformasi struktur

Momen Positif dan Negatif maks, Mpos = +1.355 kgf.m dan Mneg = -2.353 kgf.m

Pemodelan tanpa eksentrisitas

Deformasi struktur

Momen Positif dan Negatif maks, Mpos = +1.391 kgf.m dan Mneg = -2.384 kgf.m Dalam model ini perbedaan momen lentur kedua cara tersebut tidak menghasilkan perbedaan yang cukup signifikan hanya selisih 2.67%. Namun perlu ditinjau pada keadaan lain misal pada rafter bentang panjang atau gantung/kantilever, ada kemungkinan komulativ. Asumsi beban dalam hal ini adalah bekerja pada c.g profil gording kenyataannya adalah pada top flens yang berarti mempunyai eksentrisitas tambahan sebesah 1/2 tinggi profil gording belum lagi offset antara top flens rafter dengan bottom flens gording, ini perlu ditinjau ulang.

Catatan : cara tersebut dapat di implementasikan langsung dengan menggunakan SAP2000 versi 9 keatas melalui menu Assign > Frame > Insertion Point tentukan titik cardinal dan offset tambahan.

Program akan secara auto menghubungan adjacent end nodes dengan rigid links, namun DOFs yang diterapkan adalah fully constrained atau terapan persamaan rigid body constraint tidak dapat ditentukan user untuk keadaan lain/khusus (e.g only translation DOFs).

4. Potongan Gambar dari suatu bangunan yang dipotong vertikal pada sisi yang ditentukan (tertera pada denah) dan memperlihatkan isi atau bagian dalam bangunan tersebut.Fungsi potongan untuk menunjukkan: - Struktur bangunan - Dimensi tinggi ruang Untuk kriteria penggambaran, potongan kurang lebih sama dengan denah. Bagian yang terpotong digaris tebal dengan notasi material bila merupakan gambar kerja. Ada juga yang disebut potongan ortogonal, yaitu gambar potongan yang berkesan tiga dimensi karena digambar dengan teknik gambar perspektif satu titik lenyap. Letak titiknya sendiri berada di tengah bangunan

6. Ikatan angin Agar kuda-kuda dapat berfungsi dengan sempurna, maka kuda-kuda harus berdiri tegak lurus dan tepat pada posisinya. Mengingat kuda-kuda yang berbentuk segi tiga, maka dengan bentuk yang demikian kecil dimungkinkannya kuda-kuda dapat miring atau condong ke salah satu sisi miring kuda-kuda. Akan tetapi kuda-kuda yang satu dengan kuda-kuda yang lain berdiri bebas dengan tumpuan yang kecil pada titik-titik tertentu. Oleh karena itu agar kuda-kuda yang satu dengan yang lainnya dapat berdiri tegak dan sejajar perlu ada pengikat. Pengikat untuk menjaga posisi kuda-kuda agar tetap berdiri tegak dan sejajar ini adalah balok ikatan angin. Balok tersebut dipasang dengan posisi miring dari tiang tengah kuda-kuda (makelar) bagian atas tiang tengah kuda-kuda yang lain pada bagian bawah. Ada dua balok ikatan angin dari satu kudakuda dengan kuda-kuda yang lain yang dipasang berlawanan. 7. Kanopi Secara harfiah, kanopi adalah penutup atau pelindung bagian atas. Penggunaan kanopi saat ini sedang tren, terutama pada rumah-rumah bergaya minimalis. Selain melindungi rumah (biasanya kusen) dari terpaan panas dan hujan, juga untuk menambah nilai estetika tampilan bangunan

Letak kanopi disesuaikan dengan fungsi utamanya. Umumnya ada tiga lokasi yang memerlukan kanopi, yaitu : di atas pintu/jendela, teras dan balkon. Letak Kanopi Pintu & Jendela Hal yang perlu diperhatikan Ukuran disesuaikan dengan arah sinar matahari, dan mempertimbangkan ukuran daun pintu/jendela.

Umumnya untuk pintu ukuran lebarnya 90-180 cm, untuk jendela 60-120 cm Teras Pilih material yang kokoh seperti atap rumah pada umumnya, karena bidang teras biasanya cukup luas Balkon Pendekatan sama dengan teras, karena pada dasarnya balkon fungsinya sama dengan teras, bedanya ia berada di lantai atas Desain kanopi disesuaikan dengan tampilan keseluruhan bangunan, agar keberadaannya akan mempercantik tampilan. Misalnya bangunan bergaya minimalis memiliki kanopi dengan bentuk sederhana tanpa banyak detail, bangunan bergaya klasik menambahkan lis berprofil pada kanopinya, bangunan bergaya tropis dengan kanopi rangka kayu beratap genteng.

Bagaimana

menentukan

bahan

terbaik

untuk

kanopi?

Yang

perlu

dipertimbangkan adalah karakter yang ingin ditampilkan, kekuatan dan daya tahan material yang digunakan. Berikut beberapa contoh bahan kanopi: Bahan penutup Fiber Besi Ringan Murah Umur hanya sekitar tahun Rangka Kesan Kelebihan Kekurangan Yang perlu dipertimbangkan Rangka besi

mudah berkarat, 3 sehingga perawatan berkala perlu

Policarbonat

Besi

Ringan

Cukup murah,

umur lebih dari tahun Genteng Kayu Tropis, tradisional, teduh Rawan terserang hama tidak ditreatment dengan baik Dak beton Beton bertulang Berat, kokoh Tahan lama Biaya cukup mahal Stainless Steel Kokoh, bersih, high-tech Kuat, ringan, tahan lama, tidak perlu dicat karena permukaan sudah berkilat Mahal bila 5

Anda mungkin juga menyukai