dengan khabits seperti kencing, dll. lagi thahur (tidak bisa menyucikan
lainnya). Karena thaharah hanya
Air itu Ada Dua Macam: boleh dengan yang disebut air, “Lalu
Thahur dan Najis kamu tidak memperoleh air, maka
bertayammumlah dengan tanah yang
Setiap air yang turun dari langit dan keluar baik (bersih).” (QS. Al-Maidah: 6)
dari mata air, maka hukumnya adalah Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat Buletin Edisi #01
THAHUR (suci dan menyucikan). b. Jika air bercampur dengan Terbit: Kamis Sore,
Oleh: Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, S.T., M.Sc.
Air tersebut dapat digunakan untuk benda suci, lalu tidak keluar Pimpinan Pesantren Darush Sholihin dan 27 Syawal 1438 H,
menyucikan hadats dan najis, walaupun dari penyebutan air mutlak Pengasuh Rumaysho.Com 20-07-2017
air tersebut berubah rasa, warna atau bau (masih disebut air), maka air
tersebut tetap thahur (suci dan
karena bercampur dengan benda suci
(selama masih disebut air mutlak tetap menyucikan). # Mutiara Hadits Riyadhus Sholihin
statusnya thahur, pen.). Sebagaimana sabda Kitab Al-Adzkar, Bab Keutamaan Dzikir dan Dorongan untuk Berdzikir
Nabi g, “Sesungguhnya air itu thahur (suci
c. Jika air bercampur dengan benda
* Peringatan: Harap buletin ini disimpan di tempat yang layak karena berisi ayat Al-Quran dan Hadits Nabi g
di waktu pagi dan petang, dan janganlah Tuhannya dengan suara yang lembut.” was-was dibandingkan dengan yang bahwa ayat tersebut berisi perintah untuk
kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (QS. Maryam: 3) dikeraskan. Dzikir yang dijaherkan mengingat Allah dengan hati dengan
(QS. Al-A’raf: 205). Imam Asy-Syaukani Disebutkan bahwa para sahabat pernah akan lebih membangkitkan sifat menundukkan diri dan bersikap tenang
rahimahullah menyatakan mengenai bersama Rasulullah g dalam perjalanan. basyariah (manusiawi) yaitu ingin tanpa mengeraskan suara dan tanpa
kalimat ghafilin yaitu janganlah menjadi Mereka mengeraskan suara mereka saat dipuji atau ingin mendapatkan berteriak-teriak. Bersikap seperti inilah
orang yang lalai dari dzikir. Dalam ayat ini berdoa. Nabi g bersabda, maksud duniawi. yang merupakan ruh doa dan dzikir.
َ َ َّ َ
ْاس أ ْر ِب ُعوا َع َل أ ْن ُف ِس ُك
juga ada perintah untuk berdzikir dengan (Disarikan dari Majmu’ Al-Fatawa karya
suara lirih karena berdzikir dengan lirih ُ أ يُّ َ�ا الن Perintah dalam dzikir sebagaimana
Ibnu Taimiyah, 15: 15-20)
َ
َ َ َّ َ َ ُ ْ َ َ ْ ُ َّ َ
disebut dalam ayat (yang artinya), “Dan
ص َول غا ِئ ًبا
lebih mendekati ikhlas. (Lihat Fath Al-
؛ فإنك ل تدعون أ sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu Referensi:
َّ ً َ ً َ َ ُ ْ َ َ ََِّ ن
Qadir, 2: 403)
dengan merendahkan diri dan rasa takut, (1) Majmu’ah Al-Fatawa. Ibnu Taimiyah. Penerbit Darul Wafa’
8 Alasan Dzikir dengan ون ِسيعا ق ِر َيبا إن وإ�ــا تدع dan dengan tidak mengeraskan suara, di dan Ibnu Hazm. (2) Bahjah An-Nazhirin Syarh Riyadh Ash-
ُْ َ َ ُ َ ْ َ ُ َ ُ ْ َ ِ َّ
Shalihin. Salim bin ‘Ied Al-Hilali. Penerbit Dar Ibnul Jauzi.
waktu pagi dan petang, dan janganlah (3) Tafsir As-Sa’di. Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di.
Lirih
ال ِذي تدعونه أقرب إل أح ِدك kamu termasuk orang-orang yang lalai.” Penerbit Muassasah Ar-Risalah. (4) Tafsir Az-Zahrawain. Syaikh
َ َ ُُ ْ
Muhammad Shalih Al-Munajjid. Penerbit Al-‘Ubaikan. (5) Fath
1. Menunjukkan keimanan yang benar (QS. Al-A’raf: 205). Al-Qadir. Muhammad bin ‘Ali Asy-Syaukani. Penerbit Darul
karena yang memanjatkan dzikir tersebut
mengimani kalau Allah itu mendengar
احل ِت ِه
ِ ِمن عن ِق ر Wafa’ dan Ibnu Hazm.
Najis
shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim,
dapat mendengar doa yang lirih. Sudah
sebagaimana dikatakan oleh Syaikh
sepantasnya dalam doa tersebut dengan
Syu’aib Al Arnauth).
beradab di hadapan-Nya yaitu dengan
suara yang lemah lembut (lirih). Kedekatan di sini yang dimaksud adalah Thaharah (bersuci) ada dua macam. Yang
qurb khosh (kedekatan yang khusus), Bersuci itu Syarat pertama, thaharah dengan air, inilah hukum
3. Lebih menunjukkan khusyu’.
bukan qurb ‘aam (kedekatan yang umum) Shalat memiliki syarat-syarat yang harus asalnya. Sedangkan yang kedua, thaharah
4. Lebih menandakan ikhlas. pada setiap orang. Allah itu dekat pada diketahui terlebih dahulu, di antaranya adalah dengan debu sebagai pengganti air.
5. Lebih mudah menghimpun hati untuk hamba-Nya yang berdoa dan berdzikir, bersuci dari hadats dan najis.
Allah dekat dengan setiap hamba-Nya Penjelasan:
merendahkan diri, sedangkan dengan Bersuci ini dijadikan syarat untuk shalat Hadats adalah menunjukkan keadaan diri
suara keras lebih cenderung tidak yang beriman dan Allah itu dekat dengan
hamba-Nya ketika sujud. sebagaimana dikatakan oleh Nabi g, seseorang, sifatnya maknawi (abstrak) yang
menyatukan hati. “ Tidaklah diterima shalat kecuali dengan menghalangi seseorang melakukan shalat,
6. Dzikir yang lemah lembut menunjukkan 7. Dzikir yang dibaca lirih akan ajeg bersuci.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari thawaf, menyentuh mushaf Al-Qur’an dan
kedekatan dengan Allah. Itulah pujian (kontinu) karena anggota tubuh tidaklah dan Muslim)
merasa letih (capek) yang cepat, beda semacamnya.
Allah pada Zakariya ketika berdoa, Siapa saja yang tidak bersuci dari hadats besar Najis adalah sesuatu yang nampak (terlihat)
ْ
halnya jika dzikir tersebut dikeraskan.
َ
ِإذ نَ� َدى َر َّب ُه ِن َد ًاء خ ِف ًّيا
maupun hadats kecil, juga dari najis, maka kotor menurut anggapan syari’at, disebut juga
tidak ada shalat untuknya.