Anda di halaman 1dari 23

Laporan Praktikum

Nama NPM : Miftahussurur Hamidi Putra : 1106002614

Jurusan/Fakultas : Fisika/MIPA Kawan Kerja : Grup 11

Nomor Percobaan : LR01 Nama Percobaan : Pengisian dan Pelepasan Muatan Kapasitor Minggu Percobaan : 3 Tanggal Percobaan : 5 Maret 2012 Nama Asisten : Tajuddin Noor

Laboratorium Fisika Dasar UPP IPD Universitas Indonesia


Karakteristik V I Semikonduktor

Tujuan

Mempelajari hubungan antara beda potensial (V) dan arus listrik (I) pada suatu semikonduktor.

Teori Singkat
Semikonduktor adalah suatu sifat dari konduktivitas suatu bahan dimana bahan tersebut bisa menjadi konduktor disaat tertentu dan menjadi isolator disaat yang lain. Biasanya sifat tersebut dipengaruhi suhu. Pada suhu tinggi material semikonduktor biasanya menjadi bersifat konduktor dan pada suhu rendah biasanya bersifat isolator. Sifat konduktivitas dari suatu semikonduktor dikarekan oleh konfigurasi atom-atom pada semikonduktor. Material dari semikonduktor adalah material yang memiliki 4 elektron valensi. Material-material semikonduktor diantaranya adalah silicon, germanium dan gallium arsenide. Namun material semikonduktor yang biasa digunakan dalam industry adalah silicon. Pada material semikonduktor, memiliki terikat oleh ikatan kovalen antar atom-atom semikonduktor. Sehingga membentuk konformasi seperti kristal. Hal tersebut dilakukan agar tercipta konfigurasi stabil ( dalam hal ini konfigurasi octet ) dari ikatan atom. Apabila suhu berada diatas 0 K, energi panas dari lingkungan sekitar menyebabkan atomatom pada kristal semikonduktor bergetar. Kemudian apabila energinya cukup yaitu pada suhu tertentu, maka dapat mengeluarkan elektron dari orbit valensi. Sehingga

elektronelektron valensi tersebut menjadi elektron-elektron bebas. Kepergian dari elektron ini menyebabkan kekosongan elektron pada orbit valensi yang disebut hole. Pada semikonduktor yang menjadi pembawa arus listrik adalah hole. Hole ini dapat dianggap sebagai muatan positif. Jika sebuah bahan semikonduktor murni diberikan suatu tegangan, maka terdapat dua jenis aliran yaitu aliran free electron dan aliran hole yang ditunjukan oleh gambar dibawah ini

berdasarkan gambar diatas aliran elektron bebas berlawanan dengan arah aliran hole.

Berdasarkan kemurnian dari semikonduktor dibagi 2 yaitu Intrinsik Semikonduktor dan Ekstrinsik Semikonduktor. Intrinsik Semikonduktor merupakan suatu semikonduktor murni. Sedangkan Ekstrinsik Semikonduktor merupakan suatu semikonduktor yang telah diberi pengotor. Tujuannya adalah untuk mengubah konduktivitas dari material

semikonduktor. Pengotor untuk semikonduktor biasanya adalah atom pentavelent (untuk ntype semikonduktor) dan atom trivalent (untuk p-type semikonduktor). Material semikonduktor ini banyak sekali kegunaannya terutama dalam bidang elektronika. Kegunaannya adalah seperti pada transistor, diode dan chip seperti processor. Bahan semikonduktor apabila diplotkan grafik hubungan tegangan (V) terhadap kuat arus (I) membentuk grafik yang melanggar grafik hukum Ohm. Sehingga bahan semikonduktor termasuk bahan non-Ohmic. Bila diplotkan grafik bahan semikonduktor ialah seperti dibawah ini.

Sedangkan untuk material Ohmic bila diplotkan grafik tegangan (V) terhadap kuat arus (I) adalah seperti berikut.

Dalam percobaan kali ini akan dicari hubungan antara Tegangan (V) terhadap Kuat arus (I) dengan membentuk rangkaian seperti berikut.

Kemudian akan dicarikan bentuk plot garik hubungan antara Tegangan (V) terhadap Kuat Arus (I) untuk membuktikan apakah sesuai bahwa materi semikonduktor termasuk bahan non-Ohmic atau tidak.

Peralatan dan Bahan


1. Bahan Semikonduktor 2. Amperemeter 3. Voltmeter 4. Variable Power Supply 5. Camcorder 6. Unit PC 7. DAQ dan Perangkat Pengendali Otomatis

Cara Kerja
1. Memperhatikan halaman web percobaan karakteristik VI semikonduktor. 2. Memberikan beda potensial dengan member tegangan V1. 3. Mengaktifkan power supply/baterai dengan mengklik radio button di sebelahnya. 4. Mengukur beda potensial dan arus yang terukur pada hambatan! 5. Mengulangi langkah 3 hingga 5 untuk beda potensial V2 hingga V8. Catatan : data yang diperoleh adalah 5 buah data terakhir jika rangkaian diberi beda potensial tertentu ( misalkan V1) dengan interval 1 detik antara data ke satu dengan data berikutnya.

Hasil Pengamatan
Untuk Tegangan V1
V (volt) 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 I (mA) 4.24 4.24 4.24 4.24 4.24

Untuk Tegangan V2
V (volt) 0.92 0.92 0.92 0.92 0.92 I (mA) 8.80 8.47 8.47 8.80 8.47

Untuk Tegangan V3
V (volt) 1.37 1.37 I (mA) 12.71 12.71

1.37 1.36 1.36

12.71 13.03 13.03

Untuk Tegangan V4
V (volt) 1.85 1.85 1.85 1.84 1.84 I (mA) 17.27 17.60 17.27 18.25 17.60

Untuk Tegangan V5
V (volt) 2.25 2.24 2.24 2.25 2.24 I (mA) 22.16 22.16 22.16 21.83 22.48

Untuk Tegangan V6
V (volt) 2.83 2.83 2.82 2.82 2.81 I (mA) 28.67 29.00 29.00 29.65 29.98

Untuk Tegangan V7

V (volt) 3.14 3.13 3.12 3.12 3.11

I (mA) 32.26 32.91 33.24 34.21 33.89

Untuk Tegangan V8
V (volt) 3.57 3.56 3.55 3.54 3.53 I (mA) 39.10 39.75 40.40 41.06 41.71

Pengolahan Data
Untuk pengolahan data pada saat tegangan V1 pertama kali dilakukan merata-ratakan tegangan dan kuat arus (tegangan dan kuat arus satuannya terlebih dahulu diubah kesatuan SI).
No. 1 2 3 4 5 Rata-rata V(volt) 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 I(A) 0.00424 0.00424 0.00424 0.00424 0.00424 0.00424

Kemudian pada saat V1 hambatan dari bahan semikonduktor tersebut adalah

= 0.45 =
0.00424 A

= 106.13 Untuk pengolahan data pada saat tegangan V2 pertama kali dilakukan merata-ratakan tegangan dan kuat arus (tegangan dan kuat arus satuannya terlebih dahulu diubah kesatuan SI).
No. 1 2 3 4 5 Rata-rata V(volt) 0.92 0.92 0.92 0.92 0.92 0.92 I(A) 0.0088 0.00847 0.00847 0.0088 0.00847 0.008602

Kemudian pada saat V2 hambatan dari bahan semikonduktor tersebut adalah = 0.92 =
0.08602 A

= 106.95 Untuk pengolahan data pada saat tegangan V3 pertama kali dilakukan merata-ratakan tegangan dan kuat arus (tegangan dan kuat arus satuannya terlebih dahulu diubah kesatuan SI).
No. 1 2 3 4 V(volt) 1.37 1.37 1.37 1.36 I(A) 0.01271 0.01271 0.01271 0.01303

5 Rata-rata

1.36 1.366

0.01303 0.012838

Kemudian pada saat V3 hambatan dari bahan semikonduktor tersebut adalah = 1.366 =
0.012838 A

= 106.40 Untuk pengolahan data pada saat tegangan V4 pertama kali dilakukan merata-ratakan tegangan dan kuat arus (tegangan dan kuat arus satuannya terlebih dahulu diubah kesatuan SI).
No. 1 2 3 4 5 Rata-rata V(volt) 1.85 1.85 1.85 1.84 1.84 1.846 I(A) 0.01727 0.0176 0.01727 0.01825 0.0176 0.017598

Kemudian pada saat V4 hambatan dari bahan semikonduktor tersebut adalah = 1.846 =
0.017598 A

= 104.90

Untuk pengolahan data pada saat tegangan V5 pertama kali dilakukan merata-ratakan tegangan dan kuat arus (tegangan dan kuat arus satuannya terlebih dahulu diubah kesatuan SI).
No. 1 2 3 4 5 Rata-rata V(volt) 2.25 2.24 2.24 2.25 2.24 2.244 I(A) 0.02216 0.02216 0.02216 0.02183 0.02248 0.022158

Kemudian pada saat V5 hambatan dari bahan semikonduktor tersebut adalah = 2.244 =
0.022158 A

= 101.27 Untuk pengolahan data pada saat tegangan V6 pertama kali dilakukan merata-ratakan tegangan dan kuat arus (tegangan dan kuat arus satuannya terlebih dahulu diubah kesatuan SI).
No. 1 2 3 4 5 Rata-rata V(volt) 2.83 2.83 2.82 2.82 2.81 2.822 I(A) 0.02867 0.029 0.029 0.02965 0.02998 0.02926

Kemudian pada saat V6 hambatan dari bahan semikonduktor tersebut adalah

1 0

= 2.822 =
0.02926 A

= 96.45 Untuk pengolahan data pada saat tegangan V7 pertama kali dilakukan merata-ratakan tegangan dan kuat arus (tegangan dan kuat arus satuannya terlebih dahulu diubah kesatuan SI).
No. 1 2 3 4 5 Rata-rata V(volt) 3.14 3.13 3.12 3.12 3.11 3.124 I(A) 0.03226 0.03291 0.03324 0.03421 0.03389 0.033302

Kemudian pada saat V7 hambatan dari bahan semikonduktor tersebut adalah = 3.124 =
0.033302 A

= 93.81 Untuk pengolahan data pada saat tegangan V8 pertama kali dilakukan merata-ratakan tegangan dan kuat arus (tegangan dan kuat arus satuannya terlebih dahulu diubah kesatuan SI).
No. 1 2 3 4 V(volt) 3.57 3.56 3.55 3.54 I(A) 0.0391 0.03975 0.0404 0.04106

1 1

5 Rata-rata

3.53 3.55

0.04171 0.040404

Kemudian pada saat V8 hambatan dari bahan semikonduktor tersebut adalah = 3. =


0.040404 A

= 87.86 Setelah itu dapat kita buat tabel untuk tegangan, arus listrik dan hambatan pada saat V1 sampai dengan V8 seperti tabel berikut ini.
Kondisi V1 V2 V3 V4 V5 V6 V7 V8 Rata-Rata Tegangan (Volt) 0.450 0.920 1.366 1.846 2.244 2.822 3.124 3.550 2.040 Kuat Arus (A) 0.004240 0.008602 0.012838 0.017598 0.022158 0.029260 0.033302 0.040404 0.021050 Hambatan ( ) 106.13 106.95 106.40 104.90 101.27 96.450 93.810 87.860 100.472

Setelah dibuat tabel untuk tegangan, arus listrik dan hambatan pada saat V1 sampai dengan V8, kemudian dapat dibuat pula grafik tegangan terhadap arus dengan menggunakan plot grafik dari Microsoft Excel. Kemudian dibuat pula persamaan garis linear dengan menggunakan metode regresi linier atau yang biasa dikenal dengan sebutan least square untuk membandingkan grafik tegangan terhadap arus pada semikonduktor dengan grafik tegangan terhadap arus pada hukum Ohm yang berbentuk garis linier. Kita tahu sebelumnya bahawa persamaan hubungan antara tegangan dan kuat arus adalah = . Dalam membuat persamaan linier dengan menggunakan metode least square, kita harus mengubah persamaan = menjadi persamaan garis lurus = . Pada kasus

1 2

ini berarti tegangan berada di sumbu y sedangkan arus berada di sumbu x dan b adalah nilai hambatan dari resistor. Kemudian dengan metode least square kita dapatkan persamaan seperti dibawah ini.
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 2 x 0.0042 0.0086 0.0128 0.0176 0.0222 0.0293 0.0333 0.0404 0.1684 0.0284 y 0.4500 0.9200 1.3660 1.8460 2.2440 2.8220 3.1240 3.5500 16.3220 266.4077 x2 1.80E-05 7.40E-05 1.65E-04 3.10E-04 4.91E-04 8.56E-04 1.11E-03 1.63E-03 4.66E-03 2.17E-05 y2 0.20 0.85 1.87 3.41 5.04 7.96 9.76 12.60 41.68 1737.53 xy 0.0019 0.0079 0.0175 0.0325 0.0497 0.0826 0.1040 0.1434 0.4396 0.1933

b = = 86.49

a = = 0.22 Sehingga persamaannya adalah = 86.49 + 0.22 Kemudian bentuk grafiknya adalah seperti berikut.

1 3

Grafik Tegangan vs Kuat Arus


4.0000 3.5000 3.0000 2.5000 2.0000 Series1 1.5000 1.0000 0.5000 0.0000 0.0000 0.0100 0.0200 0.0300 0.0400 0.0500 Linear (Series1) y = 86.49x + 0.219 R = 0.990

Kuat Arus (A)

Setelah itu kita ingin melihat kecenderungan nilai R2(koefisien korelasi) yang dimulai dengan grafik dari keadaan V1 sampai V5 yang dicari dengan metode least squre. Grafiknya adalah seperti berikut.
No. 1 2 3 4 5 2 x 0.0042 0.0086 0.0128 0.0176 0.0222 0.0654 0.004282 y 0.4500 0.9200 1.3660 1.8460 2.2440 6.826 46.594 x2 1.80E-05 7.40E-05 1.65E-04 3.10E-04 4.91E-04 1.06E-03 1.12E-06 y2 0.20 0.85 1.87 3.41 5.04 11.36 129.01 xy 0.002 0.008 0.018 0.032 0.050 0.110 0.012

b = = 100.63

a =

1 4

= 0.048 Sehingga persamaannya adalah = 100.63 + 0.048 Kemudian bentuk grafiknya adalah seperti berikut.

Grafik Tegangan vs Kuat Arus


2.5000 2.0000 1.5000 1.0000 0.5000 0.0000 0.0000 0.0050 0.0100 0.0150 0.0200 0.0250 Kuat Arus (A) Series1 Linear (Series1) y = 100.6x + 0.048 R = 0.998

Kemudian untuk nilai dari V1 sampai dengan V6 adalah sebagai berikut.


No. 1 2 3 4 5 6 2 x 0.0042 0.0086 0.0128 0.0176 0.0222 0.0293 0.0947 8.97E-03 y 0.4500 0.9200 1.3660 1.8460 2.2440 2.8220 9.65 93.08 x2 1.80E-05 7.40E-05 1.65E-04 3.10E-04 4.91E-04 8.56E-04 1.91E-03 3.66E-06 y2 0.20 0.85 1.87 3.41 5.04 7.96 19.32 373.33 xy 0.0019 0.0079 0.0175 0.0325 0.0497 0.0826 0.19 0.04

b = = 95.14

a =

1 5

= 0.106 Sehingga persamaannya adalah = 95.14 + 0.106 Kemudian bentuk grafiknya adalah seperti berikut.

Grafik Tegangan vs Kuat Arus


3.5000 3.0000 2.5000 2.0000 1.5000 1.0000 0.5000 0.0000 0.0000 0.0100 0.0200 0.0300 0.0400 y = 95.13x + 0.106 R = 0.996

Series1 Linear (Series1)

Kuat Arus (A)

Kemudian untuk nilai dari V1 sampai dengan V7 adalah sebagai berikut.


No. 1 2 3 4 5 6 7 2 x 0.0042 0.0086 0.0128 0.0176 0.0222 0.0293 0.0333 0.1280 0.02 y 0.4500 0.9200 1.3660 1.8460 2.2440 2.8220 3.1240 12.77 163.12 x2 1.80E-05 7.40E-05 1.65E-04 3.10E-04 4.91E-04 8.56E-04 1.11E-03 3.02E-03 9.14E-06 y2 0.20 0.85 1.87 3.41 5.04 7.96 9.76 29.08 845.71 xy 0.0019 0.0079 0.0175 0.0325 0.0497 0.0826 0.1040 0.2962 0.0877

b = = 91.82

1 6

a= = 0.145 Sehingga persamaannya adalah = 91.82 + 0.145 Kemudian bentuk grafiknya adalah seperti berikut.

Grafik Tegangan vs Kuat Arus


3.5000 3.0000 2.5000 2.0000 1.5000 1.0000 0.5000 0.0000 0.0000 0.0100 0.0200 0.0300 0.0400 y = 91.82x + 0.145 R = 0.995

Series1 Linear (Series1)

Kuat Arus (A)

Jika dibuat tabel R2 pada saat kondisi V1 sampai V5 dan pada saat kondisi V1 sampai dengan V8 adalah sebagai berikut.
Kondisi V1-V5 V1-V6 V1-V7 V1-V8 R2 0.998 0.996 0.995 0.990

Analisis Praktikum
Analisis Percobaan Praktikum LR03 adalah praktikum mengenai Karekteristik grafik Tegangan (V) terhadap Kuat Arus (I) pada material semikonduktor. Pada percobaan ini dilakukan secara remote yang dilakukan secara online melalui jaringan internet atau yang lebih dikenal dengan sebutan Rlab. Sehingga praktikan bisa mengerjakan praktikum tidak harus di laboratorium real tapi dilakukan di rumah, warnet, perpustakaan atau dimanapun tempat yang terhubung

1 7

dengan jaringan internet. Secara sistematis percobaan, percobaan ini dilakukan dengan menyusun suatu rangkaian listrik yang terdiri dari sumber tegangan dan sebuah resistor. Namun dalam percobaan ini yang bertindak sebagai resistornya adalah material semikonduktor. Kemudian setelah itu diukur tegangan pada material semikonduktor dan kuat arus pada rangkaian listrik tersebut. Skema rangkaian listrik dari percobaan LR03 adalah sebagai berikut.

Pada percobaan LR03 ini dilakukan dengan 8 model tegangan yang diberikan yaitu V1, V2, V3, V4, V5, V6, V7, dan V8. Dalam setiap model tegangan dilakukan 5 kali pengukuran hasil. Sehingga dalam percobaan ini total data yang dimiliki adalah 40 data percobaan. Pada percobaan ini praktikan ditugaskan untuk mencari bagaimanakah karakteristik grafik tegangan dan kuat arus pada semikonduktor. Kemudian membandingkan dengan grafik hukum Ohm apakah material semikondutor ini mengikuti sifat grafik tegangan terhadap kuat arus pada hukum Ohm atau tidak. Pada percobaan LR03 yang menjadi variabel bebasnya adalah tegangan pada sumber. Sehingga menurut Hukum Kirchoff karena pada rangkaian hanya ada satu resistor dari materi semikonduktor maka tegangan pada semikonduktor (V) akan sama dengan tegangan sumber. Kemudian variabel terikatnya adalah kuat arus pada rangkaian. Kemudian variabel rambangnya adalah hambatan dari kawat pada rangkaian karena besar dari hambatan dari kawat ini dapat kita abaikan dalam proses pengolahan data dan temperatur pada ruangan Rlab. Karena sebenarnya temperatur juga bisa mempengaruhi konduktivitas. Namun dalam percobaan ini dapat dikatakan konstan temperatur ruangannya. Kemudian, jenis dari percobaan yang dilakukan untuk LR03 dapat kita katakan merupakan suatu Percobaan Experimental Sungguhan (True-experimental Research) walaupun percobaan ini tidak dapat dikatakan sebagai suatu research karena kita

1 8

menggunakan suatu metode lama dan masalah lama. Sedangkan tujuan utama dari praktikum ini adalah hanya sebagai latihan bukan menghasikan suatu barang baru atau metode baru ataupun keduanya. Penggolongan percobaan ini kedalam percobaan experimental sungguhan adalah dikarenakan variabel-variabel dalam percobaan ini dapat kita kendalikan walaupun dikendalikan secara jarak jauh yaitu via online.

Analisis Alat
Pada Percobaan LR03 digunakan peralatan seperti Bahan Semikonduktor, Amperemeter, Voltmeter, Variable Power Supply, Camcorder, Unit PC, DAQ dan Perangkat Pengendali Otomatis. Pada percobaan LR03 fungsi dari Voltmeter adalah untuk mengukur tegangan dari semikonduktor sedangkan Amperemeter berfungsi untuk mengukur kuat arus pada rangkaian listrik. Pada percobaan ini Voltmeter dipasang paralel dengan material semikonduktor sedangkan amperemeter dipasang secara seri pada rangkaian listrik. Kemudian fungsi dari variable power supply adalah sebagai penyedia sumber tegangan pada rangkaian. Camcoder berfungsi dalam merekam video percobaan. Sedangkan Unit PC beserta DAQ dan pengendali otomatis berfungsi dalam pengendali dan pelaksana percobaan. Pada percobaan ini praktikan dapat melihat langsung dari video bagaimana skema rangkaian praktikum seperti gambar dibawah ini.
Sumber Tegangan Voltmeter

Material Semikonduktor

Amperemeter

1 9

Hal tersebut tentulah sangat berguna dalam proses pembelajaran karena praktikan dapat melihat secara langsung cara kerja peralatan dalam percobaan ini dan bukan hanya skema saja yang diketahui. Sehingga mempermudah dalam menganalisisnya.

Analisis Hasil
Pada percobaan LR03 didapat hasil seperti tabel dibawah ini.
Kondisi V1 V2 V3 V4 V5 V6 V7 V8 Rata-Rata Tegangan (Volt) 0.450 0.920 1.366 1.846 2.244 2.822 3.124 3.550 2.040 Kuat Arus (A) 0.004240 0.008602 0.012838 0.017598 0.022158 0.029260 0.033302 0.040404 0.021050 Hambatan ( ) 106.13 106.95 106.40 104.90 101.27 96.450 93.810 87.860 100.472

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dari tegangan V1 sampai dengan V5 terjadi perubahan tegangan dan arus pada rangkaian listrik semikonduktor. Hal ini disebabkan karena memang tegangan adalah variabel bebas sehingga pasti berubah. Sehingga kuat arusnya juga berubah. Namun untuk perbandingan tegangan dan arus pada kondisi V1 sampai dengan V5 hampir tidak terjadi perubahan yang signifikan kecuali pada perubahan antara kondisi dari V4 ke V5 dimana terjadi perubahan yang cukup signifikan. Hal itu disebabkan oleh sifat dari semikonduktor yang apabila diberikan suatu tegangan yang lebih besar sehingga energinya pun semakin besar maka hambatannya semakin kecil. Hal ini diakibatkan karena total elektron yang berpindah dari kulit valensi ke zona elektron bebas semakin banyak (sehingga jumlah hole juaga semakin bertambah). Karena energi dari sumber tegangan dibutuhkan oleh elektron untuk naik ketingkat energi yang lebih tinggi (dalam hal ini dari kulit valensi ke zona elektron bebas). Sehingga semakin banyak elektron bebas maka nilai hambatan dari suatu bahan akan mengecil. Kemudian untuk secara keseluruhan dari tegangan V1 sampai dengan V8 pun juga sama dengan perubahan yang dialami dari V1 sampai dengan V8 yaitu tegangan dan kuat arus

2 0

berubah. Namun, makin lama perbandingan antara tegangan dengan kuat arus semakin mengecil. Hal ini berarti hambatannya semakin mengecil. Penyebabnya adalah juga karena semakin besar tegangan berarti semakin besar pula energi yang dihasilkan sehingga makin banyak pula elektron yang berpindah dari kulit valensi ke zona elektron bebas (sehingga jumlah hole juga bertambah). Sehingga menaikkan nilai dari konduktivitas dari bahan semikonduktor tersebut.

Analisis Grafik
Setelah dirata-ratakan besar tegangan dan kuat arus untuk setiap model tegangan percobaan. Kemudian diplotkan grafik tegangan terhadap kuat arus maka didapat grafik seperti berikut.

Grafik Tegangan vs Kuat Arus


4.0000 3.5000 3.0000 2.5000 2.0000 Series1 1.5000 1.0000 0.5000 0.0000 0.0000 0.0100 0.0200 0.0300 0.0400 0.0500 Linear (Series1) y = 86.49x + 0.219 R = 0.990

Kuat Arus (A)

Jika dilihat dari grafik diatas maka dapat kita katakan bahwa grafik tegangan terhadap kuat arus memiliki hubugan yang tidak linear. Kemudian apabila kita analisis apabila kita buat grafik dari V1 sampai dengan V5, kemudian V1 sampai dengan V6 hingga grafik V1 sampai dengan V8 maka akan didapat nilai koefisien korelasinya (R2) adalah seperti berikut.
Kondisi V1-V5 R2 0.998

2 1

V1-V6 V1-V7 V1-V8

0.996 0.995 0.990

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa koefisien korelasinya semakin menurun. Hal tersebut juga dapat menjadi indikator bahwa semakin lama grafik menjadi semakin tidak linear. Sehingga dalam hal ini dapat kita katakan bahwa untuk karakteristik tegangan (V) terhadap kuat arus (I) pada bahan semikonduktor tidak mengikuti karakteristik grafik Hukum Ohm. Oleh karena itu bahan semikonduktor disebut juga material non-Ohmic. Bentuk grafik yang tidak linear seperti yang telah didapatkan sebelumnya dikarenakan pada bahan semikonduktor semakin tinggi energi yang diberikan (dalam hal ini tegangan) maka akan semakin banyak pula elektron bebas yang berpindah dari kulit valensi ke zona elektron bebas. Lalu, penambahan dari elektron bebas (tentu saja diikuti oleh penambahan hole sebagai akibat kepindahan elektron) tidaklah mengikuti grafik linear. Karena ada tingkatan energi tertentu dimana elektron dapat berpindah dari kulit valensi ke zona elektron bebas. Kemudian peningkatan energi juga dapat menaikan kecepatan dari elektron umtuk bergerak yang kemudian menumbuk elektron lain disekitarnya. Sehingga jumlah dari elektron bebasnya akan semakin banyak dan tentu saja konduktivitas dari bahan tersebut akan meningkat.

Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah 1. Pada semikonduktor, grafik karakteristik tegangan terhadap kuat arus bukan merupakan suatu grafik linear. Sehingga pada semikonduktor Hukum Ohm tidak berlaku. Sehingga material semikonduktor disebut juga material non-Ohmic. 2. Pada semikonduktor yang digunakan dalam percobaan ini, semakin besar tegangan yang diberikan maka kuat arusnya pun semakin besar pula. Namun hambatan dari material tersebut semakin mengecil (kalau pada material Ohmic nilai hambatannya selalu tetap).

Daftar Pustaka
Malvino, Alberts Paul. Electronic Principles: Fifth Edition. 1993. Singapore: McGraw-Hill.

2 2

MIT Opencourse. 2005. Spring Course: Electricity and Magnetism Chapter 6. http://physics.kuniv.edu.kw/phys107/Exp1.pdf

2 3

Anda mungkin juga menyukai