PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan IT saat ini menuju dengan konsep-kosenp social
networkingnya, openess, share, colaborations, mobile, easy maintenance, one click,
terdistribusi / tersebar, scalability, Concurency dan Transparan, Saat ini terdapat trend
teknologi yang masih terus digali dalam penelitian-penelitian para pakar IT di dunia,
yaitu Cloud Computing.
Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang
sama maka perlu digunakan dynamic routing. Sebuah dynamic routing dibangun
berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh protokol routing. Protokol ini didesain
untuk mendistribusikan informasi yang secara dinamis mengikuti perubahan kondisi
jaringan. Protokol routing mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat dan
akurat. Protokol routng didesain tidak hanya untuk mengubah ke rute backup bila rute
utama tidak berhasil, namun juga didesain untuk menentukan rute mana yang terbaik
untuk mencapai tujuan tersebut. Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak
dilakukan secara manual oleh admin. Router saling bertukar informasi routing agar
dapat mengetahui alamat tujuan dan menerima tabel routing. Pemeliharaan jalur
dilakukan oleh Routing Dinamik.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat diambil dari makalah routing dinamis ini adalah :
1. Pengertian routing dinamis?
C. Tujuan
Tujuan yang bisa didapat dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui Routing Link State.
2. Untuk mengetahui fitur-fitur yang terdapat pada Routing Link State.
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurang Routing Link State.
.
D. Manfaat
Manfaat yang bisa dihasilkan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Agar mengetahui Routing Link State.
2. Agar mengetahui kelebihan, kekurangan,serta penggunaan dari Routing Link
State.
E. Landasan Teori
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Routing Dinamic
Routing adalah mekanisme di mana sebuah mesin bisa menemukan untuk kemudian
berhubungan dengan mesin lain. Diperlukan sebuah proses routing (distro BSD mendukung
dengan routing daemon standar routed atau misal gated dalam hal yang lebih kompleks), atau
secara mudah router dapat dikatakan, menghubungkan dua buah jaringan yang berbeda
tepatnya mengarahkan rute yang terbaik untuk mencapai network yang diharapkan. Dalam
implementasinya, router sering dipakai untuk menghubungkan jaringan antar lembaga atau
perusahaan yang masing-masing telah memiliki jaringan dengan network id yang berbeda.
Contoh lainnya yang saat ini populer adalah ketika suatu perusahaan akan terhubung ke
internet. Maka router akan berfungsi mengalirkan paket data dari perusahaan tersebut ke
lembaga lain melalui internet, sudah tentu nomor jaringan perusahaan tersebut akan berebeda
dengan perusahaan yang dituju.
Jadi Routing dinamis merupakan routing protocol digunakan untuk
menemukan network serta untuk melakukan update routing table pada router.
Routing dinamis ini lebih mudah daripada menggunakan routing statis dan
default, akan tetapi ada yang perbedaan dalam proses-proses di CPU router
dan penggunaan bandwidth dari link jaringan.
Router Dinamis adalah Router yang me-rutekan jalur yang dibentuk secara
otomatis oleh router itu sendiri sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika
ada perubahan topologi antar jaringan, router otomatis akan membuat ruting
yang baru.
b. Topologi Database
Adalah kumpulan informasi yang dari LSA-LSA yang telah terkumpul. Disini
informasi yang bias didapatkan adalah semua informasi tentang interface yang
terhubung langsung. Bisa berupa IP Address dari interface itu, subnetmask, jenis dari
jaringan yang terhubung, bagaimana router itu terkonek ke jaringan dan lain-lain.
Kumpulan database ini kadang disebut dengan topologi database. Dari database ini
bias digunakan untuk menghitung jalur terbaik pada jaringan.
d.
SPF Tree
Dari algorithma SPF dan database tadilah, maka akan dibuat tree (pohon)
dengan router itu sendiri sebagai root. Router kemudian akan menggunakan SPF
untuk mengetahui jalur mana yang paling pendek untuk mencapai tujuan.
e.
Routing table adalah daftar rute dan interface. Saat terjadi perubahan jaringan
(network) maka routing table pun akan berubah. Di table link state inilah sebuah raute
mempelajari router tetangganya, beserta router yang ada di jaringan.
E. Routing Information
Protokol link state membangun dan mempelajari jaringan setiap router yang
terhubung dengan sangat baik. Hal ini dilakukan pada saat pengiriman LSA. Setiap router
akan mempelajari sebuah router tetangganya dari database LSA. Setelah LSA terupdate,
maka SPF algorithma akan mempelajarinya dan menghitung jumlah metric yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Lalu, informasi ini akan digunakan untuk mengupdate
routing table. Dan table routing akan berubah manakala ada router yang mati.
Dalam link state juga menggunakan triggered update. Dimana tidak perlu menunggu
waktu tertentu untuk mengupdate table routing. Jadi, saat jaringan mengalami perubahan,
maka link state akan langsung mengupdate table routingnya. Hal ini akan mempercepat
adanya penyatuan jaringan tanpa harus menunggu sejumlah waktu tertentu.
2.
Link state akan mempelajari database yang sangat rumit dari topologi jaringan
G.
1. Link
jaringan
2. Link state protokol menggunakan triggered, yang memastikan bahwa jaringan akan
menyatu pada akhirnya tanpa harus menunggu waktu tertentu
3. Masing-masing
digunakan
4. Router
5. Ukuran database link state dapat di perkecil dengan memperhatikan bentuk jaringan.
Disini, link state mampu mengambil keputusan untuk menentukan jalur yang paling
pendek dan yang terbaik
6. Semua router memiliki kemampuan untuk meng-copy peta (mapping) selama masih
dalam satu jaringan
7. Didukung
Subnetmasking (VLSM)
H.
1.
2.
3.
4.
Saat terjadi perubahan jaringan, maka LSA akan membanjiri jaringan. Hal ini
bisa mengganggu proses pengiriman data
1.
Routing OSPF
1.1
dan
perangkat
di
manapun
manapun
routing
dapat
protokol
kompatibel
ini
dapat
diimplementasikan.
OSPF merupakan routing protokol yang menggunakan konsep
hirarki
routing,
artinya
OSPF
membagi-bagi
jaringan menjadi
Bagaimana
OSPF
Membentuk
Hubungan
Dengan
Router Lain?
Untuk memulai semua aktivitas OSPF dalam menjalankan pertukaran
informasi routing, hal pertama yang harus dilakukannya adalah membentuk
sebuah komunikasi dengan para router lain. Router lain yang berhubungan
langsung atau yang berada di dalam satu jaringan dengan router OSPF tersebut
disebut dengan neighbour router atau router tetangga.
Langkah pertama yang harus dilakukan sebuah router OSPF
adalah harus membentuk hubungan dengan neighbour router.
Router OSPF mempunyai sebuah mekanisme untuk dapat
menemukan
router
tetangganya
dan
dapat
membuka
router
yang
menjalankan
OSPF
pasti
akan
OSPF tidak perlu membuat Designated Router dan Back-upnya karena hanya ada satu router yang perlu dijadikan
sebagai neighbour. Dalam proses pencarian neighbour ini,
router OSPF juga akan melakukan pengiriman Hello packet
dan pesan-pesan lainnya menggunakan alamat multicast
bernama AllSPFRouters 224.0.0.5.
Point-to-Multipoint
Media jenis ini adalah media yang memiliki satu interface
yang menghubungkannya dengan banyak tujuan. Jaringanjaringan yang ada di bawahnya dianggap sebagai
serangkaian jaringan Point-to-Point yang saling terkoneksi
langsung ke perangkat utamanya. Pesan-pesan routing
protocol OSPF akan direplikasikan ke seluruh jaringan Pointto-Point tersebut.
Pada jaringan jenis ini, traffic OSPF juga dikirimkan
menggunakan alamat IP multicast. Tetapi yang
membedakannya dengan media berjenis broadcast multiaccess adalah tidak adanya pemilihan Designated dan
Backup Designated Router karena sifatnya yang tidak
meneruskan broadcast.
Nonbroadcast Multiaccess (NBMA)
Media berjenis Nonbroadcast multi-access ini secara fisik
merupakan sebuah serial line biasa yang sering ditemui
pada media jenis Point-to-Point. Namun secara faktanya,
media ini dapat menyediakan koneksi ke banyak tujuan,
tidak hanya ke satu titik saja. Contoh dari media ini adalah
X.25 dan frame relay yang sudah sangat terkenal dalam
menyediakan solusi bagi kantor-kantor yang terpencar
lokasinya. Di dalam penggunaan media ini pun dikenal dua
jenis penggunaan, yaitu jaringan partial mesh dan fully
mesh.
OSPF melihat media jenis ini sebagai media broadcast
multiaccess. Namun pada kenyataannya, media ini tidak
bisa meneruskan broadcast ke titik-titik yang ada di
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Routing Link State adalah jenis routing dinamik yang menggunakan kecepatan
jaringan berdasarkan metric untuk menetapkan path-path ke jaringan lainnya.
Setiap router merawat map sederhana dari keseluruhan jaringan. Update-update
dilakukan via multicast, dan dikirim. Jika terjadi perubahan konfigurasi. Link
State juga cocok untuk jaringan besar karena memiliki banyak router dan tidak
semuanya bermerek cisco.
B. Saran
Setiap Router memiliki kelebihan dan kekurangan sebaiknya gunakanlah
router sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Dan jika jaringan sudah sampai
skala besar, maka kami sarankan untuk menggunakan Rotuing OSPF.
Daftar Pustaka