(Subnetting)
Menghitung IP :
Menghitung Subnet
Menghitung Host per Subnet
Menghitung Block Subnet
Menghitung Host dan Broadcast yang valid
Alhamdulillah,
LKS pertama ini akhirnya bisa penulis selesaikan dengan baik. LKS ini dibuat
untuk berbagi sedikit pengalaman penulis dalam penghitungan IP. Penyusunan
LKS ini didasarkan pada materi Teknik Komputer Jaringan yang banyak keluar di
ujian CCNA dan faktanya juga keluar di Ujian Teori Kejuruan TKJ tahun 2009
Paket A maupun Paket B dengan berbagai variasi soal. Juga menjadi momok bagi
student atau instruktur yang sedang menyelesaikan kurikulum CCNA 1 Program
CNAP (Cisco Networking Academy Program).
Kata Mutiara :
Manusia yang paling baik adalah yang paling baik akhlaknya dan yang paling
bermanfaat bagi orang lain.
Wassalam
Penulis
ii
LKS-1/Penghitungan IP Ika Widiyantika, S.Kom
NETWORKING
Menghitung IP
Jika anda ingin menjadi seorang Network Administrator tiga syarat utamanya adalah memahami
TCP/IP tidak hanya secara Konsep tetapi juga Desain dan Implementasinya.
Mungkin anda sudah sering men-setting jaringan dengan protokol TCP/IP dan menggunakan IP
Address 192.168.0.1, 192.168.0.2, 192.168.0.3, dst dengan netmask (subnet)
255.255.255.0 . Namun pernahkah terpikir untuk menggunakan IP selain IP tersebut ? misalnya:
192.168.100.1 netmask : 255.255.255.248 atau
192.168.50.16 netmask : 255.255.255.240 ...???
1
LKS-1-/Penghitungan IP Ika Widiyantika, S.Kom
10101000 = (1 x 27) + (0 x 26) + (1 x 25) + (0 x 24) + (1 x 23) + (0 x 22) + (0 x 21) + (0 x 20)
= 128 + 0 + 32 + 0 + 8 + 0 + 0 + 0
= 168
Hal yang perlu dipahami dalam penggunaan IP Address secara umum adalah
sebagai berikut :
Kelas IP
IP Address di bagi menjadi 5 kelas yakni A, B, C, D dan E. Dasar pertimbangan pembagian kelas ini
adalah untuk memudahkan pendistribusian pendaftaran IP Address.
1. Kelas A
Kelas A ini diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar
Bit Pertama :0
Net-ID : 8 bit
Host-ID : 24 bit
Range IP : 1.xxx.xxx.xxx - 126.xxx.xxx.xxx
Jumlah IP : 16.777.214
Note : 0 dan 127 dicadangkan, 0.0.0.0 dan 127.0.0.0 biasanya dipakai untuk localhost.
2. Kelas B
Kelas B ini diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang besar
2 Bit Pertama : 10
Net-ID : 16 bit
Host-ID : 16 bit
Range IP : 128.xxx.xxx.xxx - 191.255.xxx.xxx
Jumlah IP : 65.532
3. Kelas C
3 Bit Pertama : 110
Net-ID : 24 bit
Host-ID : 8 bit
Range IP : 192.xxx.xxx.xxx - 223.255.255.255
Jumlah IP : 254
4. Kelas D
4 Bit Pertama : 1110
Byte Inisial : 224 - 247
Note : Kelas D ini digunakan untuk keperluan multicasting dan tidak mengenal adanya Net-ID
dan Host-ID.
2
LKS-1-/Penghitungan IP Ika Widiyantika, S.Kom
5. Kelas E
4 Bit Pertama : 1111
Byte Inisial : 248 - 255
Note : Kelas E ini digunakan untuk keperluan Eksperimental
Prefix
Adalah penulisan singkat dari sebuah Netmask.
Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.0.0
Dari contoh juga maka prefix nya adalah 24 maka menuliskan prefix-nya 192.168.0.0/24
Artinya bahwa IP address 192.168.0.0 dengan subnet mask 255.255.255.0
Lho kok bisa seperti itu?
Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask untuk bilangan binari 1. Atau dengan
kata lain, subnet masknya adalah:
11111111.11111111.11111111.00000000 => 255.255.255.0
(Angka 24 dihitung dari jumlah angka 1 pada bilangan biner di atas).
Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan
pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.
3
LKS-1-/Penghitungan IP Ika Widiyantika, S.Kom
Tabel Prefix / Netmask :
Subnet Mask Biner Prefix (CIDR)
255.0.0.0 11111111.00000000.00000000.00000000 /8
255.128.0.0 11111111.10000000.00000000.00000000 /9
255.192.0.0 11111111.11000000.00000000.00000000 /10
255.224.0.0 11111111.11100000.00000000.00000000 /11
255.240.0.0 11111111.11110000.00000000.00000000 /12
255.248.0.0 11111111.11111000.00000000.00000000 /13
255.252.0.0 11111111.11111100.00000000.00000000 /14
255.254.0.0 11111111.11111110.00000000.00000000 /15
255.255.0.0 11111111.11111111.00000000.00000000 /16
255.255.128.0 11111111.11111111.10000000.00000000 /17
255.255.192.0 11111111.11111111.11000000.00000000 /18
255.255.224.0 11111111.11111111.11100000.00000000 /19
255.255.240.0 11111111.11111111.11110000.00000000 /20
255.255.248.0 11111111.11111111.11111000.00000000 /21
255.255.252.0 11111111.11111111.11111100.00000000 /22
255.255.254.0 11111111.11111111.11111110.00000000 /23
255.255.255.0 11111111.11111111.11111111.00000000 /24
255.255.255.128 11111111.11111111.11111111.10000000 /25
255.255.255.192 11111111.11111111.11111111.11000000 /26
255.255.255.224 11111111.11111111.11111111.11100000 /27
255.255.255.240 11111111.11111111.11111111.11110000 /28
255.255.255.248 11111111.11111111.11111111.11111000 /29
255.255.255.252 11111111.11111111.11111111.11111100 /30
255.255.255.254 11111111.11111111.11111111.11111110 /31
Jumlah Host
Adalah jumlah dari IP address yang dapat dipakai dalam sebuah segmen. Dari contoh di atas maka
jumlah host-nya adalah 254 (192.168.0.1 192.168.0.254). IP 192.168.0.0 sebagai Net-ID dan
192.168.0.255 sebagai Broadcast-nya.
Note : Jumlah Host = Jumlah IP yg tersedia 2
IP Public
Adalah IP address yang dapat dikenali di jaringan internet.
Contoh :
202.95.144.4, 64.3.2.45, 4.2.2.1 dst
Note : IP Public akan kita dapatkan jika kita berlangganan Leased Line.
IP Private
Adalah IP address yang hanya dapat dikenali di jaringan local (LAN).
Contoh :
192.168.1.1, 192.168.0.5, 192.168.10.200 dst. Note : IP Private dapat kita gunakan semau kita
untuk membangun LAN tanpa harus berlangganan Internet seperti Leased Line.
4
LKS-1-/Penghitungan IP Ika Widiyantika, S.Kom
PENGHITUNGAN SUBNETTING
Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara,
cara binary yang relatif lambat dan
cara khusus yang lebih cepat.
Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah:
Jumlah Subnet,
Jumlah Host per Subnet,
Blok Subnet, dan
Alamat Host - Broadcast.
Jumlah Subnet = 2x
Dimana x adalah banyaknya binari/angka 1 pada oktet terakhir subnet mask
Kelas A = 3 oktet terakhir
Kelas B = 2 oktet terakhir
Kelas C = 1 oktet terakhir
Jumlah Host per Subnet = 2y 2
Dimana y adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari/angka 0 pada oktet terakhir subnet mask
Kelas A = 3 oktet terakhir
Kelas B = 2 oktet terakhir
Kelas C = 1 oktet terakhir
5
LKS-1-/Penghitungan IP Ika Widiyantika, S.Kom
Contoh Kasus :
Kita sudah selesaikan subnetting untuk IP address Kelas C. Dan kita bisa melanjutkan lagi untuk
subnet mask yang lain, dengan konsep dan teknik yang sama. Subnet mask yang bisa digunakan
untuk subnetting kelas C adalah seperti di bawah. Silakan anda coba menghitung seperti cara
diatas untuk subnetmask lainnya.
6
LKS-1-/Penghitungan IP Ika Widiyantika, S.Kom
Subnetting pada IP Address Kelas B
Berikutnya kita akan mencoba melakukan subnetting untuk IP address kelas B. Pertama, subnet
mask yang bisa digunakan untuk subnetting kelas B adalah seperti dibawah. Sengaja saya
pisahkan jadi dua, blok sebelah kiri dan kanan karena masing-masing berbeda teknik terutama
untuk oktet yang dimainkan berdasarkan blok subnetnya. CIDR /17 sampai /24 caranya sama
persis dengan subnetting Kelas C, hanya blok subnetnya kita masukkan langsung ke oktet ketiga,
bukan seperti Kelas C yang dimainkan di oktet keempat. Sedangkan CIDR /25 sampai /30
(kelipatan) blok subnet kita mainkan di oktet keempat, tapi setelah selesai oktet ketiga berjalan
maju (coeunter) dari 0, 1, 2, 3, dst.
Subnet Mask Prefix (CIDR) Subnet Mask Prefix (CIDR)
255.255.128.0 /17 255.255.255.128 /25
255.255.192.0 /18 255.255.255.192 /26
255.255.224.0 /19 255.255.255.224 /27
255.255.240.0 /20 255.255.255.240 /28
255.255.248.0 /21 255.255.255.248 /29
255.255.252.0 /22 255.255.255.252 /30
255.255.254.0 /23
255.255.255.0 /24
Ok, kita coba dua soal untuk kedua teknik subnetting untuk Kelas B. Kita mulai dari yang
menggunakan subnetmask dengan CIDR /17 sampai /24. Contoh network address
172.16.0.0/18.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti
11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
Penghitungan:
1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah
Subnet adalah 22 = 4 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 2y 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya
binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 2 = 16.382 host
3. Blok Subnet = 256 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192.
Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
4. Alamat host dan broadcast yang valid?
Berikutnya kita coba satu lagi untuk Kelas B khususnya untuk yang menggunakan subnetmask
CIDR /25 sampai /30. Contoh network address 172.16.0.0/25.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti
11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).
7
LKS-1-/Penghitungan IP Ika Widiyantika, S.Kom
Penghitungan:
1. Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 27 2 = 126 host
3. Blok Subnet = 256 128 = 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128)
4. Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet 172.16.0.0 172.16.0.128 172.16.1.0 172.16.255.128
Host Pertama 172.16.0.1 172.16.0.129 172.16.1.1 172.16.255.129
Host Terakhir 172.16.0.126 172.16.0.254 172.16.1.126 172.16.255.254
Broadcast 172.16.0.127 172.16.0.255 172.16.1.127 172.16.255.255
Masih bingung juga? Ok sebelum masuk ke Kelas A, coba ulangi lagi dari Kelas C, dan baca pelan-
pelan
Penghitungan:
1. Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 216 2 = 65534 host
3. Blok Subnet = 256 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.
4. Alamat host dan broadcast yang valid?
Mudah-mudahan sudah setelah anda membaca paragraf terakhir ini, anda sudah memahami
penghitungan subnetting dengan baik. Kalaupun belum paham juga, anda ulangi terus LKS ini
pelan-pelan dari atas.
Catatan:
Semua penghitungan subnet diatas berasumsikan bahwa IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-
Ones) dihitung secara default. Buku versi terbaru Todd Lamle dan juga CCNA setelah 2005 sudah
mengakomodasi masalah IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) ini. CCNA pre-2005 tidak
memasukkannya secara default (meskipun di kenyataan kita bisa mengaktifkannya dengan
command ip subnet-zeroes), sehingga mungkin dalam beberapa buku tentang CCNA serta soal-
soal test CNAP, anda masih menemukan rumus penghitungan Jumlah Subnet = 2 x 2
8
LKS-1-/Penghitungan IP Ika Widiyantika, S.Kom
Berikut soal latihan, tentukan :
a) Alamat Subnet Mask,
b) Alamat Subnet,
c) Alamat Broadcast,
d) Jumlah Host yang dapat digunakan,
e) serta Alamat Subnet ke-3
dari alamat sebagai berikut:
1. 198.53.67.0/30
2. 202.151.37.0/26
3. 191.22.24.0/22
Jawab :
1. 198.53.67.0/30 > IP class C:
Subnet Mask: /30 = 11111111.11111111.11111111.11111100 = 255.255.255.252
Menghitung Subnet:
Jumlah Subnet: 26 = 64 Subnet
Jumlah Host per Subnet: 22 2 = 2 host
Blok Subnet: 256 252 = 4, blok berikutnya: 4+4 = 8, 8+4 = 12, dst
jadi blok Subnet: 0, 4, 8, 12, dst
Host dan broadcast yang valid:
9
LKS-1-/Penghitungan IP Ika Widiyantika, S.Kom
Referensi :
1. Todd Lamle, CCNA Study Guide 5th Edition, Sybex, 2005.
2. Module CCNA 1 Chapter 9-10, Cisco Networking Academy Program (CNAP), Cisco Systems.
3. Hendra Wijaya, Cisco Router, Elex Media Komputindo, 2004.
4. TCP/IP Standart, Desain dan Implementasi (Onno W. Purbo)
5. Internet searching.
10
LKS-1/Penghitungan IP Ika Widiyantika, S.Kom
Soal Paket B No. 40 Tahun 2009
11
Subnet 172.16.0.0 172.16.4.0 172.16.8.0 ... 172.16.60.0 172.16.64.0 172.16.68.0 ... 172.16.252.0
Host pertama 172.16.0.1 172.16.4.1 172.16.8.1 ... 172.16.60.1 172.16.64.1 172.16.68.1 ... 172.16.252.1
Host terakhir 172.16.3.254 172.16.7.254 172.16.11.254 ... 172.16.63.254 172.16.67.254 172.16.71.254 ... 172.16.255.254
Broadcast 172.16.3.255 172.16.7.255 172.16.11.255 ... 172.16.63.255 172.16.67.255 172.16.71.255 ... 172.16.255.255
Jadi Broadcast Addressnya adalah 172.16.67.255 karena IP Address 172.16.67.30/22 terletak diantara IP Address 172.16.64.1 172.16.67.254
Tabel Bantu
Jadi subnet lengkapnya 0 4 8 12 16 20 24 28 32 36 40 44 48 52 56 60 64 68 72 76 80 84 88 92 96 100 104 108 112 116 120 124
broadcast 3 7 11 15 19 23 27 31 35 39 43 47 51 55 59 63 67 71 75 79 83 87 91 95 99 103 107 111 115 119 123 127
Jadi subnet lengkapnya 128 132 136 140 144 148 152 156 160 164 168 172 176 180 184 188 192 196 200 204 208 212 216 220 224 228 232 236 240 244 248 252
broadcast 131 135 139 143 147 151 155 159 163 167 171 175 179 183 187 191 195 199 203 207 211 215 219 223 227 231 235 239 243 247 251 255
Contoh lain : Jika IP Address kelas B : 172.16.68.10/22, maka Broadcast Addressnya adalah 172.16.71.255
Jika IP Address kelas B : 172.16.10.100/22, maka Broadcast Addressnya adalah 172.16.11.255
Jika IP Address kelas B : 172.16.3.100/22, maka Broadcast Addressnya adalah ..
Soal Paket B No. 21 Tahun 2009
13
Subnet 192.168.20.0 192.168.20.8 192.168.20.16 192.168.20.24 192.168.20.32 192.168.20.40 192.168.20.248
Host pertama 192.168.20.1 192.168.20.9 192.168.20.17 192.168.20.25 192.168.20.33 192.168.20.41 192.168.20.249
Host terakhir 192.168.20.6 192.168.20.14 192.168.20.22 192.168.20.30 192.168.20.38 192.168.20.46 192.168.20.254
Broadcast 192.168.20.7 192.168.20.15 192.168.20.23 192.168.20.31 192.168.20.39 192.168.20.47 192.168.20.255
T abel Bantu
Jadi subnet lengkapnya 0 8 16 24 32 40 48 56 64 72 80 88 96 104 112 120 128 136 144 152 160 168 176 184 192 200 208 216 224 232 240 248
broadcast 7 15 23 31 39 47 55 63 71 79 87 95 103 111 119 127 135 143 151 159 167 175 183 191 199 207 215 223 231 239 247 255
Soal Paket B No. 30 Tahun 2009
Diketahui : IP class B
Subnet mask = 255.255.255.0
11111111.11111111.11111111.00000000
Dijawab :
Jumlah Subnet = 2x - 2, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi
Jumlah Subnet adalah 28 - 2 = 256 2 = 254
Catatan:
Semua penghitungan subnet diatas berasumsikan bahwa IP Subnet-
Zeroes (dan IP Subnet-Ones) dihitung secara default. Buku versi
terbaru Todd Lamle dan juga CCNA setelah 2005 sudah
mengakomodasi masalah IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones)
ini. CCNA pre-2005 tidak memasukkannya secara default (meskipun
di kenyataan kita bisa mengaktifkannya dengan command ip subnet-
zeroes), sehingga mungkin dalam beberapa buku tentang CCNA
serta soal-soal test CNAP, anda masih menemukan rumus
penghitungan Jumlah Subnet = 2x 2
15
Soal Paket B No. 35 Tahun 2009
125 1
2
62 0
2
15 1
menjadi 1111101
2
7 1
2
3 1
2
1
16
1. Jumlah komputer 1022 tentukan netmask yang tepat !
Jawab :
Host /subnet = 2y -2 = 1022
y = 1022 + 2
y = 1024
210 = 1024
Netmask = 11111111.11111111.11111100.00000000
255 . 255 . 252 . 0 /22
Pembuktian
1. Jumlah subnet = 2x
= 26
= 64 subnet
2. Jumlah host/subnet = 2y 2
= 210 2
= 1024 2
= 1022
3. Blok subnet = 256 252
=4
4. Menggunakan IP
misal 170.70.3.1
Subnet 170.70.0.0 170.70.4.0
Host pertama 170.70.0.1 170.70.4.1
Host terakhir 170.70.3.254 170.70.7.254
broadcast 170.70.3.255 170.70.7.255
Pembuktian dengan jumlah komputer dari salah satu kolom tabel di atas.
Host = 170.70.0.1 170.70.0.254 = 255
Host = 170.70.1.0 170.70.1.254 = 256
Host = 170.70.2.0 170.70.2.254 = 256
Host = 170.70.3.0 170.70.3.254 = 255+
102
17
Soal Pilihan Ganda
18
LKS-1/Penghitungan IP Ika Widiyantika, S.Kom
Kunci Jawaban
1. A
Diketahui : IP Address = 212.140.133.181 (kelas C)
net mask 255.255.255.0
ditanyakan : keterangan yang benar kecuali ?
dijawab :
- alamat network kita adalah 212.140.133.0 (subnet) dalam implementasinya IP ini
tidak dapat digunakan pada sebuah host.
- range alamat IP: 212.140.133.0 - 212.140.133.255 inclusive (Subnet pertama s/d
Broadcast terakhir)
- range alamat IP terdiri dari 256 alamat (IP yang tersedia)
255 . 255 . 255 . 0 diubah ke biner
11111111.11111111.11111111.00000000
subnet = 20 = 1
host per subnet 28 2 = 256 2 = 254
blok subnet 256 0 = 256
0, 256
Subnet 212.140.133.0
Host pertama 212.140.133.1
Host terakhir 212.140.133.254
Broadcast 212.140.133.255
2. D
Diketahui : bilangan 122
Ditanya : Jika dikonversikan ke bilangan biner menjadi ?
Dijawab : 122
122 0
2
61 1
2
30 0
2
15 1 Jadi bilangan 122 jika dikonversikan ke bilangan biner
2
7 1 menjadi 1111010
2
3 1
2
1
19
LKS-1/Penghitungan IP Ika Widiyantika, S.Kom
3. B
4. A
172.16.3.255 (sudah pernah Anda hitung kan ?) Jika lupa lihat halaman 11
5. D
Diketahui : IP class A
Subnet mask = 255.255.0.0
Dijawab :
Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 3 oktet terakhir.
Jadi Jumlah Subnet adalah 28 = 256
20
LKS-1/Penghitungan IP Ika Widiyantika, S.Kom
PREDIKSI SOAL UJIAN TEORI KEJURUAN TKJ 2010
Petunjuk Soal :
1. Berdoalah terlebih dahulu sebelum Anda mengerjakan soal.
2. Jangan gugup, panik, terburu-buru karena dapat mengacaukan semuanya.
3. Bacalah soal dengan teliti
SOAL :
1. Bagaimana konsep jaringan komputer, latar belakang dan sejarah jaringan
komputer yang Anda ketahui ?
a. Konsep distribusi proses berdasarkan waktu (TSS/Time Sharing System)
Konsep proses distribusi Peer to peer system LAN WAN.
b. LAN MAN WAN Internet Wireless (Jaringan tanpa kabel).
c. Topologi Bus, Topologi Token Ring, Topologi Star.
d. Topologi Jaringan, Protokol Jaringan, Type Jaringan.
e. Jaringan Peer to peer Jaringan Client-Server.
2. Media yang digunakan seperti pada umumnya pada jaringan komputer yang
mempunyai ciri dari topologi star salah satu kerugiannya adalah kontrol terpusat
yang menjadi elemen kritis adalah....
a. Repeater
b. HUB
c. Printer
d. Tang Crimping
e. Modem
3. Pada topologi di bawah ini digunakan sebuah kabel tunggal atau kabel pusat di
mana seluruh workstation dan server dihubungkan. Pada gambar di bawah ini
termasuk jenis topologi .......
a. Topologi Bus
b. Topologi Token Ring/Cincin
c. Topologi Star
d. Topologi Hybrid
e. Topologi Loop Network
26
LKS-1/Penghitungan IP/SMK Ika Widiyantika, S.Kom
36. Lihat gambar ! Pada gambar terlihat jaringan host anubis mengirimkan data ke host
knemu, alamat tujuan datagram adalah IP addres host knemu dan alamat sumber
datagram adalah IP address host anubis. Komunikasi seperti ini disebut sebagai ....
a. Routing protocol d. Routing langsung
b. Dinamic routing e. Routing tidak langsung
c. Static routing
37. Lihat gambar! komunikasi antara host toth dengan host isis atau host knemu
dengan host seth merupakan konfigurasi routing jenis ...
a. Minimal routing
b. Static routing
c. Dynamic routing
d. Routing langsung
e. Routing tidak langsung
38. Apa penyebab dari congestion di lalu lints jaringan komputer ? kecuali .......
a. Terlalu banyak host
b. Broadcast storm (badai broadcast)
c. Multicasting
d. Bandwith yang besar
e. Bandwith yang kecil
39. Sebutkan hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum instalasi sistem operasi berbasis
GUI, sehingga tidak menyebabkan kesalahan/error selama proses instalasi !
a. Jalankan Scan Disk Jalankan Program Antivirus Non aktifkan semua
program antivirus Tutup semua program yang berjalan
b. Jalankan Defragmenter Jalankan Disk Cleanup
c. Lakukan sharing and security pada drive yang akan disharing Properties
d. Jalankan Device Manager Format drive
e. Jalankan DirectX Diagnostic Tools Jalankan System Information
40. Apa keunggulan dari tipe jaringan Client-Server ......
a. Biaya operasional relatif lebih mahal.
b. Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk
ditugaskan sebagai server.
c. Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server.
d. Boros kabel.
e. Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan
pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh komputer server.
Selamat mengerjakan
LKS-1/Penghitungan IP/SMK
27 Ika Widiyantika, S.Kom
PREDIKSI SOAL UJIAN TEORI KEJURUAN TKJ 2010
1. Pada gambar berikut, carilah jumlah collision domain dan broadcast domain pada
setiap peralatan yang disebutkan !
Router (gambar D)
7. Jumlah partisi minimal yang dibutuhkan agar OS Linux dapat berjalan adalah ...
a. satu, yaitu : root d. dua, yaitu : root dan swap
b. dua, yaitu : swap dan usr e. tiga, yaitu : swap, home, root.
c. tiga, yaitu : swap, usr dan
home
8. Pada gambar berikut, carilah jumlah collision domain dan broadcast domain pada
setiap peralatan yang disebutkan !
Switch (gambar C)
e. Semua salah
9. Bentuk pertama kali jaringan (network) komputer diaplikasikan muncul konsep
distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama .........
a. TSS (Time Sharing System)
b. Distributed Processing
c. Client-Server
d. Peer to Peer System
e. Topologi Jaringan
1. D 16. B
2. D 17. B
3. E 18. E
4. B 19. A
5. A 20. E
6. A 21. A
7. D 22. C
8. C 23. B
9. A 24. C
10. D 25. B
11. E 26. A
12. D 27. A
13. A 28. A
14. E 29. C
15. A 30. A