27 26 25 24 23 22 21 20 27 26 25 24 23 22 21 20
128 64 32 16 8 4 2 1 128 64 32 16 8 4 2 1
0 0 0 0 8 0 2 0
128 64 0 0 0 0 0 0
10
192
00011110 00000010
0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0
27 26 25 24 23 22 21 20 27 26 25 24 23 22 21 20
128 64 32 16 8 4 2 1 128 64 32 16 8 4 2 1
0 0 0 16 8 4 2 0 0 0 0 0 0 0 2 0
30 2
192 = 192 – 27 = 192 – 128 = 64 1 10
= 64 – 26 = 64 – 64 = 0 1 10 10 10 10 10 2 2 0
27 26 25 24 23 22 21 20
= 0 – 25 = 0 – 32 = 0 0 128 64 32 16 8 4 2 1
= 0 – 24 = 0 – 16 = 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0
= 0 – 23 = 0 – 8 = 0 0
30
= 0– 22 = 0–4=0 0 30 30 30 30 14 6 2 0
= 0 – 21 = 0 – 2 = 0 0 27 26 25 24 23 22 21 20
128 64 32 16 8 4 2 1
= 0 – 20 = 0 – 1 = 0 0
0 0 0 1 1 1 1 0
192 2
192 64 0 0 0 0 0 0 2 2 2 2 2 2 2 0
27 26 25 24 23 22 21 20 27 26 25 24 23 22 21 20
128 64 32 16 8 4 2 1 128 64 32 16 8 4 2 1
1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
74.155.4.30 = 01001010.10011011.00000100.00011110
130.15.33.27 = 10000010.00001111.00100001.00011011
190.72.125.44 = 10111110.01001000.01111101.00101100
100.223.20.17 = 01100100.11011111.00010100.00010001
222.134.0.155 = 11011110.10000110.00000000.10011001
159.160.161.162 = 10011111.10100000.10100001.10100010
199.2.2.7 = 11000111.00000010.00000010.00000111
197.8.9.3 = 11000101.00001000.00001001.00000011
69.70.0.145 = 01000101.01000110.00000000.10010001
17.27.37.47 = 00010001.00011011.00100101.00101111
128.129.130.131 = 10000000.10000001.10000010.10000011
77.88.99.100 = 01001101.01011000.01100011.01100100
220.13.25.99 = 11011100.00001101.00011001.01100011
145.39.56.77 = 10010001.00100111.00111000.01001101
89.44.222.29 = 01011001.00101100.11011110.00011101
01001010.10011011.00000100.00011110 = 74.155.4.30
10000010.00001111.00100001.00011011 = 130.15.33.27
10111110.01001000.01111101.00101100 = 190.72.125.44
01100100.11011111.00010100.00010001 = 100.223.20.17
11011110.10000110.00000000.10011001 = 222.134.0.155
10011111.10100000.10100001.10100010 = 159.160.161.162
11000111.00000010.00000010.00000111 = 199.2.2.7
11000101.00001000.00001001.00000011 = 197.8.9.3
01000101.01000110.00000000.10010001 = 69.70.0.145
00010001.00011011.00100101.00101111 = 17.27.37.47
10000000.10000001.10000010.10000011 = 128.129.130.131
01001101.01011000.01100011.01100100 = 77.88.99.100
11011100.00001101.00011001.01100011 = 220.13.25.99
10010001.00100111.00111000.01001101 = 145.39.56.77
01011001.00101100.11011110.00011101 = 89.44.222.29
Kelas Alamat IP Oktet Pertama (Desimal) Digunakan Oleh
Direservasikan; umumnya
digunakan sebagai alamat
Kelas E 240–255
percobaan (eksperimen);
(bukan alamat unicast)
Network ID dan Host ID IPv4
Contoh :
10.1.89.130 A Net ID = 10 Host ID = 1.89.130
180.131.144.145 B Net ID = 180.131 Host ID = 144.145
192.168.10.100 C Net ID = 192.168.10 Host ID = 100
Network ID dan Host ID IPv4
Jika dilihat penggunaan IPv6 di Indonesia, mungkin karena belum terlalu banyak
kebutuhan alamat IPv6 di
Biner 128-bit :
00100001110110100000000011010011000000000000000000101111
00111011000000101010101000000000111111111111111000101000
1001110001011010
Penyederhanaan :
2001:ABCD:0123:0000:000A:0000:0000:000B
2001:ABCD:123:0:A:0:0:B
Lebih sederhana lagi :
2001:ABCD:123:0:A:0:0:B
2001:ABCD:123:0:A::B
Perbedaan IPv4 dan IPv6
Berikut ini merupakan perbedaan dari IPv4 dan IPv6
Perbedaan IPv4 dan IPv6
IPv4: Jumlah alamat menggunakan 32 bit sehingga jumlah alamat unik yang
didukung terbatas 4.294.967.296 atau di atas 4 miliar alamat IP saja. NAT
mampu untuk sekadar memperlambat habisnya jumlah alamat IPv4, namun
pada dasarnya IPv4 hanya menggunakan 32 bit sehingga tidak dapat
mengimbangi laju pertumbuhan internet dunia.
IPv6: Menggunakan 128 bit untuk mendukung 3.4 x 10^38 alamat IP yang unik.
Jumlah yang masif ini lebih dari cukup untuk menyelesaikan masalah
keterbatasan jumlah alamat pada IPv4 secara permanen.
Routing
IPv4: Performa routing menurun seiring dengan membesarnya ukuran tabel
routing. Penyebabnya pemeriksaan header MTU di setiap router dan hop
switch.
IPv6: Dengan proses routing yang jauh lebih efisien dari pendahulunya, IPv6
memiliki kemampuan untuk mengelola tabel routing yang besar.
Mobilitas
IPv4: Dukungan terhadap mobilitas yang terbatas oleh kemampuan roaming
saat beralih dari satu jaringan ke jaringan lain.
IPv6: Memenuhi kebutuhan mobilitas tinggi melalui roaming dari satu jaringan
ke jaringan lain dengan tetap terjaganya kelangsungan sambungan. Fitur ini
mendukung perkembangan aplikasi-aplikasi.
Perbedaan IPv4 dan IPv6
Keamanan
IPv4: Meski umum digunakan dalam mengamankan jaringan IPv4, header IPsec
merupakan fitur tambahan pilihan pada standar IPv4.
IPv6: IPsec dikembangkan sejalan dengan IPv6. Header IPsec menjadi fitur
wajib dalam standar implementasi IPv6.
Ukuran header
IPv4: Ukuran header dasar 20 oktet ditambah ukuran header options yang
dapat bervariasi.
IPv6: Ukuran header tetap 40 oktet. Sejumlah header pada IPv4 seperti
Identification, Flags, Fragment offset, Header Checksum dan Padding telah
dimodifikasi.
Header checksum
IPv4: Terdapat header checksum yang diperiksa oleh setiap switch (perangkat
lapis ke 3), sehingga menambah delay.
IPv6: Proses checksum tidak dilakukan di tingkat header, melainkan secara
end-to-end. Header IPsec telah menjamin keamanan yang memadai
Perbedaan IPv4 dan IPv6
Fragmentasi
IPv4: Dilakukan di setiap hop yang melambatkan performa router. Proses
menjadi lebih lama lagi apabila ukuran paket data melampaui Maximum
Transmission Unit (MTU) paket dipecah-pecah sebelum disatukan kembali di
tempat tujuan.
IPv6: Hanya dilakukan oleh host yang mengirimkan paket data. Di samping itu,
terdapat fitur MTU discovery yang menentukan fragmentasi yang lebih tepat
menyesuaikan dengan nilai MTU terkecil yang terdapat dalam sebuah jaringan
dari ujung ke ujung.
Configuration
IPv4: Ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan
secara manual.
IPv6: Memiliki fitur stateless auto configuration dimana ketika sebuah host
terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara otomatis.
Kualitas Layanan
IPv4: Memakai mekanisme best effort untuk tanpa membedakan kebutuhan.
IPv6: Memakai mekanisme best level of effort yang memastikan kualitas
layanan. Header traffic class menentukan prioritas pengiriman paket data
berdasarkan kebutuhan akan kecepatan tinggi atau tingkat latency tinggi