Anda di halaman 1dari 17

MODEL SILABUS MATA PELAJARAN

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH


(SMP/MTs)

MATA PELAJARAN
BAHASA INDONESIA
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
JAKARTA, 2017
1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i

I. PENDAHULUAN 1
A. Rasional 1
B. Kompetensi yang Diharapkan Setelah Siswa Mempelajari Bahasa Indonesia
di Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah 1
C. Kompetensi yang Diharapkan Setelah Siswa Mempelajari Bahasa Indonesia
di Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah 2
D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Bahasa Indonesia Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah 2
E. Pembelajaran dan Penilaian 6 F. Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai
dengan Kondisi Lingkungan dan Siswa 8

II. KOMPETENSI DASAR, MATERI POKOK, DAN PEMBELAJARAN


10
A. Kelas VII 10
B. Kelas VIII 18
C. Kelas IX 26

III MODEL SILABUS SATUAN PENDIDIKAN 24


A. Kelas VII
B. Kelas VIII
C. Kelas IX
IV MODEL RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 26
A. Kelas VII 26
B. Kelas VIII 32
C. Kelas IX 38
I. PENDAHULUAN

A. Rasional

Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia secara umum bertujuan agar siswa
mampu mendengarkan, membaca, memirsa (viewing), berbicara, dan menulis.
Kompetensi dasar dikembangkan berdasarkan tiga hal lingkup materi yang saling
berhubungan dan saling mendukung pengembangan kompetensi pengetahuan
kebahasaan dan kompetensi keterampilan berbahasa (mendengarkan, membaca,
memirsa, berbicara, dan menulis) siswa. Kompetensi sikap secara terpadu
dikembangkan melalui kompetensi pengetahuan kebahasaan dan kompetensi
keterampilan berbahasa. Ketiga hal lingkup materi tersebut adalah bahasa (pengetahuan
tentang Bahasa Indonesia); sastra (pemahaman, apresiasi, tanggapan, analisis, dan

1
penciptaan karya sastra); dan literasi (perluasan kompetensi berbahasa Indonesia dalam
berbagai tujuan, khususnya yang berkaitan dengan membaca dan menulis).

Silabus ini disusun dengan format dan penyajian/penulisan yang sederhana sehingga
mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru. Penyederhanaan format dimaksudkan agar
penyajiannya lebih efisien, tidak terlalu banyak halaman namun lingkup dan
substansinya tidak berkurang, serta tetap mempertimbangkan tata urutan (sequence)
materi dan kompetensinya. Penyusunan silabus ini dilakukan dengan prinsip keselarasan
antara ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum; mudah diajarkan oleh guru (teachable);
mudah dipelajari oleh siswa (learnable); terukur pencapainnya (measurable); bermakna
(meaningfull); dan bermanfaat untuk dipelajari (worth to learn) sebagai bekal untuk
kehidupan dan kelanjutan pendidikan siswa.

Silabus ini merupakan acuan bagi guru dalam melakukan pembelajaran Bahasa
Indonesia agar siswa mampu mengembangkan kepercayaan diri sebagai komunikator,
pemikir (termasuk pemikir imajinatif), dan menjadi warga negara Indonesia yang melek
literasi dan informasi. Silabus ini bersifat fleksibel. Guru mata pelajaran Bahasa
Indonesia secara leluasa dapat membina dan mengembangkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap berkomunikasi yang diperlukan siswa dalam menempuh
pendidikan, hidup di lingkungan sosial, dan berkecakapan di dunia kerja.

B. Kompetensi yang Diharapkan Setelah Siswa Mempelajari Bahasa Indonesia di


Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

Setelah mempelajari mata pelajaran Bahasa Indonesia di Pendidikan Dasar dan


Pendidikan Menengah diharapkan siswa mampu:
1. berbahasa Indonesia dengan penekanan pada kemampuan mendengarkan, membaca,
memirsa (viewing), berbicara, dan menulis;
2. mengembangkan kemampuan mendengarkan, membaca, memirsa (viewing),
berbicara, dan menulis melalui media teks. Teks merupakan perwujudan kegiatan
sosial dan memiliki tujuan sosial. Pencapaian tujuan ini diwadahi oleh karakteristik:
cara pengungkapan tujuan sosial (yang disebut struktur retorika), pilihan kata yang
sesuai dengan tujuan, dan tata bahasa yang sesuai dengan tujuan komunikasi; dan
3. berkomunikasi dalam bentuk tulisan, lisan, atau multimodal (yakni teks yang
menggabungkan bahasa dan cara/media komunikasi lainnya seperti visual, bunyi,
atau lisan sebagaimana disajikan dalam film atau penyajian komputer).

C. Kompetensi yang Diharapkan Setelah Siswa Mempelajari Bahasa Indonesia di Sekolah


Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah

Kompetensi yang diharapkan adalah siswa mampu:


SD/MI Kelas Rendah SD/MI Kelas Tinggi SMP/MTs SMA/MA/SMK/MAK
(I - III) (IV – VI) (Kelas VII – IX) (Kelas X – XII)

2
menjadi insan yang menjadi insan yang menjadi insan yang menjadi insan yang
memiliki kemampuan memiliki kemam-puan memiliki kemampuan memiliki kemampuan
berbahasa dan berbahasa dan bersastra berbahasa dan berbahasa dan bersastra
bersastra untuk untuk mempelajari ilmu bersastra untuk untuk menggali dan
mengembangkan pengetahuan mengembangkan ilmu mengembangkan ilmu
komunikasi dengan pengetahuan pengetahuan dan
orang-orang di menerapkannya secara
sekitarnya kreatif dalam kehidupan
sosial
D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah

Mata pelajaran Bahasa Indonesia diberikan sejak SD/MI hingga SMA/MA/SMK/MAK.


Pada SD kelas I, II, dan III mata pelajaran Bahasa Indonesia mengintegrasikan muatan
IPA dan IPS. Untuk tingkat SMA/MA/SMK/MAK, mata Pelajaran Bahasa Indonesia
dikembangkan untuk mata pelajaran Wajib dan mata pelajaran Peminatan.

Kerangka pengembangan kurikulum Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:


1. pengembangan kompetensi kurikulum Bahasa Indonesia ditekankan pada
kemampuan mendengarkan, membaca, memirsa (viewing), berbicara, dan menulis.
Pengembangan kemampuan tersebut dilakukan melalui berbagai teks. Dalam hal ini
teks merupakan perwujudan kegiatan sosial dan memiliki tujuan sosial. Kegiatan
komunikasi dapat berbentuk tulisan, lisan, atau multimodal (teks yang
menggabungkan bahasa dan cara/media komunikasi lainnya seperti visual, bunyi,
atau lisan sebagaimana disajikan dalam film atau penyajian komputer);
2. kompetensi dasar yang dikembangkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia
dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam mendengarkan,
membaca, memirsa (viewing), berbicara, dan menulis. Untuk mencapai kompetensi
tersebut siswa melakukan kegiatan berbahasa dan bersastra melalui aktivitas lisan
dan tulis, cetak dan elektronik, laman tiga dimensi, serta citra visual lain;
3. lingkup materi mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas I-XII merupakan penjabaran
3 lingkup materi: bahasa, sastra, dan literasi; dan
4. teks dalam pendekatan berbasis genre bukan diartikan --istilah umum-- sebagai
tulisan berbentuk artikel. Teks merupakan perwujudan kegiatan sosial dan bertujuan
sosial, baik lisan maupun tulis. Teks tersebut dapat dipetakan sebagai berikut.
Genre Tipe Teks Lokasi Sosial
Menggambarkan Laporan (Report): Buku rujukan, dokumenter, buku panduan,
(Describing) melaporkan informasi laporan eksperimental (penelitian),
presentasi kelompok
Deskripsi: menggambarkan Pengamatan diri, objek, lingkungan,
peristiwa, hal, sastra perasaan, dll.
Menjelaskan Eksplanasi: menjelaskan Paparan, pidato/ceramah, tulisan ilmiah
(Explaining) sesuatu (popular)
Memerintah Instruksi/Prosedur: Buku panduan/manual (penerapan), instruksi
(Instructing) menunjukkan bgm sesuatu pengobatan, aturan olahraga, rencana
dilakukan pembelajaran (RPP), instruksi, resep,
pengarahan/pengaturan
Berargumen Eksposisi: memberi pendapat (MEYAKINKAN/Mempengaruhi): iklan,
(Arguing) atau sudut pandang kuliah, ceramah/pidato, editorial, surat
pembaca, artikel Koran/majalah

3
Diskusi (MENGEVALUASI suatu persoalan dengan
sudut pandang tertentu, 2 atau lebih)
Respon/review Menanggapi teks sastra, kritik sastra, resensi

Menceritakan Rekon (Recount): Jurnal, buku harian, artikel Koran, berita,


(Narrating) menceritakan peristiwa secara rekon sejarah, surat, log, garis waktu (time
berurutan line)
Narasi: menceritakan kisah Prosa (Fiksi ilmiah, fantasi, fabel, cerita
atau nasehat rakyat, mitos, dll.), dan drama.
Puisi Puisi, puisi rakyat (pantun, syair, gurindam)

Kompetensi terdiri atas 4 (empat) aspek, yaitu: Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi
Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan. Kompetensi Sikap
Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia tidak
dirumuskan, tetapi merupakan hasil pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) dari
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan, sehingga perlu direncanakan
pengembangannya. Kompetensi Sikap Spiritual dan sikap sosial dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi
siswa. Sedangkan Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirinci lebih
lanjut dalam Kompetensi Dasar mata pelajaran.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih l

4
Ruang lingkup materi mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk setiap jenjang pendidikan ditunjukkan pada berikut ini:
SD/MI SMA/MA/SMK/MAK (Umum) SMA/MA (Peminatan)
SMP/MTs

Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V Kelas VI Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Kelas X Kelas XI KelasXII Kelas X Kelas XI Kelas XII
1. membaca 1. ungkapan, 1. informasi 1.gagasan pokok 1. pokok pikiran 1.teks laporan 1. deskrip 1. berita 1. laporan 1. lapora 1. teks 1.surat 1. table dan 1. debat 1.seminar
dan menulis ajakan, tentang dan gagasan 2. informasi dari hasil si 2. iklan 2. pidato n hasil prosedur lamaran grafik 2. makalah 2.laporan
permulaan perintah, dan perubahan pendukung unsur apa, di pengamatan 2. cerita 3. eksposis 3. cerpen observ 2. jenis 2.novel 2. biografi 3. klausa 3.artikel
2. lambang penolakan wujud benda 2.keterhubungan mana, kapan, 2.teks fantasi i 4. tanggap asi kalimat sejarah 3. kategori 4. jenis ilmiah
bunyi vokal 2. kosakata dan 2. informasi antargagasan siapa, penjelasan 3. prosed 4. puisi an 2. teks 3. teks 3.teks kata kalimat 4.novel
dan konsep tentang sumber 3.informasi dari mengapa, (eksplanasi) ur 5. eksplan 5. diskusi ekspos eksplana editorial 4. proses 5. periodis 5.ragam
konsonan keanekaragam dan bentuk tokoh melalui bagaimana 3.teks pidato 4. lapora asi 6. cerita isi si 4.novel morfolo asi bahasa
3. kosakata an benda energi wawancara 3. teks n 6. ulasan inspirasi 3. anekdo 4. struktur 5.unsur gis 6.puisi
4.informasi sastra
anggota 3. kosakata dan 3. informasi 4.teks petunjuk penjelasan dari buku observ 7. persuasi 7. literasi t teks kebahasa 5. frasa terjemah
6. cerita
tubuh dan kon-sep tentang 5.pendapat pribadi (eksplanasi) sejarah yang asi 8. drama 4. hikaya 5. ceramah an 6. jenisjenis an
pendek
panca indra lingkungan perubahan tentang isi buku 4. informasi dari mengandung 5. puisi 9. literasi t 6. pengaya 6.artikel makna 7.sastra
7. novel
4. kosakata geografis, cuaca sastra iklan unsur apa, di rakyat an non 7.fakta dan 7. sastra melayu
5. ikhtisa 8. drama
kesehatan kehidup-an 4. kosakata dan 6.amanat puisi 5. informasi dari mana, 6. cerita fiksi opini melayu klasik
r buku
5. kosakata ekonomi, konsep ciri-ciri 7.pengetahuan teks narasi kapan, rakyat 7. cerpen 8.kritik klasik 8.buku
6. teks
berbagai sosial, dan kebutuhan, baru pada teks sejarah siapa, 7. surat 9.drama 8. puisi nonfiksi
negosi 8. proposal
jenis benda budaya pertumbuhan, nonfiksi 6. isi dan mengapa, 8. literasi
4. kosakata dan asi 9. karya
6. kosakata dan 8.membandingkan amanat bagaimana
konsep 7. debat ilmiah
peristiwa perkembangan hal yang sudah pantun 5.karakteristik
lingkungan 8. cerita 10.resensi
siang dan makhluk hidup diketahui 7. konsepkonsep teks puisi dan
malam sehat dan 5. informasi dengan hal yang yang saling ulang 11.drama
prosa (biogra 12.novel
7. ungkapan tidak sehat tentang cara- belum diketahui berkaitan 6.petunjuk
terima kasih, 5. puisi anak cara perawatan dari teks pada teks fi)
dan isi teks
permintaan 6. budaya santun tumbuhan dan nonfiksi nonfiksi 9. puisi
formulir
maaf, tolong, (permintaan hewan 9.tokoh-tokoh 8. teks surat 10. resen
7.perkiraan
pujian, maaf/tolong) 6. informasi pada teks fiksi informasi dan si
ajakan, sebagai tentang 10. watak tokoh informasi dari buku
pemberitahua gambaran perkembangan pada teks fiksi isi teks
n, perintah, sikap hidup teknologi nonfiksi
dan petunjuk rukun produksi, 8.tuturan,
8. kosakata dan 7. tulisan tegak komunikasi, tokoh dan
ungkapan bersambung dan transportasi tindakan
perkenalan dan huruf 7. informasi tokoh, tokoh
diri, kapital serta tentang konsep dan
keluarga, tanda titik delapan arah pengalaman
dan 8. dongeng mata angin pribadi,
orangorang binatang 8. dongeng serta
di tempat (fabel) 9. lambang/simbol tuturan
tinggal 9. kata sapaan (rambu lalu penulis
9. kosakata 10.huruf kapital lintas, pramuka, pada teks
hubungan dan tanda dan lambang
kekeluargaan fiksi
titik negara
10. puisi 10. ungkapan atau
anak/syair kalimat saran,
lagu masukan, dan
penyelesaian
masalah

7
E. Pembelajaran dan Penilaian

1. Pembelajaran

Pembelajaran bahasa Indonesia dapat digambarkan dalam model sebagai berikut:

Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan sintesis dari tiga pendekatan, yaitu pedagogi
genre, saintifik, dan Content and language integrated learning (CLIL). Alur utama model
adalah pedagogi genre dengan 4M (Membangun konteks, Menelaah Model, Mengonstruksi
Terbimbing, dan Mengonstruksi Mandiri). Kegiatan mendapatkan pengetahuan (KD-3)
dilakukan dengan pendekatan saintifik 5M (Mengamati, Mempertanyakan, Mengumpulkan
Informasi, Menalar, dan Mengomunikasikan). Pengembangan keterampilan (KD-4)
dilanjutkan dengan langkah mengonstruksi terbimbing dan mengonstruksi mandiri.
Pendekatan CLIL digunakan untuk memperkaya pembelajaran dengan prinsip: (1) isi
[konten] teks—berupa model atau tugas--bermuatan karakter dan pengembangan wawasan
serta kepedulian sebagai warganegara dan sebagai warga dunia; (2) unsur kebahasaan
[komunikasi] menjadi unsur penting untuk menyatakan berbagai tujuan berbahasa dalam
kehidupan; (3) setiap jenis teks memiliki struktur berpikir [kognisi] yang berbeda-beda yang
harus disadari agar komunikasi lebih efektif; dan (4) budaya[kultur], berbahasa,
berkomunikasi yang berhasil harus melibatkan etika, kesantunan berbahasa, budaya
(antarbangsa, nasional, dan lokal).

Prinsip pembelajaran Bahasa Indonesia dilaksanakan dengan menerapkan prinsip sebagai


berikut ini.
1. Bahasa merupakan kegiatan sosial. Setiap komunikasi dalam kegiatan sosial memiliki
tujuan, konteks, dan audiens tertentu yang memerlukan pemilihan aspek kebahasaan (tata
bahasa dan kosa kata) yang tepat serta cara mengungkapkan dengan strukur yang sesuai
agar mudah dipahami.
2. Bahan pembelajaran bahasa yang digunakan sedapat mungkin bersifat otentik.
Pengembangan bahan otentik didapat dari media massa (cetak dan elektronik); tulisan
guru di kelas, produksi lisan dan tulis oleh siswa. Semua bahan dikelola guru untuk
keberhasilan pembelajaran.
3. Proses pembelajaran menekankan aktivitas siswa yang bermakna. Inti dari siswa aktif
adalah siswa mengalami proses belajar yang efesien dan efektif secara mental dan
eksperiensial.
4. Dalam pembelajaran berbahasa dan bersastra, dikembangkan budaya membaca dan
menulis secara terpadu. Dalam satu tahun pelajaran siswa dimotivasi agar dapat membaca
paling sedikit 4 buku (2 buku sastra dan 2 buku nonsastra) sehingga setelah siswa

6
menyelesaikan pendidikan pada jenjang SMP/MTs membaca paling sedikit 12 judul
buku.
Implementasi model pembelajaran Bahasa Indonesia dapat dibagankan sebagai berikut.

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

LINGKUP KOMPETENSI PENGALAMAN BELAJAR MODEL PEMBELAJARAN


DAN MATERI DAN PENILAIAN BAHASA INDONESIA

KI 1
KI 2
KI 3 KD 3: PENGETAHUAN
KI 4 KD 4: kETERAMPILAN

7
2. Penilaian

Hal yang paling utama dalam penilaian adalah guru harus menciptakan instrumen dan
suasana penilaian yang menghindarkan siswa dari ketidakjujuran dan plagiarisme siswa
dalam berkarya/berteks. Oleh sebab itu, penilaian proses menjadi sangat penting.
Sedapat mungkin siswa lebih banyak mengerjakan tugas di sekolah, bukan menjadi
pekerjaan rumah (PR).

Penilaian di dalam mata pelajaran bahasa Indonesia secara umum untuk:


(1) mengetahui ketercapaian kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap
berbahasa Indonesia siswa;
(2) mengetahui kemampuan siswa di dalam KD tertentu
(3) ;
(4) memberikan umpan balik bagi kegiatan siswa dalam pembelajaran bahasa
Indonesia; dan
(5) memberikan motivasi belajar bagi siswa dan motivasi berprestasi bagi siswa dan
guru.

Penilaian merupakan sebuah proses yang meliput tahapan: (1) perencanaan, (2)
pengumpulan data, (3) pengolahan data, (4) penafsiran, dan (5) penggunaan hasil
penilaian.

Secara umum teknik penilaian pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu teknik tes dan teknik nontes.Instrumen penilaian
yang akan dipergunakan harus dikembangkan oleh guru. Beberapa hal yang perlu
mendapat perhatian dalam mengembangkan instrumen penilaian adalah sebagai
berikut: (1) kompetensi yang dinilai, (2) penyusunan kisi-kisi, (3) perumusan indikator
pencapaian, dan (4) penyusunan instrumen.

Penilaian untuk mengetahui keberhasilan kompetensi pengetahuan (misalnya tentang


struktur teks dan kebahasaan) digunakan tes tulis dan tes lisan. Sedangkan untuk
penilaian kompetensi keterampilan diukur keberhasilannya dengan tes kinerja,
penugasan (lisan, tulis, proyek, atau multimodal) dan/atau portofolio.

Hasil penilaian yang dilakukan oleh guru harus diolah terlebih dahulu sebelum
diputuskan sebagai laporan hasil pencapaian kompetensi siswa.

Penilaian merupakan bagian tak terpisahkan dari suatu pembelajaran. Artinya, penilaian
harus selalu dilakukan oleh guru sebagai bagian dari profesinya. Berdasarkan hasil
penilaian inilah, guru akan selalu kreatif untuk mencari berbagai strategi baru didalam
tindakan mengajarnya. Oleh karena itu, pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran
yang berangkat dari hasil penilaian sebelumnya--sebagai pengalaman awal siswa--
bukan dari apa yang seharusnya dipelajari siswa.

Penilaian mengacu kepada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI tentang


Penilaian Hasil Belajar oleh guru yang berlaku.

F. Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai dengan Kondisi Lingkungan dan Siswa

Kegiatan Pembelajaran pada silabus ini hanya merupakan model yang memberikan inspirasi
kepada guru untuk berkreasi sesuai dengan kondisi lingkungan sekitar. Guru dapat
memperkaya dan menyesuaikan dengan kondisi lingkungan dan siswa. Guru diharapkan dapat
mengaitkan dengan lingkungan dan budaya di sekitarnya dan konteks global.

8
Dalam pembelajaran, guru dapat menggunakan teknologi informasi untuk mengakses berbagai
sumber belajar dalam berbagai bentuk informasi untuk memperkaya pembelajaran siswa
dalam memperkuat penguasaan kompetensi.

Buku merupakan bahan ajar dan sumber informasi. Namun demikian buku bukan satusatunya
sumber belajar yang dapat digunakan di kelas. Guru dapat menyesuaikan isi buku dengan
kondisi sekitar dan model pembelajaran yang digunakan dan diperkaya dengan sumber belajar
yang ada di lingkungan sekitar. Lembar Kerja Siswa (LKS) juga dapat digunakan untuk
membantu siswa mencapai kompetensi. Namun LKS bukan merupakan kumpulan soal, tetapi
berupa perintah kegiatan yang berisi prosedur yang harus dilakukan oleh siswa. Hasil kegiatan
dari waktu ke waktu misalnya berupa catatan hasil pengamatan, pelaporan, dll dituliskan dan
dikumpulkan dalam buku catatan siswa yang disebut dengan logbook/buku kerja siswa.

9
10
KOMPETENSI DASAR, MATERI POKOK, DAN PEMBELAJARAN

Kelas IX
Alokasi waktu : 6 jam pelajaran/minggu

Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi
Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran


berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter
siswa lebih lanjut.

Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan sebagai berikut


ini.

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran

3.1 • Menjelaskan isi informasi laporan


Mengidentifikasi Fungsi teks laporan percobaan
informasi dari laporan Pengertian teks • Membaca dan menyimpulkan ragam
percobaan yang dibaca laporan model teks laporan percobaan (variasi
dan didengar (percobaan Model teks laporan pengklasifikasian dan pendeskripsian)
sederhana untuk (pengamatan,
• Menyimpulkan prinsip penggunaan
mendeteksi zat berbahaya percobaan/eksperim
kata/kalimat, tanda baca/ejaan
pada makanan, adanya en)
vitamin pada makanan, Simpulan tujuan, • Menyampaikan isi informasi tentang
4.1 dll) bahan/alat, langkah, struktur dan ciri kebahasaan teks laporan
Menyimpulkan tujuan, dan hasil dalam
bahan/alat, langkah, dan laporan percobaan
hasil dalam laporan yang didengar
percobaan yang didengar dan/atau dibaca
dan/atau dibaca

3.2 Menelaah struktur dan Struktur teks • Menyimpulkan struktur dan ciri
kebahasaan dari teks laporan kebahasaan teks laporan
laporan percobaan yang Ciri-ciri kebahasaan • Mendiskusikan komponen teks laporan
didengar atau dibaca teks laporan: (pernyataan umum/klasifikasi)
(percobaan sederhana Kalimat aktif, kata • Menerapkan pemahaman struktur teks
untuk mendeteksi zat tugas, kosakata laporan melalui latihan dan membuat
teknis bidang ilmu; teks laporan percobaan
berbahaya pada makanan,
penulisan unsur
adanya vitamin pada • Menyajikan kompetensi teks laporan
serapan
4.2 makanan, dll) percobaan secara jujur dan cermat
Model teks laporan
Menyajikan tujuan, percobaan
bahan/alat, langkah, dan
hasil dalam laporan
percobaan secara tulis dan
lisan dengan
memperhatikan
kelengkapan data,
struktur, aspek
kebahasaan, dan aspek
lisan

11
3.3
Mengidentifikasi Teks pidato • Mendata gagasan, pikiran, pandangan,
gagasan, pikiran, persuasif arahan atau pesan dalam pidato
pandangan, arahan atau • Menjelaskan gagasan, pikiran,
pesan dalam pidato Simpulan gagasan, pandangan, arahan atau pesan dalam
persuasif tentang pandangan, arahan, pidato dari sudut pandang tertentu
permasalahan aktual yang atau pesan dalam

4.3 didengar dan dibaca pidato Menyimpulkan gagasan, pikiran,


Menyimpulkan gagasan, pandangan, arahan atau pesan dalam
pandangan, arahan, atau pidato
pesan dalam pidato
(lingkungan hidup,
kondisi sosial, dan/atau
keragaman budaya) yang
didengar dan/atau dibaca
3.4 Menelaah struktur dan Struktur teks (pidato • Menyimpulkan struktur teks pidato
ciri kebahasaan pidato persuasif) persuasif
persuasif tentang Ciri-ciri kebahasaan • Menyimpulkan ciri kebahasaan teks
permasalahan aktual yang teks pidato: kalimat pidato persuasif
didengar dan dibaca aktif, kata tugas, • Menyusun teks pidato persuasif
4.4 kosakata emotif,
Menuangkan gagasan, • Menyajikan pidato persuasif secara
kosakata bidang
pikiran, arahan atau pesan menarik
ilmu, sinonim, kata
dalam pidato (lingkungan
benda abstrak,
hidup, kondisi sosial,
pembendaan
dan/atau keragaman
Model teks pidato
budaya) secara lisan
persuasif
dan/atau tulis dengan
memperhatikan struktur
dan kebahasaan
3.5 Unsur pembangun
Mengidentifikasi unsur
karya sastra • Mendata unsur pembangun karya
pembangun karya sastra sastra dalam teks cerita pendek yang
(cerpen)
dalam teks cerita pendek dibaca atau didengar
Model teks narasi
4.5 yang dibaca atau didengar
(cerpen) • Menjelaskan unsur-unsur pembangun
Menyimpulkan karya sastra dengan bukti yang
unsurunsur pembangun mendukung dari teks cerita pendek
karya sastra dengan bukti • Menyimpulkan unsur-unsur
yang mendukung dari pembangun karya sastra dengan bukti
cerita pendek yang dibaca yang mendukung dari teks cerita
atau didengar pendek yang dibaca atau didengar
3.6 • Menjelaskan struktur dan aspek
Menelaah struktur dan Struktur teks narasi kebahasaan cerita pendek yang dibaca
aspek kebahasaan cerita (cerpen) atau didengar
pendek yang dibaca atau Ciri-ciri kebahasaan • Menyusun kerangka cerita pendek
4.6 didengar teks narasi: berdasarkan pengalaman atau gagasan
Mengungkapkan kata/kalimat • Menyusun cerita pendek berdasarkan
pengalaman dan gagasan deskriptif, kata kerangka dengan memperhatikan
dalam bentuk cerita ekspresif, majas struktur teks dan kebahasaan
pendek dengan Model teks narasi
memperhatikan struktur cerpen
dan kebahasaan

12
3.7 Mengidentifikasi Fungsi teks • Mendata informasi berupa kritik atau
informasi berupa kritik tanggapan pujian dari teks tanggapan (lingkungan
atau pujian dari teks Model teks hidup, kondisi sosial, dan/atau
tanggapan (lingkungan tanggapan keragaman budaya, dll) yang didengar
hidup, kondisi sosial, Simpulan isi teks dan/atau dibaca
dan/atau keragaman tanggapan berupa • Menanggapi isi informasi dengan
budaya, dll) yang kritik atau pujian alasan yang logis disertai bukti
didengar dan/atau dibaca pendukung (hasil penelitian, data
4.7 nasional, dll)
Menyimpulkan isi teks
tanggapan berupa kritik • Menyimpulkan informasi tentang teks
atau pujian (mengenai tanggapan (puji, kritik) terhadap
lingkungan hidup, kondisi sesuatu
sosial, dan/atau
keragaman budaya) yang
didengar dan dibaca

3.8 • Struktur teks Menyimpulkan struktur dan ciri


Menelaah struktur dan
tanggapan kebahasaan teks tanggapan
kebahasaan dari teks
tanggapan (lingkungan • Ciri-ciri kebahasaan Merancang teks tanggapan
hidup, kondisi sosial, teks tanggapan: Menulis teks tanggapan (puji, kritik)
dan/atau keragaman kalimat aktif, kata
budaya, dll) berupa kritik, tugas, bahasa
sanggahan, atau pujian deskripsi, bahasa
yang didengar dan/atau penilaian
dibaca • Model teks
4.8 tanggapan (puji,
Mengungkapkan kritik,
sanggahan, atau pujian kritik)
dalam bentuk teks
tanggapan secara lisan
dan/atau tulis dengan
memperhatikan struktur
dan kebahasaan

3.9 • Fungi teks diskusi Mendata informasi teks diskusi berupa


4 .9 Mengidentifikasi • Contoh Teks Diskusi pendapat pro dan kontra dari
informasi teks diskusi permasalahan aktual yang dibaca dan
• Simpulan isi gagasan,
berupa pendapat pro dan didengar
kontra dari permasalahan pendapat, argumen
yang mendukung dan Menjelaskan dan menyimpulkan isi
aktual yang dibaca dan gagasan, pendapat, argumen yang
didengar yang kontra terhadap
teks diskusi mendukung dan yang kontra serta
Menyimpulkan isi
gagasan, pendapat, solusi atas permasalahan aktual dalam
argumen yang teks diskusi
mendukung dan yang
kontra serta solusi atas
permasalahan aktual
dalam teks diskusi yang
didengar dan dibaca

13
3.10 Menyimpulkan struktur dan ciri
• Struktur teks diskusi: kebahasaan teks diskusi Menulis teks
Menelaah pendapat,
argumen yang Pendahuluan; diskusi berisi gagasan/pendapat,
mendukung dan yang Gagasan utama; argumen yang mendukung dan yang
kontra dalam teks diskusi Alasan dan bukti kontra serta solusi atas permasalahan
berkaitan dengan pendukung, satu aktual dalam teks diskusi dengan
permasalahan aktual yang sudut pandang; memperhatikan struktur dan aspek
4.10
dibaca dan didengar Gagasan utama— kebahasaan Melakukan diskusi berisi
Menyajikan sudut pandang lain; gagasan/pendapat, argumen yang
gagasan/penda-pat, Alasan dan bukti mendukung dan yang kontra serta
argumen yang pendukung, sudut solusi atas permasalahan aktual
mendukung dan yang pandang lain;
kontra serta solusi atas
permasalahan aktual • Kebahasaan:
dalam teks diskusi dengan Piranti kohesi dan
memperhatikan struktur koherensi, kata tugas,
dan aspek kebahasaan, modalitas, kosakata
dan aspek lisan (intonasi, evaluatif, kosakata
gestur, pelafalan) emotif

Mengide • Fungsi teks narasi Mendata isi ungkapan simpati,


3.11
ntifikasi isi ungkapan • Model teks narasi kepedulian, empati, atau perasaan
simpati, kepedulian, cerita inspiratif pribadi dari teks cerita inspiratif yang
empati, atau perasaan • Simpulan isi dibaca dan didengar
pribadi dari teks cerita ungkapan simpati, Menanggapi isi ungkapan simpati,
inspiratif yang dibaca dan kepedulian, empati kepedulian, empati, atau perasaan
4.11 didengar Menyimpulkan atau perasaan pribadi dari teks cerita inspiratif dengan
isi ungkapan simpati, pribadi dalam alasan yang logis

kepedulian, empati atau bentuk cerita Menyimpulkan isi ungkapan simpati,


perasaan pribadi dalam inspiratif kepedulian, empati atau perasaan
bentuk cerita inspiratif pribadi dalam bentuk cerita inspiratif
yang dibaca dan didengar
3.12 • Struktur teks narasi
menelaah struktur, • Ciri-ciri kebahasaan Menyimpulkan struktur dan kebahasaan
kebahasaan, dan isi teks teks narasi: teks narasi cerita inspiratif
4.12 cerita inspiratif kata/kalimat Membuat rancangan cerita inspiratif
Mengungkapkan rasa deskriptif, kata berisi ungkapan simpati, empati,
simpati, empati, ekspresif, majas kepedulian, dan perasaan
kepedulian, dan perasaan • Model teks narasi Menulis cerita inspiratif berdasarkan
dalam bentuk cerita cerita inspiratif rancangan dengan memperhatikan
inspiratif dengan struktur dan kebahasaan
memperhatikan struktur Memublikasikan hasil karya cerita
cerita dan aspek inspiratif
kebahasaan
3.13
Menemukan unsur-unsur Literasi buku fiksi dan Mendata subbab buku, garis besar isi
dari buku fiksi dan nonfiksi subbab, rincian isi buku
4.13 nonfiksi yang dibaca • Unsur-unsur buku Menentukan tokoh, rentetan peristiwa
Membuat peta • Cara membaca (alur), latar, amanat yang terdapat pada
pikiran/rangku-man alur buku dengan cerita
tentang isi buku SQ3R Membuat peta isi cerita dalam buku
nonfiksi/buku fiksi yang • Cara membuat sesuai dengan kreativitas siswa
dibaca rangkuman

14
3.14 Menelaah hubungan • Hubungan
unsur-unsur dalam buku Mendata bagian isi yang akan
antarunsur buku ditanggapi, penggunaan bahasa, unsur
fiksi dan nonfiksi
4.14 Menyajikan tanggapan • Contoh intrinsik cerita, dan bagian-bagian buku
terhadap isi buku fiksi penyusunan fiksi
tanggapan Menyusun tanggapan dalam bentuk
nonfiksi yang dibaca
• Langkah komentar terhadap isi, unsur
menyusun pembangun cerita (alur, tokoh, tema,
tanggapan latar, amanat), kebermaknaan buku,
terhadap buku pilihan kata, gaya bahasa, penggunaan
yang dibaca bahasa, dan tanda baca/ejaan
Menyajikan komentar terhadap buku
fiksi yang dibaca
Memublikasikan komentar terhadap
buku yang dibaca

15

Anda mungkin juga menyukai