Anda di halaman 1dari 3

Nama NPM

: Khansa Asikasari : 1306375241

Sub-Pokok Bahasan : Karakteristik Komunikasi Karakteristik-Karakteristik Komunikasi Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia. Karena itu merujuk pada pengertian Ruben dan Stewart (1988) mengenai komunikasi manusia yaitu: Human communication is the process through which individualsin relationships, groups, organizations and societiesrespond to and create messages to adapt to the environment and one another. Komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespons dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain. Karakteristik-karakteristik yang terdapat pada sebuah proses komunikasi adalah: a. Komunikasi merupakan proses simbolis Teori interaksi simbolik, dimana manusia atau individu hidup dalam suatu lingkungan yang dipenuhi oleh simbol-simbol. Tiap individu yang hidup akan memberikan tanggapan terhadap simbol-simbol yang ada, seperti penilaian individu menanggapi suatu rangsangan (stimulus) dari suatu yang bersifat fisik. Pemahaman individu terhadap simbol-simbol merupakan suatu hasil pembelajaran dalam berinteraksi di tengah masyarakat, dengan cara mengkomunikasikan simbol-simbol yang ada disekitar mereka, baik secara verbal maupun perilaku non-verbal. b. Komunikasi merupakan proses sosialisasi Proses sosialisasi tercipta berasal dari interaksi sosial, di mana saat interaksi sosial tersebut terjadi relasi sosial antara komunikator dengan komunikan. Interaksi sosial tercipta dari komunikasi yang berjalan lancar. Ketiga hal itu tak mampu dipisahkan karena saling berkaitan, dan harus ada untuk menciptakan sosialisasi yang maksimal c. Komunikasi merupakan proses satu arah atau dua arah Komunikasi satu arah, pengirim berita berkomunikasi tanpa meminta umpan balik, sedangkan komunikasi dua arah adalah penerima dapat dan memberi umpan balik.

d. Komunikasi bersifat koorientasi Fokus dari teori ini adalah komunikasi antar kelompok dalammasyarakat yang berlangsung secara interaktif dan dua arah. Pendekatanini memandang sumber informasi, komunikator, dan penerima dalamsuatu situasi komunikasi yang dinamis. e. Komunikasi bersifat purposif dan persuasif Komunkasi memiliki sifat purposif karena, pada hakikatnya komunikasi merupakan aktivitas pertukaran pesan-pesan dengan tujuan yang sudah ditentukan. Sedangkan sifat komunikasi yang persuasif adalah karena, komunikas bertujuan untuk mempengaruhi perubahan sikap komunikan yang dituju. f. Komunikasi mendorong interpretasi individu Dalam komunikasi, pengirim pesan maupun penerima pesan harus menginterpretasikan pesan sesuai dengan maksud pengirim. g. Komunikasi merupakan aktivitas pertukaran makna Komunikasi yang berlangsung antarmanusia tidak dapat dipahami hanya melalui katakata yang diucapkan atau yang ditulis. Komunikasi hanya dapat dipahami jika pesanpesan komunikasi dipahami dalam dua makna, yaitu makna denotatif (arti kata berdasarkan kamus) dan makna konotatif (arti kata bedasarkan konteks tertentu) dari situasi yang berbeda di balik kata-kata itu. h. Komunikasi terjadi dalam konteks Komunikasi dilakukan oleh manusia selalu dalam berada dalam sebuah ruang dan waktu, atau disesuaikan dengan konteks ruang dan waktu. Konteks yang dimaksud berupa lingkungan fisik, antarbudaya, psikologis, personal, kelompok, organisasi, massa Sumber: Ernawati, E. 2011. Efektivitas Komunikasi dalam Sosialisasi Kegiatan Program Posdaya di Desa Binaan IPB http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51495/BAB%20II %20Tinjauan%20Pustaka_%202011eer.pdf. 17 September 2013 (22.13) Filia, D. 2010. Pengaruh Komunikasi Dokter dan Quality Assurance Terhadap Mutu Pelayanan dan Dampaknya Pada Kepuasan Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Bersalin Limijati Bandung. Skripsi. Universitas Bina Nusantara. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai