1. Keluarga (orang tua) adalah lembaga pertama dan utama yang bertanggung jawabterhadap pendidikan anak-anak (baca Ef. 6:4). 2. Didalam keluarga kepada anak diperkenalkan nilai-nilai kemanusian, keadilan, dankebenaran melalui pengenalan akan Tuhan (Ul. 6:4-9). 3. Pembentukan karakter dan intelektual anak sangat dipengaruhi olehpola asuh dalam keluarga 4. Sekolah juga memainkan peranan penting dalam pembentukan anak secara intelektual dan sosial, namun hanya melanjutkan proses pendidikan yang telah di mulai dalam keluarga (Pater Drost) . jika keluarga salah mendidik anak-anak,sekolah akan mengalami kesulitan dalam mendidik anak-anak itu.
Pendidikan membebaskan, memotivasi siswa untuk mengembangkan kreatifitas berpikir dan ketrampilan positif yang dapat dipertanggungjawabkan, siswa dituntut secara kreatif mencari dan menemukan berbagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang ditemukannya dalam proses belajar. Guru Sekolah : memotivasi siswa untuk mencoba mencari jawaban-jawaban. : Menyiapkan sarana dan prasarana belajar bagi siswa sebagai bekal
mempersiapkan hidupnya kelak di masyarakat. Sikap yang kritis yaitu sikap yang tidak menerima begitu saja keadaan yang ada atau keadaan yang berlaku, melainkan selalu menyoroti keadaan itu dari Terang Firman Allah.
kekerasan terhadap anak dilakukan oleh guru, baik melalui kata-kata yang tidak mendidik, hukuman yang tidak mendidik, maupun perlakuan yang keras, tetapi tidak mendidik. Oleh karena itu, dibutuhkan komunikasi yang baik antara orang tua dengan guru dan lembaga sekolah untuk pelaksanaan pendidikan bagi anak-anak. Komunikasi itu pada akhirnya melahirkan persamaan persepsi dalam mencari wujud yang baik dan tepat bagi pendidikan anak-anak; orang tua dapat mengemukakan kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam mendidik anak-anaknya, sebaliknya sekolah dapat menjelaskan berbagai kendala yang dihadapi serta kebijakan strategi pendidikan kepada orang tua.