Anda di halaman 1dari 15

Starting Anti Sosial

Microsoft Corp.

O
s

L
O

O
C

G
I

I
O L O G Y

Adi Supriana Aditya Jerry Deodatus Aditya Pradnyandita, Wayan

(01)
(02) (03)

Ida Bagus Putra Adnyana Manuaba (04)


I Gusti Ngurah Herry Yuda Putra Joshua Gugun Siagian Okta Saputra (18) (21) (25)

Definisi Anti-sosial
Anti-sosial adalah sikap yang sama sekali tidak fleksibel, dan setiap sikap anti-sosial menunjukkan ketidakmampuan untuk beradaptasi. Banyak contoh sikap yang mirip anti-sosial berkembang dengan maraknya. Di jalan raya, kemacetan terjadi di manamana. Penyebabnya tidak secara keseluruhan diakibatkan oleh jumlah kendaraan yang tak seimbang dengan panjang jalan, namun kemacetan yang terjadi lebih dikarenakan motivasi agresi manusianya yang tidak dapat dikendalikan.

Kepribadian anti sosial


Pada awalnya para ahli tidak menggolongkan perilaku antisosial sebagai bentuk dari gangguan mental, hal ini karena mereka tidak melihat adanya simptom-simtom yang mengarah ke hal tersebut. Satu hal yang bersifat paradoksal dalam psikopatologi adalah bahwa beberapa orang yang mengalami ini secara intelektual adalah normal namun disegi lain memiliki kepribadian yang abnormal. Lama, kondisi paradoks ini sulit dijelaskan. Hal tersebut diterima tanpa adanya pertanyaan selain cukup dipahami bahwa adanya disintegrasi dari penyebab dan intelektual yang menghasilkan gangguan mental

SIKAP ANTI SOSIAL


manusia merupakan makhluk pribadi yang harus mengembangkan diri dan kepribadiannya agar mampu bertahan hidup dan menyesuaikan diri dengan manusia lain dalam kehidupan bermasyarakat sebagai makhluk sosial. Dengan demikian, pada hakikatnya manusia tidak bisa melepaskan dirinya dari manusia lain.

Sepanjang hayat dikandung badan, orang tidak akan lepas dari masyarakat, bergaul (sosialisasi), mencari nafkah, serta menerima pengaruh dari lingkungan sosial yang disebut masyarakat. Seseorang akan mengenal orang lain, dan paling utama mengenal diri sendiri selaku anggota masyarakat.

Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki dan mampu menumbuhkembangkan serta memelihara nilai-nilai yang mencirikan kemanusiaannya. Walaupun secara fisik ia sebagai makhluk manusia, apabila ia tidak memiliki atau tidak mampu menumbuh kembangkan dan memelihara nilai-nilai yang mencirikan kemanusiaannya, dapat dikatakan sebagai manusia yang antikemanusiaan atau disebut juga dengan antisosial.
TURUN.!!!!! TURUN.!!!!!

Sosial (socius) menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti mengenai kemanusiaan. Dengan demikian, secara sederhana antisosial dapat dikatakan sebagai antikemanusiaan. Ciri-ciri manusia adalah suka bergaul di tengah-tengah manusia lain untuk saling berinteraksi dan bersosialisasi, mulai lingkungan yang terdekat seperti keluarga sampai lingkungan yang lebih luas, yaitu masyarakat umum. Segala tindakan dan perilakunya ditujukan untuk bisa berinteraksi dan bersosialisasi dengan manusia lain. Apabila tindakan dan perilakunya tersebut tidak sesuai dengan nilai dan norma yang tumbuh dan berlaku di masyarakat, dapat dikatakan sebagai sikap-sikap antisosial.

sikap-sikap antisosial yang muncul pada manusia hanya bersifat insidental yang dihadapkan pada situasi dan kondisi tertentu, seperti halnya yang terjadi pada perilaku menyimpang
TURUN.!!!!! TURUN.!!!!!

Sikap antisosial yang dimaksud dalam sosiologi lebih mengarah pada kontradiktif atau menentang kepada aturan-aturan atau norma-norma yang sedang berlaku di masyarakat. Apabila aturanaturan atau norma-norma tersebut telah tersosialisasikan dalam diri manusia, ia tidak akan bersifat antisosial. Agar Anda lebih memahami, sebaiknya mengartikan sikap antisosial sebagai bagian dari perilaku yang menyimpang.
ANTI TURUN.!!!!! TURUN.!!!!!

Nilai-nilai dan norma yang terdapat dalam masyarakat merupakan ciri kemapanan manusia yang menginginkan keteraturan dalam hidupnya. Adapun orang-orang yang antisosial berarti sebaliknya, yaitu tidak menginginkan kemapanan tersebut. Dengan demikian, segala sikap dan perilakunya selalu bertentangan dan melanggar nilainilai dan norma.
ANTI

TURUN.!!!!! TURUN.!!!!!

Sikap antisosial merupakan cerminan dari ketidakpuasan individu dan masyarakat terhadap kondisi sosialnya. Kondisi sosial timbul ketika sebuah sistem yang ditentukan tidak sesuai dengan aspirasi dan representasi masyarakat. Misalnya, kecenderungan yang terjadi pada masa Orde Baru, yang pada masa itu masyarakat hidup dalam kekuasaan yang otoriter.
TURUN.!!!!! TURUN.!!!!!

SEKIAN DAN TERIMA KASIH (Om Santi Santi Santi Om)

Anda mungkin juga menyukai