Anda di halaman 1dari 9

Pengertian Pasar Modal

Pasar modal sangat dibutuhkan untuk menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan. Dalam menjalankan fungsi ekonominya, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang mempunyai kelebihan dana ( lender ) ke pihak yang membutuhkan dana ( borrower ). Sedangkan fungsi keuangan dilakukan dengan menyediakan dana yang diperlukan para borrowers dan para lenders menyediakan dana tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang diperlukan untuk investasi tersebut. Husnan ( 2002 ) mendefinisikan pasar modal sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan dan sekuritas jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities maupun perusahaan swasta. Tandellin ( 1991 ) menjelaskan pengertian klasik dari pasar modal adalah pengetian sebagaimana yang ada di negara-negara kapitalis seperti Amerika Serikat, yaitu suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga seperti saham, obligasi dan sekuritas efek yang merupakan pasar abstrak sekaligus konkrit dengan barang yang diperjual belikan adalah dana yang bersifat abstrak dan bentuk konkritnya adalah lembar surat-surat berharga di bursa efek. Dengan lebih spesifik, Tandellin menjabarkan definisi dari pasar modal menjadi 3 ( tiga ) definisi, yaitu : 1. Definisi dalam arti luas adalah sistem keuangan yang terorganisir, termasuk bankbank komersial dan semua perantara di bidang keuangan dan surat berharga. 2. Definisi dalam arti menengah adalah semua pasar yang terorganisir dan lembagalembaga yang memperdagangkan warkat kredit termasuk saham, obligasi, pinjaman hipotik berjangka, tabungan serta deposito berjangka. 3. Definisi dalam arti sempit adalah tempat pasar terorganisir yang memperdagangkan saham-saham dan obligasi dengan memakai jasa dari makelar, komisioner dan underwriter ( penjamin ).

Keppres No. 60 tahun 1988 menjelaskan pengertian pasar modal, yaitu bursa yang merupakan sarana untuk mempertemukan penawar dan peminta dana jangka panjang dalam bentuk efek. Pengertian pasar modal menurut Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 tahun 1995 adalah kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkan, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Penawaran umum adalah kegiatan penawaran efek yang dilakukan emiten untuk menjual efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam undang-undang pasar modal. Sementara itu Rosenberg ( 1983 ) berusaha membedakan pengertian pasar modal ( stock market ) dengan bursa efek ( stock exchange ) sebagai berikut ini : Pasar modal ( stock market ) adalah suatu tempat dimana pembeli dan penjual saham

mempunyai tujuan untuk mencapai laba / profit melalui pembelian dan penjualan sekuritas. Bursa efek ( stock exchange ) adalah merupakan suatu organisasi yang menyediakan

pasar untuk perdagangan obligasi dan saham, dimana peraturan yang ditetapkan untuk perdagangan sangat ketat. Riyanto ( 1990 ) menyatakan bahwa pasar modal adalah pasar dalam pengertian abstrak yang mempertemukan calon pembeli ( investor ) dengan emiten ( perusahaan yang menerbitkan surat berharga di pasar modal ) yang membutuhkan dana jangka panjang. Dengan demikian, pengertian pasar modal dapatlah diartikan sebagaimana tersebut dibawah ini : 1. Pasar modal bisa berupa pasar dalam artian abstrak atau dalam artian konkrit ( sesungguhnya ). Dalam artian abstrak, maka pedagangan surat berharga tidak harus terjadi pada suatu tempat tertentu. Sementara itu, pasar modal dalam bentuk konkritnya ialah bursa efek atau lebih dikenal dengan istilah stock exchange. 2. Komoditi yang diperdagangkan di pasar modal adalah surat berharga ( aktiva financial ) jangka panjang. 3. Surat berharga ( atau sekuritas ) yang diperjual belikan di pasar modal adalah surat berharga yang diterbitkan oleh suatu badan hukum berbentuk PT ( Perseroan Terbatas ), baik yang dimiliki oleh pemerintah maupun swasta.

4. Bursa efek merupakan bentuk konkrit dari pasar modal. Bursa efek merupakan pasar yang sangat terorganisir ( A highly organized market ). Disebut demikian karena terdapat serangkaian peraturan yang mengikat antara pihak-pihak yang terkait didalamnya.

Manfaat Pasar Modal


Seperti halnya lembaga keuangan yang lain, keberadaan pasar modal memberi manfaat kepada berbagai pihak (stakeholder), seperti pemerintah, pihak emiten, para pemodal dan lembaga profesi yang terkait. Secara spesifik manfaat pasar modal bagi stakeholder, antara lain: Pemerintah

Bagi pemerintah keberadaan pasar modal memberi pengaruh yang sangat strategis. Sebab keberadaanya bisa menimbulkan efek bola salju (snowball) bagi kegiatan ekonomi makro. Pasar modal yang baik dapat menjadi tempat mobilisasi dana bagi sector riil. Tercukupinya dana di sektor riil pada gilirannya akan memicu akselerasi pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi mampu menggerakkan bidang-bidang yang lain. Dalam kondisi ini spesialiasi akan terus berkembang dan angkatan kerja pun banyak terserap dalam bidang ini. Emiten

Emiten adalah pemain inti di pasar modal. Bagi emiten pasar modal memberi manfaat, seperti memungkinkan jumlah dana yang diperoleh dalam jumlah besar, dana bisa langsung diterima seusai launching pada pasar perdana, tidak ada cicilan bunga, solvabilitas perusahaan tidak terpengaruh lantaran perusahaan terus diapresiasi maka profesionalitas semakin berkembang. Investor

Investor merupakan pemain inti lain yang sangat berkepentingan dengan pasar modal. Di pasar modal para pemodal memiliki ekspektasi dananya bisa berkembang sesuai harapan. Pasar modal bagi investor memberi manfaat, antara lain: memperoleh deviden, memiliki perusahaan tanpa harus ikut mengelola, memiliki hak suara dalam
3

RUPS (bagi common stock), dan dapat dengan mudah menstranfer instrumen investasi, missal dari saham X ke saham Y. Lembaga profesi

Lembaga profesi merupakan pemain penunjang di pasar modal. Mereka itu adalah akuntan publik, perusahaan penilai, perusahaan penjamin emisi, penaggung dan pialang. Mereka merasakan manfaat dengan adanya pasar modal, yaitu membuka lapangan kerja baru, meningkatkan profesionalisme, tempat aktualisasi diri, dan sebagai pembentuk harga saham.

Macam-macam Perusahaan
Jika dilihat dari segi banyaknya pemegang saham, suatu perseroan terbatas dapat dibagi ke dalam: Perusahaan Tertutup Perusahaan tertutup adalah suatu perseroan terbatas yang saham-sahamnya masih dipegang oleh beberapa orang/perusahaan saja, sehingga jual beli sahamnya dilakukan dengan caracara yang ditentukan oleh anggaran dasar perseroan, yang pada umumnya diserahkan kepada kebijaksanaan pemegang saham yang bersangkutan. (Munir Fuady, 2008:51) Dalam konsep yang sama perusahaan tertutup juga diartikan sebagai suatu perusahaan terbatas yang belum pernah menawarkan sahamnya kepada publik melalui penawaran umum dan jumlah pemegang sahamnya belum sampai kepada jumlah pemegang saham dari suatu perusahaan publik. Kepada perusahaan tertutup ini, berlaku Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas. Modalnya berasal dari kalangan tertentu dan sahamnya tidak dijual kepada umum dan hanya bisa dimiliki oleh orang-orang tertentu yang telah ditentukan dan tidak menerima pemodal dari luar secara sembarangan. Umumnya jenis PT ini adalah PT keluarga atau kerabat atau saham yang di kertasnya sudah tertulis nama pemilik saham yang tidak mudah untuk dipindahtangankan ke orang atau pihak lain Perusahaan Terbuka Perseroan terbuka adalah suatu perseroan terbatas yang modal dan sahamnya telah memenuhi syarat-syarat tertentu, di mana saham-sahamnya dipegang oleh banyak orang/ banyak perusahaan, yang penawaran sahamnya dilakukan kepada publik/masyarakat sehingga jual
4

beli sahamnya dilakukan melalui pasar modal. Salah satu ciri dari perusahaan terbuka adalah perlunya keterbukaan atau informasi perusahaan kepada publik, sehingga hukum pun mengatur masalah perusahaan terbuka, termasuk tentang keterbukaan tentang informasi secara sangat detail. (Munir Fuady, 2008:51) Lain dari itu, perusahaan terbuka (PT Tbk.) juga diartikan sebagai suatu perseroan terbatas

yang telah melakukan penawaran umum atas sahamnya atau telah memenuhi syarat dan telah memproses dirinya menjadi perusahaan publik, sehingga telah memiliki pemegang saham publik, di mana perdagangan saham sudah dapat dilakukan di bursa-bursa efek. Terhadap perusahaan terbuka ini, berlaku baik Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas maupun Undang-Undang tentang Pasar Modal. Jadi sahamnya ditawarkan kepada umum,

diperjualbelikan melalui bursa saham dan setiap orang berhak untuk membeli saham perusahaan tersebut. Pada umumnya saham PT terbuka kepemilikannya atas unjuk, bukan atas nama sehingga tak sulit menjual maupun membeli saham PT terbuka tersebut. Perusahaan Publik Yang dimaksud dengan perusahaan publik, adalah perusahaan terbuka, di mana keterbukaannya itu tidak melalui proses penawaran umum, tetapi melalui proses khusus. Setelah dia memenuhi syarat untuk menjadi perusahaan publik, antara lain jumlah pemegang sahamnya yang sudah mencapai jumlah tertentu, yang oleh Undang-Undang Pasar Modal ditentukan jumlah pemegang sahamnya minimal sudah menjadi 300 (tiga ratus) orang. Terhadap perusahaan publik ini, berlaku baik Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas maupun Undang-Undang tentang Pasar Modal.

Konsep Perusahaan Go Publik


Perusahaan memiliki berbagai alternative sumber pendanaan, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan. Alternatif pendanaan dari dalam perusahaan umumnya dengan menggunakan laba yang ditahan perusahaan, sedangkan pendanaan dari luar perusahaan dapat berasal dari kreditur berupa utang maupun pendanaan yang bersifat peyertaan dalam bentuk saham. Pendanan melalui penyertaan umumnya dilakukan dengan menjual saham perusahaan kepada masyarakat atau sering dikenal dengan go public. Untuk go

public, perusahaan perlu melakukan persiapan internal dan penyiapan dokumentasi sesuai dengan persyaratan untuk go public atau penawaran umum, serta memenuhi persyaratan yang ditetapkan Bapepam. Go Public adalah kegiatan penawaran saham atau Efek lainnya yang
5

dilakukan oleh Emiten (perusahaan yang akan go public) untuk menjual saham atau Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur oleh UU Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya. Setelah suatu perusahaan memenuhi berbagai persyaratan yang ditentukan oleh undang-undang untuk menjadi perusahaan terbuka, maka proses go public ini dilakukan, barulah perusahaan tersebut menjadi perusahaan terbuka.

Ada empat manfaat utama perusahaan go public antara lain : a) b) c) Mendapatkan tambahan modal dari masyarakat investor. Membagi risiko usaha bisnis dengan para investor saham. Reputasi perusahaan menjadi lebih bonafit, karena sebelum go public perusahaan harus menjalani proses go public yang ketat terlebih dahulu. d) Perusahaan go public akan mendapatkan potongan PPh sebesar 5%.

Proses Go Publik Suatu Perusahaan


Sesuai dengan ketentuan SK Menteri Keuangan No.1199/KMK.031/1991, yang dapat melakukan kegiatan go public adalah emiten yang telah menyampaikan peryataan pendaftaran kepada Bapepam untuk menjual atau menawarkan efek kepada masyarakat dan peryataan pendaftaran tersebut telah efektif. Perusahaan yang menawarkan efeknya di pasar modal terlebih dahulu mempersipakan hal-hal yang diperlukan.

1. Persiapan Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam rangka mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan proses go public. Pada tahap persiapan ini yang paling utama yang harus dilakukan sebuah perusahaan yang akan go public adalah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham terlebih dulu (RUPS). RUPS bagi sebuah perusahaan merupakan hak penting dan merupakan kaidah yang diatur dari UU Perseroan Terbatas. Go public harus disetujui terlebih dulu oleh pemegang saham. Karena go public akan melibatkan modal baru di luar pemegang saham yang ada, maka perlu diputuskan apakah kehadiran modal baru itu nantinya akan mengubah masing-masing kepemilikan para pemegang saham lama. Berapa modal yang dibutuhkan, dan berapa modal yang mesti disetor masing-masing pemegang saham harus terjawab dan memperoleh persetujuan oleh pemegang saham lama. Mekanisme RUPS yang dilakukan perusahaan yang akan go public ini merupakan mekanisme RUPS sebagaimana yang ditetapkan oleh UU PT.
6

Setelah mendapat persetujuan selanjutnya emiten melakukan penunjukkan penjamin emisi serta lembaga profesi penunjang pasar, yaitu: Penjamim emisi (underwriter) Kegiatan penjamin emisi adalah menyiapkan berbagai dokumen, membantu menyiapkan prospektus, dan memberikan penjaminan atas penerbitan. Akuntan Publik (auditor independen) Bertugas melakukan audit dan pemeriksaan atas laporan keuangan calon emiten. Penilai Bertugas untuk melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan dan menentukan nilai wajar dari aktiva tetap tersebut. Konsultan Hukum Bertugas untuk memberikan pendapat dari segi hukum (legal opinion). Notaris Bertugas untuk membuat akta-akta perubahan Anggaran Dasar, akta perjanjianperjanjian dalam Rangka Penawaran Umum dan juga notulen-notulen rapat.

2. Pengajuan Pernyataan Pendaftaran Tahap ini calon emiten melengkapi segala dokumen pendukung dan menyampaikan pendaftaran kepada BAPEPAM-LK (Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan) hingga BAPEPAM-LK menyatakan Pernyataan Pendaftaran menjadi efektif. Dalam tahap ini, perusahaan bersama underwriter membawa dokumen yang terangkum dalam prospektus ringkas perusahaan ke Bapepam-LK. Prospektus ringkas merupakan keterangan ringkas mengenai perusahaan dalam minimal dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Untuk itu prospektus harus secara ringkas dan padat memuat berbagai informasi terkait dengan perusahaan, mulai dari company profile, kinerja operasional perusahaan seperti, neraca rugi laba, proyeksi kinerja perusahaan serta untuk kepentingan apa dana masyarakat itu dibutuhkan. Pada tahap ini jangan heran kalau perusahaan beserta penjamin emisinya, konsultan hukum, notaris dan akuntan publik serta appraisal, akan sering modar-mandir ke Bapepam-LK. Sebab pada tahap ini seluruh pernyataan para profesi pendukung pasar modal itu (notaris, konsultan hukum dan akuntan), termasuk appraisal dan penjamin emisi mulai diperiksa secara detil, satu per satu lengkap dengan dokumen pendukungnya. Pada tahap inilah seleksi tersebut berlangsung. Kalau penjamin emisi memperkirakan harga jual sahamya Rp 6.000 per saham, maka dokumen pendukung tentang itu harus ada, jelas dan transparan.
7

Aspek full disclosure akan mulai terungkap di sini. Jadi dapat dipastikan para profesi penunjang pasar modal itu, tidak akan main-main dalam memberikan pendapatnya. Meleset sedikit saja, atau berbeda dengan kaidah yang berlaku ancaman bagi para profesional pasar modal itu cukup berat, dan harus dibayar mahal. Adapun sanksinya bisa berupa denda hingga sanksi pidana atau pencabutan izin.

3. Penawaran Saham Dipastikan kurang dari 38 hari Bapepam-LK sudah memberikan jawaban atas pernyataan pengajuan pendaftaran perusahaan yang akan go public ini. Kalau setelah melakukan pendaftaran dan tidak ada koreksi maka pada periode waktu tersebut, pernyataan tersebut otomatis menjadi efektif. Apabila perusahaan itu sudah dinyatakan efektif, berarti saham dari perusahaan itu sudah bisa dijual. Penjualan dilakukan melalui penawaran umum. Dalam konteks pasar modal penjualan saham melalui mekanisme IPO ini disebut dengan penjualan saham di pasar perdana, atau biasa juga disebut dengan pasar perdana. Penjualan saham dalam pasar perdana mekanismenya diatur oleh penjamin emisi. Penjamin emisi yang akan melakukan penjualan kepada investor dibantu oleh agen penjual. Agen penjual adalah perusahaan efek atau pihak lain yang ditunjuk sebelumnya dan tercantum dalam prospektus ringkas. Oleh Bapepam-LK bagi perusahaan yang akan tercatat di BEI penjualan saham dalam IPO ini waktunya relatif terbatas, dua atau tiga hari saja. Tapi bagi perusahaan yang setelah menjual sahamnya tidak mencatatkan di BEI maka penjualan sahamnya bisa lebih lama lagi. Dan tentunya akan sangat tergantung dari prospektus yang diajukan pada pernyataan pendaftaran. Hingga tahap IPO ini, perusahaan sudah bisa dinyatakan sebagai perusahaan publik. Gelar di belakang perusahaan menjadi Tbk (kependekan dari Terbuka). Sebagaimana diungkap sebelumnya, perusahaan bisa langsung mencatatkan sahamnya di BEI setelah IPO bisa juga tidak. Jadi setelah menjadi perusahaan public sama sekali tidak ada keharusan bagi saham sebuah perusahaan untuk langsung tercatat (listed). Ingat ketika PT Abdi Bangsa Tbk perusahaan penerbit harian Republika pertama kali go public tidak langsung tercatat di BEI, melainkan beberapa tahun kemudian. Kendati tidak langsung listing namun perusahaan yang telah IPO tersebut tetap mengikuti aturan mengenai keterbukaan di pasar modal. Itu berarti laporan keuangan, corporate action dan ketebukaan informasi lainnya harus disampaikan ke publik.

4. Pencatatan Saham di Bursa Efek Setelah selesai periode penjualan saham di pasar perdana, selanjutnya saham tersebut dicatatkan (listing) di Bursa Efek Indonesia dan mulai diperdagangkan di bursa. BEI merupakan pasar sekunder sehingga investor yang belum dapat memperoleh sahyam di pasar perdana atau primer dapat membeli saham tersebut di pasar sekunder. Setelah melakukan penawaran umum, perusahaan yang sudah menjadi emiten itu akan langsung mencatatkan sahamnya maka yang perlu diperhatikan oleh perusahaan adalah apakah perusahaan yang melakukan IPO tersebut memenuhi ketentuan dan persyaratan yang berlaku di BEI (listing requirement). Kalau memenuhi persyaratan, maka perlu ditentukan papan perdagangan yang menjadi papan pencatatan emiten itu. Dewasa ini papan pencatatan BEI terdiri dari dua papan: Papan Utama (Main Board) dan Papan Pengembangan (Development Board). Sebagaimana namanya, papan utama merupakan papan perdagangan bagi emiten yang volume sahamnya cukup besar dengan kapitalisasi pasar yang besar, sedangkan papan pengembangan adalah khusus bagi pencatatan saham-saham yang tengah berkembang. Kendati terdapat dua papan pencatatan namun perdagangan sahamnya antara papan utama dan papan pengembangan sama sekali tidak berbeda, sama-sama dalam satu pasar. Jadi perbedaaan papan perdagangan ini hanya membedakan ukuran perusahaan saja. Papan Utama ditujukan untuk emiten atau emiten yang mempunyai ukuran (size) besar dan lamanya menjalankan usaha utama sekurang-kurangnya 36 bulan berturut-turut. Sementara Papan Pengembangan dimaksudkan untuk perusahaan-perusahaan yang belum dapat memenuhi persyaratan pencatatan di Papan Utama, termasuk perusahaan yang prospektif namun belum menghasilkan keuntungan.

Anda mungkin juga menyukai