Anda di halaman 1dari 73

KIMIA KUANTUM KIMIA KUANTUM KIMIA KUANTUM

D1B233
YATI B. YULIATI, Dra., M.S.
IMAN RAHAYU, S.Si.,M.Si
Prasyarat : D1A102 Matematika II
D1B232 Kimia Fisik II
Bahasan
Teori atom dan lahirnya kuantum
Dasar-dasar Teori Kuantum
Konsep operator
Sistem mekanika gelombang dengan energi
potensial konstan
Sistem mekanika gelombang dengan energi tidak
konstan
Interaksi materi dan energi
Struktur molekul
Pustaka
Chandra, Introductory Quantum Chemistry
Atkins, Physical Chemistry

Hubungan dengan kuliah ini

Kuliah ini mendasari:
Kuliah lanjut kimia (kimia inti dan radiokimia)
Sangat penting untuk memahami:
Struktur molekul
Spektroskopi molekul

Mekanika klasik
Perilaku atom/molekul dikaitkan dengan objek sehari-hari dan planet-
planet
Gagal menjelaskan partikel-partikel sangat kecil

Persamaan fisika klasik
Lintasan dalam hubungannya dengan energi


E = Ek + V
Energi Total
Ek = Energi kinetik
V = Energi potensial
2
1
2
m
V) - E ( 2
dt
dx
V mv
2
1
E
)
`

=
+ =
Persamaan ini untuk energi total
menunjukan posisi partikel
sebagai fungsi waktu (lintasan
partikel)
Hukum Kedua Newton = tentang gerakan partikel
dt
dx
. m p
F
dt
dp
=
=
Gerakan Rotasi

Momentum sudut J sebuah partikel

J = Ie
Osilator Harmonis

Gerakan osilator = vibrasi atom pada sebuah ikatan

F = -kx
Gerakan Partikel Lainnya
Kegagalan Fisika Klasik

Menerangkan transfer energi pada kuantitas yang sangat kecil
Pemerian mengenai gerakan partikel karena massa yang kecil
dan momen inersia yang kecil
Apa yang salah dengan M. Klasik ?
I. Gagal menjelaskan radiasi benda hitam
Semua benda panas mengeluarkan radiasi
Semakin tinggi suhu, puncak bergeser ke rendah
Secara empiris ada:
Hk. Stefan boltzman M=k.T
4,
M=energi radiasi/satuan luas
permukaan
Hk. Pergeseran Wien T.
max
= konstan

Radiasi benda hitam
Representasi masalah radiasi ini adalah benda hitam (benda
ideal yang dapat mengabsorpsi dan memancarkan radiasi di
semua rentang spektrum dengan uniform)

Penjelasan Klasik
Rayliegh dan Jeans yang melakukan
Berdasarkan prinsip ekuipartisi, energi terserap sebagai kontinum
Menghasilkan formula:

Skandal UV
p

d = 8tkT
-4
d
Hipotesa Planck (Kuantum)
Berdasarkan asumsi, energi terserap tidak sebagai kontinum, tapi paket.
Menghasilkan ungkapan:

p

d = 8tkT
-5
(e
hc/kT-
1)
-1

II. Gagal menjelaskan Efek Fotolistrik
Hasil Percobaan
Tak ada elektron keluar, walau sebesar apapun intensitas, bila frekuensi ambang
tak dilewati
EK elektron yang dilepas naik dengan naiknya frekuensi, tetapi tak bergantung
pada intensitas
Pada intensitas serendah apapun, elektron tetap dilepaskan sepanjang frekuensi
ambang dilewati.
Mekanika Klasik gagal
Mekanika klasik meramalkan dengan naiknya intensitas energi
elektron yang dilepas akan naik pula
Secara klasik tak ada alasan mengapa EK harus bergantung pada
frekuensi
Sukar menjelaskan bagaimana energi dapat terkonsentrasi dalam
ruang yang kecil.
Penjelasan Kuantum (Einstein)
Melangkah lebih lanjut dari Planck: tidak hanya dalam proses
penyerapan, dalam proses transportnya energi juga terkuantisasi
Paket energi besarnya berbanding dengan frekuensi
Apa Yang Salah dengan M.Klasik ?
III. Gagal menjelaskan Spektrum Atom
Sejak abad 1 telah diamati, bila gas diberi nyala akan diamati
beragam warna
Segera dikenali dengan prisma, spektrumnya bukan kontinu
Beberapa unsur ditemukan dengan mengenali spektrumnya
Spektrum Atom H
1885 Balmer menemukan ada hubungan matematik antar garis di
spektrum H:

Balmer memprediksi ada deret lain, dengan mengganti 2 dengan
1, 3, 4
= b{n
2
/(n
2
-2
2
)}
Spektrum Atom H
Ternyata memang diamati daerah lain
Total ada daerah:
Lyman(uv)
Balmer (tampak)
Ritz (IR)
Brackett (IR)
Mekanika Klasik Gagal
Menurut Klasik, energi kontinum, sehingga spektrum garis dengan frekuensi
tertentu tidak dapat dijelaskan
Penjelasan Kuantum (Bohr)
Energi elektron tertentu, tercermin dengan momentum sudut yang tertentu.
Didapat ungkapan:
E
n
= -13.6/n
2
E = mc
2
p
h
mc
h
= =
c = kecepatan cahaya
p = momentum

c
h h mc = =
2
Dasar Dasar Teori Kuantum
Radiasi cahaya memiliki sifat dualisme:
1. Berupa arus partikel / foton
2. Gerak gelombang
Sifat dualisme cahaya diterapkan oleh de Broglie (1923) terhadap elektron
yang bergerak mengelilingi inti.
Menurut teori relativitas Einstein, energi suatu partikel adalah
Sedangkan E = h v, maka didapat:
Sehingga untuk foton:
Demikian juga hal tersebut berlaku untuk elektron
p
h
m
h
= =
v
v = kecepatan elektron
Prinsip ketidaktentuan Heisenberg :
Nilai sepanjang pengamatan khas tak dapat ditentukan secara simultan dengan
ketelitian tinggi. Contohnya: pasangan momentum dan kedudukan, pasangan
energi dan waktu.
Aq . Ap > /2
AE . At > /2
t 2
h
=
Hal ini menunjukkan sifat gelombang dari materi.
Dengan adanya teori gelombang dari elektron, maka kedudukan elektron
sekeliling inti tak tertentu.
Batas ketelitian pengukuran fisik dinyatakan oleh hubungan:
Persamaan Schrodinger:
1. Menggambarkan energi elektron
2. Kedudukan elektron digambarkan sebagai kebolehjadian
Untuk elektron yang berbentuk dalam satu dimensi
Sebagai f(x), panjang gelombang

t
2
2
2
2
4
- =
dx
d
. (1)
Hal ini tidak berarti untuk benda besar tetapi sangat berarti untuk elektron, atom
dari molekul.
Kedudukan dan momentum dari elektron memberikan informasi mengenai
kebolehjadian menemukan elektron di sekeliling inti
Persamaan Schrodinger = mekanika kuantum/mekanika gelombang yang
menggambarkan prilaku elektron
Persamaan gelombang:
Untuk 3 dimensi persamaan menjadi:
0
4

2
2
2
2
2
2
2
2
= + + +

t
dz
d
dy
d
dx
d
= (x,y,z) = koordinat Cartes
Dapat juga dituliskan:
0
4
2
2
2
= + V

2
2
2
2
2
2
2
dz
d
dy
d
dx
d
+ + = V
V = del
. (2)
. (3)
. (4)
Dengan persamaan dimana
p

=
Hubungan tersebut disubstitusikan ke persamaan (3) maka dihasilkan:
Persamaan gelombang ini dapat digunakan untuk menghitung tingkat energi
atom hidrogen dengan energi kinetik = mv
2
= E-V
. (5)
0
4
2
2 2 2
2
= + V
v t

h
m
v
t
m p dan
h
= =
2

|
|
.
|

\
|

=
r
e
V
tc 4
2
Substitusi hubungan ke dalam persamaan (5) memberikan:

) (
2
2
V E
m
V =
0 ) (
8
2
2
2
= + V
t
V E
h
m
Persamaan Schrodinger
dapat diubah menjadi:
. (6)
. (7)

t
E
8
2
2
2
= + V
(

V
m
h
OPERATOR CONCEPT
IN
QUANTUM CHEMISTRY
An operator is a symbol for a certain mathematical
procedure which transforms one function into another. For
example, the operator of evaluating the derivative with
respect to x is represented by the symbol d/dx. When this
operator is applied to the function x
n
we obtain a new
function as
A list of typical examples of different mathematical
operations along with the results of the operations on the
function, x
3
is given in
1
) (

=
n
nx x
dx
d
n
Operation Operator
Result of operation
on x
3
Talking the square ( )
2
x
6
Talking the square root \ X
3/2

Multiplication by a
constant
k Kx
3
Differentiation with respect
to x
d/dx 3x
2
Integration with respect to
x
}( ) dx X
4
/4 + c
(Operator) . (function) = (Another function)
Additional and Subtraction of Operators
If A and B are two different operators, then new operators
A + B and A B can be defined as
A + B = B +


A - B = -B +
(A + B)] = ] + B ]


(A - B)] = ] - B ]
Where ] is an operand it
is also true that
Multiplication of Operators
B]
1
= ]
1
Then ]
1
operated on by to obtain the final function ]
11
as
]
1
= ]
11
So that
B] = ]
11

] =
2
]
Linear Operator
Commutator
Were i, j, k are unit vectors along the x, y and z axes.
Operating on a scalar function |, this operator generates a
vector called the gradient of |.
Vector Operator
Laplacian
Eigenfunctions and Eigenvalues
= Eigenfunction
_ = Eigenvalues
POSTULATE OF QUANTUM MECHANICS
Postulat I
Setiap keadaan dari sistem dinamik H partikel
digambarkan oleh fungsi (q
1
,
,
q
2
,q
3n
, t)
Besaran * o sebanyak dengan kebolehjadian
menentukan q
1
antara q
1
+ o q
1
+ q
2
antara q
2
+ dq
2
,
Postulat II
Untuk setiap sifat dari sistem yang teramati, ada operator
Hermit.
Operator Hermit didefinisikan dari hubungan:
}
seluruh ruang
*
j
dt =
}
seluruh ruang

i
* *
j
d t

Postulat III
Nilai yang dapat diukur dari besaran A diamati secara fisik
adalah nilai eigen a
i
:

i i
A

i
a =
A

= operator sesuai dengan yang diamati


n n
E

=
Substitusi persamaan (3,7) ke dalam persamaan (1.64),
didapat:
_ E v
m
h
= + V
2
2
2
atau
0 ) (
2
2
2
= + V V E
m
h
Postulat IV
Nilai rata-rata dari yang teramati yang berhubungan
dengan A dinyatakan sebagai:
dr A a

*
+

} >= <
= fungsi gelombang ternormalisasi untuk suatu
keadaan.
Postulat V
Fungsi gelombang suatu sistem berubah dengan waktu
menurut persamaan:
t
t r
ih t r
c
c
=
) , (
) , (


_
_ = operator Hamilton untuk sistem
1. SYARAT SYARAT FUNGSI GELOMBANG
1 | |
2
= } d
1. Mempunyai nilai tunggal
2. Tidak mempunyai nilai tak terhingga
3. Fungsi gelombang dan turunannya harus kontinu
4. Fungsi normal yaitu memenuhi syarat :
2. Pembentukan Operator
Berdasarkan sifat partikel dan gelombang
Fungsi gelombang bebas pada sumbu x
Atau
Turunan Pertama:
x
p
h
=
dx
d
i
h
p
x
t 2
=
tetapan A
2
sin A = = x

tetapan C C
x
2
= =

i
e
x
i
Ce
i
dx
d

t

t
2
2

=

ti
=

2
x
p
h
i
dx
d t
=
3. Persamaan Operator Momentum Linier
dx
d
i
h
p
x
t 2

=
4. Operator Energi
Operator Energi Total (Hamiltonian)
V mv H + =
2
2
1
H = energi total
m = massa partikel
v = kecepatan
V = energi potensial
= Operator Hamiltonian
(Operator Energi)
V
m
p
H + =
2
2
p = momentum linier
Operator energi
(satu dimensi)
V
dx
d
m
h
H + =
2
2
2
2
8

t
Operator energi tiga dimensi
V
dz
d
dy
d
dx
d
m
h
H +
|
|
.
|

\
|
+ + =
2
2
2
2
2
2
2
2
8

t
Atau
Laplacian V
m
h
H = V + V =
2 2
2
2

8

t
5. Persamaan Operator
Energi Total
(fungsi waktu)
Momentum Sudut
Energi Total
(tiga dimensi)
Energi Total
(satu dimensi)
Momentum linier
x
Mekanika Kuantum Mekanika Kuantum
Pers. Operator Operator
Variabel
x

x
p
y
p
z
p
dx
d
i
h
t 2

dy
d
i
h
t 2

dz
d
i
h
t 2

atau

V
dx
d
m
h
+
2
2
2
2
8 t
E

atau

V
m
h
+ V
2
2
2
8 t
x
L

y
L

z
L

|
|
.
|

\
|

dx
d
y
dy
d
x
i
h
t 2
|
.
|

\
|

dz
d
x
dx
d
z
i
h
t 2
|
|
.
|

\
|

dy
d
z
dz
d
y
i
h
t 2
H

c
c
t 2
ih
6. Sistem Kuantum Sederhana
I. Sistem Energi Potensial Tetap
- Kotak satu dimensi
- Kotak tiga dimensi
- Partikel dalam lingkaran
- Bidang perintang potensial
- Rotator kaku
II. Sistem Energi Potensial Berubah
- Osilator Harmonik
- Atom hidrogen dan atom-atom yang menyerupainya
7. Kotak Satu Dimensi
Sebuah elektron bermassa m bergerak dalam arah sumbu x dari
x=0 sampai x=a
I & III = energi potensial tak
terhingga V = ~
II = energi potensial nol
V = 0
Permasalahan
1. Fungsi gelombang
2. Energi elektron
I III
x=0 x=a
II
V

e
8. Solusi
Sumbu x satu dimensi
Persamaan gelombang
= Operator Hamiltonian
E = Energi
= Fungsi gelombang

E H =

8
2
2
2
2
E V
x m
h
= +
c
c

t
0 ) (
8
2
2
2
2
= +
c
c
V E
h
m
x
t
Daerah I & III
Daerah II
2
2
2
8
k E
h
m
=
t
Y = C cos kx + D sin kx
0 ) (
8
2
2
2
2
= +
c
c
E
h
m
x
t
0 0

2
2
= =
c
c
x
0
8
2
2
2
2
= +
c
c
E
h
m
x
t
0

2
2
2
= +
c
c
k
x
9. Pada x = 0
I =

II
0 = C cos 0 + D sin 0
jadi
C = 0
Pada x = a
II =

III
C cos k a + D sin k a = 0
C = 0
}
D sin k a = 0
Sin k a = 0
k =
a
nt
Jadi fungsi gelombang
utama) kuantum (bilangan .... 3 , 2 , 1
sin
=
=
=
n
tetapan D
x
a
n
D
n
t
10. Normalisasi Fungsi Gelombang
1 sin
0
2 2
=
}
dx
a
n
D
a
t
) 2 cos 1 (
2
1
sin
2
=
Maka:
1
2
cos
2
1
2
1
0 0
2
=
(

} }
a a
xdx
a
n
dx D
t
1 0
2
2
=
(


a
D
a
D
2
=
a x sampai 0 x batas sin = = = x
a
n
D
n
t
1 | |
0
2
=
}
dx
a
n
Jadi fungsi gelombang normal untuk elektron dalam kotak satu
dimensi
11. Fungsi gelombang normal pada bilangan kuantum yang
berbeda (n=n
l
)
Fungsi gelombang pada n dan n
l
bersifat ortogonal

Transisi elektron
n
I
n
2
2
2 2
8
) ' (
h
ma
n n
E

= A
x
a
n
a
n
t
sin
2
=
0
0
'
=
}
dx
a
n n
Frekuensi transisi diperoleh melalui hubungan
h
E A
= u
h
ma
n n
2
2 2
8
) ' (
= u
Panjang gelombang
h n n
C ma
}. ) ' {(
8
2 2
2

=
12. Tingkat-tingkat Energi Elektron
2
2
2
8
k E
h
m
=
t
a
n
k
t
=
Jadi
2
2 2
8ma
h n
E =
2
2
8
h
E 1 n
ma
untuk = =
2
2
8
4h
E 2 n
ma
= =
2
2
8
9h
E 3 n
ma
= =
2
2
8
16h
E 4 n
ma
= =
dst En ~ n
2
n=4
n=3
n=2
n=1
E
4
E
3
E
2
E
1
E
0
Jarak antara tingkat energi, semakin besar
Energi terkecil dari elektron adalah
2
2
8ma
h
E
l
=
Karena energi potensial = 0 merupakan energi
kinetik
2
2
8ma
h
E
l
=
Elektron selalu bergerak
13. Karakteristik Fungsi Gelombang
Fungsi gelombang bergantian simetrik dan antisimetrik

1
: Simetrik

2
: Antisimetrik

3
: Simetrik

4
: Antisimetrik
dst
||
2
= *

adalah kebolehjadian |Peluang| mendapatkan elektron

1
KOTAK TIGA DIMENSI
Elektron dalam kubus sisi kubus a, energi potensial V
dalam kubus = 0 dan energi potensial V luar kubus =
Kedudukan Elektron :
(x,y,z) = f(x) f(y) f(z)
z
a
n
sin y
a
n
sin x
a
n
sin
a
8
z) y, (x,
z
y
x
3
=
2
2
2 2 2
8
) (
ma
h n n n
E E E E
z y x
z y x
+ +
= + + =
Operator energi =
V
z y x m
h
+
|
|
.
|

\
|
c
c
+
c
c
+
c
c

2
2
2
2
2
2
2
2
8 t
n
x
= 1,2,3,
n
y
= 1,2,3,
n
z
= 1,2,3,

}
Bilangan kuantum utama arah x,y dan z
Ada tiga keadaaan elektron dengan energi yang sama yaitu
pada:
n
x
, n
y
, n
z


(2, 1, 1)
(1, 2, 1)
(1, 1, 2)
}
2
2
8
6
ma
h
E =
Jika dimensi kotak tidak sama (a, b dan c)
Fungsi Gelombang
|
|
.
|

\
|
+ + =
2
2
2
2
2
2
2
8 c
n
b
n
a
n
m
h
E
z
y
x
Energi
z y x
n
x
c
n
sin
b
n
sin
a

sin
abc
8
z) y, (x,
z
y
=
Elektron dalam Lingkaran
(x=0)
Gerakan elektron dibatasi sepanjang
bidang yang berbentuk lingkaran
x adalah titik yang berubah-ubah pada
lingkaran (x=0 samapai x=c, dimana c
adalah panjang dari lingkaran
e
-
Fungsi gelombang harus mempunyai
nilai tunggal, sehingga
(x) = (x+c)
Persamaan Gelombang
0 V) (E
h
m 8
x

2
2
2
2
= +
c
c
Karena
V=0 dan
2
2
2
8
k E
h
m
=
t
kx cos B kx sin A + =
Maka
Pada x=0
(0) = (c)
A sin k.o + B cos k.o = A sin k.c + B cos k.c
B = A sin k.c + B cos k.c
k x sin k B - k x cos Ak
x

=
c
c
c x
0
x
x

=
=
|
.
|

\
|
c
c
=
|
.
|

\
|
c
c
Ak = Ak Cos k c B k sin k c
B = A sin k c + B cos k c
}
c
2n
k =
dari
2
2
2
k E
h
m 8
=
2
2 2
2mc
h n
E =
C = panjang lingkaran
Jadi fungsi gelombang
x
C
2n
cos B x
C
2n
sin A + =
Normalisasi
1
c
2n
cos B
c
2n
sin A
2
=
|
.
|

\
|
+
}
dx x x
c
o
t t
1
2
cos
2
sin 2
2
cos B
2
sin
0 0
2 2
0
2 2
= + +
} } }
xdx
c
n
x
c
n
AB xdx
c
n
xdx
c
n
A
c c c
t t t t
Fungsi Gelombang
|
.
|

\
|
+ = x
c
2n
sin
c
2

x
c
2n
cos sin
c
2
x
c
2n
sin cos
c
2
+ =
1
2
) (
2 2
= +
C
B A
C
B A
2
2 2
= +
o os
C
A C
2
=
o Sin
2
C
A =
SISTEM DENGAN BIDANG POTENSIAL BERUBAH
V=V
O
V=0
E
X=0
I II
X
Elektron (masa =m) bergerak
dalam arah sumbu x positif dalam
suatu bidang potensial
V=0 untuk x<0
V=Vo untuk x>0
Persamaan Schrodinger
0 ) V - (E
8
II.
0 E
8
I.
II 0
2
2
2
2
I
2
2
2
2
= +
c
c
= +
c
c
h
m
x

h
m
x

II
I
Jika 0<E<Vo maka :
0 ) V - (E
8
II.
II 0
2
2
2
2
= +
c
c
h
m
x

II
0 E
8
I.
I
2
2
2
2
= +
c
c
h
m
x

I
konstanta B A, =
x ik x ik
B A
1 1
I


+ =
0 E) - (V
8
II 0
2
2
2
2
=
c
c
h
m
x

II
x k x k
D C
2 2
II

+
+ =
: berarti kontinu,
x

dan : Syarat
c
c
0 x pada ,

dan
II I
II I
=
c
c
=
c
c
=
x
0
B A
2 1 1
x ik x ik
=
= +

x
C
x k

}
A + B =C
1.
2.
0
B , ik A ik,
2 1 1
2
x ik x ik
=
=

x
C k
x k

}
ik,A - ik,B = -k
2
C
A-B = -
1
2
ik
Ck
2
) / 1 (
2 l
ik k c
A

=
2
) / 1 (
2 l
ik k c
B

=
}
l
l
ik k
ik k

+
=
2
2

) (

2
2
l
l
ik k
ik k

+
=
2
2

k ik
k ik
l
l

+
=
l
l
ik k
ik k
A
B
/ 1
/ 1

2
2

+
=
2
1
2
2
l 2
2
2
) ik (k

| |
| |
k k
A
B
+
+
=
Intensitas elektron
yang dipantulkan
Kemungkinan adanya partikel-partikel elektron yang ditransmisikan
dalam daerah II dinyatakan dengan koefisien transmisi dalam
mekanika klasik koefisien transmisi ini tidak dapat diramalkan
dianggap =0
2

A
C

l
l l
k k
k ik k ik A
C
+
=
+
=
2
2
2
l
2
l
2
l
2
4k

2ik

2ik

Substitusi:
E) - (Vo
h
m 8
k dan E
h
m 8
k
2
2
2
2
2
2
2
l
= =
Maka:
transmisi Koef. , 0
Vo
4E

2
= =
A
C
Tidak nol kecuali energi potensial dari rintangan tidak terbatas.
Besarnya koef. transmisi tergantung pada energi potensial dari
rintangan dan masa partikel jadi elektron/partikel jika dalam
gerakannya dihalangi suatu perintang yang mempunyai energi
potensial tertentu ia dapat meneruskan gerakannya. Hal ini
ditemukan dalam desintegrasi radioaktif dari inti atom oleh
partikel alfa.
ROTATOR KAKU
Misal rotasi molekul diatonik dalam ruang dimana panjang rantai
tidak berubah selama perputaran.
Molekul diatonik dengan masa masing-masing m
1
dan m
2
dan
jaraknya R.

Jika O: pusat gaya berat dan
O- m
1
= r
1
m
1
r
1
= m
2
r
2
O- m
2
= r
2
r
1
+ r
2
= R
}
2 1
2
1
m m
R m
r
+
=
&
2 1
1
2
m m
R m
r
+
=
Energi kinetik perputaran atom:
2
2 2
2
1 1
2
1
2
1
v m v m Ek + =
Dimana V
1
= kecepatan linear m
1

V
2
= kecepatan linear m
2
Jika w = kecepatan sudut maka:
2
2
2
2
2
1
2
1

2
1

2
1
r m r m Ek + =
I adalah kelembaman I momen inersial momen sudut total dari
rotasi , maka energi kimia dapat ditulis:
I
L
I Ek
2

2
1
2
2
= =
I L dan ) r (r
m m
m m
I
2
2 1
2 1
2 1
= +
+
=
Jika energi potensial rotator V=0 dan perator Hamiltonian
adalah:
I
L
H
2

2
=
L
2
dinyatakan dalam koordinat bola dimana:

L = iLx + jLy +kLz
&
L = L.L = Lx
2
+ Ly
2
+ Lz
2

Operator momentum sudut ditransformasikan ke koordinat bola
sbb:
u
|
z
x
y
y
z
r
x = r sin u cos |
y = r sin u sin |
z = r cos u
z
2
+ y
2
+ x
2
= r
2
cos
2
u + r
2
sin
2
u sin
2
| + r
2
sin
2
u cos
2
|


z
2
+ y
2
+ z
2
= r
2
= r
2
(cos
2
u + sin
2
u)
= r
2
(cos
2
u + sin
2
u (sin
2
| cos
2
|))
= r
2
(cos
2
u + sin
2
u sin
2
| + sin
2
u cos
2
|)
Fungsi gelombang dalam koordinat bola
= f ( r, u, | )
|
|

u
u

d d dr
r c
c
+
c
c
+
c
c
= c
x x x
r
r x c
c
c
c
+
c
c
c
c
+
c
c
c
c
=
c
c |
|
u
u
y y y
r
r y c
c
c
c
+
c
c
c
c
+
c
c
c
c
=
c
c |
|
u
u
r
2
= x
2
+ y
2
+ z
2
| u cos sin
) z y (x
x

2 . ) (
2
1
1/2 2 2 2
2 / 1 2 2 2
= =
+ +
=
+ + =
c
c

r
x
x z y x
x
r
r = ( x
2
+ y
2
+ z
2
)
1/2
u cos = =
c
c
r
z
z
r
|
|
.
|

\
|
c
c

c
c
=
x
y
y
x
i
h
z L
t 2

Momentum-momentum sudut dinyatakan dalam


koordinator bola
| u sin sin = =
c
c
r
y
y
r
|
|
.
|

\
|
c
c

c
c
=
y
z
z
y
i
h
x L
t 2

|
.
|

\
|
c
c

c
c
=
z
x
x
z
i
h
y L
t 2

c
c
+
|
.
|

\
|
c
c
c
c
=
c
c
=
(

c
c

c
c
=
(

c
c

c
c
=
| u u
u
u u t
| t
|
| u
u
|
t
|
| u
u
|
t
2
2
2 2
2
2
sin
1
sin
sin
1
4

sin cotg cos


2

cos cotg sin


2

h
L
i
h
z L
i
h
y L
i
h
x L
Persamaan Schrodinger untuk rotator kaku: =E dimana
maka :
I
L
H
2

2
=

u u

u
u u t
E
I
h
=
(

c
c
+
|
.
|

\
|
c
c
c
c

2
2
2
2
sin
1
sin
sin
1
2 8
0
8
sin
1
sin
sin
1
2
2
2
2
2
= +
c
c
+
|
.
|

\
|
c
c
c
c

t
|

u u

u
u u
E
h
I
Persamaan ini terdiri dari 2 variable sudut u dan |. Hal ini dapat
diselesaikan dengan metoda pemisahan variable = u(u)|(|)
Metoda ini menghasilkan suatu bentuk fungsi gelombang total dari
rotator kaku, dinyatakan oleh:
) m( , r m m( , ) (, | | | | , ) ( ) = =

dimana:
,...) , 3 , 2 , 1 , 0 (
2
1
) ( = =

m m
im|
t
| |
) (cos | |
|)! | ( 2
|)! | ( 1 2
) ( , ) ( u u u u u m P
m
m
m

+
+
= =
Sehingga fungsi gelombang rotator kaku dapat dinyatakan
dengan:
|
u
t
| u
im
m
m
P
m
m

+
+
=



) (cos
|)! | ( 2
|)! | ( 1 2
2
1
) , (
| |
,
Polinom Legendre
dimana:
( )

1
! 2
1
) (
2
= x
dx
d
x P
) ( ) 1 ( ) (
2
| |
2
x P
dx
d
x x P
m
m
m
m

=
( ) ( )

1 1
! 2
1
) (
2
| |
| |
2
| |
2
| |
=
+
+
x
dx
d
x x P
m
m
m
m
dan m = bilangan kuantum rotasi
= 0,1,2, dan m = - , , 0,

1 +
, 1
Beberapa fungsi polimer Legendre untuk beberapa nilai
dan m
) (
| |
x p
m


1 ) ( ) (
0
0
0
= = x P x P
x x x P x P = = = ) 2 (
2
1
) ( ) (
1
0
1
2 / 1 2 1
1
) 1 ( ) ( x x P =
) 1 3 (
2
1
) (
2 0
2
= x x P
x x x P 3 ) 1 ( ) (
2 / 1 2 1
2
=
2 2
2
) 1 ( 3 ) ( x x P =
) 1 ( 15 ) (
2 2
3
x x x P =
Contoh:
Fungsi gelombang untuk =1 dan m= 1
m ,


|
u
t
| u
i
(

+
+
=
2
1
2
) cos 1 (
2 . 2
1 2
2
1
) , ( 1 , 1
| |
|
u
t
i
+ = sin
2 2
3
|
u
t
i
= sin
2 2
3
Besarnya energi kinetik rotasi:
Dimana I=momen kelembaman/mersia. Energi suatu rotator kaku
tidak tergantung pada bilangan kuantum m dan keadaan paling
dasar berlaku pada =0 dan m=0
I
h
E
2
2
8
) 1 (
t
+
=

Anda mungkin juga menyukai