Anda di halaman 1dari 31

PENGEMBANGAN MODEL DATA INTI DOMAIN KADASTRAL UNTUK MANAJEMEN BASIS DATA PENGUASAAN DAN PEMILIKAN TANAH

Oleh : Wahyuni Waljiyanto Rochmat Muryamto

Latar Belakang
Kebijakan Penataan Penguasaan dan Pemilikan Tanah Jumlah bidang tanah terdaftar di seluruh wilayah Indonesia baru mencapai 27 juta bidang atau 33,3 % dari 85 juta bidang tanah di Indonesia.(http://www.bpn.go.id Mei 2006) Pengelolaan data spasial belum terintegrasi dengan atribut

Latar Belakang
Dikembangkan standar model data untuk pembangunan Sistem Informasi Pertanahan yang dikenal dengan Core Cadastral Domain Model (CCDM) atau Model data Inti Domain Kadastral CCDM masih merupakan inisialisasi yang sangat terbuka untuk dikembangkan sesuai domain aplikasi yang hendak dibangun

Perumusan Masalah
Bagaimana model data inti domain kadastral dapat dikembangkan untuk manajemen basis data penguasaan dan pemilikan tanah

Tujuan
mengembangkan model data inti domain kadastral untuk manajemen basis data penguasaan dan pemilikan tanah yang diperlukan untuk melakukan penataan penguasaan dan pemilikan tanah

Konsep Dasar
Pemodelan Berorientasi Obyek
Model adalah penyederhanaan dari relitas (Booch, Rumbaugh, Jacobson, 1999 dalam Tuladhar 2004). Model terdiri atas dua aspek yaitu : informasi semantik vis vis dan representasi visual (notasi). Informasi semantik vis vis memberikan gambaran sebuah aplikasi sebagai sebuah jaringan dari konstruksi logis yang terdiri dari kelas-kelas, asosiasi, state, sementara aspek representasi visual memperlihatkan informasi semantik dalam form yang dapat dibrowsing dan diedit oleh manusia.

Pemodelan Berorientasi Obyek (lanjutan)

Pemodelan berorientasi obyek memandang dunia nyata sebagai kumpulan obyek atau entitas yang dapat dikelompokkan dalam sebuah kelas. Objek didefinisikan sebagai entitas yang dapat diidentifikasi, baik entitas nyata maupun abstrak, serta mempunyai peran tertentu dalam domain aplikasi (Roy & Clement 1994; Blaha & Premerlani, 1998 dalam Twumasi, 2002

Konsep Dasar, CCDM


Core Cadastral Domain Model Konsep hubungan manusia dengan tanah melalui hak atas tanah merupakan inti dari administrasi pertanahan, sehingga ketiga komponen tersebut menjadi dasar bagi penentuan obyek dan kelas dalam pemodelan data dalam domain kadastral. (Oosterom et. Al, 2003)

Konsep Dasar, CCDM


Hubungan manusia dengan tanah melalui hak atas tanah tersebut dimodelkan dalam diagram kelas UML yang disebut sebagai model data inti domain kadastral (Core Cadastral Domain Model) atau CCDM. Hubungan manusia dengan bidang tanah mellibatkan 3 komponen atau entitas dasar, yaitu RealEstateObject, Person, dan RightsOrRestriction.

Konsep Dasar, CCDM


Persil/Bidang Tanah

RealEstateObject - ParcelID
1..*

hak atas tanah

RightsOrRestriction - TitleId
1..*

Person/Subject
- PersonID

Manusia

Konsep Dasar, Penguasaan Tanah


Penguasaan Tanah
Penguasaan Yuridis : dilandasi oleh hak, yang dilindungi oleh hukum dan memberikan kewenangan kepada pemegang hak untuk menguasai secara fisik tanah yang dihaki. Penguasaan fisik : perbuatan menguasai yaitu dengan menggarap tanah atau mengambil manfaat secara langsung dengan cara mendirikan bangunan di atas tanah tersebut, atau dapat juga dengan melarang pihak lain mengambil manfaat dari tanah yang dikuasainya itu (Harsono 1994)

Konsep Dasar, Pemilikan Tanah


Pemilikan atau hak milik : adalah hak untuk menikmati suatu barang secara lebih leluasa dan untuk berbuat terhadap barang itu secara bebas sepenuhnya asalkan tidak bertentangan dengan undang-undang, atau peraturan umum yang ditetapkan oleh kuasa yang berwenang dan tidak menganggu hak orang lain. (KUH Perdata)

Pemilikan memberi kewenangan pihak pemegang hak millik atas tanah untuk bebas melakukan perbuatan terhadaap tanah itu termasuk dengan menguasakan tanah secara fisik kepada pihak ketiga

Cara Penelitian
Persiapan Studi Literatur UML & CCDM Persiapan perangkat keras dan perangkat lunak Pengumpulan data

Kelas-kelas dalam CCDM

Data Spasial

Data Atribut

Pembuatan Model Konsepsual

Pembuatan model logikal

Pengujian model logikal Tidak diterima

Diterima Implementasi Model Logikal ke dalam Model Fisikal Pemasukan Data

Pengujian dengan Transaksi Basis Data

Tidak diterima
Diterima Penyajian Hasil

Tahapan penelitian
Analisis Kebutuhan sistem Berdasar studi literatur terhadap SE No..050-1159/2005 ttg Tata Kerja Inventarisasi Data P4T Peraturan Kepala Ka BPN-RI No. 4/2006 tttg Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah BPN dan Kantor Pertanahan

Tabel Kebutuhan informasi awal untuk penataan penguasaan tanah


No 1

Keperluan Identifikasi jumlah bidang dan jumlah luasan bidang oleh orang atau badan tertentu

Kebutuhan Informasi Jumlah bidang tanah dan luasannya yang dimiliki oleh seseorang atau badan hukum tertentu dan dimana lokasinya

Jenis Informasi Spasial

Non Spasial

Pemantauan kondisi penguasaan tanah

Informasi bidang tanah yang dikuasai sendiri oleh pemiliknya, dan yang dikuasai oleh bukan pemiliknya, Informasi Jumlah bidang dan luasannya yang merupakan tanah pertanian dan dimiliki atau dikuasai orang dengan profesi petani

Spasial

Non Spasial

Identifikasi bidang tanah yang berfungsi sebagai lahan pertanian dan dimiliki atau dimanfaatkan oleh orang yang berprofesi petani

Spasial Non Spasial

Pembuatan Model Konsepsual


TanahNegara TanahAdat TanahHak

RiwayatTanah 1..* Penggunaan tanah 1 1 1

BidangTanah

Terdiri

BidangTanah Desa 1 1

Pemilikan RR * *

Desa/Kelurahan

Terdiri -Kecamatan 1 -Desa * Kecamatan

Penguasaan 1 Subyek KecamatanTerdiri Kabuapaten Kabupaten

Perorangan

BadanHukum

InstansiPemerintah

Pembuatan Model Logikal


Dilakukan dengan penyesuaian model konsepsual dengan arsitektur SMBD (Personal Geodatabase ArcGIS ) Penentuan kelas yang menjadi atribut, kelas yang menjadi sub kelas, dan kelas yang diimplementasikan menjadi domain Packaging kelas-kelas ke dalam Feature Class, Object Class dan Domain dengan menggunakan Case Tool MS Visio 2003

Mengeksport model logikal ke dalam format XML dan Pengujian dengan UML Semantic Checker

Pembuatan model fisikal


Membuat personal geodatabase dengan modul ArcCatalog Generate model logikal.xml ke dalam personal geodatabase dengan perintah Schema Wizard

Personal Geodatabase Perintah Schema Wizard

Pengisian Data Spasial dan Atribut


Pengisian data spasial Menggunakan fasilitas Simple Data Loader di ArcCatalog atau Load Object di ArcMap Pengisian data atribut Menggunakan Tool Bar Editor pada modul ArcMap

Tool Bar Editor

Perintah untuk memulai editing

Tool untuk menampilkan atribut bidang

Pengujian basis data


Query sesuai dengan kebutuhan informasi awal untuk penataan penguasaan dan pemilikan tanah Contoh : Identifikasi Bidang yang dikuasai atau dimiliki subyek tertentu Pencarian informasi dilakukan dengan melakukan join tabel-tabel yang memuat informasi atribut terkait dengan bidang tanah kemudia dilakukan Select By Atribut

Contoh syntax yang digunakan adalah SELECT * FROM BidangTanah.NoBidang_PenguasaanBidangIntansiPemerint ah.NoBidang WHERE "PenguasaanBidangInstansiPemerintah.NamaInstansi" = 'Pemerintah Desa Panggungharjo, Sewon, Bantul'

Contoh tampilan hasil pencarian

Untuk menampilkan atribut terkait digunakan tombol dan diarahkan ke salah satu bidang tanah terseleksi shg kotak informasi mengenai bidang tersebut akan muncul
Pencarian data atribut ke dalam tabel lain yang terkait dilakukan dengan meng explode tanda +

Hal-hal yang menjadi catatan selama penelitian


Pengembangan model data inti kadastral untuk manajemen basis data penguasaan dan pemilikan tanah dapat dilakukan dengan menambahkan kelas penguasaan dan kelas pemilikan pada sisi RightsOrRestriction, mendekomposisikan komponen Person menjadi 3 kategori Subyek yang masing-masing mempunyai karakteristik yang khusus, dan RealEstateObject diadabtasi menjadi kelas Bidang Tanah Skema basis data yang dihasilkan dengan pemodelan berorientasi obyek dengan CASE Tool ini dapat diuji dengan transaksi basis data dan menghasilkan informasi-informasi awal yang diperlukan oleh BPN untuk melakukan penataan penguasaan dan pemilikan tanah. Penggunaan Case Tool MS Visio untuk mendokumentasikan model basis data dapat dijadikan cetak biru bagi pengembangan basis data selanjutnya. Perlu diperhatikan kelengkapan lisensi dari perangkat lunak yang digunakan sehingga dapat dibuat suatu aplikasi dengan antar muka yang mudah digunakan ole pengguna awam (user friendly)

Sekian & Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai