Anda di halaman 1dari 11

“Did Our Fathers Say Those Words?


- Prof. Keldani VS willie -
(rebuttal terhadap “What Every Christian & Jew Should Know” Chapter 17.2)

Note: Keldani = warna biru, willie = warna hitam, Bapa2 Gereja = warna coklat

Keldani:
2. APA KATA ROMO PENDETA-PENDETA NASHARA (KRISTEN)
MASA AWAL MENGENAI RUH SUCI.

a. Hermas (Similitude v, 5, 6) memahami "Ruh Suci" sebagai unsur suci yang ada
dalam diri Kristus, yaitu Anak yang diciptakan sebelum semua hal. Tanpa
memasuki pembicaraan yang tak berguna atau yang tak mempunyai arti apakah
Hermas mencampur adukkan Ruh Suci dengan Firman, atau bahwa itu adalah
suatu unsur berbeda milik Kristus, diakui bahwa unsur berbeda milik Kristus itu
telah diciptakan sebelum semua hal - yaitu pada masa awal - dan bahwa Ruh
dalam keyakinan Hermas itu bukan seorang pribadi.

willie:

Dalam tulisan2nya, Hermas memang terlihat mencampur-adukkan Roh Kudus


dengan Sang Firman. Namun karena Keldani sendiri menulis untuk tidak
memasuki pembicaraan tentang itu, melainkan lebih fokus dengan Roh Kudus
yang dikatakannya sebagai “ciptaan” dan “bukan pribadi”, oke saya turuti dengan
membahas hal2 itu saja.
Hermas:

http://www.newadvent.org/fathers/02013.htm

“…The holy, pre-existent Spirit, that created every creature, God made to
dwell in flesh, which He chose. This flesh, accordingly, in which the Holy Spirit
dwelt, was nobly subject to that Spirit, walking religiously and chastely, in no
respect defiling the Spirit; and accordingly, after living excellently and purely, and
after labouring and co-operating with the Spirit, and having in everything acted
vigorously and courageously along with the Holy Spirit, He assumed it as a
partner with it.. (Similitude V, Chapter 6)

willie:

Silahkan pelajari kata2 Hermas di atas.

Apakah Roh Kudus menurut Hermas adalah “ciptaan sebelum segala hal”?

Silahkan dilihat kalau menurut Hermas, Roh Kudus (tentunya dalam oikonomia
Allah Tritunggal) adalah pencipta dari segala sesuatu. Kalau Roh Kudus
hanyalah ciptaan, mana mungkin suatu makhluk ciptaan bisa menciptakan
makhluk yang lain dari suatu hal yang tidak ada menjadi ada? Tolong logikanya
dipakai.

Apakah Roh Kudus bukan “Pribadi Allah”?

Silahkan dilihat kalau menurut Hermas, Roh Kudus sendiri menjadikan tubuh
jasmani Yesus (Sang Firman) sebagai subject untuk didiami. Roh Kudus sendiri
(menurut Hermas), bekerja sama dengan tubuh jasmani Yesus (Sang Firman).

Kalau menurut Hermas Roh Kudus itu bukan “suatu Pribadi”, maka mana
mungkin Hermas menuliskan kalau Roh Kudus memiliki kehendak untuk
mendiami tubuh jasmani Yesus, memiliki kehendak untuk bekerja sama, dan
lebih lanjut disebut sebagai “partner”? Tolong logikanya dipakai..
Keldani:
b. Justin - disebut "Syuhada" (100?-167? M) dan Theophilus (120?-180?)
memahami Ruh Suci kadangkala sebagai bentuk yang aneh atas manifestasi
Firman dan kadangkala sebagai atribut yang suci, tetapi tidak pernah sebagai
seorang pribadi yang suci.

willie:
Apakah benar Justin Martyr dan Theophilus dari Antiokhia tidak pernah
bilang kalau Roh Kudus adalah Pribadi Allah?

Justin Martyr:
“..and that we reasonably worship Him, having learned that He is the Son of
the true God Himself, and holding Him in the second place, and the
prophetic Spirit in the third, we will prove. For they proclaim our madness
to consist in this, that we give to a crucified man a place second to the
unchangeable and eternal God, the Creator of all; for they do not discern the
mystery that is herein, to which, as we make it plain to you, we pray you to
give heed.” (First Apology 13:5-6)

Theophilus dari Antiokhia:


http://www.ccel.org/ccel/schaff/anf02.iv.ii.ii.xv.html

“..In like manner also the three days which were before the luminaries, are
types of the Trinity, of God, and His Word, and His wisdom..” (To Autolycus
2:15)

willie:
Silahkan dilihat kalau Justin Martyr sendiri menempatkan Roh Kudus sebagai
pribadi ketiga dalam Allah Trinitas, sementara Theopillus menyebut Sang
Hikmat (Roh Kudus) sebagai Pribadi yang sejajar dan se-esensi dengan Sang
Firman dan Sang Bapa (Sumber Firman).

Kalau Roh Kudus disebut bukan Pribadi, mengapa kedua Bapa Gereja itu
menyebutkanNya bersama dengan Sang Bapa dan Sang Putra? Kalau Roh
Kudus bukan Pribadi, maka Sang Bapa dan Sang Putra (yang disebutkan
bersamaan bersama Roh Kudus), tentu juga bukan Pribadi. Dan karena itu,
menurut logika Keldani, maka sama sekali tidak ada lagi Pribadi Allah.
Tolong logikanya dipakai..

Keldani:
Haruslah diingat bahwa dua orang Romo dan penulis Yunani dari abad kedua
Masehi ini tidak memiliki pengetahuan dan keyakinan yang definitif tentang
Ruh Suci dari Trinitas dari abad keempat dan seterusnya.

willie:
Kata siapa tentang Roh Kudus ini kedua Bapa Gereja itu tidak memiliki
pengetahuan dan keyakinan yang sama dengan definisi Roh kudus dari abad
ke-empat dan seterusnya?

Bukti paling nyata bahwa ajaran Roh Kudus sebagai Pribadi Allah dari dulu
sampai sekarang dan untuk selama-lamanya terlihat jelas dalam prosesi
baptisan yang dilakukan dalam nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus!

Justin Martyr sendiri yang mengajarkan bahwa baptisan harus dilakukan


dalam nama Allah Trinitas.

Justin Martyr
"For, in the name of God, the Father and Lord of the universe, and of our
Savior Jesus Christ, and of the Holy Spirit, they then receive the washing
with water" (First Apology, LXI)
willie:
Bagian mana dari tulisan Justin Martyr itu yang berbeda dengan iman
orthodoksi Kristen yang sekarang? Tolong logikanya dipakai..

Keldani:
Athenagoras (110-180M) mengatakan Ruh Suci ialah sebuah pancaran Tuhan
yang berasal dan kembali kepadaNya seperti sinar matahari (Deprecatio pro
Christiarus, ix, x.).

willie:
Kelihatan sekali bahwa sebagai seorang “Profesor”, ternyata Keldani tidak
memiliki kemampuan membaca yang baik.

Athenagoras:
http://www.newadvent.org/fathers/0205.htm

Deprecatio pro Christiarus (A Plea for the Christians)


Father, Son, and Holy Ghost

“…The Holy Spirit Himself also, which operates in the prophets, we assert to
be an effluence of God, flowing from Him, and returning back again like a beam
of the sun. Who, then, would not be astonished to hear men who speak of God the
Father, and of God the Son, and of the Holy Spirit, and who declare both their
power in union and their distinction in order, called atheists? Nor is our teaching
in what relates to the divine nature confined to these points; but we recognise also
a multitude of angels and ministers, whom God the Maker and Framer of the
world distributed and appointed to their several posts by His Logos, to occupy
themselves about the elements, and the heavens, and the world, and the things in
it, and the goodly ordering of them all.” (Deprecatio pro Christiarus, ix, x.)
willie:
Silahkan dilihat sendiri kesalahan Keldani dalam memahami teks dari
Athenagoras.

Paragraf di atas tidak menyatakan bahwa Roh Kudus bukanlah Pribadi.


Tulisan di atas hanya mengatakan bahwa Roh Kudus menyampaikan Firman
kepada para nabi, dan Roh Kudus sendiri tentu tidak selama-lamanya tinggal
bersama dengan para nabi tersebut (karena nabi2 hanyalah manusia berdosa
yang dipakai Allah), melainkan hanya ketika nabi-nabi itu menjalankan
tugasnya.

Lebih lanjut di paragraph tersebut justru disebutkan kekuasaan dan kesatuan


dari Sang Bapa, Sang Putra, dan Sang Roh Kudus.

Tolong belajar membaca lagi..

Keldani:
Irenaeus (130?-202? M) mengatakan bahwa Ruh Suci dan Anak adalah dua
penyembah Tuhan dan bahwa malaikat tunduk kepada mereka. Jurang
perbedaan yang lebar antara keyakinan dan konsepsi dari dua orang Romo
masa awal tentang Ruh Suci ini terlalu jelas memerlukan komentar lebih
lanjut. Mengherankan bahwa dua orang penyembah Tuhan itu, sesuai dengan
pernyataan otoritas semacam Irenaeus itu, dua abad kemudian harus diangkat
pada derajat ketinggian Tuhan dan dua pribadi suci itu dinyatakan bersekutu
dengan Tuhan Satu yang sejati yang telah menciptakan kedua orang
penyembah Tuhan itu.

willie:
Saya sangat akrab sekali dengan tulisan-tulisan Irenaeus. Maka tolong
disebutkan di bagian tulisan Ireaneus yang mana yang mengatakan bahwa
Roh Kudus dan Sang Anak adalah dua penyembah Tuhan?!?

ini dari Irenaeus sendiri:


Irenaeus:
"The Church, though dispersed throughout the whole world, even to the ends
of the earth, has received from the apostles and their disciples this faith: ...one
God, the Father Almighty, Maker of heaven, and earth, and the sea, and all
things that are in them; and in one Christ Jesus, the Son of God, who became
incarnate for our salvation; and in the Holy Spirit, who proclaimed through
the prophets the dispensations of God, and the advents, and the birth from a
virgin, and the passion, and the resurrection from the dead, and the ascension
into heaven in the flesh of the beloved Christ Jesus, our Lord, and His
manifestation from heaven in the glory of the Father ‘to gather all things in
one,' and to raise up anew all flesh of the whole human race, in order that to
Christ Jesus, our Lord, and God, and Savior, and King, according to the
will of the invisible Father, ‘every knee should bow, of things in heaven, and
things in earth, and things under the earth, and that every tongue should
confess; to him, and that He should execute just judgment towards all...'"

(Against Heresies X.l)

"Very properly, then, did he say, 'In the beginning was the Word,' for He was
in the Son; 'and the Word was with God,' for He was the beginning; 'and the
Word was God,' of course, for that which is begotten of God is God."
(The Ante-Nicene Fathers, vol. 1, p.328)

willie:
Sudah jelas kalau Irenaeus mengajarkan Allah Tritunggal (the Father, the Son,
the Holy Spirit).

Sangat konyol kalau ‘Profesor’ Keldani menulis bahwa menurut Irenaeus,


Roh Kudus dan Sang Anak adalah dua penyembah Tuhan sementara sudah
jelas terlihat bahwa Irenaeus menyebut Yesus Kristus, Sang Anak sebagai
God itu sendiri.
Keldani:
Origen (185-254 M) merupakan yang paling terkenal dan terpelajar di antara
semua Romo sebelum masa Nicea (ante-Nicene) dan para apologist Kristen.
Pengarang Hexepla menggambarkan Ruh Suci sebagai memiliki kepribadian,
tetapi menjadikannya sebagai mahluk dari Anak. Penciptaan Ruh Suci oleh
Anak tidak bisa terjadi pada awal waktu ketika Firman -atau Anak -
diciptakan oleh Tuhan.

willie:
Tolong sebutkan di bagian Hexepela yang mana Origen mengatakan bahwan
bahwa: “Ruh Suci sebagai memiliki kepribadian, tetapi menjadikannya
sebagai mahluk dari Anak”?!?

Jangan ngawur dong.. hehe..

Ini yang Origen ajarkan tentang Trinitas:

Origen:
"Moreover, nothing in the Trinity can be called greater or less, since the
fountain of divinity alone contains all things by His word and reason, and by
the Spirit of His mouth sanctifies all things which are worthy of
sanctification..." (Roberts and Donaldson, Ante-Nicene Fathers, Volume 4, p.
255, de Principii., I. iii. 7)

“This is most clearly pointed out by the Apostle Paul, when demonstrating
that the power of the Trinity is one and the same....From which it most
clearly follows that there is no difference in the Trinity, but that which is
called the gift of the Spirit is made known through the Son, and operated God
the Father....Having made these declarations regarding the Unity of the
Father, and of the Son, and of the Holy Spirit .... And who else is able to
save and conduct the soul of man to the God of all things, save God the
Word...inasmuch as He was the Word, and was with God,and was God?"
(The Ante-Nicene Fathers, vol. 4, pp. 255, 604)

willie:
Menurut Origen, keetiga Pribadi Allah Tritunggl adalah bersama kekal (co-
eternal), setara (co-equal), co-eksisten, dan “co” yang lainnya. Dan tentu saja,
kutipan di atas sudah cukup menyanggah tulisan “Profesor” Keldani bahwa
menurut Origen, Roh Kudus adalah sekedar makhluk ciptaan.

Origen sendiri jauh-jauh hari sudah menyanggah bahwa Roh Kudus adalah
makhluk ciptaan. Dan karena itu, Origen juga menyanggah bahwa ada waktu
ketika Roh Kudus tidak ada (karena belum diciptakan). Ini dia sanggahan
telak dari Origen sendiri untuk Keldani:

Origen:
"If anyone would say that the Word of God or the Wisdom of God had a
beginning, let him beware lest he direct his impiety rather against the
unbegotten Father, since he denies that he was always Father, and that he has
always begotten the Word, and that he always had wisdom in all previous
times or ages or whatever can be imagined in priority...There can be no more
ancient title of almighty God than that of Father, and it is through the Son that
he is Father" (De Princ. 1.2.; PG 11.132)

willie:
Jadi jelas, menurut Origen, jika seseorang mengatakan bahwa Wisdom /
Hikmat (Roh Kudus) adalah hanya sekedar makhluk ciptaan yang memiliki
awal (sehingga ada waktu di mana Roh Kudus tidak ada), maka orang itu juga
mengatakan bahwa ada waktu di mana Allah tidak memiliki Hikmat / Roh.
Apakah Allah yang tidak ber-Hikmat / tidak memiliki Roh tersebut adalah
Allah sejati? Tolong logikanya dipakai..
Itulah mengapa di bagian yang lain, Origen mengatakan bahwa Hikmat / Roh
Kudus sejak kekekalan lampau sampai kekekalan mendatang adalah Pribadi
yang tidak terpisahkan dari Allah Tritunggal. Dan karena Roh Kudus adalah
kekal, maka tidak ada waktu di mana Ia tidak ada. Dari situ sudah jelas bahwa
Roh Kudus bukanlah makluk ciptaan, karena makhluk ciptaan tidak kekal dan
memiliki waktu di mana dia tidak ada (karena belum diciptakan). Ini dia kata
Origen yang menghabisi fakta palsu Keldani yang mengatakan bahwa Roh
Kudus hanyalah ciptaan (dank karena itu tidak kekal):

Origen:
"For if [the Holy Spirit were not eternally as He is, and had received
knowledge at some time and then became the Holy Spirit] this were the case,
the Holy Spirit would never be reckoned in the unity of the Trinity, i.e., along
with the unchangeable Father and His Son, unless He had always been the
Holy Spirit."

(Alexander Roberts and James Donaldson, eds., The Ante-Nicene Fathers,


Grand Rapids: Eerdmans, 1975 rpt., Vol. 4, p. 253, de Principiis, 1.111.4)

Keldani:
Doktrin yang berkenaan dengan Ruh Suci ini tidak cukup dikembangkan
dalam tahun 325 M, dan karenanya tidak dibuatkan definisi oleh Konsili
Nicea. Baru dalam tahun 386 M pada Konsili Ekumenikal di Konstantinopel
bahwa Ruh Suci itu dinyatakan sebagai pribadi ketiga dalam Trinitas,
memiliki kosubstansi dan koeval (berbagi substansi dan waktu) dengan Bapa
dan Anak.

willie:
Mengatakan bahwa doktrin Roh Kudus baru dinyatakan sebagai pribadi ketiga
dalam Trinitas pada konsili Konstantinopel tahun 386 adalah suatu hal yang
palsu dan sangat tidak memperhatikan sejarah.
Bukankah “Profesor” Keldani sendiri sudah mengutipkan para Bapa Gereja, mulai
dari Irenaues sampai Origen, yang mereka semua hidup sebelum tahun 386?
Bukankah sudah terbukti bahwa mereka semua mengajarkan Allah Tritunggal?
Bukankah sudah terbukti kalau “Profesor” Keldani memalsukan fakta-fakta
sejarah dan meletakkan kalimat-kalimat palsu ke dalam mulut para Bapa
Gereja yang tidak mengajarkan kalimat-kalimat palsu Keldani tersebut?

Come on… masa sih seorang ‘profesor’ memiliki pengetahuan sejarah Gereja
sedemikian parah dan menyedihkan seperti ini? Aku pikir aku bahkan tidak perlu
menuliskan panjang-panjang tentang apa yang sebenarnya terjadi pada konsili
ekumenis pertama (Nicea) dan kedua (Konstantinopel), karena telah terbukti
bahwa Keldani tidak lebih dari seorang penipu.

Silahkan anda tipu / taqqiya teman-teman muslim anda sendiri dan mungkin juga
banyak orang Kristen (Katolik, Protestan, Orthodox, Kharismatik, whatever) yang
malas belajar agama mereka sendiri (yang aku sendiri menyebut mereka sebagai
”domba-domba dogol”), tapi orang yang mau belajar sejarah Gereja Kristen
dengan jujur dan rendah hati akan dengan mudah menyanggah tulisan “Profesor”
gadungan ini.

Anda mungkin juga menyukai