Anda di halaman 1dari 6

CARA GANTI PUBLISHER REPLIKASI

PERSIAPAN:

1. Offline-kan server lama (baca: cabut semua kabel jaringan)


2. Siapkan server baru dengan settingan yang sama persis dengan server lama. Settingan
yang dimaksud antara lain:
a. Instal OS yang sama dengan OS server lama. Dalam hal ini Windows Server
2014.
b. Samakan nama komputer / hostname. Dalam hal ini nama komputer adalah
PUSAT_SERVER.
c. Instal Service Pack untuk OS, minimal SP 1.
d. Instal .NET Framework 3.5 atau 4 bawaan dari Windows Server (buka di Server
Configuration, ada di situ. Kalo bingung, google).
e. Kopikan folder D:\MSSQLDB di server lama, lalu paste-kan pada server baru.
Ingat, alamat folder di server baru harus sama, yakni D:\MSSQLDB
f. Kopikan folder D:\Snapshoots di server lama, lalu paste-kan pada server baru.
Ingat, alamat folder di server baru harus sama, yakni D:\Snapshoots.
g. Pada server baru, sharing folder D:\Snapshoots sehingga komputer-komputer
lain yang berada dalam network yang sama dengan server yang baru dapat
mengakses folder tersebut pada alamat \\Pusat_server\Snapshoots.
h. Instal MSSQL Server 2014 pada server baru. Pada saat meng-instal, pastikan
path/alamat untuk file database (.MDF) dan log file (.LDF) mengarah pada folder
D:\MSSQLDB.
i. Setelah MSSQL Server 2014 selesai diinstal pada server baru, jangan lupa:
i. Aktifkan login/autentifikasi SQL. Lalu restart server baru.
ii. Buat user: admin, dengan pass: adminQ1w2e3r4t5y6  jadikan dia
sebagai sysadmin.

DI SERVER LAMA

1. Dari server lama, FULL BACKUP 4 DATABASE, yakni:


a. Database master
b. Database distribution
c. Database msdb
d. Database SAMSAT_PAPUA dengan cara query perintah:
BACKUP DATABASE SAMSAT_PAPUA TO DISK =
N’D:\SAMSAT_PAPUA.bak’ WITH NOFORMAT, NOINIT,
NAME = N’SAMSATPAPUA-Full Database Backup’, SKIP, NOREWIND,
NOUNLOAD, STATS = 10
GO

e. Database SAMSAT_PAPUA.bak akan tersimpan di Drive D server lama.


f. Kopikan keempat database tersebut ke server baru. Taruh saja di Drive D biar
gampang.
DI SERVER BARU

1. Agar mudah, taruh semua file master.bak, distribution.bak, msdb.bak, dan


SAMSAT_PAPUA.bak pada drive D.
2. Restore secara berurutan database master, distribution, dan msdb dengan opsi
REPLACE.

a. Restore Database Master


i. Database master hanya bisa di-restore dalam kondisi SQL Server
Single User. Karena itu, buka CMD dengan Run As Administrator.
Lalu stop dulu service SQL Server dengan perintah:
net stop MSSQLSERVER

Selanjutnya aktifkan ulang SQL Server dengan parameter –m agar


berjalan dalam status Single User:
net start MSSQLSERVER -m

ii. Cari file sqlcmd.exe di folder c:\Program Files\Microsoft SQL Server.


Kalo sudah ketemu alamat file-nya, arahkan CMD ke dalam folder
tersebut. Lalu ketik:
sqlcmd

Selanjutnya jalankan perintah restore database master:


restore database master from disk = ‘d:\master.bak’
with replace
go
iii. Setelah proses restore selesai, matikan service SQL:

net stop MSSQLSERVER

Lalu jalankan kembali service SQL tanpa parameter –m agar berjalan


dalam status MULTI_USER:
net start MSSQLSERVER

b. Restore Database Distribution dan MSDB


i. Ingat, urutannya adalah restore distribution dulu, baru kemudian
restore msdb.
ii. Pada SQL Server Management Studio (SSMS) buka Database  klik
kanan System Databases, lalu pilih Restore Database.
iii. Restore file backup-an, jangan lupa centang opsi REPLACE.

iv. Seharusnya kita sekarang sudah memiliki 3 buah database (master,


distribution, dan msdb) pada System Databases.

v. Apabila database distribution gagal/tidak berada pada System


Databases, ulangi restore database distribution secara offline.
Caranya:
- Matikan semua service SQL Server pada server baru.
- Dari folder d:\MSSQLDB pada server lama, kopikan file
distribution.MDF dan distribution_log.LDF
- Pastekan kedua file tersebut pada folder d:\MSSQLDB pada
server baru.
- Jalankan semua service SQL Server yang tadi dimatikan.
3. Perbaiki keymaster pada database master yang tadi telah di-replace dengan query:
USE master
ALTER SERVICE MASTER KEY FORCE REGENERATE

Lalu cek database master dengan perintah:


DBCC CHECKDB(master)

4. Pastikan SQL Server Management Studio (SSMS) dibuka dengan login admin
(adminQ1w2e3r4t5y6).
5. Restore SAMSAT_PAPUA dengan parameter REPLACE dan KEEP REPLICATION.
Apabila lewat interface SQL Server Management Studio (SSMS) gagal, gunakan saja
query berikut pada sqlcmd (pastikan file backup SAMSAT_PAPUA.bak ada di drive D):
RESTORE DATABASE SAMSAT_PAPUA FROM DISK = N’D:\SAMSAT_PAPUA.bak’
WITH FILE = 1, KEEP_REPLICATION, NOUNLOAD, STATS = 10
GO

6. Setelah SAMSAT_PAPUA berhasil di-restore, jalankan stored procedure XUSERALL


untuk memastikan semua login SQL dapat kembali digunakan.

7. Untuk mengecek apakah replikasi berhasil dipindahkan, periksa:


a. Replication  Local Publication, seharusnya ada daftar Publisher seperti yang
ada di server yang lama.

b. Pada SQL Server Agent  Jobs, seharusnya ada daftar Job seperti yang ada di
server yang lama.

Apabila kedua hal di atas tidak ada, berarti proses restore SAMSAT_PAPUA gagal dan
harus diulangi kembali.
8. Pada Replication  Local Publication, untuk semua Publisher itu, masing-masing klik
kanan Properties, masuk ke Agent Security  Security Settings dan input ulang:
a. Login Windows. User: samsat, pass: samsat
b. Login SQL. User: admin, pass: adminQ1w2e3r4t5y6

9. Pada SQL Server Agent  Jobs, untuk masing-masing Job Publisher replikasi klik
kanan Properties, di dalam-dalam situ, pastikan bahwa owner untuk Job tersebut sudah
benar. Misal: admin.

10. Pada Replication  Local Publication, untuk semua Publisher itu, masing-masing klik
kanan View Snapshots Agent Status. Lalu Start. Tunggu hingga Snapshots selesai di-
generate ulang, lalu Close.
11. Replikasi siap dijalankan kembali.

Tambahan Catatan:

Untuk replikasi PUSH, jangan lupa juga input ulang user password di Agent Security (langkah
#8).

Anda mungkin juga menyukai