Anda di halaman 1dari 78

Presented by : Rezekiana dan Jaka Apria Tananku

SEL
1. 2. 3. 4. 5. Batasan Masalah Menjelaskan komponen kimiawi penyusun sel Menjelaskan struktur sel sebagai unit terkecil kehidupan Menjelaskan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan Menjelaskan perbedaan antara sel prokariotik dan eukariotik Menjelaskan perbedaan struktur sel antara sel hewan dengan sel tumbuhan Apakah Sel itu ? Apa saja komponen kimiawi dari sel ? Bagaimanakah struktur sel dan apa saja fungsinya ? Bagaimanakah Perbedaan antara sel prokeriotik dan eukariotik ? Apakah perbedaan antara struktur sel hewan dan tumbuhan ?

Sel Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Makhluk hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal (uniselular, misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi dan Protozoa) atau dari banyak sel (multiselular). Pada organisme multiselular terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel penyusunnya, yang menjadi dasar bagi hirarki hidup. Komponen Kimiawi Sel Komponen kimiawi penyusun Sel terdiri dari senyawa organik dan anorganik. Berikut adalah komponen kimiawi sel : Air Karbohidrat Lemak Protein Asam Nukleat Air Air merupakan komponen terpenting dalam makhluk hidup karena sel sel dibangun oleh 70 % 95 % air. Karbohidrat Karbohidrat merupakan senyawa organik yang kaya akan energi dan sebagai bahan pembangun struktur kehidupan, tersusun atas unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Karbohidrat dikelompokan menjadi tiga kelompok berdasarkan jumlah molekul gas (sakarida) yaitu monosakarida, disakarida, dan polisakarida.

Lemak Lemak merupakan senyawa organik yang tidak dapat larut dalam air tetapi larut dalam zat non polar seperti eter dan kloroform. Lemak tersusun atas unsur karbon, hydrogen dan oksigen. Ada tiga kelompok utama lemak yaitu trigliselida (trigliserol), fosfolipid, dan steroid. Protein Protein merupakan senyawa organik yang tersusun atas unsur karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, kadang fosfor dan sulfur. Asam Nukleat Asam nukleat merupakan polimer nukleotida yang berperan dalam proses pewarisan sifat dan sintesis protein. Struktur dan fungsi sel Struktur sel terdiri atas : 1. Membran Sel 2. Nukleus 3. Sitoplasma 1. Membran Sel Membran Sel merupakan bagian terluar dari sel yang menjadi pembatas antara isi sel dengan luar sel, tersusun atas lemak dan protein yang disebut lipoprotein. Protein terletak pada bagian terluar dan terdalam, sedangkan lemak dibagian tengah. Fungsi dari membran sel : Mengatur keluar masuknya zat Sebagai Reseptor Sebagai pelindung sel 2. Nukleus Nukleus mengandung kromosom dan DNA. Nukleus berfungsi untuk mengatur segala aktivitas kehidupan sel. 3. Sitoplasma Sitoplasma merupakan bagian cair dalam sistem koloid yang senantiasa bergerak tidak pernah diam. Didalamnya mengandung organel inklusio atau para plasma, sehingga pada bagian plasma ini terjadi reaksi kimia berbagai aktivitas kehidupan sel. Organel (bahan hidup) antara lain: retikulum endoplasma ribosom mitokondria apparatus golgi lisosom(hanya ada di hewan) peroksisiom plastida(hanya ada di tumbuhan)

vakuola sentriol Inklusio ( Komponen bahan bvahan mati yang tidak selalu ada dalam sel ) : Pigmen Himbunan makanan Butir butir sekresi Fungsi dari sitoplasma antara lain : Sebagai tempat lintas metabolisme Tempat penyimpanan bahan kimia yang berguna bagi metabolisme Sarana agar organel lain dapat bergerak Perbendaan antara sel Prokariotik dan Eukariotik Terdapat dua tipe sel dilihat dari ada tidaknya kariteka atau selaput inti yaitu prokariotik dan eukariotik. Perbedaan lainnya antara lain : Kompopnen Selaput inti DNA Kromosom Nukleus Pembelahan Sel Ribosom Organel membran Mitokondria Prokariotik Tidak Ada Telanjang Tunggal Tidak ada Amitosis (langsung) 70s (50s+20s) Tidak ada Tidak Sel Prokariotik Eukariotik Ada Dengan protein Ganda (berpasangan) Ada Mitosis/Meiosis 80s (60s+20s) Ada Ada

Sel Tumbuhan ( Sel Eukariotik )

Sel Hewan ( Sel Eukariotik)

Sel Tumbuhan Memiliki dinding sel Sebagai pelindung dan penunjang terletak paling luar dari sel Memiliki platisida Memiliki vakuola Sel Hewan Tidak memiliki dinding sel Tidak memiliki plastisida Umumnya tidak ditemukan vakuola, kecuali pada hewan bersel satu, berperan dalam mencerna makanan serta menjaga tekanan osmsotik Memiliki lisosom

Presented by : Evan Kristanto Gampa dan Gerry Giovanni Benson

ORGANEL-ORGANEL SEL TUMBUHAN dan HEWAN


Standar Kompetensi Memahami struktur dan fungsi organel-organel yang terdapat pada sel tumbuhan dan hewan Memahami fungsi dinding sel bagi sel tumbuhan dan membran sel bagi sel hewan Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Organel-organel Sel Tumbuhan Dan Hewan Sel adalah unit struktural dan fungsional dalam tubuh makhluk hidup. Di dalam sel terdapat organel-organel berbeda dengan fungsi yang berbeda. Organel merupakan struktur pendukung sel yang berukuran kecil dan memiliki fungsi khusus bagi sel. Pada dasarnya, organel-organel pada sel tumbuhan tidak jauh berbeda dibandingkan organel-organel pada sel hewan 1. MEMBRAN PLASMA (MEMBRAN SEL) Membran plasma terdapat pada semua sel. Membran plasma tersusun atas molekulmolekul lemak (lipid), protein, dan sedikit karbohidrat yang membentuk suatu lapisan dengan sifat dinamis dan asimetri. Bersifat dinamis karena memiliki struktur seperti fluida (zat cair), sehingga molekul lipid dan protein dapat bergerak. Bersifat asimtri karena komposisi protein dan lipid sisi luar tidak sama dengan sisi dalam membran plasma. Molekul-molekul tadi menyusun matriks lapisan lapisan fosfolipid rangkap (fosfolipid bilayer) yang disisipi oleh protein membran. Terdapat dua macam protein membran, yaitu protein integral (terbenam di lapisan fosfolipid) dan protein periferal (menempel di lapisan fosfolipid). Satu unit fosfolipid terdiri dari bagian kepala (fosfat) dan ekor (asam lemak). Sisi kepala merupakan bagian hidrofilik (suka air) yang menghadap ke luar membran plasma. Sisi ekor merupakan sisi hidrofobik (takut air) yang bersembunyi di bagian dalam membran plasma.

Fosfolipid Bilayer Membran Plasma Fungsi biologis membran plasma bergantung pada molekul-molekul penyusunnya, yaitu : Lipid berfungsi untuk menstabilkan kesatuan fisik membran plasma sehingga dapat menjadi penghalang bagi lalu lintas materi hidrofilik, misalnya air dan ion-ion. Dua lapis fosfolipid yang menyusun membran plasma merupakan tempat melekatnya protein dan akan membantu proses fusi vesikel maupun endositosis. Protein sebagai enzim yang berupa protein integral pada membran dalam mitokondria (berperan dalam transpor elekron untuk membenuk Adenosin Trifosfat (ATP) dan kloroplas). Protein merupakan saluran tempat lewatnya berbagai materi pada membran plasma yang terbentuk dari berbagai molekul protein. Karbohidrat melekat pada bagian kepala fosfolipid maupun pada protein yang berada pada sisi membran plasma yang menghadap ke luar sel. Glikolipid (ikatan karbihidrat dan lipid) berfungsi sebagai sinyal pengenal untuk interaksi antar-sel. Glikoprotein (ikatan karbohidrat dengan protein) pada membran plasma dapat mengika protein dari membran sel-sel tetangga maupun sel lain sehingga terjadi ikatan antar-sel. Membran plasma berfungsi sebagai tempat keluar dan masuknya ion, molekul, serta senyawa dari dan ke dalam sel. Membran plasma bersifat semipermeabel (kemampuan untuk melakukan seleksi terhadap ion, molekul, dan senyawa yang melaluinya).

2. INTI SEL (NUKLEUS) Nukleus merupakan organel terbesar yang berada dalam sel dengan diameter sekitar 10 m. Pada sel eukariotik, nukleus dibatasi oleh membran inti yang memiliki pori berukuran 60 nm. Membran inti berguna untuk pertukaran materi antara nukleoplasma (plasma inti) dengan sitoplasma. Fungsi nukleus adalah sebagai berikut : Mengendalikan proses metabolismedi dalam sel Menyimpan informasi genetik dalam bentuk DNA Mengatur kapan dan dimana ekspresi gen-gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri Tepat terjadinya replikasi (perbanyakan DNA) dan transkripsi (pengutipan DNA) 3. SITOPLASMA (CAIRAN SEL) Sitoplasma adalah matriks yang berada di bagian dalam membran plasma tetapi di luar nukleus. Sitoplasma tersusun dari sitosol (matriks sitoplasma) yang berupa koloid yang transparan, sitoskeleton (rangka sel), dan organel-organel. Fungsi sitoplasma adalah sebagai berikut : Tempat terjadinya metabolisme sitosolik, misalnya glikolisis serta tempat terjadinya sintesis protein oleh ribosom

Tempat penyimpanan bahan kimia yang berguna bagi metabolisme sel seperti enzim, protein dan lemak Sarana atau fasilitator agar organel tertentu di dalam sel dapat bergerak, hal ini dikarenakan adanya aliran sitoplasma Sitosol (Matriks Sitoplasma) dan Sitoskeleton (Rangka Sel) Sitosol tersusun atas air, protein dan vitamin, asam amino, asam lemak, gula, nukleotida, dan ion-ion. Sitoskeleton merupakan rangka sel yang terdapat pada sitosol. Sitoskeleton berupa jaringan protein filamen yang memantapkan membran plasma sehingga menyokong stabilitas bentuk sel. Protein filamen ini terdiri dari mikrofilamen, filamen tengah, dan mikrotubulus. Fungsi sitoskeleton adalah sebagai berikut : Sebagai rangka sel yang memberi dan menjaga bentuk sel Sebagai pengatur gerakan sel, misalnya pada Amoeba Sebagai pengatur gerakan kromosom ke arah kutub pada saat sel membelah secara mitosis dan meiosis Ribosom Ribosom merupakan butiran kecil nukleoprotein yang tersebar di dalam sitoplasma. Bahan penyusun ribosom adalah protein dan RNA ribosomal (RNAr). Ribosom tersebar bebas di dalam sitoplasma dan ada juga yang melekat pada Retikulum Endoplasma (RE). Ribosom berfungsi untuk melangsungkan sintesis protein. Ribosom yang tersebar bebas di sitoplasma berguna untuk mensintesis protein yang berfungsi di dalam sitoplasma. Sedangkan ribosom yang melekat pada permukaan RE berfungsi untuk sintetis protein yang hasilnya masuk ke lumen RE. Protein dari lumen RE akan diproses di badan Golgi. Hasilnya berupa protein untuk fungsi struktural, misalnya protein integral atau protein periferal yang ditempatkan pada membran plasma. Hasil lainnya dapat berupa protein fungsional yang berfungsi sebagai enzim. Ribosom terdiri dari dua unit, yaitu subunit kecil dan subunit besar.

Retikulum Endoplasma (RE) Retikulum Endoplasma tersusun dari kantung pipih dan tabung dua lapis membran yang meluas dan menutupi sebagian besar sitoplasma. Struktur tabung tersebut berhubungan dengan membran inti. Ada dua macam RE, yaitu

RE kasar (bergranula) memiliki bintik-bintik di permukaannya. Bintik tersebut adalah ribosom pada permukaannya. RE kasar berfungsi sebagai tempat sintesis protein yang akan ditempatkan di membran sel dan di luar sel. RE halus (tidak bergranula) berfungsi sebagai tempat sintesis lipid (lemak dan kolesterol), metabolisme karbohidrat, dan detoksifikasi (penghilangan racun) obatobatan.

Badan Golgi / Aparatus Golgi Badan Golgi merupakan kantung pipih bertumpuk yang tersusun dari ukuran besar hingga ukuran kecil dan terikat membran. Kompleks Golgi berhubungan erat dengan RE dan sintesis protein. Badan Golgi memiliki beberapa fungsi sebagai berikut : Tempat sintesis protein, glikoprotein (dapat dikenali karena adanya protein pengenal glikoprotein, yaitu lektin) , lemak dan polisakarida seperti mukus, selulosa, hemiselulosa, dan pektin. Membentuk membran plasma Membentuk kantung sekresi untuk membungkus zat yang akan dikeluarkan sel Membenuk akrosom pada sperma, kuning telur pada sel telur, dan lisosom Badan Golgi terdapat pada sel-sel sekretori, yaitu sebagai berikut : Sel-sel kelenjar pencernaan yang mengeluarkan enzim-enzim pencernaan seperti laktase, sukrase, dan peptidase Sel-sel kelenjar pankreas yang mengeluarkan lipase dan tripsin Kelenjar air ludah yang mengeluarkan air liur yang mengandung amilase Kelenjar air mata yang mengeluarkan protein (antibodi) Proses yang terjadi di badan Golgi antara lain Glikosilasi pada protein. Glikosilasi merupakan salah satu modifikasi protein setelah sintesis protein selesai. Glikosilasi penting untuk penanda protein ekstraseluler. Lisosom Lisosom merupakan vesikel membran berkantung yang mengandung enzim-enzim hidrolitik yang bekerja pada kondisi asam. Lisosom terbentuk dari pertunasan vesikel badan Golgi.

Lisosom berfungsi untuk mencerna makromolekul secara interseluler dan merusak sel-sel asing. Di dalam lisosom terdapat enzim-enzim yang berfungsi menghidrolisis materi seluler asing, antara lain DNA, RNA, protein, dan lipid. Enzim-enzim tersebut, antara lain : Nuklease , untuk menghidrolisis DNA dan RNA Protase, untuk menghidrolisis protein Lipase, untuk menghidrolisis lipid Fosfatase, untuk menghidrolisis oligonukleotida Enzim-enzim lain, untuk menghidrolisis karbohidrat polisakarida serta oligosakarida

Lisosom berbentuk sebagai saku bulat (sferis) terbungkus oleh membran tunggal. Beberapa fungsi lisosom antara lain: Autofagi, yaitu mencerna organel sel yang tua dan rusak, struktur yang tidak dikehendaki, misalnya mitokondria Eksositosis, yaitu pelepasan atau pembebasan enzim ke luar sel Autolisis, yaitu penghancuran diri sel dengan cara membebaskan semua isi lisosom dalam sel. Penghancuran sel yang terpogram yang berlangsung selama perkembangan embrio untuk membentuk bagian tubuh yang sesuai. Peroksisom Peroksisom berbentuk seperti lisosom, berisi enzim oksidatif dan katalase. Enzim oksidatif yang terdapat dalam peroksisom mentransfer hidrogen dari berbagai substrat ke oksigen, yang menghasilkan produk sampingan berupa hidrogen peroksida (H2O2). Hidrogen peroksida yang terbentuk oleh peroksisom merupakan racun. Namun, dengan adanyaenzim katalase di dalam peroksisom, maka hidrogen peroksida diubah menjadi air dan oksigen. H2O2 dimanfaatkan oleh enzim katalase untuk mengoksidasi substrat lain (fenol,asam format, formaldehida, dan alkohol). Reaksi oksidasi ini berperan untuk mendetoksifikasi bermacam-macam molekul racun dalam darah. Penumpukan H2O2 diubah oleh katalase menjadi O2 dalam salah satu fungsi penting dari reaksi oksidatif yang dilakukan di peroksisom adalah pemecahan molekulmolekul asam lemak dalam proses yang disebut beta-oksidasi. Oksidasi asam lemak

diikuti pembentukan H2O2 yang berasal dari oksigen. H2O2 akan diuraikan oleh katalase dengan cara diubah menjadi molekul H2O atau dioksidasi oleh senyawa organik lain.

Mitokondria Mitokondria merupakan organel bermembran rangkap yang sangat penting untuk metabolisme energi di dalam sel. Mitokondria tersiri dari membran luar, membran dalam yang berlekuk-lekuk disebut krista, dan matriks mitokondria. Berikut ini fungsi dari organel-organel dalam mitokondria, yaitu : Membran luar berfungsi sebagai pembatas antara bagian dalam mitokondria dan sitoplasma. Krista berguna untuk memperluas permukaan. Membran dalam berfungsi untuk melangsungkan rantai respirasi yang menghasilkan Adenosine Trifosfat. Matriks berfungsi untuk oksidasi asam lemak dan katabolisme asetil koenzim. Matriks mitokondria juga mengandung DNA mitokondria yang menyediakan gen-gen untuk diekspresikan menjadi protein membran dalam. Semua proses pada mitokondria menghasilkan energi tinggi.

Siklus Mitokondria Mitokondria dapat melakukan replikasi secara mandiri (self replicating) seperti sel bakteri. Replikasi terjadi apabila mitokondria ini menjadi terlalu besar sehingga melakukan pemecahan (fission). Pada awalnya sebelum mitokondria bereplikasi, terlebih dahulu dilakukan replikasi DNA mitokondria. Proses ini dimulai dari pembelahan pada bagian dalam yang kemudian diikuti pembelahan pada bagian luar. Proses ini melibatkan pengkerutan bagian dalam dan kemudian bagian luar membran seperti ada yang menjepit mitokondria. Kemudian akan terjadi pemisahan dua bagian mitokondria.

ORGANEL Ribosom

STRUKTUR Tersusun dari protein dan RNAr, berada bebas dalam sitoplasma atau melekat pada RE Tersusun dari kantug pipih dan tabung yang berhubungan dengan membran inti, terdiri dari RE kasar dan RE halus Kantung pipih bertumpuk Vesikel yang terbentuk dari badan Golgi, mengandung enzim hidrolitik Vesikel yang mengandung enzim oksidatif dan katalase Tersusun atas membran dalam, membran luar, krista, dan matriks

FUNGSI Tempat sintesis protein

Retikulum Endoplasma

RE kasar sebagai tempat sintesis protein, RE halus sebagai tempat sintesin lipid metabolisme karbohidrat, detoksifikasi obat-obatan Memproses protein dan molekul lain yang akan dibawa ke luar sel atau membran sel Mencerna makromolekul secara intraseluler dan merusak sel-sel asing Merombak H2O2 yang bersifat racun bagi sel Tempat terjadinya respirasi seluler yang menghasilkan ATP

Badan Golgi Lisosom

Peroksisom Mitokondria

Pergerakan Protein Protein disintesis oleh ribosom di sitoplasma. Proses tersebut juga dikenal sebagai translasi protein atau biosintesis protein. Beberapa jenis protein, misalnya protein yang akan digabungkan kepadamembran sel (protein membran), ditranspor ke retikulum endoplasma (RE) selama proses sintesisnya dan kemudian diproses lebih lanjut di badan Golgi. Dari badan Golgi, protein membran dapat bergerak ke membran plasma (membran sel), ke kompartemen subselular lainnya, atau dapat pula disekresikan ke luar sel. Retikulum endoplasma dapat dianggap sebagai "kompartemen tempat sintesis protein membran", sedangkan badan Golgi dapat dianggap sebagai "kompartemen tempat pemrosesan protein membran". Terdapat aliran protein semikonstan melalui kompartemen-kompartemen tersebut. Protein-protein yang terdapat pada RE dan badan Golgi berasosiasi dengan protein-protein lain namun tetap terdapat pada kompartemennya masing-masing. Protein-protein lain "mengalir" melalui RE dan badan Golgi ke membran plasma. Dari membran plasma, protein kemudian pada akhirnya diuraikan kembali di dalam kompartemen intraselular lisosom menjadi asam amino-asam amino penyusunnya. STRUKTUR SEL TUMBUHAN a. DINDING SEL Dinding sel merupakan lapisan terluar yang tersusun dari selulosa, hemiselulosa, dan pektin. Dinding sel berfungsi sebagai penyokong dan pelindung selaput plasma serta memelihara keseimbangan sel dari tekanan. Adanya dinding sel menyebabkan bentuk sel tumbuhan relatif tetap. Di antara dua dinding sel yang berdekatan terdapat lamela tengah. Dua sel yang berdekatan dihubungkan oleh saluran yang disebu plasmodesmata.

Dinding sel dibedakan menjadi dua, yaitu dinding sel primer dan dinding sel sekunder. Ciri-ciri dinding sel primer, yaitu dibentuk pada waktu sel membelah serta tersusun dari selulosa 9-25%, hemiselulosa, pektin, dan beberapa senyawa lainnya. Ciri-ciri dinding sel sekunder, yaitu dimiliki oleh sel-sel dewasa dan tersusun dari selulosa 41-45%, hemiselulosa, dan lignin. b. VAKUOLA Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan (cell sap dalam bahasa Inggris). Cairan ini adalah air dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya. Vakuola ditemukan pada semua sel tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel hewan dan bakteri, kecuali pada hewan uniseluler tingkat rendah. Pada sel daun dewasa, vakuola mendominasi sebagian besar ruang sel sehingga seringkali sel terlihat sebagai ruang kosong karena sitosol terdesak ke bagian tepi dari sel. Bagi tumbuhan, vakuola berperan sangat penting dalam kehidupan karena mekanisme pertahanan hidupnya bergantung pada kemampuan vakuola menjaga konsentrasi zat-zat terlarut di dalamnya. Proses pelayuan, misalnya, terjadi karena vakuola kehilangan tekanan turgor pada dinding sel. Dalam vakuola terkumpul pula sebagian besar bahan-bahan berbahaya bagi proses metabolisme dalam sel karena tumbuhan tidak mempunyai sistem ekskresi yang efektif seperti pada hewan. Tanpa vakuola, proses kehidupan pada sel akan berhenti karena terjadi kekacauan reaksi biokimia. Vakuola memiliki fungsi sebagai berikut : Tempat menyimpan zat makanan, misal amilum dan gula Memasukkan air melalui tonoplas untuk me,bangun turgiditas sel bersama dinding sel Menyimpan pigmen Menyimpan minyak atsiri, pepermin, dan aroma harum Tempat penimbunan sisa metabolisme dan metabolit sekunder seperti Ca-oksalat.

c. PLASTIDA

Plastida merupakan organel tumbuhan bermembran rangkap dengan bentuk dan fungsi yang bermacam-macam. Beberapa plastida yang penting sebagai berikut : Kroloplas merupakan organel yang berwarna hijau karena mengandung klorofil. Struktur kroloplas terdiri dari membran yang berguna untuk melewatkan moleku-molekul berukuran <10 kilodaton tanpa selektivitas. Membran dalam bersifat selektif permeabel dan berguna untuk memilih molekul yang keluar masuk dengan transpor aktif. Stroma merupakan cairan kroloplas yang berguna untuk menyimpan hasil fotosintesis dalam bentuk pati (amilum), dan tilakoid tempat terjadinya fotosintesis. Klorofil atau zat hijau pada kloroplas dibagi menjadi dua, yaitu : Klorofil a, yang berwarna hijau Klorofil b, yang berwarna hijau kekuningan

Kromoplas adalah plastida yang berwaarna kuning jingga dan merah karena mengandung karoten. Warna kromoplas bervariasi karena berasosiasi dengan pigmen bunga dan buah, yaitu antosianin di dalam vakuola. Kromoplas tidak sama dengan kroloplas karena kromoplas memiliki pigmen-pigmen selain warna hijau, antara lain : Karoten (jingga) Fikodanin (biru) Fikosantin (kuning) Fikoeritrin (coklat) Melanin (hitam) Likopin (merah) Leukoplas (Amiloplas) adalah plastida yang tidak berwarna. Leukoplas biasanya berguna untuk menyimpan cadangan makanan. Leukoplas dapat membentuk dan menyimpan butir-butir zat tepung atau pati. Elaioplas, bentuk semi-aktif yang mengandung tetes-tetes minyak/lemak pada beberapa jaringan penyimpan minyak, seperti endospermium (pada biji) Etioplas, bentuk semi-aktif yang merupakan bentuk adaptasi kloroplas terhadap lingkungan kurang cahaya; etioplas dapat segera aktif dengan membentuk klorofil hanya dalam beberapa jam, begitu mendapat cukup pencahayaan. Proplastida, bentuk belum "dewasa" atau bentuk plastida yang belum membentuk pigmen Struktur Sel Hewan

a. SENTRIOL Sentriol merupakan sepasang struktur seperti selinder yang meiliki lubang di tengah dan tersusun dari protein mikrotubulus. Anggota pasangan sentriol biasanya terletak pada posisi menyudut ke arah kanan satu sama lain. Sentriol tersusun dari mikrotubulus yang membentuk struktur protein seperti jala yang tampak berdekatan dengan kromosom selama pembelahan sel. Jala tersebut dinamakan benang spindel. Pada ujung yang lain, jala ini berdekatan dengan bagian ujung sentriol. Sentriol berperan untuk mengatur polaritas (kutub) pembelahan sel hewan dan mengatur pemisahan kromosom selama pembelahan sel.

Presented by : Sumarni & Trimitha Livenia

MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN SEL


Model membran sel Teori membran mozaik scair

Membran sel berfungsi mengatur gerakan materi (ion/molekul) atau transportasi dari dan keluar sel. Tranpotasi dibedadakan menjadi 2, yaitu: 1. Tranpotasi pasif 2. Tranpotasi aktif

1. Transpor Pasif
Perpindahan materi tanpa menggunakan energi ATP (adenosin trifosfat), yang berlangsung karena perbedaan kosentrasi antara zat atau larutan. Tranport pasif terdiri dari : Difusi Osmosis Difusi terbantu DIFUSI Difusi adalah perpindahan molekul-molekul zat dari larutan berkosentrasi (hipertonik) ke larutan konsentrasi rendah. Yang mempengaruhi kecepatan difusi melalui membran sel adalah : gradien kosentrasi zat permeabilitas membran terhadap suatu zat. Proses Difusi

OSMOSIS Osmosi adalah peristiwa perpindahan molekul air (pelarut) melalui membran semipermeabel dari larutan yang berkosentrasi rendah ke larutan berkosentrasi tinggi. Jadi bisa dikatan jika osmosis adalah difusi molekulmolekul air.

Peristiwa osmosis pada membran sel bergantung pada perbandingan kosentrasi larutan dalam dan diluar sel. Dimana ada 3 kemungkinan: a. Jika kosentrasi larutan diluar sel lebih rendah dari pada didalam sel, berarti sel berada dalam larutan hipotonik. b. Jika kosentrasi larutan di luar sel lebih tinggi daripada larutan di dalam sel berarti sel berada dalam ratutan hipertonik. c. Jika kosentrasi larutan di luar sel sama dengan daripada larutan di dalam sel berarti sel berada dalam ratutan isotonik. Keterangan: a. Isotonik b. Hipertonik c. Hipotonik

Difusi Terbantu Difusi terbantu adalah difusi yang memerlukan bantuan protein seperti enzim. Hal ini disebabkan membran sel bersifat impermeabel terhadap beberapa zat.

2. Transpor Aktif
Pada transpor aktif diperlukan adanya protein dan energi metabolik yang tersimpan dalam bentuk ATP. selama transpor aktif, molekul diangkut melalui gradien konsentrasi. Transpor aktif meliputi pompa Natrium-Kalium, endositosis, dan eksositosis. Pompa Natrium-Kalium Konsentrasi ion K+ di dalam sel lebih besar dari pada di luar sel, sebaliknya konsentrasi ion Na+ diluar sel lebih besar daripada di dalam sel. Untuk mempertahankan kondisi tersebut, ion-ion Na+ dan K+ harus selalu dipompa melawan gradien konsentrasi dengan energi dari hasil hidrolisis ATP. Adapun untuk melawan gradien konsentrasi diperlukan sejumlah energi ATP dengan bantuan protein pada membran plasma. Setiap pengeluaran 3 ion Na+ akan di imbangi dengan pemasukan 2 ion K+. Oleh karena itu, disebut pompa Natrium-Kalium. Endositosis Endositosis merupakan peristiwa pembentukan kantong membran sel. Endositosis terjadi karena ada transfer larutan atau partikel ke dalam sel. Peristiwa endositosis dibedakan menjadi dua, yaitu pinositosis dan fagositosis.

Pinositosis Pinositosis merupakan peristiwa masuknya sejumlah kecil medium kultur dengan membentuk lekukan-lekukan membran sel. Peristiwa ini dapat terjadi bila konsentrasi protein dan ion tertentu pada medium sekeliling sel sesuai dengan konsentrasi di dalam sel.

Proses Pinositosis

Fagositosis Proses fagositosis sama dengan pinositosis, tetapi terjadi pada benda padat yang berukuran lebih besar. Fagositosis terjadi misalnya saat rotifera, Ciliata, atau organisme mikroskopik lain ditelan aleh Amoeba.

Eksositosis Eksositosis adalah kebalikan dari endositosis. Pada sel-sel yang mengeluarkan protein dalam jumlah besar, protein tersebut mula-mula berkumpul di dalam sebuah kantong yang dilapisi membran dalam kampleks Golgi. Kantong kemudian bergerak ke permukaan sel dan mengosongkan isinya.

Presented by : Helnida Zaini dan Rabiatul Adawiah

JARINGAN TUMBUHAN
Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Jaringan merupakan kumpulan sel yang memiliki bentuk, fungsi dan sifat-sifat yang sama. Berdasarkan kemampuannya memperbanyak diri, jaringan pada tumbuhan dibedakan menjadi dua, yaitu jaringan meristem (titik tumbuh) dan jaringan permanen (jaringan dewasa). 1. Jaringan Meristem (Titik Tumbuh) Jaringan meristem merupakan jaringan yang terdiri atas sekelompok sel yang mempunyai sifat selalu membelah diri. Ciri-ciri meristem, yaitu belum mengalami spesialisasi dan diferensiasi, ukuran selnya kecil, berdinding tipis, memiliki nukleus yang relatif besar, vakuola berukuran kecil dan kaya akan sitoplasma, serta selnya berbentuk kuboid (kubus) atau prismatik (prisma). Berdasarkan letaknya pada batang, jaringan meristem dibedakan menjadi tiga sebagai berikut.

Meristem Apikal (Meristem Ujung) : terdapat di ujung


pucuk utama dan pucuk lateral serta Apikal tumbuhan. ujung akar. Meristem menghasilkan

pemanjangan akar dan batang

Meristem Interkalar (Meristem Antara) : terdapat di antara


jaringan dewasa dan terdapat di pangkal ruas meristem batang. pada Contohnya

pangkal ruas tumbuhan anggota suku atau famili rumput-rumputan.

Meristem

Lateral

(Meristem

Samping)

terletak

sejajar

dengan

permukaan organ tempat ditemukannya. Terdapat di kambium dan kambium gabus (Felogen). Akibat aktivitas meristem ini tumbuhan akan mengalami penambahan besar ke samping.

Berdasarkan asal terbentuknya, jaringan meristem dibedakan menjadi tiga sebagai berikut. Peromeristem, adalah jaringan meristem yang telah ada ketika tumbuhan masih dalam tingkat embrio. Meristem Primer, adalah jaringan meristem yang ditemukan pada tumbuhan dewasa dan masih membelah diri. Jaringan ini berasal dari selsel embrional yang merupakan kelanjutan dari pertumbuhan dan perkembangan embrio atau lembaga dan terdapat di ujung batang serta ujung akar. Meristem primer meliputi daerah protoderm (bakal epidermis), prokambium (bakal kambium), dan meristem dasar (bakal parenkim). Meristem Sekunder, adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan meristem primer. Meristem sekunder meliputi kabium dan kambium gabus. Kambium adalah lapisan sel-sel tumbuhan yang aktif membelah dan terdapat di antara xilem (jaringan pengangkut air dan garam mineral dari akar ke seluruh tubuh tumbuhan) dan floem (jaringan pengangkut hasil fotosintetis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan). Kambium Gabus (Felogen) adalah kambium yang menghasilkan jaringan gabus. Kambium ini terletak di bawah epidermis batang dan epidermis akar yang tua.

2. Jaringan Permanen (Jaringan Dewasa) Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah mengalami diferensiasi dan proses spesialisasi. Diferensiasi adalah proses perubahan bentuk sel yang disesuaikan dengan fungsinya sedang spesialisasi pengkhususan sel untuk mendukung fungsi tertentu. Sifat-sifat jaringan dewasa antara lain: Tidak mempunyai aktivitas atau kemampuan membelah diri. Mempunyai ukuran yang relatif besar dibanding sel-sel meristem. Mempunyai vakuola besar, sehingga plasma sel sedikit dan merupakan selaput yang menempel pada dinding sel. Selnya telah mengalami penebalan dinding sesuai dengan funsinya. Di antara sel-selnya dijumpai ruang antar sel.

Menurut fungsinya, jaringan permanen dibedakan menjadi jaringan epidermis, parenkim, penyokong, dan pengangkut.

A. Jaringan Epidermis (Jaringan protektif, jaringan pelindung).


Jaringan epidermis adalah lapisan sel yang berada paling luar, yaitu pada permukaan organ primer tumbuhan, seperti akar, batang, daun, bunga, dan buah. Jaringan epidermis berfungsi melindungi bagian dalam tumbuhan sehingga disebut sebagai jaringan pelindung. Selain sebagai pelindung, jaringan epidermis juga berfungsi sebagai tempat pertukaran zat. Sebagian sel-sel epidermis dapat berkembang menjadi alat-alat tambahan yang disebut derivat epidermis, contoh derivat epidermis yaitu stomata, trikomata, sel kipas, spina, velamen, dan sel kersik. 1. Stomata Stomata (jamak; stoama = tunggal) atau mulut daun merupakan suatu celah pada jaringan epidermis yang dibatasi oleh dua sel penjaga. Sel penjaga berisi kloroplas dan memiliki bentuk yang berlainan dengan sel epidermis sebagai sel asalnya. Stomata berfungsi sebagai : jalan masuknya CO2 dari udara dan keluarnya O2 pada waktu fotosintetis di siang hari; jalan penguapan (transpirasi); jalan pernapasan (respirasi), yaitu masuknya O2 dan keluarnya CO2 . 2. Sel kipas Sel kipas dapat dijumpai pada epidermis atau daun tumbuhan suku atau famili Graminae atau Cyperaceae. Sel kipas tersusun dari beberapa sel berdinding tipis dengan ukuran yang lebih besar dibandingkan sel-sel epidermis di sekitarnya. Sel kipas berfungsi mengurangi penguapan dengan menggulung daun.

3. Spina (duri) Spina (tunggal; spinata = jamak) atau duri merupakan alat tambahan pada epidermis sel tumbuhan di bagian batang tumbuhan. Spina dibedakan menjadi spina palsu (emergensia) dan spina asli. Spina palsu merupakan duri yang dibentuk oleh jaringan di bawah epidermis (sub epidermis), yaitu pada daerah korteks batang (korteks merupakan jaringan yang terletak di bawah epidermis). Spina asli merupakan duri yang dibentuk oleh jaringan dari dalam stele batang (stele atau silinder pusat merupakan jaringan yang terletak di bawah korteks, yang berada di bagian terdalam batang. 4. Velamen Velamen merupakan lapisan sel mati di bagian dalam jaringan epidermis pada akar gantung (akar udara) tumbuhan anggrek. Velamen beserta epidermis dapat disebut epidermis ganda. Velamen berfungsi sebagai alat penyimpan air. 5. Sel Kersik (Sel Silika) Sel kersik merupakan sel epidermis yang berisi sel kristal kersik (silika/SiO2). Sel-sel kersik terutama terdapat pada Gramineae. Pada batang tumbuhan Gramineae misalnya tebu, adanya sel-sel kersik menyebabkan permukaan batang tebu menjadi keras.

B. Jaringan Parenkim
Parenkim merupakan jaringan yang terbentuk atas sel hidup. Jaringan parenkim disebut juga jaringan dasar karena hampir pada setiap tumbuhan akan terdapat parenkim. Jaringan parenkim terdapat pada jaringan-jaringan lain. Selain itu, jaringan parenkim disebut juga jaringan pemula karena pada tumbuhan primitif tubuhnya hanya terdiri atas sel-sel parenkim. Berdasarkan bentuknya parenkim dibedakan menjadi empat, antara lain : a. Parenkim palisade, merupakan parenkim penyusun mesofil, kadang pada biji berbentuk sel panjang, tegak, mengandung banyak kloroplas. b. Parenkim bunga karang, juga merupakan parenkim penyusun mesofil daun. Bentuk dan ukuran parenkim ini tak teratur dengan ruang antarsel yang lebih besar. c. Parenkim bintang, berbentuk seperti bintang bersambungan ujungnya misalnya pada tangkai daun Canna sp.

d. Parenkim lipatan, dinding selnya mengadakan lipatan ke arah dalam serta banyak mengandung kloroplas. Misalnya pada mesofil daun pinus dan padi. Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dikelompokkan menjadi

berbagai jenis parenkim, yaitu sebagai berikut : a. Parenkim Asimilasi (Klorenkim) Parenkim asimilasi banyak mengandung klorofil sehingga dapat bermanfaat untuk proses fotosintesis. b. Parenkim Udara (Aerenkim) Pada parenkim udara terdapat ruang antarsel, fungsinya adalah untuk aerasi atau pertukaran gas pada tanaman air, yaitu untuk mengapung pada permukaan air. c. Parenkim Air Parenkim air berfungsi untuk menyimpan air. Parenkim ini dijumpai pada tumbuhan xerofit dan epifit. Contohnya, parenkim yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan Agave dan Aloe. d. Parenkim Penimbun Parenkim ini berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan. Bisa terdapat pada akar, umbi, buah, dan batang. Makanan cadangan tersebut dapat berbentuk zat-zat padat, misalnya tepung, protein, lemak, dan tetes-tetes minyak e. Parenkim Pengangkut Jaringan parenkim pengangkut berguna sebagai alat pengangkut yang menghubungkan jaringan-jaringan sebelah luar dan dalam yang disebut dengan parenkim jari-jari empulur. f. Parenkim Penutup Luka Parenkim penutup luka merupakan jaringan parenkim yang memiliki kemampuan regenerasi (pemulihan diri) dengan cara menjadi embrional (meristematik) kembali. (Felogen). Berdasarkan bentuknya parenkim dibedakan menjadi empat. a. Parenkim palisade, merupakan parenkim penyusun mesofil, kadang pada biji berbentuk sel panjang, tegak, mengandung banyak kloroplas. b. Parenkim bunga karang, juga merupakan parenkim penyusun mesofil daun. Bentuk dan ukuran parenkim ini tak teratur dengan ruang antarsel yang lebih besar. Parenkim ini disebut juga Kambium Gabus

c. Parenkim bintang, berbentuk seperti bintang bersambungan ujungnya misalnya pada tangkai daun Canna sp. d. Parenkim lipatan, dinding selnya mengadakan lipatan ke arah dalam serta banyak mengandung kloroplas. Misalnya pada mesofil daun pinus dan padi.

C. Jaringan Penyokong
Jaringan Penyokong merupakan jaringan yang berperan untuk menunjang bentuk tumbuhan agar dapat berdiri dengan kokoh. Jaringan ini juga disebut jaringan penguat karena memiliki dinding sel yang tebal dan kuat, juga karena sel-selnya yang telah mengalami spesialisasi. Fungsi jaringan penyokong antara lain: menguatkan tegaknya batang dan daun (termasuk penguat terhadap gangguan mekanik); melindungi biji atau embrio; memperkuat jaringan parenkim yang menyimpan udara; serta melindungi berkas pengangkut (vaskuler). Jaringan penyokong dibedakan menjadi dua, yaitu 1. Jaringan Kolenkim Jaringan Kolenkim merupakan jaringan hidup yang memiliki banyak sifat jaringan parenkim secara struktural dapat dianggap sebagai jaringan parenkim khusus yang menunjang organ muda pada tumbuhan. Ciri-ciri jaringan parenkim adalah sebagai berikut : Merupakan penguat utama organ-organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. tangkai selulosa, Umumnya terletak di bawah epidermis batang, tangkai daun, bunga, dan ibu tulang daun. Kolenkim jarang terdapat di akar. Dinding selnya tidak mengandung lignin, tetapi mengandung pektin, dan hemiselulosa. Sel-sel kolenkim mengalami penebalan setempat pada dinding selnya. Berdasarkan letak penebalan, kolenkim dibedakan menjadi kolenkim angular (sudut), kolenkim lamellar (papan), kolenkim lacunate (lakuna), dan kolenkim tipe cincin. 1. Kolenkim Angular (Sudut)

Penebalan berlangsung pada bagian-bagian sudutnya, dan memanjang mengikuti sumbu sel. Contohnya, pada tangkai daun Vitis sp, Begonia sp, Solanum tuberosum. 2. Kolenkim Lamellar (papan) Penebalan terjadi pada dinding sel yang tangensial (sejajar permukaan organ), sehingga pada irisan melintang terlihat seperti papan yang berderet-deret. Contohnya, pada korteks batang Sambucus javanica. 3. Kolenkim Lacunate (Lakuna) Terdapat pada koleim yang mempunyai ruang-ruang antarsel dan penebalan-penebalannya terjadi pada permukaan ruang-ruang antara sel tersebut. Contohnya, pada tangkai daun Salvina, Malva, dan Althaea 4. Kolenkim Tipe Cincin Pada penampang lintang lumen sel berbentuk lingkaran. Pada waktu menjelang dewasa terlihat bahwa karena pada tipe sudut penebalan bersambungan pada dinding sel, maka lumen tidak menyudut lagi. b. Jaringan Sklerenkim Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penunjang yang terdapat pada organ tumbuhan yang telah dewasa. Ciri-ciri sklerenkim sebagai berikut. Hanya terdapat pada jaringan tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Terdiri atas sel-sel mati. Dinding selnya sangat tebal dan kuat karena mengandung lignin. Sklerenkim merupakan jaringan yang sangat bervariasi, namun dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar, yaitu serabut sklerenkim dan sklereid. Serabut Sklerenkim Serabut sklerenkim merupakan sel-sel yang panjang dan sempit yang berujung runcing. Berdasarkan letaknya serabut sklerenkim digolongkan menjadi serabut xiler merupakan serabut sklerenkim yang terdapat pada jaringan xilem. Serabut ekstraxiler merupakan serabut sklerenkim yang terletak di luar jaringan serabut xiler. Sklereid

Sklereid merupakan sel-sel tumbuhan yang telah mati, berbentuk bulat atau bervariasi, dan berdinding keras yang tahan terhadap tekanan. Dinding selnya mengandung lignin. Sklereid terdapat pada daging buah jambu biji, tempurung kelapa, buah pir, dan biji kenari.

D. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut pada tubuh tumbuhan terdiri atas xilem dan floem. Jaringan ini merupakan jaringan khusus. Kegunaannya bagi tumbuhtumbuhan, yaitu sebagai jaringan untuk mengangkut zat-zat mineral yang diserap oleh akar dari tanah atau zat-zat makanan yang telah dihasilkan pada daun untuk disalurkan ke bagian-bagian lainnya yang semuanya memungkinkan tumbuhan untuk hidup dan berkembang. Jaringan pengangkut hanya terdapat pada tumbuhan tingkat tinggi, sedangkan pada tumbuhan tingkat rendah tidak ditemui jaringan ini. Hal ini disebabkan pada tumbuhan tingkat rendah pengangkutan air dan zat-zat makanan cukup berlangsung dari sel ke sel. Jaringan pengangkut dibedakan menjadi dua, yaitu xilem dan floem. 1. Xilem (Pembuluh Kayu) Fungsi xilem adalah sebagai tempat pengangkutan air dan zat-zat mineral dari akar ke bagian daun. Susunan xilem ini merupakan suatu jaringan pengangkut yang kompleks, terdiri atas berbagai bentuk sel. Selain itu, sel-selnya ternyata ada yang telah mati dan ada pula yang masih hidup, tetapi pada umumnya sel-sel penyusun xilem telah mati dengan membran selnya yang tebal dan mengandung lignin sehingga fungsi xilem juga sebagai jaringan penguat. Unsur-unsur utama xilem adalah sebagai berikut : Trakeid Susunan sel trakeid terdiri atas sel-sel yang sempit, dalam hal ini penebalan-penebalan pada dindingnya ternyata berlangsung lebih tebal jika dibandingkan dengan yang telah terjadi pada trakea. Sel-sel trakeid itu kebanyakan mengalami penebalan sekunder, lumen selnya tidak mengandung protoplas lagi. Dinding sel sering bernoktah. Trakeid memiliki dua fungsi, yaitu sebagai unsur penopang dan penghantar air. Trakea (Komponen Pembuluh) Trakea terdiri atas sel-sel silinder yang setelah dewasa akan mati dan ujungnya saling bersatu membentuk sebuah tabung penghantar air bersel banyak yang disebut pembuluh. Dindingnya berlubang-lubang tempat

lewat air dengan bebas dari satu sel ke sel lain. Kekhususan pada trakea antara lain, ukurannya lebih besar daripada sel-sel trakeid dan membentuk untaian sel-sel longitudinal yang panjang, penebalanpenebalannya terdiri atas zat lignin yang tipis dibandingkan trakeid. Parenkim Xilem Parenkim xilem biasanya tersusun dari sel-sel yang masih hidup. Dapat dijumpai pada xilem primer dan sekunder. Pada xilem sekunder dijumpai dua macam parenkim, yaitu parenkim kayu dan parenkim jari-jari empulur. Parenkim kayu sel-selya dibentuk oleh sel-sel pembentuk fungsi unsur-unsur trakea yang sering mengalami penebalan sekunder pada dindingnya. Parenkim jari-jari empulur tersusun dari sel-sel yang pada umumnya mempunyai dua bentuk dasar, yakni yang bersumbu panjang ke arah radial dan sel-sel bersumbu panjang ke arah vertikal. Sel-sel parenkim xilem berfungsi sebagai tempat cadangan makanan berupa zat tepung. Zat tepung biasanya tertimbun sampai pada saat-saat giatnya pertumbuhan kemudian berkurang bersamaan dengan kegiatan kambium.

2. Floem Floem berfungsi untuk mengangkut dan menyebarkan zatzat makanan yang merupakan hasil fotosintesis dari bagianbagian lain yang ada di bawahnya. Floem mempunyai susunan jaringan yang sifatnya demikian kompleks, terdir i atas beberapa macam bentuk sel dan di antaranya terdapat sel-sel yang masih tetap hidup atau aktif

dan sel-sel yang telah mati. Sel yang menyusun floem antara lain sel tapis, sel penyerta, sel serabut, kulit kayu, dan sel parenkim kulit kayu. Floem terdiri atas unsur-unsur berikut : Unsur-unsur Tapis Sel-sel tapis berbentuk tabung dengan bagian ujung berlubang-lubang (pori-pori). Tabung tapis membentuk saluran bersambungan pangkal ke ujung tumbuhan dan berdekatan dengan sel pengiring. Sel Pengiring Sel pengiring berhubungan erat dengan pembuluh tapis, berbentuk silinder, dan lebih besar daripada sel-sel tapis. Sel pengiring bersifat hidup dan diduga berperan dalam keluar masuknya zat-zat makananSerabut floem berbentuk panjang dengan ujung-ujung yang saling berimpit. Dinding sel serabut floem tebal dan berfungsi sebagai penguat floem. Parenkim Floem Parenkim floem merupakan sel hidup yang memiliki dinding primer dengan lubang kecil yang disebut noktah. Parenkim berisi tepung, damar, atau kristal. Berdasarkan letak xilem dan floemnya, berkas pengangkut dibedakan menjadi tiga tipe dasar, yaitu sebagai berikut. a. Tipe Kolateral Tipe kolateral merupakan berkas pengangkut di mana xilem dan floem terletak berdampingan. Floem berada di bagian luar xilem. Tipe Kolateral terbuka, jika antara xilem dan floem terdapat kambium, dijumpai pada Dicotyledoneae dan Gymnospermae. Tipe kolateral tertutup, jika antara xilem dan floem tidak dijumpai kambium, terdapat pada Monocotyledoneae. b. Tipe Koesentris Tipe koesentris merupakan berkas pengangkut di mana xilem dikelilingi floem atau sebaliknya. Tipe koesentris amfikibral, apabila xilem berada di tengah dan floem mengelilingi xilem, dijumpai pada tumbuhan paku. Tipe koesentris amfivasal, apabila floem di tengah dan xilem mengelilingi floem, dijumpai pada Cirdyline sp. Dan rizoma Acorus calamus. c. Tipe Radial dari

Tipe radial merupakan berkas pengangkut di mana xilem dan floem letaknya bergantian menurut jari-jari lingkaran, dijumpai pada akar tumbuhan.

Presented by : Louise Emy Violetta dan Thea Desideria Rambang

ORGAN TUMBUHAN

Organ adalah kumpulan beberapa jaringan yang secara bersama-sama melakukan 1. Akar 2. Batang 3. Daun tugas ter tentu. Organ utama pada tumbuhan terdiri atas :

A. AKAR (RADIX)
Akar lembaga atau calon akar telah ada sejak calon tumbuhan berada dalam bentuk lembaga di dalam biji. Saat biji berkecambah, akar lembaga memperlihatkan sistem perakaran yang berbeda antara tumbuhan dikotil dan monokotil. Akar pada tumbuhan dikotil disebut akar tunggang sedangkan akar pada tumbuhan monokotil disebut akar serabut. SISTEM PERAKARAN TUNGGANG (RADIX PRIMARIA) Sistem Perakaran ini terdapat pada tumbuhan dikotil. Akar ini terdiri atas sebuah akar besar dengan beberapa cabang dan ranting akar, merupakan perkembangan dari akar primer dari bi j i berkecambah.

SISTEM PERAKARAN SERABUT (RADIX ADVENTICIA) Sistem perakaran ini dimiliki oleh tumbuhan monokotil. Akar ini terdiri dari sejumlah akar kecil, ramping, dan berukuran sama. FUNGSI AKAR untuk melekatkan tumbuhan pada media (tanah) karena akar memiliki kemampuan untuk menerobos lapisan tanah Menyerap garam, mineral, dan air, melalui bulu-bulu akar, air masuk ke dalam tubuh tumbuhan Pada beberapa tanaman, akar digunakan sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan, contohnya pada ubi, kentang, wortel, dan lain-lain

Pada tanaman ter tentu, seperti bakau berperan untuk pernafasan STRUKTUR LUAR AKAR a. Leher akar atau pangkal akar Bagian yang bersambungan dengan pangkal batang. b. Ujung akar Bagian akar termuda yang terdiri dari jaringan-jaringan yang masih mengadakan pertumbuhan ( jaringan meristem). c. Batang akar Bagian akar yang terdapat diantara leher akar dan ujung akar. d. Cabang-cabang akar Bagian yang tidak langsung bersambungan dengan pangkal batang tetapi keluar dari akar pokok . e. Rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar Penonjolan dari sel-sel kulit luar (epidermis). Dengan adanya bulu-bulu akar, maka luas permukaan penyerapan menjadi bertambah. f. Tudung akar bagian akar yang terletak paling ujung sebagai pelindung ujung akar yang muda. Tudung akar juga berperan dalam menentukan arah pertumbuhan akar sesuai dengan pengaruh gravitasi bumi, serta melindungi meristem dan mengurangi gesekan antara ujung akar dan butir-butir tanah sewaktu akar menebus tanah. Susunan akar tumbuhan a. Epidermis terdiri dari satu lapis sel, dinding sel. Namun ada beberapa tumbuhan yang epidermis akarnya berlapis banyak . Modifikasi epidermis ini disebut velamen. Selain itu pada epidermis akar terdapat sel trikoblas yang dapat membentuk rambut akar untuk memperbesar bidang penyerapan air dan garam mineral dari tanah. b. Kor teks terdiri dari banyak sel dan tersusun berlapis-lapis, dinding selnya tipis dan mempunyai banyak ruang antarsel untuk pertukaran

gas. terdiri atas sel parenkim. Sel pada korteks umumnya berukuran besar dengan vakuola yang besar pula. Plastida didalamnya membentuk amiloplas sebagai cadangan makanan. c. Endodermis terletak di sebelah dalam korteks. endodermis berupa satu lapis sel yang tersususn rapat tanpa ruang antar sel. dinding selnya mengalami penebalan gabus. deretan sel-sel endodermis dengan penebalan gabusnya dinamakan pita kaspari. penebalan gabus ini tidak dapat ditembus air sehingga air harus masuk ke silinder pusat melalui sel endodermis yang dindingnya tidak menebal, disebut sel penerus air. Endodermis merupakan pemisah yang jelas antara kor teks dan stele. d. Silinder pusat terdiri atas jaringan pembuluh, empulur, an bagian terluar yaitu perisikel. Sedangkan bagian utama dari stele adalah jaringan pembuluh. Xilem tampak berbentuk seperti bintang karena adanya penonjolan radial dari daerah pusat ke arah perisikel. Sementara itu floem, ditemukan diantara penonjolan-penonjolan xilem. Susunan demikian merupakan susunan pada akar dikotil sedangkan pada akar tumbuhan monokotil letak xilem dan floem berselang seling membentuk lingkaran.

B. BATANG (KAULIS)
Batang merupakan organ pokok tumbuhan yang terletak diatas permukaan tanah. Batang berfungsi sebagai : Tempat tumbuhnya akar dan daun Untuk menegakkan tanaman Sebagai alat transportasi , menyalurkan zat hara dari akar ke daun dan sebaliknya Sebagai tempat cadangan makanan seperti tebu Sebagai organ reproduksi aseksual, misalnya pada tumbuhan jahe. Batang bagian batang yang menonjol bukanlah seluruh bagian batang melainkan hanya bagian yang berdaun. Bagian ini dapat dikelompokkan

menjadi bagian nodus atau buku yaitu tempat melekatnya daun dan internodus atau ruas yaitu bagian batang diantara dua nodus/buku.

B. STRUKTUR ANATOMI BATANG (dikotil)


a. Epidermis batang Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel. Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari kambium gabus lapisan gabus disebut lenti sel. Lentisel berfungsi sebagai tempat pertukaran gas dan penguapan. b. Kor teks Korteks batang merupakan jaringan yang terutama tersusun oleh sel-sel parenkim sebagai sel dasarnya. Korteks batang terdiri atas korteks luar dan korteks dalam (endodermis). Kor teks luar tersebut tidak ditemukan pada batang setiap jenis tumbuhan sedangkan korteks dalam dapat dijumpai pada batang setiap jenis tumbuhan. Kor teks berfungsi memisahkan korteks dengan stele. Kor teks dalam pada tumbuhan berbiji terutup memiliki lapisan sel yang membentuk lingkaran dan berisi butiran pati sehingga disebut seludang pati. c. Stele Stele merupakan bagian terdalam dari batang. Stele terdiri dari lapisan luar yang disebut perikambium atau perisikel. Pada bagian dalam perikambium terdapat empulur dan berkas vaskuler yang tersusun atas xilem dan floem. Empulur merupakan parenkim yang berada di tengahtengah stele. Empulur juga berada di sekitar berkas vaskuler berbentuk seperti jari-jari sehingga disebut jari-jari empulur. Berkas vaskuler pada tumbuhan dikotil tersusun seper ti cincin yaitu secara koleteral terbuka. STRUKTUR ANATOMI BATANG (monokotil) a. Epidermis

Epidermis batang tumbuhan monokotil memiliki dinding sel yang lebih tebal bila dibandingkan pad tumbuhan dikotil. Epidermis dilengkapi dengan stomata dan bulu-bulu. b. Kor teks Korteks umumnya terdiri atas jaringan sklerenkim yang merupakan kulit batang. Kulit batang berfungsi untuk memperkuat dan mengeraskan bagian luar batang. c. Stele Stele berisi berkas vaskuler yang tersebar pada empulur. Tipe berkas vaskuler tumbuhan monokotil adala kolateral ter tutup. Ini berar ti diantara xilem dan floem tidak terdapat kambium. Oleh karena itu tumbuhan monokotil tidak mengalami pertumbuhan sekunder.

C. DAUN
Daun merupakan istilah yang digunakan untuk bagian tumbuhan yang bentuknya seperti lembaran pipih dan umumnya ber warna hijau. Daun terdiri atas tiga sistem jaringan, yaitu : Epidermis Jaringan dasar parenkim yang dikenal sebagai mesofil Berkas vaskuler a. Epidermis Epidermis daun terdapat pada permukaan atas daun (permukaan adaksial) dan permukaan bawah daun (permukaan abaksial). Diantara sel epidermis terdapat sel penjaga yang membentuk stomata. Stomata berfungsi sebagai tempat terjadinya pertukaran gas dan pertukaran air. Stomata pada permukaan bawah daun letaknya tersebar dan jumlahnya lebih banyak dari pada permukaan atas daun. b. Mesofil ( jaringan dasar)

Mesofil daun merupakan jaringan dasar yang tersusun dari parenkim palisade ( jaringan tiang) dan jaringan spons ( jaringan bunga karang). Pada tumbuhan dikotil, dibawah epidermis terdapat sel-sel parenkim. Sel-sel parenkim tersebut membentuk jaringan parenkim palisade dan jaringan spons. Jaringan parenkim palisade merupakan jaringan parenkim pada daun yang memiliki banyak kloroplas, sehingga terjadi proses fotosintesis pada jaringan ini. Jaringan spons pada tumbuhan dikotil merupakan jaringan yang didalamnya terdapat pembuluh pengangkut. Pada jaringan ini juga terdapat kloroplas, namun jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan kloroplas yang terdapat pada jaringan parenkim palisade. Pada tumbuhan monokotil tidak terdapat jaringan parenkim palisade, hanya ada jaringan spons. Proses fotosintesis terjadi di semua sel penyusun jaringan spons yang berbentuk membulat. c. Berkas Vaskuler Berkas vaskuler daun yaitu floem dan xilem terdapat pada ibu tulang daun, tulang-tulang cabang, dan urat-urat daun yang terlihat menonjol pada permukaan bawah daun. Berkas vaskuler ini merupakan lanjutan berkas vaskuler pada batang. Pada tumbuhan monokotil tulang daun tersusun sejajar atau melengkung, sedangkan pada dikotil tulang daun tersusun menjari atau menyirip. Fungsi tulang daun sangat penting untuk mengangkut air dan garam mineral dari dalam tanah, serta mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh organ tumbuhan. TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN 1. Transpor tasi ekstravaskuler Transportasi ekstravaskuler merupakan transpor tasi dari sel ke sel yang terjadi di luarberkas pembuluh melalui jaringan parenkim. Dilihat dari proses pengangkutannya, transportasi ini dibagi menjadi dua macam :

Transportasi simplas proses pengangkutan cairan dari satu sel ke sel lainnya melalui sitoplasma Transportasi apoplas proses pengangkutan cairan melalui dinding sel atau ruang antar sel 2. Transpor tasi intravaskuler Transportasi intravaskuler merupakan transpor tasi yang mengangkut cairan yang melewati berkas vaskuler xilem dan floem Xilem berfungsi mengangkut air dan zat hara lainnya yang terlarut dari akar menuju daun melewati batang. Floem berfungsi dalam proses mengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh bagian tubuh tumbuhan. Akar

Ba t a n g

Da un

Presented by : Dewi Nora Fajra dan Vivi Monica

JARINGAN HEWAN

Jaringan hewan
Jaringan epitel Jaringan ikat Jaringan ikat longgar Jaringan ikat padat Jaringan tulang Jaringan otot Jaringan saraf Epitel pipih Otot polos

Epitel kubus Epitel silindris

Otot rangka

Otot jantung

Darah

Adiposa Jaringan adalah kumpulan sel sejenis yang memiliki struktur dan fungsi yang sama untuk membentuk suatu organ. Jenis jaringan yang umumnya dimiliki oleh vertebrata dan manusia ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

1. Jaringan Epitel
Jaringan epitel merupakan jaringan penutup yang melapisi permukaan tubuh atau organ baik permukaan luar maupun permukaan dalam.

Berdasarkan strukturnya, jaringan epitel dibagi menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut: a. Epitel pipih, b. Epitel batang (silindris), dan c. Epitel kubus. Bentuk Sel Lapisan Sel Lokasi Permukaan kulit, pembuluh darah, ginjal, lapisan dalam alveolus, perineum, dan pembuluh limfe. Epidermis kulit, kelenjar keringat, folikel ovarium, kandung kemih, ginjal, dan saluran kelenjar ludah. Fungsi Utama Proteksi, transpor aktif secara pinositosis, fasilitas pergerakan didalam rongga tubuh, dan sekresi. Gambar

Selapis

Pipih Berlapis banyak

Sekresi dan proteksi.

Bentuk Sel

Lapisan Sel

Lokasi Lambung, jonjot usus, kantung empedu, dan saluran pernapasan bagian atas.

Fungsi Utama

Gambar

Sederhana atau selapis

Proteksi, absorpsi, dan sekresi.

Silindris

Berlapis banyak

Uretra, faring, dan epiglotis

Sekresi dan pergerakan

Bersilia

Trakea dan rongga hidung

Proteksi, sekresi, dan gerakan zat melalui permukaan

Bentuk Sel

Lapisan Sel

Lokasi

Fungsi Utama

Gambar

Sederhana atau selapis

Terdapat di kelenjar tiroid, permukaan ovarium, dan epidermis kulit.

Absorpsi dan sekresi

Kubus Saluran kelenjar minyak, saluran kelenjar keringat pada kulit, kelenjar mamae, dan permukaan folikel ovarium.

Berlapis banyak

Menghasilkan getah .

2. Jaringan Ikat
Jaringan ikat merupakan jaringan yang berfungsi melekatkan suatu jaringan dengan jaringan lain, membungkus organ-organ, mengisi rongga diantara organ-organ, dan menghasilkan imunitas. Berdasarkan struktur dan fungsinya, jaringan ikat terdiri dari: a. Jaringan ikat longgar b. Jaringan ikat padat c. Jaringan tulang d. Darah e. Adiposa a. Jaringan Ikat Longgar Jaringan ikat longgar memiliki susunan seratserat yang longgar. Tersusun dari matriks besar, fibroblas atau fibrosit, sel plasma, makrofag, leukosit, serabut kolagen, dan serabut elastis. Terdapat di sekitar organ-organ pembuluh darah dan sel saraf. Berfungsi menyokong / membungkus jaringan dan organ, menopang sel saraf dan pembuluh darah yang mengangkut sari makanan. b. Jaringan Ikat Padat Jaringan ikat padat memiliki ciri susunan serat-seratnya yang padat. Tersusun dari serabut kolagen yang dominan dan sel fibroblas. Sifatnya fleksibel tetapi tidak elastis. Terdapat diselaput urat, fasia, ligamen, dan tendon. Fungsinya menghubungkan otot dengan tulang (tendon) dan menghubungkan sesama tulang (ligamen). c. Jaringan Tulang Berdasarkan matriks penyusunnya, jaringan tulang dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut: Jaringan Tulang Rawan (Kartilago) berfungsi sebagai rangka tubuh pada awal embrio, menunjang jaringan lunak dan organ dalam, serta melicinkan permukaan tulang dan sendi. Matriks jaringan tulang rawan terdiri atas kondrin. Sel tulang rawan disebut kondrosit. Jaringan tulang rawan terdiri atas:

Kartilago hialin, Kartilago fibrosa, dan Kartilago elastis. Jaringan Tulang Keras (Osteon) berfungsi menyokong dan melindungi organ yang lunak, sebagai alat gerak pasif, penyokong tubuh, sebagai tempat melekatnya otot, pabrik sel-sel darah (sumsum tulang), dan pengatur jumlah kalsium yang beredar dalam tubuh. Jaringan tulang keras mengandung serabut kolagen dan zat kapur. d. Darah Jaringan darah berfungsi membawa sari-sari makanan, hormon, oksigen, dan sisa-sisa hasil metabolisme, serta mencegah infeksi. Jaringan darah terdiri dari eritrosit, leukosit, trombosit, dan plasma. e. Adiposa (jaringan lemak) Jaringan lemak berfungsi sebagai bantalan untuk melindungi organ-organ secara mekanis dari benturan, sebagai persendian cadangan makanan, dan sebagai alat pengatur panas dengan cara membantu menjaga suhu badan, terutama pada bayi yang baru dilahirkan. Jaringan lemak terdapat di seluruh bagian tubuh, yaitu di bawah kulit di sekitar persendian, serta di sekitar organ bagian dalam seperti ginjal dan jantung.

3. Jaringan Otot
Otot merupakan jaringan yang berfungsi sebagai alat gerak aktif. Berdasarkan morfologi dan fungsinya, jaringan otot diklasifikasikan menjadi tiga tipe, yaitu otot rangka, otot polos, dan otot jantung. Otot Rangka Otot rangka terdiri atas berkas-berkas serabut panjang berbentuk silinder dan memiliki banyak inti. Sebagian besar otot melekat pada tulang sehingga disebut rangka. Otot rangka merupakan otot yang bekerja secara sadar.

Otot Polos

Otot polos merupakan otot tanpa serabut-serabut melintang seperti yang terdapat pada otot rangka. Otot polos bekerja secara tidak sadar karena dikendalikan oleh sistem saraf otonom.

Otot Jantung Otot jantung hanya ditemukan pada lapisan tengah dinding jantung. Otot janutng bekerja secara tidak sadar.

4. Jaringan Saraf
Jaringan saraf merupakan jaringan yang berperan mengirimkan sinyal-sinyal ke seluruh tubuh. Jaringan ini disusun oleh sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron memiliki beberapa bagian, yaitu dendrit (penjuluran ke arah luar badan sel yang berperan sebagai penerima sinyal untuk diantarkan inti sel ke badan sel), badan sel (bagian utama neuron yang memiliki inti sel), dan akson (penjuluran badan sel yang berfungsi untuk mengirimkan sinyal-sinyal dari badan sel ke akson pada badan sel neuron yang lain). Berdasarkan fungsinya, neuron dibedakan menjadi dua macam yaitu: Neuron sensorik, berfungsi untuk menerima sinyal dari lingkungan dan mengirimkan ke saraf pusat (otak atau sumsum tulang belakang). Neuron motorik, berfungsi untuk mengirimkan sinyal dari saraf pusat menuju organ lainnya didalam tubuh.

Presented by : Khandar Yosua dan Kristy Meyanga Suhin

SISTEM GERAK (OTOT-RANGKA)


Otot (muscle) Jaringan tubuh yang berfungsi mengubah energi kimia menjadi kerja mekanik sebagai respons tubuh terhadap perubahan lingkungan Rangka (skeletal) Bagian tubuh yang terdiri dari tulang, sendi, dan tulang rawan (kartilago) sebagai tempat menempelnya otot dan memungkinkan tubuh untuk mempertahankan sikap dan posisi Sistem Rangka dan Sendi o Alat gerak tubuh manusia sistem musculoskeletal : pasif rangka (skeletal); aktif otot (muscle) o Rangka-tulang : jaringan ikat yang keras dan kaku (jaringan penyokong); banyak mengandung mineral, zat perekat dan zat kapur. o Tulang rawan, tulang, dan sendi Fungsi Sistem Rangka Penyangga: berdirinya tubuh, tempat melekatnya ligamen-ligamen, otot, jaringan lunak dan organ Penyimpanan mineral (kalsium dan fosfat) dan lipid (yellow marrow) Produksi sel darah (red marrow) Pelindung; membentuk rongga melindungi organ yang halus dan lunak Penggerak; dapat mengubah arah dan kekuatan otot rangka saat bergerak; adanya persendian FUNGSI KHUSUS TULANG Gigi dikhususkan untuk memotong, menggigit, menggilas makanan. Email gigi merupakan struktur terkuat dari tubuh manusia Tulang pendengaran dalam telinga (maleus, inkus stapes) pendengaran dlm menginduksi gelombang suara Panggul wanita dikhususkan untuk memudahkan proses kelahiran bayi Sinus-sinus paranasalis pada tulang hidung dan pipi menimbulkan nada khusus pada Suara SISTEM SKELETAL/ RANGKA PEMBAGIAN RANGKA 1. Rangka aksial terdiri dari: CRANIUM (tengkorak),COLUMNA VERTEBRALIS (tabung vertebrae), STERNI (dada) dan COSTA (rusuk)

2. Rangka apendikular terdiri dari: gelang PECTORAL (bahu), gelang PELVIK (panggul) dan KHEIROPTERIGIUM (anggota berpasangan: atas dan bawah)

RANGKA AKSIAL 1. CRANIUM (TENGKORAK) terdiri dari: tulang dahi (frontal), tulang samping (parietal), bawah samping (temporal), belakang (occipetal), hidung (nasal), pembagi hidung (vomer), pipi (zigomatic), mata (lacrimal), pelipis (sphenoid), antara mata dengan hidung (ethmoid), rahang atas (maksilla), rahang bawah (mandibula) 2. COLUMNA VERTEBRALIS (TABUNG VETEBRAE) terdiri dari: tulang leher (servicalis 7 ruas ruas 1 atlas, ruas 2 aksis), tulang dada (thoracalis 12 ruas), tulang pinggang (lumbalis 5 ruas), tulang pinggul (sacralis - 5 fusi bersatu), tulang ekor (caudalis 3 fusi bersatu) 3. STERNUM (TULANG DADA) terdiri dari: manubrium sterni (pangkal tulang dada) corpus sterni (batang tulang dada) dan xiphoid sterni (ujung runcing tulang dada daerah ini kalau ke pukul akan terasa nyeri dan mual) 4. COSTA (TULANG RUSUK) terdiri dari: costa verae (rusuk se jati 7 ruas menempel langsung dengan sterni), costa spuriae (rusuk palsu 3 ruas menempel pada rusuk verae ke 7) dan costae fluktuanta (rusuk melayang 2 ruas, sama sekali tidak menempel, baik pada tulang sterni, maupun pada rusuk sejati atau rusuk palsu) 1. Tulang Tengkorak

Tulang tengkorak merupakan tulang pembentuk kepala. Tulang-tulang tengkorak sebagian besar disusun tulang yang berbentuk pipih. Tulang-tulang tersebut saling berhubungan membentuk tengkorak. Di dalam tengkorak ini terdapat mata, otak, dan organ lainnya yang terlindung oleh tulang tulang tengkorak tersebut. Tulang tengkorak tersusun atas tulang pipi, tulang rahang, tulang mata, tulang hidung, tulang dahi, tulang ubun-ubun, tulang pelipis, dan tulang baji. Agar lebih jelas, perhatikan gambar berikut. 2. Tulang Anggota Badan

Tulang anggota badan tersusun oleh tulang belakang, tulang dada, tulang rusuk, dan gelang panggul. Masing-masing tulang tersebut membentuk kesatuan. Tulang anggota badan berfungsi melindungi organ-organ dalam yang lunak, seperti jantung, paru-paru, ginjal, dan organ lainnya. a. Tulang Belakang

Tulang belakang tersusun atas ruas-ruas tulang yang fleksibel, tetapi kuat. Tulang belakang terdiri atas 33 ruas, yaitu 7 ruas tulang leher, 12 ruas tulang punggung, 5 ruas tulang pinggang, 5 ruas tulang kelangkang (sakrum), dan 4 ruas tulang ekor. b. Tulang Dada Tulang dada terletak dekat tulang rusuk atau lebih tepatnya di tengah-tengah dada. Tulang dada terdiri atas bagian hulu, badan, dan taju pedang. c. Tulang Rusuk Tulang rusuk pada manusia terdiri atas 24 buah atau 12 pasang. Tulang rusuk manusia memiliki fungsi sebagai pelindung organ-organ dalam, seperti jantung dan paru-paru. Tulang rusuk manusia, terdiri atas 7 pasang tulang rusuk sejati, 3 pasang tulang rusuk palsu, dan 2 pasang tulang rusuk melayang.

d. Tulang Panggul Gelang panggul atau tulang panggul terletak di ujung bawah tulang belakang. Gelang panggul terdiri atas 2 tulang usus (ilium), 2 tulang kemaluan (ischium), dan 2 tulang duduk (pubis).

RANGKA APPENDIKULAR 1. GELANG BAHU (PECTORAL GIRDLE) terdiri dari: klavikula, scapula, suprascapula superior, suprascapula inferior, coracoid, fossa (cavitas) glenoidalis {tempat persendian antara tulang lengan atas (caput humeralis) dengan gelang bahu} 2. GELANG PANGGUL (PELVIC GIRDLE) terdiri dari: ilium (tulang usus), ischium (tulang kedudukan), pubis (tulang kemaluan), simphisis pubis (pertemuan antara pubis sinistra dengan pubis dekstra) dan acetabulum {(tempat persendian antara tulang paha (caput femoralis) dengan gelang pelvik} 3. Tulang Anggota Gerak Tulang anggota gerak pada manusia terdiri atas tulang anggota gerak bagian atas (tangan) dan tulang anggota gerak bagian bawah (kaki). Masing-masing tulang tersebut tersusun oleh beberapa tulang. Apakah kamu tahu penyusun tulang anggota gerak bagian atas dan bagian bawah? Tulang anggota gerak bagian atas atau tangan terbentuk dari tulang lengan atas (humerus), tulang pengumpil (radius), dan tulang hasta (ulna). Adapun tulang penyusun anggota gerak bagian bawah adalah tulang paha (femur), tulang betis (fibula), dan tulang kering (tibia). Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut.

Tulang Pembentuk jaringan: sel-sel tulang (sel osteoprogenitor, osteoblast, osteosit, dan osteoklas) matriks Matriksnya mengandung unsur anorganik, terutama kalsium fosfat (hidroksiapatit) secara makroskopik : spongiosa (kanselosa) kompak (padat) Permukaan luar tulang dilapisi selubung fibrosa (periosteum); lapis tipis jaringan ikat (endosteum) melapisi rongga sumsum dan meluas ke dlm kanalikuli tulang kompak Membran periosteum berasal dari perikondrium tulang rawan yang merupakan pusat osifikasi. Pada tulang yang sedang tumbuh terdiri atas 1 batang (diafisis) dan 2 ujung (epifisis)

Periosteum Membran vaskuler fibrosa yang melapisi tulang, banyak pembuluh darah dan melekat erat pada tulang.

Pada tulang yang sedang tumbuh terdapat lapisan sel pembentuk tulang diantara periosteum dan tulang Struktur Mikroskopis Tulang Sistem Havers: saluran Havers (saraf, pembuluh darah, aliran limfe) Lamella (lempeng tulang yang tersusun konsentris). Lacuna (ruangan kecil yang terdapat di antara lempenganlempengan yang mengandung sel tulang). Kanalikuli (memancar di antara lacuna dan tempat difusi makanan sampai ke osteon). Tulang menurut bentuknya: Ossa longa (tulang panjang): tulang yang ukuran panjangnya terbesar, contoh: os humerus Ossa brevia (tulang pendek): tulang yang ketiga ukurannya kira-kira sama besar, contoh: ossa carpi Ossa plana (tulang gepeng/pipih): tulang yang ukuran lebarnya terbesar, contoh: os parietale Ossa irregular (tulang tak beraturan), contoh: os sphenoidale Ossa pneumatica (tulang berongga udara), contoh: os maxilla Tulang rawan Berkembang dari mesenkim membentuk sel yang disebut kondrosit.

Kondrosit menempati rongga kecil (lakuna) di dalam matriks dengan substansi dasar seperti gel (berupa proteoglikans) yang basofilik. Kalsifikasi menyebabkan tulang rawan tumbuh menjadi tulang (keras). Berdasarkan jenis dan jumlah serat di dalam matriks, ada 3 macam tulang rawan: Tulang rawan hialin: matriks mengandung seran kolagen; jenis yang paling banyak dijumpai Tulang rawan elastin: serupa dengan Tulang rawan hialin tetap lebih banyak serat elastin yang mengumpul pada dinding lakuna yang mengelilingi kondrosit Fibrokartilago: tidak pernah berdiri sendiri tetap secara berangsur menyatu dengan Tulang rawan hialin atai jaringat ikat fibrosa yang berdekatan Pertumbuhan Tulang Rawan Ada 2 cara: Appositional growth; tumbuh dari luar sel pembentuk kartilago di dlm perikondrium menyekresi matriks baru ke permukaan luar kartilago yang sdh ada Interstisial growth; tumbuh dari dalam kondrosit yang berikatan dengan lakuna di dlm kartilago membelah dan menyekresi matriks baru dan memperluas kartilago dari dalam Pertumbuhan tulang rawan berakhir selama periode dewasa Tulang Keras Tulang keras dibentuk oleh sel pembentuk tulang (osteoblas)ruang antar sel tulang keras banyak mengandung zat kapur, sedikit zat perekat, bersifat keras. Zat kapur tersebut dalam bentuk kalsium karbonat ( CaCO3 )dan kalsium fosfat ( Ca(PO4)2) yang diperoleh atau dibawa oleh darah. Dalam tulang keras terdapat saluran havers yang didalamnya terdapat pembuluh darah yang berfungsi mengatur kehidupan sel tulang. Tulang keras berfungsi untuk menyusun sistem rangka. Contoh tulang keras : tulang paha tulang lengan tulang betis tulang selangka Sendi Persambungan / artikulasio : pertemuan antara dua atau lebih dari tulang rangka. Artrologi : ilmu yang mempelajari persendian. Jenis Sendi Berdasarkan strukturnya Fibrosa: hubungan antar sendi oleh jaringan fibrosa Kartilago/tulang rawan: ruang antar sendinya berikatan dengan tulang rawan. Sinovial/sinovial joint: ada ruang sendi dan ligament untuk mempertahankan persendian.

Sendi berdasarkan jenis persambungannya a. Sinartrosis Sendi yang terdapat kesinambungan krn di antara kedua ujung tulang yang bersendi tdp suatu jaringan b. Diartrosis Sendi terdapat ketidak-sinambungan karena di antara tulang yang bersendi terdapat rongga (cavum articulare) Sinartrosis Syndesmosis: jaringan penghubungnya mirip jaringan ikat Sutura: tepi-tepi tulang dihubungkan oleh jaringan ikat yang tipis. Contoh: di antara tulang-tulang tengkorak Schindylesis: lempeng pada tulang yang satu terjepit di dlm celah pada tulang lain. Contoh: antara rostrum sphenoid dan vomer Ghomphosis: tulang yang 1 berbentuk kerucut masuk ke dalam lekuk yang sesuai dengan bentuk itu pada tlng lain. Contoh: antara gigi dengan rahang Syndesmosis elastica: jar ikat penghubungnya mirip jar ikat elastin. Contoh: di antara arc. Vertebra oleh lig.flavum Syndesmosis fibrosa: jar ikat penghubungnya mirip serat kolagen. Contoh: antara ulna dan radius oleh membran interossa antebrachii Synchondrosis: jaringan penghubungnya jaringan tulang rawan. Contoh:antara epifisis dan diafisis sebelum penulangan selesai, antara kedua ossa pubica Synostosis: jaringan penghubungnya jaringan tulang. Contoh: antara epifisis dan diafisis setelah penulangan selesai, antara os ilium, os pubis, dan os ischium Diartrosis Pada diartrosis terdapat bagian-bagian sebagai berikut: Ujung-ujung tulang yang bersendi: kepala sendi (caput articulare) dan lekuk sendi (cavitas glenoidalis) Simpai sendi (capsula articularis): stratum fibrosum (bgn luar) dan stratum synoviale (bagian dalam) Rongga sendi (cavum articulare) berisi cairan synovial Alat-alat khusus: tendon: membatasi gerak sendi dan sebagai penyokong mekanik kartilago dan bantalan lemak (fat pads): discus dan meniscus articulares sebagai alat menerima tumbukan, penyangga, dan untuk mengurangi diskongruen kandung sega (bursae mucosae) untuk memudahkan gerakan sendi ligament (accessories, extracapsular, dan intracapsular ligaments)

Diartrosis berdasarkan kemungkinan gerak 1. Sendi kejur (amphiartrosis) : kemampuan gerak sangat sedikit -Symphysis; dihubungkan oleh fibrokartilago. Contoh: intervertebral disc, pubic, dan symphysis 2. Articulationes : kemampuan gerak luas a. Sendi sumbu 1 1) Sendi engsel/ hinge joint (ginglymus): sumbu gerak tegak lurus pada arah panjang tulang. Contoh: art. interphalangeae, humeroulnaris 2) Sendi kisar/ pivot joint (art trochoidea): sumbu gerak kira-kira sesuai dengan arah panjang tulang. Contoh: art. radioulnaris, atlantodentalis b. Sendi sumbu 2 : kedua sumbu gerak berpotongan tegak lurus 1) Sendi telur (ellipsoidal joint) (art. Ellipsoidea) : kepala sendi cekung berbentuk ellipsoid dengan sumbu panjang dan sumbu pendek. Contoh: art. Radiocarpae 2) Sendi pelana (saddle joint) (art.sellaris) : permukaan sendi berbentuk pelana; arah sumbu yang 1 permukaannya cembung dan arah sumbu yang lain cembung. Contoh: art. carpo-metacarpea c. Sendi sumbu 3 (arthroida) : kemampuan gerak paling luas; kepala sendi berbentuk bola 1) Sendi peluru / ball dan socket joint (art. Globoidea): lekuk sendi mencakup kurang dari setengah kepala sendi. Contoh: art. humeri 2) Sendi buah pala (enarthrosis spheroidea): lekuk sendi mencakup lebih dari setengah kepala sendi. Contoh: art. Coxae

Penstabil sendi Jaringan kolagen kapsula sendi dan ligamen. Bentuk permukaan sendi menentukan gerakan spesifik sendi Adanya tulang lain, otot rangka, dan bantalan lemak pada sendi Tegangan pada tendon yang menempel pada tulang yang bersendi

Gerakan - Gerakan Flexion = gerakan melekuk/melipat=memperkecil sudut antara tulang-2 yang bersendian, contoh: menekukan kepala kedepan; menekukan lengan bawah ke atas Ekstension = pemulihan flexion = meluruskan Hiperekstension = menarik ke arah belakang Abduktion = menggerakan tulang menjauhi garis tengah tubuh gerakan lengan dari samping tubuh ke arah kanan/kiri Adduktion = kebalikan dari abduktion mendekati garis tengah tubuh kembalinya lengan ke samping tubuh Rotation = gerakan tulang pada sumbunya sendiri=menggerakan kepala dari kedudukan tegak ke arah sisi-2-nya Circumduction = tulang membuat permukaan kerucut pada saat bergerak = gabungan flexion, ekstension, abduktion dan adduktion, contoh: menjatuhkan kepala ke bahu, dada, bahu satunya dan ke belakang (membentuk lingkaran) dengan lengan terentanga Gerakan Gerakan Tertentu Supination = supinasi lengan bawah yang memutar telapak ke arah depan

Pronation = pronasi memutar lengan bawah sehingga punggung tangan ke arah depan Inversion = inversi gerakan khusus dari pergelangan kaki yang memutar telapak kaki ke dalam Eversion = eversi memutar keluar Protraction = protraksi gerakan membuka rahang Retraction = retraksi kebalikan dari protraction gerakan menutup rahang Gangguan pada Sistem Gerak Sistem gerak dapat mengalami gangguan atau kelainan. Kelainan pada sistem gerak dapat terjadi karena beberapa hal, seperti kelainan sejak lahir, kekurangan vitamin, dan kecelakaan. Berikut contoh-contoh kelainan yang terjadi pada sistem gerak kita. 1. Rickets Rickets merupakan suatu kelainan pada tulang yang terjadi karena kekurangan zat kapur, fosfor, dan vitamin D. Kelainan ini dapat terlihat dari kaki yang berbentuk huruf O dan huruf X. 2. Osteoporosis Suatu keadaan dimana penghancuran tulang lebih cepat daripada proses pembentukan tulang. Akibatnya tulang menjadi keropos. Penyebabnya yaitu karena kekurangan kalsium. Penyakit ini mudah terjadi pada orang yang lanjut usia.

3. Patah Tulang (Fraktura) Retak atau patah tulang dapat terjadi karena benturan atau tekanan yang terlalu keras. Selain penyebab tersebut, patah tulang dapat terjadi karena kecelakaan. Dapatkah orang yang patah tulang sembuh kembali? Sebagai organ yang hidup, tulang mempunyai kemampuan membentuk jaringan baru untuk memperbaiki jaringan yang rusak. Oleh karena itu, penderita patah tulang, terutama jika usianya masih muda dapat sembuh kembali. Akan tetapi jika persambungan tulang yang patah tersebut tidak baik maka bentuknya menjadi tidak sempurna dan terlihat cacat (Perhatikan Gambar 2.19). Oleh karena itu, berhatihatilah jangan sampai ada tulang tubuhmu yang patah. 4. Arthritis Arthritis merupakan peradangan yang terjadi pada sendi. Dapat terjadi karena banyak mengangkat atau membawa beban terlalu berat, ataupun infeksi mikroorganisme. 5. Lepas Sendi Sendi lepas dapat dari tempatnya sehingga ligamen putus/ sobek. Hal ini dapat terjadi karena kecelakaan ataupun ketika melakukan olahraga berat.

6. Kebiasaan Posisi Duduk Posisi duduk yang salah dapat mengakibatkan pertumbuhan dan posisi tulang seseorang mengalami kelainan. Kelainan tulang ini dapat terjadi karena kebiasaan posisi duduk yang salah. Contoh kelainan akibat kebiasaan duduk yang salah adalah skoliosis, kifosis, dan lordosis. Skoliosis adalah kelainan pada tulang belakang melengkung ke samping sehingga tubuh ikut melengkung ke samping. Kifosis adalah kelainan pada tulang belakang melengkung ke belakang, sehingga tubuh bungkuk. Adapun lordosis merupakan kelainan pada tulang belakang bagian perut melengkung ke depan sehingga bagian perut maju. Beberapa penyakit atau gangguan pada sistem gerak dapat terjadi pada siapa saja. Oleh karena itu, kamu harus berhati-hati agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan pada dirimu.

OTOT
Otot merupakan sekumpulan sel otot yang membentuk jaringan otot yang berfungsi menyelenggarakan gerakan organ tubuh. Otot manusia bekerja dengan cara berkontraksi sehingga otot akan memendek, mengeras dan bagian tengahnya menggelembung (membesar). Karena memendek maka tulang yang dilekati oleh otot tersebut akan tertarik atau terangkat. Kontraksi satu macam otot hanya mampu untuk menggerakkan tulang kesatu arah tertentu. Agar tulang dapat kembali ke posisi semula, otot tersebut harus mengadakan relaksasi dan tulang harus ditarik ke posisi semula. Untuk itu harus ada otot lain yang berkontraksi yang merupakan kebalikan dari kerja otot pertama. Jadi, untuk menggerakkan tulang dari satu posisi ke posisi yang lain, kemudian kembali ke posisi semula diperlukan paling sedikit dua macam otot dengan kerja yang berbeda. 1) Sifat Otot Otot sebagai alat gerak aktif memiliki kemampuan yaitu : Mampu meneruskan potensial aksi seperti sel syaraf. Kontraktibilitas atau kontraksi yaitu kemampuan sel otot mengadakan perubahan menjadi lebih pendek dari ukuran semula. Ekstensibilitas yaitu kemampuan sel otot mengadakan perubahan menjadi lebih panjang dari ukuran semula. Elastisitas yaitu kemampuan sel otot untuk dapat kembali pada ukuran semula setelah mengalami kontraksi atau ekstensi. Pada saat kembali pada ukuran semula, otot dikatakan dalam keadaan relaksasi. 2) Fungsi Otot Otot sebagai alat gerak aktif yaitu menyelenggarakan gerak tubuh yang bersifat lokomosi (pindah tempat), gerak bagian-bagian tubuh, dan gerak alat-alat dalam seperti gerak meneln makanan, kembang kempis aru-paru, dan denyut jantung saat memompa darah. 3) Sifat Kerja Otot a. Antagonis Otot antagonis adalah dua otot atau lebih yang tujuan kerjanya berlawanan. Jika otot pertama berkontraksi dan yang kedua berelaksasi, akan menyebabkan tulang tertarik atau terangkat. Sebaliknya, jika otot pertama berelaksasi dan yang kedua berkontraksi akan menyebabkan tulang kembali ke posisi semula. Contoh otot antagonis adalah otot bisep dan trisep. Otot bisep adalah otot yang memiliki dua ujung (dua tendon) yang

melekat pada tulang dan terletak di lengan atas bagian depan. Otot trisep adalah otot yang memiliki tiga jung (tiga tendon) yang melekat pada tulang, terletak di lengan atas bagian belakang. Untuk mengangkat lengan bawah, otot bisep berkontraksi dan otot trisep berelaksasi. Untuk menurunkan lengan bawah, otot trisep berkontraksi dan otot bisep berelaksasi. Antagonis juga adalah kerja otot yang kontraksinya menimbulkan efek gerak berlawanan, contohnya adalah : Ekstensor ( meluruskan) dan fleksor (membengkokkan), misalnya otot trisep dan otot bisep Abduktor (menjauhi badan) dan adductor (mendekati badan) misalnya gerak tangan sejajar bahu dan sikap sempurna Depresor (ke bawah) dan adduktor ( ke atas), misalnya gerak kepala merunduk dan menengadah Supinator (menengadah) dan pronator (menelungkup), misalnya gerak telapak tangan menengadah dan gerak telapak tangan menelungkup b. Sinergis Sinergis juga adalah otot-otot yang kontraksinya menimbulkan gerak searah. Contohnya pronator teres dan pronator kuadratus (otot yang menyebabkan telapak tngan menengadah atau menelungkup). Otot sinergis adalah dua otot atau lebih yang bekerja bersama sama dengan tujuan yang sama. Jadi, otot otot itu berkontraksi bersama dan berelaksasi bersama. Misalnya, otot otot antar tulang rusuk yang bekerja bersama ketika kita menarik napas, atau otot pronator, yaitu otot yang menyebabkan telapak tangan menengadah atau menelungkup. Berdasarkan cara perlekatannya pada tulang, otot terbagi menjadi : a. Origo, yaitu ujung otot yang melekat pada tulang yang tidak bergerak ketika otot berkontraksi. b. Insersio, yaitu ujung otot yang melekat pada tulang yang bergerak ketika otot berkontraksi. c. Berdasarkan kontrol saraf, otot dibedakan menjadi : d. Otot volunter, yaitu otot yang dipengaruhi oleh sistem saraf somatik (sadar) dan di bawah pengaruh kesadaran. e. Otot involunter, yaitu otot yag dipengaruhi oleh sistem saraf otonom dan tidak berada di bawah kontrol kesadaran. f. Otot Merah Otot merah kaya akan suplai darah, mengandung mitokondria dan mioglobin. Mioglobin merupakan senyawa seperti hemoglobin yang mampu mengikat O2 dean menyimpannya di dalam otot. Otot merah juga mengoksidasi asam lemak untuk memeperoleh energi. g. Otot Putih otot putih memiliki sedikit darah, mitokondria, dan mioglobin. Akan tetapi, otot putih terspesialisasi untuk melakukan pernapasan anaerobik untuk menghasilkan energi tanpa O2 sehingga cepat berkontraksi meskipun cepat lelah. 4) Jenis Otot 1. Otot Polos (otot volunter) Nama lain : otot alat-alat dalam / visceral / musculus nonstriated / otot involunter Struktur : bentuk serabut panjang seperti kumparan, dengan ujung runcing, dengan inti berjumlah satu terletak dibagiann tengah.

Kontraksi : tidak menurut kehendaK atau diluar kendali sistem saraf pusat, gerakan lambat, ritmis dan tidak mudah lelah. Otot polos adalah salah satu otot yang mempunyai bentuk yang polos dan bergelondong. Cara kerjanya tidak disadari (tidak sesuai kehendak) / invontary, memiliki satu nukleus yang terletak di tengah sel. Otot ini biasanya terdapat pada saluran pencernaan seperti:lambung dan usus.

2. Otot Lurik (otot rangka) Nama lain : otot rangka, otot serat lintang (musculus striated) atau otot involunter Struktur : serabut panjang, berwarna/lurik dengan garis terang dan gelap, memiliki inti dalam jumlah banyak dan terletak dipinggir Kontraksi : menurut kehendak kita (dibawah kendali sistem syaraf pusat), gerakan cepat, kuat, mudah lelah dan tidak beraturan Otot rangka merupakan jenis otot yang melekat pada seluruh rangka, cara kerjanya disadari (sesuai kehendak), bentuknya memanjang dengan banyak lurik-lurik, memiliki nukleus banyak yang terletak di tepi sel. Contoh otot pada lengan

3. Otot Jantung (otot cardiak) Nama lain : Myocardium atau musculus cardiata atau otot involunter Struktur : Bentuk serabutnya memanjang, silindris, bercabang. Tampak adanya garis terang dan gelap. memiliki satu inti yang terletak di tengah

Kontraksi : tidak menurut kehendak, gerakan lambat, ritmis dan tidak mudah lelah Otot jantung hanya terdapat pada jantung. Otot ini merupakan otot paling istimewa karena memiliki bentuk yang hampir sama dengan otot lurik, yakni mempunyai lurik-lurik tapi bedanya dengan otot lurik yaitu bahwa otot lirik memiliki satu atau dua nukleus yang terletak di tengah/tepi sel. Dan otot jantung adalah satu-satunya otot yang memiliki percabangan yang disebut duskus interkalaris. Otot ini juga memiliki kesamaan dengan otot polos dalam hal cara kerjanya yakni involuntary (tidak disadari).

5) STRUKTUR SEL OTOT a. Sarkolema Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung otot b. Sarkoplasma Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana miofibril dan miofilamen berada c. Miofibril Miofibril merupakan serat-serat pada otot. d. Miofilamen Miofilamen adalah benang-benang/filamen halus yang berasal dari miofibril.Miofibril terbagi atas 2 macam, yakni : miofilamen homogen (terdapat pada otot polos) miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot cardiak dan pada otot rangka/otot lurik) 6) GANGGUAN PADA OTOT Pada manusia terdapat beberapa masalah atau gangguan kesehatan pada otot yang terdapat pada tubuh yaitu : 1. Kelelahan Otot Kelelahan otot adalah suatu keadaan di mana otot tidak mampu lagi melakukan kontraksi sehingga mengakibatkan terjadinya kram otot atau kejang-kejang otot. 2. Astrofi Otot Astrofi otot adalah penurunan fungsi otot akibat dari otot yang menjadi kecil dan kehilangan fungsi kontraksi. Biasanya disebabkan oleh penyakit poliomielitis.

3. Distrofi Otot Distrofi otot adalah suatu kelainan otot yang biasanya terjadi pada anak-anak karena adanya penyakit kronis atau cacat bawaan sejak lahir. 4. Kaku Leher / Leher Kaku / Stiff Kaku leher adalah suatu kelainan yang terjadi karena otot yang radang / peradangan otot trapesius leher karena salah gerakan atau adanya hentakan pada leher serta menyebabkan rasa nyeri dan kaku pada leher seseorang. 5. Hipotrofit Otot Hipotrofit otot adalah suatu jenis kelainan pada otot yang menyebabkan otot menjadi lebih besar dan tampak kuat disebabkan karena aktivitas otot yang berlebihan yang umumnya karena kerja dan olahraga berlebih. 6. Hernis Abdominal Hernis abdominal adalah kelainan pada dinding otot perut yang mengakibatkan penyakit hernia atau turun berok, yaitu penurunan usus yang masuk ke dalam rongga perut

Presented by : Armae Dianrevy & Prilly Priskila

SISTEM PEREDARAN DARAH


A. PADA HEWAN Sistem peredaran darah pada hewan berbeda-beda menurut tingkatannya. Makin tinggi tingkatan hewan, semakin rumit alat peredaran darahnya. Secara umum, pada hewan tingkat rendah peredaran darahnya mempunyai sistem peredaran darah terbuka sedangkan pada hewan tingkat tinggi peredaran darahnya tertutup. Proses peredaran (sirkulasi) pada hewan antara lain secara difusi, sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup. B. SISTEM PEREDARAN PROTOZOA

Proses respirasi atau pernapasan pada Protozoa dilakukan dari dan kedalam tubuh (bersel satu) misalnya Amoeba dan Paramaecium terjadi melalui membran plasma secara difusi. Sedangkan proses penyerapan zat makanan pada Protozoa dilakukan melalui seluruh permukaan tubuhnya. Pada Paramecium, makanan berupa materi halus diserap melalui permukaan tubuh. Akan tetapi, bila ukuran makanan lebih besar, maka makanan akan masuk melalui mulut sel dan dicerna oleh vakuola makanan. Bahan bahan yang telah dicerna menjadi lebih sederhana akan masuk ke dalam endoplasma untuk diedarkan ke seluruh tubuh. C. SISTEM PEREDARAN PORIFERA, HYDRA, DAN CACING Proses respirasi dari dan ke dalam tubuh terjadi melalui membran plasma secara difusi. Proses peredaran zat makanan ke seluruh tubuh pada Porifera menggunakan sel amoeboid, pada Hydra dengan rongga gastrovaskuler, dan pada cacing Planaria dengan usus yang bercabang cabang (gastrovaskuler) dan sel api (untuk zat sisa). Pada planaria , osmosis dilakukan oleh seluruh permukaan tubuhnya. D. SISTEM PEREDARAN CACING TANAH Proses respirasi pada cacing tanah dari dan kedalam tubuh terjadi melalui permukaan tubuh secara difusi. Cacing mempunyai coelum, yaitu rongga tubuh yang berisi cairan tubuh dan tempat organ tubuh berada. Didalam rongga tubuh terdapat pembuluh darah dan jantung yang bergerak saat memompakan darah. Alat peredarannya terdiri atas : 1. Pembuluh darah punggung (dorsal) berfungsi untuk mengangkut darah masuk ke dalam jantung. 2. Pembuluh darah perut (ventral) berfungsi untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh. 3. Pembuluh darah kapiler (samping) berfungsi menghubungkan pembuluh darah punggung dengan pembuluh darah perut. 4. Pembuluh darah kapiler terdiri dari lima pasang lengkung aorta yang berfungsi sebagai jantung. Darah dipompakan oleh jantung dan disirkulasikan melalui sistem pembuluh darah, kemudian disebarkan ke seluruh tubuh oleh pembuluh darah kapiler. Sari makanan dari usus ditransportasikan ke seluruh tubuh secara bersamaan dengan distribusi darah di dalam sistem pembuluh darah yang dimilikinya.

Berdasarkan sistem peredaran darah tersebut, cacing dikelompokan ke dalam hewan yang memiliki sistem peredaran darah tertutup. Pada cacing tanah, darah bergerak di dalam pembuluh darah. Dinding pembuluh darah cacing tanah mempunyai struktur yang sangat tipis. Struktur dinding yang demikian membantu proses difusi zat-zat yang ada didalam pembuluh darah dan cairan ekstraseluler. Darah pada cacing tanah memiliki hemoglobin yang terlarut didalam plasma darah. Hemoglobin pada cacing tanah berfungsi untuk mengikat dan mensirkulasikan oksigen. Apabila darah kekurangan oksigen, oksigen akan diabsorpsi melalui kulit cacing tanah.

E. SISTEM PEREDARAN SERANGGA Peredaran darah pada serangga hanya terdiri dari satu pembuluh yang memanjang dibagian punggung disebut aorta. Bagian belakang pembuluh membesar, membentuk beberapa gelembung yang disebut jantung pembuluh. Peredaran darah serangga tidak melalui pembuluh darah, sehingga disebut peredaran darah terbuka. Darah serangga yang tidak berwarna dipompa oleh jantung pembuluh. Setelah itu, darah akan keluar memasuki aorta yang bercabang membentuk arteri. Darah kemudian berkumpul membentuk ruang-ruang darah atau hemosoel. Serangga memiliki sistem trakea, yaitu suatu jaringan yang mengedarkan oksigen, terdiri dari lubang-lubang yang berpasangan dan terletak disetiap ruas tubuh serangga. Darah serangga tidak memiliki hemoglobin. Dengan demikian, darah serangga tidak berfungsi mengedarkan oksigen. Darah serangga hanya berfungsi mengedarkan sari-sari makanan dan membawa zat sisa sisa metabolisme. F. SISTEM PEREDARAN DARAH IKAN

Sistem peredaran darah pada ikan adalah sistem peredaran darah tertutup. Darah yang mengalir dalam pembuluh bergerak ke satu arah. Darah tidak pernah meninggalkan pembuluh darah atau berhubungan langsung dengan jaringan tubuh. Sistem peredaran darah pada ikan merupakan sistem peredaran darah tertutup dan tunggal karena peredaran darah selalu didalam pembuluh darah dan dalam satu kali peredaran darah melalui jantung satu kali. Jantung pada ikan terbagi menjadi dua ruangan yaitu, satu atrium (serambi) dan satu ventrikel (bilik). Diantara atrium dan ventrikel terdapat klep yang akan mengalirkan darah satu arah dari atrium ke ventrikel. Darah dari seluruh tubuh melalui vena sinus venosus serambi bilik aorta ventral insang aorta dorsal seluruh tubuh. Pada peredaran darah ikan, darah dari seluruh tubuh yang mengandung karbon dioksida akan mengalir ke sinus venosus (ruang jantung yang terletak diantara atrium dan ventrikel), kemudian masuk ke atrium. Setelah itu, pada saat jantung relaksasi, darah akan mengalir melalui klep menuju ventrikel dan selanjutnya diteruskan ke konus arteriosus. Ventrikel yang berkontraksi mendorong darah ke aorta ventralis menuju insang. Didalam insang, terjadi pertukaran gas oksigen dengan karbon dioksida. Kemudian dari kapiler insang, darah akan mengalir ke aorta dorsal. Melalui cabangcang aorta dorsal , darah akan didistribusikan ke kapiler-kapiler di seluruh bagian tubuh. Hal tersebut untuk mengedarkan oksigen dan sari sari makanan.

G. SISTEM PEREDARAN DARAH KATAK Katak merupakan hewan amfibi yang memiliki peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda. Peredaran darah tertutup berarti peredaran darah melalui pembuluh darah dan peredaran darah ganda berarti darah melewati jantung sebanyak dua kali dalam satu kali peredaran. Jantung katak memiliki tiga ruangan. Ruangan tersebut terdiri dari dua atrium (serambi) dan sebuah ventrikel (bilik). Diantara atrium dan ventrikel terdapat klep. Walaupun hanya memiliki satu ventrikel, pencampuran antara darah yang kaya karbon dioksida hanya sedikit terjadi. Hal ini dikarenakan ventrikel pada amfibi masih terbagi menjadi kamar-kamar kecil. Peredaran darah kecil : Darah yang sedikit mengandung oksigen mengalir ke sinus venosus menuju atrium kanan. Darah dari atrium kanan mengalir ke ventrikel. Darah dari ventrikel, darah menuju ke arteri pulmonalis dan masuk ke paru-paru. Di paru-paru terjadi pertukaran oksigen dan karbon dioksida, Darah mengalir dari paru-paru menuju vena pulmonalis. Darah dari vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran darah besar : Darah dari atrium kiri mengalir ke ventrikel. Darah yang mengandung banyak oksigen dan darah yang mengandung karbon dioksida bercampur di ventrikel. Dari ventrikel, darah keluar melalui traktus arteriosus (batang nadi) ke aorta. Aorta kemudian bercabang ke arteri, yang akan mengalir darah ke jaringan internal dan alat dalam tubuh. H. SISTEM PEREDARAN DARAH REPTIL Alat peredaran darah pada reptil terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Jantung terdiri dari empat ruangan yaitu ventrikel kanan, ventrikel kiri, atrium kanan dan atrium kiri serta sebuah sinus venosus. Antara ventrikel kanan dan kiri terdapat sekat yang belum sempurna sehingga terjadi pencampuran darah yang kaya oksigen dalam ventrikel kiri dengan darah yang kaya karbon dioksida dalam ventrikel kanan. Kecuali pada buaya, karena sekat ventrikelnya hampir sempurna, yaitu disebut foramen panizze.

Jalannya peredaran darah pada reptil : Darah yang mengandung karbon dioksida mengalir ke sinus venosus, lalu ke atrium kanan menuju ventrikel kanan. Dari ventrikel kanan, darah menuju ke arteri pulmonalis lalu masuk ke pari-paru. Pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida berlangsung di paru-paru. Dari paru-paru, darah keluar menuju atrium kiri melalui vena pulmonalis. Darah dari atrium kiri memasuki ventrikel. Melalui aorta dan arteri yang bercang-cabang, darah akan dibawa menuju ke organ-organ tubuh. I. SISTEM PEREDARAN DARAH PADA AVES DAN MAMALIA Merupakan sistem peredaran darah tertutup dan ganda karena peredaran darah selalu didalam pembuluh darah dan dalam satu kali peredarannya darah melalui jantung dua kali. Jantung burung dan mamalia terdiri atas empat ruangan yaitu dua serambi (atrium) dan dua bilik (ventrikel) dengan sekat yang membatasi bilik kanan dan kiri sudah sempurna. Darah dari vena kava masuk ke atrium kanan, lalu ke ventrikel kanan. Kemudian, darah dipompa ke paru-paru kembali ke atrium kiri melalui vena pulmonalis, lalu menuju bilik kiri. Di bilik kiri darah dipompa ke seluruh tubuh melalui aorta. Pada burung busur aorta kiri mereduksi, sedangkan pada mamalia busur aorta kanan yang mereduksi dan hanya memiliki satu sistem vena porta hepatika. Peredaran darah kecil Jantung paru-paru jantung Darah yang mengandung karbon dioksida mengalir ke ventrikel kanan lalu menuju paru-paru. Di paru-paru, terjadi pertukaran oksigen dengan karbon dioksida. Darah yang mengandung oksigen masuk ke atrium kiri lalu menuju ventrikel kiri.

Peredaran darah besar Jantung seluruh tubuh jantung Darah dari ventrikel kiri menuju ke sel-sel tubuh. Terjadi pertukaran oksigen dan karbon dioksida di sel-sel tubuh. Darah yang mengandung karbon dioksida dibawa ke jantung.

J. SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA Sistem peredaran darah pada manusia terdiri atas sistem peredaran darah dan sistem peredaran limfatik (getah bening). Sistem peredaran darah pada manusia disebut sistem peredaran darah tertutup dan ganda. Adapun sistem peredaran darah pada manusia terdiri dari darah dan alat peredaran darah. Untuk mengedarkan zat makanan dan oksigen diperlukan alat-alat peredaran darah, yaitu jantung dan pembuluh darah. Sistem peredaran darah pada manusia termasuk sistem peredaran darah

tertutup, karena darah mengalir ke seluruh tubuh di dalam pembuluh pembuluh. Dalam sistem peredaran darah tertutup, darah mengalir dari jantung ke pembuluh kapiler dan kembali ke jantung. Disebut peredaran

darah ganda karena sekali beredar darah melewati jantung sebanyak dua
kali. Peredaran darah ganda meliputi peredaran darah kecil dan peredaran darah besar. 1. Darah Darah merupakan cairan tubuh yang terdapat dalam jantung dan pembuluh darah. Darah berwarna merah karena mengandung zat warna hemoglobin (Hb). Darah terdiri atas dua komponen, yaitu plasma darah (55%) dan bagian padat (45%). Plasma darah atau cairan darah terdiri atas 90% air, 8% protein (fibrinogen, protrombin, albumin, dan globulin), 0,9%

mineral (K, Na, Ca, dan PO4), dan 0,1% berupa sejumlah bahan organik. Bagian padat darah terdiri atas sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). 2. Sel Darah Merah (Eritrosit) Eritrosit berbentuk pipih, cekung (pada bagian tengah), dan tidak berinti. Sel darah merah (Hb). mengikat mengandung Hemoglobin oksigen dan hemoglobin berfungsi

mengedarkannya ke seluruh tubuh. Sel darah merah dibentuk oleh sumsum tulang terutama pada tulang pipa dan tulang pipih. Sel darah merah berumur 120 hari, kemudian menjadi usang. Eritrosit yang usang dirombak oleh hati dan limpa, begitupula Hb dirombak menjadi bilirubin.

3. Sel Darah Putih (Leukosit) Leukosit lebih yaitu besar berbentuk daripada tidak tetap, Sel dan berinti, tidak berwarna, dan ukurannya eritrosit. leukosit dikelompokkan menjadi dua, granulosit (bergranula) agranulosit (tidak mempunyai granula). Leukosit dibedakan granulosit yang tiga menjadi berdasarkan berbutir-butir jenis, yaitu sitoplasmanya

neutrofil, eosinofil, dan basofil. Leukosit agranulosit dibedakan menjadi dua, yaitu monosit dan limfosit. Eritrosit
memiliki fungsi untuk pertahanan tubuh.

4. Keping Darah (Trombosit) Bentuk trombosit tidak teratur, tidak berinti, dan berukuran kecil. Keping darah diproduksi oleh sumsum merah. Bagian darah ini bersifat mudah pecah jika berhubungan dengan udara atau terbentur bidang kasar.

Trombosit trombokinase Trombosit

mengandung sangat berperan

enzim dalam

(tromboplastin).

proses pembekuan darah.

Fungsi Peredaran Darah Pada Manusia : Mengangkut O2 ke seluruh tubuh (eritrosit) Menutup luka (pembekuan darah) (trombosit) Membunuh kuman / bibit penyakit (leukosit) Mengatur suhu tubuh Mengeluarkan sisa metabolisme dari dalam ke luar tubuh (Co2 dan Air) plasma darah Mengangkut sari-sari makanan dari usus ke sel-sel tubuh plasma darah Mengangkut hormon ke seluruh tubuh plasma darah Sistem Persarafan Pada Jantung Sistem saraf pada jantung merupakan sistem saraf tak sadar yang meliputi : Nodus SA (sinoatrium) Nodus AV (atrioventrikel) Berkas HIS (Berkas atrioventrikel)

Serat Purkinje Saraf Vagus

Alat Peredaran Darah


1. Jantung Jantung dibungkus oleh dua lapisan membran (perikardium). Jantung manusia terbagi menjadi dua belahan, yaitu belahan kiri (sinister) dan

belahan kanan (dexter). Tiap belahan terbagi menjadi dua ruang. Bagian atas disebut serambi (atrium), sedangkan bagian bawah disebut bilik (ventrikel).
Antara serambi dan bilik dibatasi oleh suatu sekat yang berkatup. Katup yang sebelah kanan disebut katup trikuspidalis. Katup yang sebelah kiri disebut katup bikuspidalis. Otot jantung bekerja dengan cara berkontraksi dan relaksasi. Pada saat konstraksi keadaan jantung mengatup sehingga menimbulkan tekanan tinggi yang disebut sistole. Pada saat relaksasi keadaan jantung mengembang sehingga terjadi pengisian darah kembali yang disebut diastole. Jika otot jantung disebut tekanan darah atau tensi. berkontraksi, jantung dikatakan berdenyut. Ketika jantung memompa darah timbul tekanan. Tekanan ini

2. Pembuluh Darah a. Pembuluh Nadi (Arteri) Saat jantung berkontraksi (sistole) darah akan keluar dari bilik menuju pembuluh nadi (arteri). Pembuluh nadi berasal dari jantung. Pembuluh ini tebal, elastis, dan memiliki sebuah katup (valvula semilunaris) yang berada tepat diluar jantung. Letak pembuluh nadi biasanya jauh di dalam tubuh, hanya beberapa yang dipermukaan sehingga dapat dirasakan denyutnya. Pembuluh nadi besar (Aorta) Pembuluh yang dilewati dari bilik kiri menuju seluruh tubuh. Bercabang-cabang makin lama makin kecil disebut arteri dan bercabang menjadi arteriola, arteriola bercabang halus disebut kapiler. Pembuluh nadi paru-paru (arteri pulmonalis) Pembuluh yang dilewati darah dari bilik kanan menuju paru-paru b. Pembuluh Balik (Vena) Saat jantung berelaksasi (diastole) darah dari tubuh dan paru-paru masuk ke jantung melalui vena. Pembuluh balik letaknya di dekat permukaan kulit, tekanannya lemah dan disepanjang pembuluh balik terdapat katup yang menjaga agar darah tak berbalik arah. c. Pembuluh Kapiler Pembuluh kapiler menghubungkan arteri dan vena. Pembuluh kapiler berhubungan langsung dengan sel-sel tubuh. O2 dan sari makanan dari pembuluh kapiler masuk ke dalam sel d. Vena Kava Superior Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari bagian atas tubuh ke serambi kanan jantung. e. Vena Kava Inferior Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari bagian bawah tubuh ke serambi kanan jantung. f. Vena Kava Pulmonalis Vena ini membawa darah yang mengandung O2 dari paru-paru ke serambi kiri jantung

Tabel perbedaan struktur dan fungsi tiap pembuluh darah N o 1 Perbedaan Arah aliran Vena Menuju jantung Dekat 2 Letak permukaan tubuh 3 Katup Banyak Kaya Co2, 4 Kandungan Gas kecuali vena pulmonalis 5 6 7 8 Dinding Pembuluh Kerasnya Denyutan Ukuran Rongga Tekanan Darah Bila terluka aliran darah Tipis, tidak elastis Tidak terasa Besar / Lebar Rendah Darahnya menetes Arteri Meninggalka n jantung Agak dalam dari permukaan tubuh 1 katup Kaya O2, kecuali arteri pulmonalis Tebal, kuat, elastis Terasa Sempit Tinggi Darah memancar kuat Sangat tipis Tidak terasa Sangat sempit Rendah Darah hanya menetes Kaya CO2 dan O2 Tidak ada Agak dalam dari permukaan tubuh Kapiler Ke seluruh tubuh

Proses Peredaran Darah


Pada Manusia Peredaran darah manusia merupakan peredaran darah tertutup karena darah yang dialirkan dari dan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah dan darah mengalir melewati jantung sebanyak dua kali sehingga disebut sebagai peredaran darah ganda yang terdiri dari : 1. Peredaran darah besar/sistemik Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari bilik (ventrikel) kiri jantung lalu diedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya karbon dioksida dibawa melalui vena menuju serambi kanan (atrium) jantung. 2. Peredaran darah kecil/pulmonal Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke paruparu dan kembali ke jantung. Darah yang kaya karbon dioksida dari bilik kanan dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, di alveolus paruparu darah tersebut bertukar dengan darah yang kaya akan oksigen yang selanjutnya akan dialirkan ke serambi kiri jantung melalui vena pulmonalis.

Proses peredaran darah dipengaruhi juga oleh kecepatan darah, luas penampang pembuluh darah, tekanan darah dan kerja otot yang terdapat pada jantung dan pembuluh darah. Sistem Peredaran Darah Pada Fetus Pada saat bayi dalam kandungan, jantungnya belum sempurna. Oksigen dan sari makanan diperoleh melalui plasenta karena sekat antara serambi jantung belum menutup. Hal ini disebabkan adanya suatu lubang yang disebut foramen ovale sehingga arteri yang menuju paru-paru dan aorta belum sempurna. Ketika bayi lahir, foramen ovale telah menutup dan pembuluh darah telah berfungsi. Akan tetapi bila sampai bayi itu lahir, arteri belum berfungsi dan lubang pada sekat diantara serambi belum menutup, maka akan terjadi penyakit jantung sejak bayi, yaitu bayi kekurangan oksigen dalam darah.Kasus demikian dapat diatasi dengan pembedahan Penggolongan Darah Pada sistem AB0, darah digolongkan ke dalam 4 golongan besar yaitu golongan darah A, B, AB, dan 0 (nol). Penggolongan tersebut berdasarkan kandungan aglutinogen & aglutinin dalam darah. Aglutinogen adalah protein di dalam sel darah merah yang dapat digumpalkan oleh aglutinin. Aglutinin adalah protein di dalam plasma darah yang dapat menggumpalkan aglutinogen Penggolongan darah sistem AB0 berdasarkan ada atau tidaknya aglutinogen dan aglutinin tertera pada tabel. Golongan darah A mengandung aglutinogen A dan Aglutinin Golongan darah B mengandung aglutinogen B dan aglutinin Golongan darah AB mengandung aglutinogen A dan , tetapi tidak mengandung aglutinin dan Golongan darah 0 tidak mengandung aglutinogen A dan B, tetapi mengandung aglutinin dan Golongan Darah A B AB 0 Aglutinogen A B A dan B Tidak ada Aglutinin Tidak ada dan

Peredaran Getah Bening (Limfa) Limfa atau getah bening adalah cairan jernih kekuning-kuningan yang berisi sel-sel darah putih. Peredaran getah bening merupakan peredaran darah terbuka, karena peredarannya melalui pembuluh yang bercabangcabang halus yang ujungnya terbuka. Fungsi limfa sebagai berikut a. Transfer substansi zat antara sel jaringan dan darah b. Absorpsi lemak dari pembuluh usus c. Menghancurkan bakteri dengan cara fagosit d. Menghasilkan sel limfosit pada kelenjar limfa e. Menghasilkan zat antibodi oleh zat limfosit Cairan limfa Mengandung sel darah putih sehingga berperan menyaring kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Cairan limfa juga mengandung lemak yang berasal dari usus dan tidak diangkut melalui pembuluh darah tetapi diangkut melalui pembuluh limfa. Pembuluh limfa Dibedakan menjadi pembuluh limfa dada kanan dan pembuluh limfa dada kiri Kelenjar limfa Banyak terdapat di pangkal paha, ketiak, dan leher. Cairan jaringan masuk ke pembuluh limfa halus (kapiler limfatik) menjadi cairan limfa.

Gangguan atau Penyakit Pada Sistem Peredaran Darah Arteriosklerosis yaitu pengerasan pembuluh nadi karena endapan lemak berbentuk plak (kerak) yaitu jaringan ikat berserat dan sel-sel otot polos yang di infiltrasi oleh lipid (lemak). Anemia yaitu rendahnya kadar hemoglobin dalam darah atau berkurangnya jumlah eritrosit dalam darah. Varises yaitu pelebaran pembuluh darah di betis. Hemeroid (ambeien) pelebaran pembuluh darah di sekitar anus. Ambolus dan embolus merupakan penggumpalan di dalam arteri koroner.

Hemofilia yaitu kelainan darah yang menyebabkan darah sukar membeku (diturunkan secara hereditas) Leukemia (kanker darah ) yaitu peningkatan jumlah leukosit secara tidak terkendali. Erithroblastosis fetalis yaitu rusaknya eritrosit bayi / janin akibat aglutinasi dari antibodi yang berasal dari ibu. Thalasemia yaitu anemia yang diakibatkan oleh rusaknya gen pembentuk hemoglobin yang bersifat menurun. Hipertensi yaitu tekanan darah tinggi akibat arteriosklerosis.

Anda mungkin juga menyukai