Anda di halaman 1dari 1

Peran dari motivasi dalam perilaku dan pembelajaran motivasi membantu kita memahami dan menjelaskan beberapa fakta

yang menarik tentang perilaku dan pembelajaran. Fakta ini akan menjadi sulit untuk dipahami tanpa beberapa konsep seperti motivasi ( atau kebutuhan, penghargaan, dorongan, sikap atau ketertarikan ). Sehingga konsep dari motivasi yang dibutuhkan untuk menjelaskan (a) apa yang dapat menjadi penguat, (b) prilaku berorientasi pada tujuan (c) variasi dalam kontrol dorongan dan kegigihan dalam tingkah laku.

Motivasi yang dapat menjadi penguat. Peran motivasi dalam pembelajaran dapat dilihat dari masalah penjelasan dalam pembelajaran. Banyak respon yang diikuti dengan banyak dorongan. Kita menutup mata kita, berkata baik!, membaca judul sebuah buku pada rak di depan kita dan seterusnya. Beberapa dari dorongan yang terjadi setelah tanggapan - tanggapan ini berfungsi sebagai penguat. Di waktu lain, dorongan yang sama setelah tanggapan yang sama tidak memberikan efek memperkuat. Banyak peristiwa (tanggapan yang diikuti dengan dorongan) terjadi dalam keseharian. Tetapi banyak dari respon stimulus ini tidak dihasilkan dari pembelajaran. Perbedaan antara respon stimulus ini dipelajari dan itu tidak dapat ditemukan dalam pelajar motivasi. Jika stimulus diikuti sebuah tanggapan pada suatu keyakinan sebuah pembangkit semangat, stimulus menjadi seperti penguat dan

pembelajaran sedang terjadi. Proses ini terjadi ketika kita melihat sekilas sebuah majalah, berkata dan menemukan sebuah artikel pada saat berkemas, yang kita baca dan melupakannya. Dua bulan berikutnya, ketika kita menyiapkan untuk pergi berkemas, kita ingin mendapatkan informasi dan tidak dapat mengingat kembali majalah atau informasi yang diberikan. Jika akhirnya menemukan artikel tersebut, sementara sebuah motivasi dirumuskan, kita tentunya mempelajari apa yang harus ditawarkan. Motivasi untuk berorientasi pada tujuan. Selain arti dalam menentukan apa yang akan dijalankan sebagai penguat, konsep dari motivasi diperlukan fakta tingkah laku adalah berorientasi pada tujuan. Kita bertingkah seperti kita ke suatu tempat. Kita duduk dikursi, mengambil sebuah pena dan sehelai kertas, menulis untuk beberapa waktu, kemudian menyimpan kertas di dalam amplop, kemudian di beri perangko dan alamat. Kemudian kami menyimpan amplop itu di kotak pos. Semua ini memisahkan tindakan diatur kedalam unit yang lebih besar untuk tujuan yang jelas.

Anda mungkin juga menyukai