Dua pesan beliau yang ingin saya tekankan di sini untuk saudara-saudara
Apoteker Agent of Change GeMa CerMat bahwa:
Tenaga kesehatan, dalam hal ini termasuk APOTEKER, melalui
PENDEKATAN KELUARGA, diharapkan untuk aktif mendatangi
masyarakat sehat. Jangan hanya menunggu mereka datang ke fasilitas
kesehatan dalam keadaan sudah sakit.
Selanjutnya tenaga kesehatan, termasuk APOTEKER, semakin
diarahkan untuk melakukan UPAYA PENCEGAHAN, yaitu gerakan
pencegahan munculnya berbagai penyakit.
Untuk itu saya menyambut baik keterlibatan apoteker dalam program
Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (GeMa CerMat).
Hadirin yang Saya hormati,
Untuk mewujudkan kualitas manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan
sejahtera sesuai dengan agenda prioritas ke-5 NAWACITA, pemerintah
telah mengarahkan pembangunan periode 2015-2019 melalui
peningkatan kualitas pendidikan, kesejahteraan dan kesehatan. Upaya
pemerintah dalam peningkatan kesehatan diwujudkan melalui Program
Indonesia Sehat dengan 3 pilar pelaksanaannya, yaitu 1) Paradigma
sehat;; 2) Penguatan Pelayanan Kesehatan;; dan 3) Jaminan Kesehatan
Nasional.
Pilar pertama, paradigma sehat, menempatkan upaya promotif-preventif
sebagai landasan pembangunan kesehatan. Pilar kedua, penguatan
pelayanan kesehatan, memberikan fokus pada meningkatnya kualitas
pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara komprehensif dari
tingkat dasar sampai rujukan. Pilar ketiga, melalui JKN, diharapkan
terwujud kendali mutu dan kendali biaya, sehingga pelayanan kesehatan
dapat dinikmati oleh seluruh lapisan ekonomi masyarakat dengan kualitas
yang baik.
3
Saudara-saudara sekalian,
Arah pembangunan upaya kesehatan dari kuratif bergerak menjadi upaya
promotif-preventif dan memberdayakan masyarakat.
Hal ini termasuk dalam Pilar 1 Program Indonesia Sehat yaitu
Paradigma Sehat.
Oleh karena itu saya berharap, para Apoteker yang tergabung sebagai
Agent of Change GeMa CerMat, dapat mengikuti arah pembangunan
kesehatan ini melalui upaya promotif-preventif dalam hal penggunaan
obat secara benar oleh masyarakat.
Pada Pilar 2 Pelayanan Kesehatan dilaksanakan Program Indonesia
Sehat melalui Pendekatan Keluarga atau disebut PIS-PK, dilaksanakan
oleh Puskesmas dengan ciri:
1) Sasaran utama adalah Keluarga;;
2) Mengutamakan upaya Promotif-Preventif, disertai penguatan upaya
kesehatan berbasis masyarakat (UKBM);;
3) Kunjungan rumah dilakukan Puskesmas secara aktif untuk
peningkatan outreach dan total coverage;; dan
4) Pendekatan siklus kehidupan atau life cycle approach.
Dalam penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga, ditetapkan 12 indikator utama sebagai penanda status
kesehatan suatu keluarga.
Selain Puskesmas, apotek dapat menjadi mitra yang sinergis dalam
mengoptimalkan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat.
Selanjutnya pada Pilar 3 yaitu Jaminan Kesehatan Nasional,
diharapkan pada tahun 2019, seluruh masyarakat mempunyai akses
terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Sekaligus menurunkan resiko finansial akibat pelayanan kesehatan.
4
5
6
di Asmat Papua menunjukkan bahwa banyak hal yang harus kita review
dan evaluasi untuk kita perbaiki.
Dalam intervensi penurunan stunting, apoteker dapat berperan, antara
lain dalam hal:
- Pemberian tablet tambah darah
- Pemberian obat malaria di daerah endemis
- Pemberian suplementasi Vitamin A dan mineral (taburia)
- Pemberian obat cacing dan;;
- Program keluarga harapan
Saudara-saudara sekalian,
Dalam kesempatan ini saya berharap para Apoteker Agent of Change
(AoC) dapat mengoptimalkan perannya antara lain:
1) Memberikan informasi dan edukasi yang memadai bagi pasien
dalam hal penggunaan obat secara benar dan pemantauan terapi
obat untuk mencapai tujuan pengobatan, terutama pada program
eliminasi TB, imunisasi dan pencegahan stunting.
2) Melakukan praktek kefarmasian yang profesional dan
bertanggungjawab dalam rangka mewujudkan Universal Health
Coverage (UHC) dengan menjamin ketersediaan obat dan alat
kesehatan yang bermutu dan memberikan pelayanan kefarmasian
sesuai standar di tempat praktek.
Bapak/ibu sekalian,
Akhirnya saya ingin menyampaikan bahwa Saudara—saudara apoteker
sebagai bagian dari tenaga kesehatan, hendaknya dapat bekerjasama
yang baik bersama tenaga kesehatan lain dengan berbasis tim (team
based) untuk memberi pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat.
7