Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PERTEMUAN IMPLEMENTASI E-LOGISTIK DALAM


PENGELOLAAN OBAT DI PUSKESMAS KABUPATEN TANGERANG

I. LATAR BELAKANG
Obat dan Perbekalan Kesehatan memiliki peran penting dalam sistem kesehatan
nasional. Obat dan Perbekalan Kesehatan berperan dalam mendukung pelayanan
kesehatan di semua tingkat pelayanan. Oleh karena itu ketersediaannya harus terus
terpantau di setiap daerah. Manajemen logistik obat dan Perbekalan kesehatan yang
baik akan memberikan kemudahan pengelolaan obat dalam pengadaan, penyimpanan
dan distribusinya untuk memenuhi kebutuhan pasien yang semakin meningkat.
Salah satu sasaran strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 adalah
meningkatnya akses kemandirian dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan, dimana
salah satu sasaran yang akan dicapai pada tahun 2019 adalah 95% Puskesmas memiliki
ketersediaan obat dan vaksin esensial. Untuk mencapai target indikator dari sasaran
strategis tersebut perlu didukung manajemen logistik obat dan perbekalan kesehatan
yang optimal di instansi pemerintah, yaitu melalui pemanfaatan sistem manajemen
logistik secara elektronik sehingga efisiensi dan efektivitas pemantauan ketersediaan
obat dan perbekalan kesehatan dapat ditingkatkan.
Sistem manajemen logistik secara elektronik telah dikembangkan dalam bentuk
e-logistik obat dan perbekalan kesehatan untuk digunakan di semua tingkat instalasi
farmasi pemerintah yaitu kabupaten/kota, provinsi dan pusat. Dinas Kesehatan
Kabupaten Tangerang melalui UPTD Instalasi Farmasi mengadakan pertemuan
Implementasi e-logistik dalam Pengelolaan Obat di Puskesmas Kabupaten Tangerang
untuk 44 tenaga kefarmasian (pengelola obat) di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten
Tangerang. Dengan adanya pertemuan ini diharapkan data pencatatan manajemen
logistik obat dan perbekalan kedsehatan termasuk penerimaan, pendistribusian serta
pelaporan keteersediaannya dapat diakses, sehingga output laporan dari sistem
informasi manajemen logistik di Instalasi Farmasi pemerintah di semua tingkat yang
diintegrasikan secara nasional dapat mengetahui bagaimana status ketersediaan obat dan
perbekalan kesehatan.
Sehubungan dengan telah terbitnya Peraturan Badan POM Nomor 9 Tahun 2019
tentang Pedoman Teknis Cara Distribusi Obat Yang Baik (CDOB) yang mewajibkan
Instalasi Farmasi pemerintah untuk menerapkan pedoman teknis CDOB dalam
pengelolaan obat, maka diperlukan sosialisasi untuk mrningkatkan pengetahuan tentang
penerapan CDOB bagi staf UPTD Instalasi Farmasi dan pengelola obat Puskesmas.
II. PERMASALAHAN
• Masih terdapat Puskesmas yang belum melakukan pelaporan pengelolaan obat
secara tepat dan benar, sehingga dapat menjadi hambatan dalam perencanaan
pengadaan obat.
• Data ketersediaan dan kondisi obat yang ada di Kabupaten Tangerang belum
dapat terpantau secara aktual.

III. TUJUAN
Tujuan Umum:
 Puskesmas dapat melakukan pelaporan pengelolaan obat dan perbekalan
kesehatn secara benar dan tepat
 Data ketersediaan obat dapat terpantau secara akurat.

Tujuan Khusus:
 Puskesmas dan Instalasi Farmasi Kabupaten Tangerang dapat menerapkan
CDOB dan aplikasi e-logistik dalam pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan.

IV. METODE KEGIATAN


1. Presentasi
2. Diskusi

V. WAKTU PELAKSANAAN
Hari/Tanggal : Kamis, 19 September 2019

VI. PESERTA / SASARAN


Tenaga Kefarmasian di Puskesmas Se- Kabupaten Tangerang.

VII. NARASUMBER
1. Kepala Loka POM Kabupaten Tangerang
2. UPTD Instalasi farmasi
VIII. SUSUNAN ACARA

TANGGAL WAKTU AGENDA KETERANGAN


27 Agustus 08.00 – 08.30 Registrasi Peserta Panitia
2019
08.30 – 08.35 Menyanyikan lagu Indonesia Raya Panitia

08.35 – 08. 45 Pembukaan dan Sambutan Kepala Dinas


Kesehatan

08.45 – 10.30 Implemenasi CDOB dalam Kepala Loka


Pengelolaan Obat dan Perbekalan POM Kabupaten
Kesehatan Tangerang
10.30 – 15.00 Workshop e-logistik Panitia

15.00 - Penutup Panitia


selesai

Anda mungkin juga menyukai