Anda di halaman 1dari 3

Rangkuman BAB III Teori Akuntansi PEREKAYASAAN PELAPORAN KEUANGAN

Perekayasaan pelaporan keuangan adalah pemikiran logis dan objektif untuk membangun suatu struktur dan mekanisma pelaporan keuangan dalam suatu negara untuk mencapai tujuan negara, serta proses penalaran deduktuf-normatif, dimana tujuan sosial dan ekonomik negara telah disepakati sebagai premis dalam penalaran. Proses perekayasaan pelaporan keuangan adalah : tujuan ekonomik & sosial negaratujuan pelaporan keuanganpertanyaan-pertanyaan perekayasaanrerangka konseptualmedia pelaporaninformasi akuntansi. Konsep informasi keuangan adalah sederetan angka dalam akuntansi belum tentu merupakan suatu informasi apabila angka-angka tersebut tidak mempunyai makna dan nilai bagi pembacanya. Oleh karena itu angka-angka(simbol-simbol) tersebut harus di interpretasi sebagai satu kesatuan. Rerangka konseptual adalah jawaban atas pertanyaan-pertanyaan perekayasaan yang akan menjadi konsep terpilih yang dituangkan dalam dokumen resmi. Dokumen resmi tersebut disebut seperangkat prinsip umum, seperangkat doktrin, dll. Terdapat beberapa model di dalam kerangka konseptual. Salah satunya adalah kerangka konseptual yang di kembangkan oleh FASB yg memuat 4 komponen konsep penting yaitu : tujuan pelaporan keuangan, kriteria kualitas informasi, elemen-elemen statemen keuangan, pengukuran & pengakuan. Keempat komponen tersebut membentuk satu kesatuan yang saling berkaitan. Model yang lainnya adalah rerangka konseptual IASC yang isinya hampir sama dengan FASB namun ruang lingkup IASC adalah internasional, sehingga tidak relevan bagi karasteristik lingkungan negara, sedangkan FASB memperhatikan faktor lingkungan dalam penyusunanya sehingga lebih menggambarkan proses perekayasaan yang merupakan konsekuensi dari pengertian akuntansi sebagai teknologi. FASB juga mencangankan agar kerangka konseptual mengandung aspek kependidikan kepada pemakai, dengan memasukan deskripsi, argument, dan penalaran yang cukup rinci dalam setiap uraian konsep. PABU (Prinsip Akuntansi Berterima Umum) adalah rerangka pedoman untuk menentukan perilaku akuntansi yang tepat dan wajar dalam suatu lingkungan akutansi/Negara. Terdapat 3 istilah penting yang sangat berbeda maknanya yaitu : 1. Prinsip Akuntansi : semua ideologi, gagasan, asumsi, konsep, konsep, postulat, kaidah, prosedur, metode dan teknik akuntansi baik teoritis/praktis yang berfungsi sebagai pengetahuan. 2. Standar Akuntansi : konsep, prinsip, metode, teknik, dan yang lainya yg sengaja dipilih atas dasar rerangka socsal oleh badab penyusun standar

untuk diberlakukan di suatu lingkungan/Negara dan dituangkan dalam dokumen resmi. 3. PABU : adalah rerangka pedoman yang terdiri atas standar akuntansi dan sumber-sumber lain yang didukung berlakunya secara resmi, teoritis dan praktis. Isi PABU sebagai rerangka pedoman berisi komponen-komponen yang tersusun secara hierakris baik atas dasar tingkat konseptual maupun autoritas, macammacam versinya adalah sebagai berikut : 1. PABU Versi APB : terdiri dari landasan konseptual dalam rerangka konseptual FASB & GAAP yang disebut landasan operasional yang terdiri dari prinsip mendasar (pengukuran & pengakuan elemen statemen keuangnan), prinsip operasi umum (pendeskripsian perlakuan akutansu terhadap elemen-elemen statement keuangan), prinsip terisi (pedoman teknis untuk menjalankan proses mendasar & operasi). 2. PABU Versi Rubin menganalogikan tingkat keautoratifan yang membentuk hierarki seperti rumah, yang artinya penggambaran PABU sebagai rerangka pedoman yang dideskripsikan oleh AICPA dalam SAS no. 49. Hierarki dilukiskan sebagai lantai rumah beringkat dengan fundasi berupa landasan konseptual. Tiap lantai menggambarkan tingkat keautoritatifan dengan lantai paling bawah yang berisi sumber yang paling autoritatif, semakin keatas semakin berkurang tingkat keautoritatifannya. 3. PABU Versi SAS No. 69 hanya ditujukan kepada 2 entitas, satu untuk nonkepemerintahan dan satunya untuk kepemerintahan. 4. PABU Versi SPAP hanya untuk entitas nonkepemerintahan (bisnis dan nonbisnis/nonlaba. Pedoman memperlakukan suatu objek : PABU menetapkan pedoman untuk memperlakukan suatu objek yang harus dilaporkan yang menyangkut hal-hal berikut ini : 1. Definisi : memberikan batasan berbagai istilah yang digunakan dalam pelaporan keuangan agar tidak terjadi kesalahan klasifikasi dan interpretasi. 2. Pengukuran/penilaian : penentuan jumlah rupiah yg harus dilekatkan pada suatu objek yang terlibat dalam transaksi keuangan. 3. Pengakuan : pencatatan/penjurnalan suatu transaksi. 4. Penyajian & pengungkapan : cara-cara melaporkan elemen-elemen ke dalam statemen keuangan agar informative, pengukapan adalah penjelasan informative mengenai hal-hal yang tidak ada pada statemen keuangan.

Struktur akuntansi adalah pengertian akuntansi, teori akuntansi, rerangka konseptual, dan PABU digabungkan dalam satu diagram. Struktur ini menggambarkan mekanisme pelaporan keuangan dengan menghubungkan perekayasaan dan praktik akuntansi, dan pihak-pihak dan sarana-sarana yang terlibat dan terpengaruh oleh perekayasaan informasi dan saling hubungan antara berbagai pihak dan sarana tersebut, pihak-pihak yang terlibat(individual & institusi). Bermanfaat juga untuk menunjukan bidang-bidang studi yang membentuk pengetahuan akuntansi, profesi yang ditawarkan dan fungsi auditor dalam praktik akuntansi.

Anda mungkin juga menyukai