Anda di halaman 1dari 41

BAB II LANDASAN TEORI 2.

1 Analisa Sistem

2.1.1 Definisi Analisa Sistem Analisa sistem didefinisikan sebagai Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mendefinisikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, yang terjadi kebutuhan-

kesempatan-kesempatan,

hambatan-hambatan

kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. ( Teguh, 2004: 4 ) Analisa sistem (system analysa) merupakan kegiatan yang berorientasi pada manusia dan bersifat tidak terstruktur, yang melibatkan perkiraan dan negosiasinya. 2.1.1.1 Analisa Sistem Adapun fungsi analisis sistem yaitu : 1. 2. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user). Menyatakan secara fisik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai. 3. Memilih alternatif - alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
9

10

4.

Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya.

2.1.1.2 Tugas Analisa Sistem Adapun tugas dari seorang analisa sistem adalah : 1. Mengumpulkan dan menganalisa dokumen - dokumen, file - file atau formulir - formulir yang berkaitan dengan sistem yang berjalan, serta menyusun dan menyajikan rekomendasi. 2. Merancang suatu sistem perbaikan dan mengidentifikasi aplikasiaplikasi untuk penerapannya pada komputer. 3. Menganalisa dan menyusun biaya-biaya dan keuntungan dari sistem yang baru. 4. 5. Mengawasi kegiatan dalam penerapan sistem yang baru. Menyimpulkan dan menganalisa sistem yang berjalan serta mengamati apa saja kekurangan - kekurangannya. 6. 7. Menyusun laporan dari sistem yang sedang berjalan. Menyajikan Laporan tersebut secara lisan kepada pemakai (user).

2.1.1.3 Tahap tahap Analisa Sistem Di dalam tahap analisa sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analisa sistem ( Jogiyanto, 2005 : 4 ) sebagai berikut ini : 1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah. Hal yang dilakukan diantaranya :

11

a. Mengidentifikasi penyebab masalah b. Mengidentifikasi titik keputusan. 2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan menganalisa cara kerja dari sistem berjalan. Hal yang dilakukan diantaranya : a. b. c. d. e. f. Mementukan jenis penelitian Merencanakan jadwal penelitian Mengatur jadwal wawancara Mengatur jadwal observasi Membuat agenda wawancara Mengumpulkan hasil penelitian

3. Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem. Hal yang dilakukan diantaranya : a. b. (pemakai). 4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisa yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan dari adanya laporan tersebut diantaranya : a. Sebagai laporan proses analisis telah selesai dilakukan. Menganalisa Kelemahan Sistem Menganalisa kebutuhan informasi bagi manajemen

12

b. Meluruskan kesalahan-kesalahan mengenai apa yang telah ditemukan dalam proses analisa yang tidak sesuai menurut manajemen. c. Meminta persetujuan kepada manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya. 2.2 Konsep Dasar Sistem 2.2.1 Definisi Sistem Terdapat beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, diantaranya: 1. Pengertian sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variable variable yang saling terorganisasi dan saling bergantung satu sama lain ( Jogiyanto, 2005 : 1 ). 2. Suatu sistem adalah sekumpulan dari beberapa elemen yang saling berinteraksi dengan teratur sehingga membentuk suatu totalitas untuk menyelesaikan masalah tertentu ( Jogiyanto, 2005 : 1 ). 3. Pada dasarnya, sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan mencapai suatu tujuan ( Jogiyanto, 2005 : 2 ). Terdapat dua kelompok pendekatan didalam pendefinisian sistem, yaitu: 1. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur, mendefinisikan sistem sebagai berikut : Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersamasama untuk

13

melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. ( Jogiyanto, 2005 : 3 ). 2. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponen mendefinisikan sitem sebagai berikut : Sistem adalah kumpulan dari elemen elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. ( Jogiyanto, 2005 : 2 ). 2.2.2 Karakteristik Sistem Karakteristik sistem memiliki beberapa komponen diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Komponen Sistem (Components System ) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponenkomponen sistem atau elemenelemen sistem dapat berupa sub sistem atau bagianbagian sistem.

2.

Batasan Sistem ( boundary )

14

Batasan sistem/boundary merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem yang lainnya. Batas sistem menunjukan ruang lingkup/scope dari sistem tersebut. 3. Lingkungan Luar Sistem (Environment) Lingkungan luar sistem ialah komponen-komponen diluar sistem yang tidak terlibat langsung dengan sistem. Lingkungan yang berada diluar batas sistem bisa memberikan pengaruh positif maupun negatif terhadap operasi sistem. Lingkungan luar yang memberikan pengaruh positif akan menguntungkan bagi operasi sistem sehingga perlu dijaga dan dipelihara, sedangkan lingkungan luar yang memberikan pengaruh negatif yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem yang ada. 4. Penghubung Sistem ( Interface ) Penghubung/interface merupakan media yang menghubungkan subsistemsubsistem atau komponenkomponen yang berada didalam sistem. Melalui penghubung ini pula pengeluaran (output) subsistem yang satu akan menjadi masukan (input) bagi subsistem yang lain sehingga memungkinkan setiap subsistem yang lain untuk saling berinteraksi membentuk satu kesatuan yang terpadu. ( Jogiyanto, 2005 : 5 ).

15

5.

Masukan Sistem (inpute) Masukan/input adalah energi yang yang dimasukan kedalam sistem sehingga memungkinkan sistem untuk berjalan atau melakukan proses. Masukan dapat berupa perawatan (maintenance inpute) maupun masukan signal (signal input).

6.

Keluaran Sistem (output) Keluaran/output adalah hasil dari energi yang dimasukan kedalam sistem yang telah diolah atau diproses atau dimanipulasi dan diklasifikasikan menjadi bentuk keluaran yang berguna.

7.

Pengolahan Sistem (Proses) Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian sistem yang memproses masukan untuk menghasilkan keluaran berupa

informasi yang berguna bagi penerima informasi tersebut. 8. Sasaran Sistem (Objectives System) atau Tujuan (Goal) Suatu sistem sangat menentukan sekali masukan yang akan dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran dan tujuannya. 9. Kontrol Sistem (Control) Kontrol sistem merupakan pengawasan bagi pelaksanaan sistem dalam pencapaian sasaran dan tujuan. Kontrol sistem dapat berupa

16

kontrol masukan, kontrol proses serta kontrol keluaran.( Jogiyanto, 2005 : 3-6 ). 2.2.3 Klasifikasi Sistem Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan

diantaranya sebagai berikut : 1. Sistem Abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system). Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ideide yang tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. 2. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, sedangkan sistem buatan manusia melibatkan interaksi manusia dengan mesin. 3. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi, karena mengandung unsur probabilitas.

17

4.

Sistem Terbuka (open system) dan Sistem Tertutup (closed system). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya, yang menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lain. Sedangkan sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpegaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luar. ( Jogiyanto, 2005 : 6-7 ).

2.2.4. Perancangan Sistem 2.2.4.1. Definisi perancangan Sistem Perancangan Sistem merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem, mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang akan dikerjakan pada analisa sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Menurut George M. Scoot Desain sistem informasi bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang harus dikerjakan, tahap ini menyangkut konfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancangan yang telah ditetapkan (Goal, 2009:78).

18

Menurut (Andi Setiawan, 2009 : 61), Perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perencanaan untuk elemen-elemen komputer yang akan menggunakan sistem baru. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan sistem yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru. Dari definisi di atas dapat diketahui bahwa tujuan dari desain sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem dan juga untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat. Untuk mencapai tujuan ini maka perancangan sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah digunakan. 2.3 Konsep Dasar Informasi

2.3.1 Definisi Data Data dapat didefinisikan sebagai bahan keterangan tentang kejadian kejadian nyata atau fakta fakta yang dirumuskan dalam sekelompok lambang tertentu yang tidak acak yang menunjukan jumlah, atau hal. Data dapat berupa catatan catatan dalam kertas, buku, atau tersimpan sebagai file dalam basis data ( Edhy, 2001 : 8).

19

2.3.2 Definisi Informasi 1. Informasi (Information) adalah data yang telah dibentuk menjadi sesuatu yang memiliki arti dan berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya ( Kenneth, 2008 : 8 ). 2. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya ( Murad, 2006 : 6 ). Informasi bukan hanya merupakan sumber tetapi juga kekayaan organisasi, memungkinkan organisasi untuk mengadakan perubahan dalam lingkungannya. Pentingnya data sebagai suatu sumber, seperti pentingnya ponsel, uang tunai, fasilitas atau mateial. Mereka mengetahui perlunya untuk menggabungkan berkas data kunci dan membuat informasi tersedia tidak hanya untuk fungsi individual, seprti departemendepartemen, melainkan untuk seluruh bagian bisnis sehingga manajemen dapat memperoleh pengetahuan menyeluruh tentang bisnis dan dapat membuat keputusan multiguna. 2.3.3 Fungsi Informasi Fungsi informasi mempunyai beberapa fungsi ( Edhy, 2001: 9 ), antara lain: 1. Menambah pengetahuan Adanya informasi akan menambah pengetahuan bagi penerima yang digunakan sebagai bahan pertimbangan yang mendukung proses pengambilan keputusan.

20

2.

Mengurangi ketidak pastian Adanya informasi akan mengurangi ketidak pastian karena apa yang akan terjadi dapat diketahui sebelumnya, sehingga menghindari keraguan pengambilan keputusan.

3.

Mengurangi Resiko Kegagalan Adanya informasi akan resiko kegagalan karena apa yang terjadi dapat diantisipasi dengan baik, sehingga kemungkinan terjadi kegagalan akan dapat dikurangi pengambilan keputusan yang tepat.

4.

Mengurangi keanekaragaman/variasi yang tidak diperlukan adanya informasi akan mengurangi keanekaragaman yang tidak diperlukan, karena keputusan yang diambil lebih terarah.

5.

Memberi standar, aturan, ukuran-ukuran, dan keputusan - keputusan yang menentukan pencapaian sasaran dan tujuan. Adanya informasi akan memberikan standar, aturan, ukuran dan keputusan yang lebih terarah untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan secara baik berdasarkan informasi yang diperoleh.

2.3.4 Kualitas Informasi Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus tepat waktu (timelines), akurat (accurate), relevan (relevance) ( Sutabri, 2005 : 23 ).

21

1.

Akurat (accurate), berarti informasi harus bebas dari kesalahn-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan.

2.

Tepat pada waktunya (timeliness), berarti informasi yang datang pada penerimaan tidak terlambat karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan tersebut terlambat maka akan berakibat fatal untuk organisasi.

3.

Relevan (relevance), berarti informasi informasi tersebut mempunyai manfaat terutama untuk penerimaannya.

2.3.5 Nilai Informasi Nilai dari informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai jika manfaatnya lebih efisien dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analysis ciost effectiveness atau cost benefit ( Hinda, 2007 ). 2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information system) atau disebut juga dengan procesing system atau information system atau information-generating system ( Jogiyanto, 2005 ) . 2.4.1 Definisi Sistem Informasi Sistem Informasi (information system) adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan atau mendapatkan, memproses,

22

menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengembalian keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi serta membantu manajer dalam mengambil keputusan ( Kennath, 2008 ). 2.4.2 Konsep Sistem Informasi John Burch dan Gary Grudnitski ( Jogiyanto, 2005 ) menjelaskan bahwa Sistem Informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Sebagai suatu sistem, blok bangunan tersebut masing-masing berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. Blok bangunan tersebut terdiri dari (Jogiyanto, 2005): 1. Blok Masukan (Input block) Input mewakili data yang termasuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang dimasukkan, yang dapar berupa dokumen-dokumen dasar. 2. Blok Model (Model Block) Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data tersimpan dibasis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

23

3.

Blok Keluaran (Output Block) Produk dari sitem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4.

Blok Teknologi (Technology Block) Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalikan dari sistem secara keseluruhan. Terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

5.

Blok Basis Data (Database Block) Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang dibuat dengan DBMS (Database Managemen System).

6.

Blok Kendali (Controls Block) Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

24

2.5

Definisi Pembelian

2.5.1 Definisi Sistem Pembelian Menurut Himyati (2008:79), pembelian adalah suatu transaksi dimana perusahaan membutuhkan barang atau jasa untuk dipakai maupun untuk persediaan yang dijual. Pembelian dapat dilakukan kepada semua pihak atau hanya kepada kalangan tertentu. Menurut Rita Eti Purwati dan Indah Nugrahaeni (2008:145), perusahaan yang sering melakukan transaksi pembelian kredit, baik pembelian barang dagang maupun yang lain, perlu membuat jurnal pembelian. 2.5.2 Definisi Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Menurut Rama,Jones (2008:11), Sistem informasi pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan barang yang diperlukan oleh perusahaan. Pembeilan merupakan suatu kegiatan transaksi yang dilakukan oleh perusahaan dalam memenuhi kebutuhan produk atau bahan baku produk yang di dapat dari pemasok atau supplier, transaksi pemelian dapat digolongkan menjadi dua, pembelian lokal dan impor. 2.5.3 Ruang Lingkup Transaksi Pembelian Menurut Himyati (2008:79), berikut ini adalah beberapa ruang lingkup transaksi di Zahir Accounting :

25

1. Permintaan barang (material requeating) 2. Meminta penawaran harga (request for quatation) 3. Purchase order (PO) 4. Penerimaan barang (invoicing) 5. Retur pembelian (purchase return) 6. Pembayaran hutang usaha (vendor payment) 7. Penerimaan kelebihan pembayaran hutang usaha (debit return fund) 2.5.4 Proses Pembelian Menurut (Parrealut, 180), ada tiga macam proses pembelian yaitu : 1. Pembelian tugas baru (new-task-buying) Pembelian tugas baru terjadi ketika sebuah organisasi memiliki kebutuhan baru bagi pelanggan menginginkan banyak informasi. Pembelian tugas baru dapat melibatkan penentuan spesifikasi produk, evaluasi sumber pasokan, dan penetapan pesanan rutin. 2. Pembelian ulang langsung (straight rebuy) Pembelian ulang langsung adalah pembelian ulang rutin yang mungkin sudah dilakukan berulang kali sebelumnya. Para pembeli

26

mungkin tidak bersusah payah mencari informasi atau sumber-sumber baru. 3. Pembelian ulan termodifikasi (modified rebuy) Pmbelian ulang termodifikasi adalah proses tengah-tengah dimana suatu ditinjau terhadap situasi saat pembelian dilakukan, meskipun tidak sebanyak pembelian lain. 2.6 Unified Modeling Languange (UML) Unilified Modeling Languange (UML) merupakan salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemrograman yang berorientasi objek, saat ini UML akan mulai menjadi standar masa depan bagi industri pengembangan sistem / perangkat lunak yang berorientasi objek sebab pada dasarnya UML digunakan oleh banyak perusahaan raksasa seperti IBM, Microsoft, dan sebagainya (Adi Nugroho, 2005). 2.6.1 Definisi Unified Modeling Languange (UML) Menurut para ahli : 1. Unified Modeling Languange (UML) adalah bahasa yang telah menjadi standar untuk visualisasi, menetapkan, membangun dan mengkomendasikan artifak suatu sistem perangkat lunak (Hendri, 2006). 2. Unified Modeling Languange merupakan metoda pengembangan perangkat lunak (sistem informasi) dengan menggunakan metoda

27

grafis serta merupakan bahasa untuk visualisasi, spesifikasi, konstruksi serta dokumentasi (Adi Nugroho, 2005). Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modeling Languange (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafis atau gambar untuk menvisualisasikan,

menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasikan dari sebuah sistem pembangunan perangkat lunak berbasis OO (Object Oriented). 2.6.2 Langkah langkah Penggunaangan Unified Modeling Languange (UML) Adapun langkah-langkah penggunaan Unified modeling languange (UML), (Adi Nugroho, 2005) diantaranya sebagai berikut : 1. Daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul. 2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan dilengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain. 3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem. 4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem. 5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

28

6.

Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan / atau collaboration untuk tiap aliran pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.

7.

Buatlah rancangan use case model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan sekenario use case.

8.

Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dieach menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

9.

Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokan class menjadi komponen - komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga didefinisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

10.

Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen kedalam node.

11.

Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan : a. . Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembangan tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

29

b.

Pendekatan komponen yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu

12.

Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta kodenya. Model harus selalu sesuai dengan kode yang aktual.

13.

Perangkat lunak siap dirilis.

2.6.3 Fokus Unified Modeling Languange (UML) Menurut (Adi Nugroho, 2005), Dalam kerangka spesifikasi, Unified Modeling Languange (UML). Menyediakan model-model yang tepat, tidak mendua arti (ambigu) serta lengkap. Secara khusus Unified Modeling Languange (UML) menspesifikasikan langkah-langkah penting dalam

pengambilan keputusan analisis, perancangan serta implementasi dalam system yang sangat bernuansa perangkat lunak (software intensive system). Dalam hal ini, Unified Modeling language (UML) bukanlah merupakan bahasa pemrograman, sehingga adalah mungkin melakukan pemetaan (mapping) langsung dari model-model yang dibuat dengan Unified Modeling Languange (UML) dengan bahasa-bahas pemrograman berorientasi obyek, seperti Java, Borland Delphi, Visual Basic, C++, dan lain-lain. Pemetaan (mapping) Unified Modeling Languange (UML) bersifat dua arah yaitu: 1. Generasi kode bahasa pemrograman tertentu dari Unified Modeling Languange (UML) forward engineering.

30

2. Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembangan dapat melakukan langkah balik bersifat interative dari implementasi ke Unified Modeling Languange

(UML) hingga didapat sistem / peranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan pengembang. 2.6.4 Bangunan Dasar Metodologi Unified Modeling Languange (UML) Menurut (Adi Nugroho, 2005), Bangunan dasar metodologi Unified Modeling Languange (UML) menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/atau perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu : 1. Sesuatu (things) Ada 4 (empat) things dalam Unified Modeling Languange (UML),yaitu: a. Structural Things Merupakan bagian yang relative statis dalm model Unilified Modeling Languange (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual. b. Behavioral things Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Languange (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Languange (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu. c. Grouping Things

31

Merupakan bagian pengorganisasian dalam Unified Modeling Languange (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem. d. Grouping Things Merupakan bagian yang menjelaskan model Unified Modeling Languange (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Languange (UML). 2. Relasi (Relationship) Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Languange (UML), yaitu: a. Kebergantungan Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent). b. Asosiasi

32

Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya. c. Generalisasi Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagai perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatanya objek induk (ancestor). Arah dari atas kebawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan generalisasi. d. Realisasi Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek. 3. Diagram Ada 4 (Empat) macam diagram dalam Unified Modeling Languange (UML),yaitu : a. Use Case Diagram Use case Diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem yang ditekankan adalah apa yang diperbuat sistem, dan bukan bagaimana. Sebuah Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya, login ke sistem, meng-create sebuah daftar belanja dan sebagainya.

33

Seorang / sebuah actor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi atau sistem untuk melakukan pekerjan - pekerjaan tertentu. Use case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun requirement sebuah sistem, mengkomunikasikan

rancangan dengan klien, dan merancang test case untuk semua feature yang ada pada sistem. Sebuah use case dapat di-include oleh lebih dari satu use case lain, sehingga duplikasi fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar fungsionalitas yang common. Sebuah Use case juga dapat meng-extend use case lain dengan behaviour-nya sendiri. Sementara hubungan generalisasi antar use case menunjukan bahwa use case yang satu untuk merupakan spesialisasi dari yang lain. b. Class Diagram Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut / properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadan tersebut (metoda / fungsi).

34

Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan asosiasi dan lain-lain. Class diagram memiliki tiga area pokok : a. Nama (dan sterotype) b. Atribut c. Metoda

Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut : a. Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan. b. Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak yang mewarisinya. c. Public, dapat dipanggil oleh siapa saja. Class dapat merupakan implementasi dari sebuah interface,yaitu sebuah class abstrak yang hanya memiliki metoda. Interface tidak dapat langsung diinstansikan, tetapi

diimplementasikan dahuli menjadi sebuah class. Dengan demikian interface mendukung resolusi metoda pada saat run-time. Sesuai dengan perkembangan class model, class dapat

dikelompokan menjadi pacekage. Kita juga dapat membuat diagram yang terdiri atas pacekage.

35

Hubungan Antar Class : 1. Asosiasi yaitu hubungan status antar class. Umumnya menggambarkan class yang harus mengetahui eksistensi class lain. Panah navigability menunjukan arah query antar class. 2. Agregasi yaitu hubungan yang menyatakan bagian (terdiri atas ...). 3. Pewarisan yaitu hubungan hirarkis antar class. Class dapat diturunkan dari class asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga ia disebut anak dari class yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah Generalisasi. 4. Hubungan dinamis yaitu rangkaian pesan (masege) yang dipasang dari satu class kepada class lain. Hubungan dinamis dapat digambarkan dengan menggunakan Squence Diagram yang akan dijelaskan kemudian. c. Sequence Diagram Squence diagram menggambarkan interaksi antar objek didalam dan sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa mesage yang digambarkan terhadap waktu. Squence diagram terdiri dari atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

36

Squence Diagram bisa digunakan untuk menggambarkan sekenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut. proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Masing-masing objek termasuk aktor, memiliki lifeline vertikal. Message digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Pada fase desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi/metoda dari class Activasion bar menunjukan lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya diawali dengan diterimanya sebuah message. Untuk objek-objek yang memiliki sifat khusus,standar UML mendefinisikan icon khusus untuk objek boundary, controller dan persistent entity. d. State Chart Diagram State Chart Diagram menggambarkan tranisi dan perubahan keadan (dari satu state ke state lainnya) suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimuli yang diterima. Pada umumnya satechart diagram menggambarkan class tertentu (satu class dapat memiliki lebih dari satu statechart diagram).

37

e. Activity Diagram Activity Diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity Diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi beberapa eksekusi. Activitiy Diagram merupakan state diagram khusus, dimana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi ditrigger oleh selesainya state sebelumnnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behavior internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses - proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum. Sebuah aktivity dapat direalisasikan dari satu use case atau lebih. Aktivity menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktivity. Sama seperti state, standar UML menggunakan segiempat dengan sudut membulat untuk menggambarkan aktivity. Decision digunakan untuk menggambarkan behavior pada kondisi tertentu. Untuk mengilustrasikan proses-proses paralel (fork dan

38

join) digunakan titik sinkronisasi yang dapat berupa titik, garis horizontal atau vertikal. Activity diagram dapat dibagi menjadi beberapa object swimlane untuk menggambarka objek mana yang bertanggung jawab untuk aktivitas tertentu. 2.7 TeoriTeori Khusus yang Berhubungan dengan Topik yang Dibahas 2.7.1 Elisitasi Menurut (Bunafit Nugroho, 2009 : 19). Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut : a. Elisitasi Tahap 1 Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara. b. Elisitasi Tahap 2 Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

39

1. M pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. 2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. 3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem. c. Elisistasi Tahap 3 Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang opsinya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut : 1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan. 2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan. 3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

40

1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi. 2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan. 3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

d. Final draft elisitasi Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan. 2.7.2 Internet dan intranet Internet adalah sebuah solusi jaringan yang dapat menghubungkan beberapa jaringan local yang ada pada suatu daerah, kota, atau bahkan pada sebuah negara. Dengan adanya internet maka dapat menghubungkan beberapa jaringan local yang ada pada setiap tepat. Tidak hanya itu juga dengan adanya fasilitas internet setiap orang dapat melakukan kegiatan apa saja seperti mengirim email, mencari data, bermain Game, akses bank, atau bahkan melakukan pembelanjaan pada toko online antar negara. (Bunafit Nugroho, 2009 : 21). 2.7.3 Pengertian Browser Web Browser web adalah softwere yang di gunakan untuk menampilkan informasi dari satu halaman web. Browser web kini telah di kembangkan dengan menggunakan GUI (Graphic User Interface), sehingga pemakai dapat

41

dengan mudah melakukan perpindahan antara halaman web hanya dengan melakukan point and click melalui mouse, pada awalnya browser web masih menggunakan model teks, dimana hanya menampilkan tulisan saja pada layar. (Bunafit Nugroho, 2009 : 21). Saat ini banyak sekali sofwer browser web yang tersedia, baik itu open source (gratis) maupun yang menggunakan licence (bayar), beberapa browser web yang populer diantaranya adalah : Internet Explorer, Netscapa, Mozilla firefox, Opera. 2.7.3.1 Web Page Internet terdiri dari berjuta-juta halaman dan setiap halaman disebut dengan page (halaman) atau web page (halaman web). Sedangkan halaman yang pertama kali muncul ketika membuka browser disebut dengan homepage. Web page biasanya disingkat dengan web. Web page disebut juga dengan URL (Uniform Resource Locator) yaitu alamat internet. (Bunafit Nugroho, 2009 : 22 ). 2.7.3.2 Web Design Web Design adalah perancangan suatu program yang berbasiskan web dengan menggunakan bahasa pemrograman web. Pada awalnya perancangan web hanya bertujuan untuk men-share data dan menampilkan suatu dokumen pada layar. Banyak orang telah menyadari bahwa web bukanlah sekedar halaman statis belaka yang hanya menampilkan dokumen pada layar saja,

42

namun juga dapat berinteraksi dengan pengunjungnya (web dinamis). (Bunafit Nugroho, 2009 : 22). 2.7.3.3 MySQL MySQL adalah sebuah program database server yang mampu menerima dan mengirimkan data dengan sangat cepat, multi user serta menggunakan perintah standar SQL (Structured Query Language). (Bunafit Nugroho, 2009 : 22). MySQL mempunyai dua bentuk lisensi, yaitu FreeSoftware dan Shareware, MySQL AB menyebut produknya sebagai database open source terpopuler di dunia berada dibawah lisensi GNU/GPL (General Public License). MySQL versi 1.0 dirilis Mei 1996 secara terbatas, baru di bulan Oktober versi 3.11.0 dilepas ke publik. Namun mula-mula kode ini tidak diberikan di bawah lisensi GPL (General Public License), melainkan lisensi khusus yang intinya kurang lebih Source code MySQL dapat dilihat dan gratis, serta server MySQL dapat dipakai tanpa biaya tapi hanya untuk kebutuhan nonkomersial. Versi publik pertama, hanya berjalan di Linux dan Solaris serta sebagian besar masih belum terdokumentasi. Selanjutnya di seri 3.22 MySQL mulai diadopsi banyak orang dan meningkat populasi penggunanya, maka di seri 3.23 dan 4.0-lah terjadi banyak peningkatan dari sisi teknologi. Ini tidak terlepas dari tuntutan pemakai yang

43

semakin mengandalkan MySQL, namun membutuhkan fitur-fitur yang lebih banyak lagi. Sejak dari sebelum 3.22. diversi ini MySQL mulai memiliki kemampuan transaksi, row-level locking, dan foreign key constraint. MySQL merupakan sebuah database server yang free, artinya dalam menggunakan database ini tidak perlu membayar lisensinya. MySQL pertama kali dirintis oleh seorang programmer database bernama Michael Widenius. Selain sebagai database server, MySQL juga merupakan program yang dapat mengakses suatu database yang posisinya sebagai server jadi MySQL adalah sebuah database yang dapat digunakan baik sebagai client maupun server. Selain itu MySQL adalah perangkat lunak database yang berbentuk database relasional atau dalam bahasa basis data sering kita sebut dengan Relation Database Management System (RDMS). 2.7.4 Tabel Tabel adalah komponen paling utama dalam membuat Web Site, pada saat pembuatan sebuah halaman Web, tabel dijadikan sebagai media yang berfungsi sebagai kerangka untuk meletakan komponen-komponen isi web. Sehingga dapat meninggalkan pengguna table dalam sebuah design web. (Bunafit Nugroho, 2009 : 23). Selain sebagai kerangka kerja, table juga dijadikan sebagai media untuk merapikan semua content (isi web) yang ada di dalam halaman web. Jadi sebagai seorang web master atau disigner web kita tidak akan dapat

44

meninggalkan tabel, karena table dapat dikatakan sebuah komponen HTML yang diharuskan dalam pembuatan Web Site. Di dalam dunia internet, MySQL dijadikan sebagai sebuah database yang paling banyak digunakan selain database yang bersifat share ware seperti Ms. Access, penggunaan MySQL ini biasanya dipadukan dengan menggunakan program aplikasi PHP, karena dengan menggunakan kedua program tersebut di atas telah terbukti akan kehandalanya dalam menangani permintaan data. Kemampuam lain yang dimliki MySQL adalah mampu mendukung Relasional Database Manajemen System (RDBMS), sehingga dengan kemampuan ini MySQL akan mampu menangani data-data sebuah perusahaan yang berurukuran sangat besar hingga berukuran Giga Byte. 2.7.5 Pembuatan Database Pembuatan database dan tabel merupakan langkah awal yang selalu di lakukan dalam membangun sebuah basis data, tidak bagi perorangan ataupun bahasa pemrograman khusus, bahkan semua orang, semua programer, semua program manajemen database akan melakukan hal yang sama. Yaitu akan dimulai dengan langkah pembuatan database dan dilanjutkan dengan pembuatan tabel serta komponen atributnya. (Bunafit Nugroho, 2009 : 24).

45

2.7.6 PHP PHP (PHP Hypertext Preprosesor) adalah sebuah bahasa pemograman yang berbentuk scripting, sistem kerja dari program ini adalah sebagai interpreter bukan sebagai Compiler. (Bunafit Nugroho, 2009 : 25). Menggunakan PHP seperti pada pemograman-pemograman lainnya PHP memiliki beberapa aturan penulisan yang harus kita ketahui sebelumnya, yaitu bagaimana memulai program PHP dan mengakhiri PHP, sehingga dengan memenuhi beberapa aturan yang ada maka dapat mengerjakan program yang dihadapi. Untuk memulai program PHP, kita dapat memulainya dengan mengenal sebuah tag pengenal PHP yang digunakan untuk menuliskan kode PHP. Untuk menuliskan dan memperkenalkan PHP, maka harus

memulainya dengan tanda <?php, setelah tanda tersebut kita dapat melanjut dengan kode program isi di dalamnya. Untuk mengakhiri kode program yang dibuat, maka dapat menutup dengan tanda ?>. selain penggunaan tanda seperti itu, dapat juga menggunakan beberapa bentuk lain seperti tabel berikut. Tabel 2.1 Bentuk pembukaan program PHP Awal <? <?php <script language=php> Akhir ?> ?> </script>

46

<%

%>

a. Sejarah PHP PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP bernama FI (Form Interpreted), pada saat tersebut PHP adalah sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web. Perkembangan selanjutnya adalah Rasmus melepaskan kode sumber tersebut dan menamakannya PHP/FI, pada saat tersebut kepanjangan dari PHP/FI adalah Personal Home Page/Form Interpreter. Dengan pelepasan kode sumber ini menjadi open source, maka banyak programmer yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP. (Indo Global, 2007) Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. pada rilis ini interpreter sudah diimplementasikan dalam C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan. Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend, menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998 perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan nama rilis tersebut menjadi PHP 3.0. Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai. Versi ini banyak dipakai sebab versi ini mampu dipakai untuk

47

membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan proses dan stabilitas yang tinggi. Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Versi ini adalah versi mutakhir dari PHP. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar, dalam versi ini juga dikenalkan model pemrograman berorientasi objek baru untuk menjawab perkembangan bahas pemrograman kearah pemrograman berorientasi objek. b. Kelebihan PHP Dari Bahasa Pemrograman Lain Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan di mana-mana dari mulai IIS sampai dengan apache, dengan configurasi yang relatif mudah. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis-milis dan developer yang siap membantu dalam pengembangan. Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena referensi yang banyak. PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin (linux, unix, windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem (Indo Global, 2009]. 2.8 Definisi Literatur Review

48

Literatur adalah kepustakaan sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya. Jadi literatur review adalah suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan. Pemahaman lebih lanjut mengenai hubungan penelitian yang diangkat oleh penulis saat ini adalah literatur review merupakan suatu survey. Literature tentang penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang berhubungan dengan topik penelitian. (Warsito, 2009:42). 1. Yuar Sitompul (0611457028) Penelitian yang berjudul Analisa sistem informasi pembelian barang pada PT. Panata Jaya Mandiri penelitian ini hanya meninjau mengenai sistem pembelian yang ada di perusahaan yaitu dengan sistem pembelian barang secara terprosedur. 2. Dewi Octa Syafutri (0614456931) Penelitian yang berjudul Analisa Sistem Pembelian Pada PT. Dunia Bangunan membahas mengenai keterlambatan dalam pembayaran kepada pihak supplier terhadap pembelian barang dagang.

3. Septo Wibowo Parlan (06114562449)

49

Penelitian yang berjudul Analisa Sistem Pembelian Barang Pada CV. Sumber Logam Teknik hanya meneliti kelebihan dan kekurangan yang ada pada sistem pembelian barang pada CV. Sumber Logam Teknik.

Anda mungkin juga menyukai