Kelompok 2
Kelompok 2
H
C
H
H
C
H
H
(I) H C
H
(II)
H
(III)
PROYEKSI FISCHER
Proyeksi fischer : rumus proyeksi untuk menunjukkan penataan ruang dari gugus gugus disekitar atom kiral. Seperti tampak dalam representasi berikut untuk kedua senyawa ini, suatu proyeksi Fischer semata-mata hanyalah cara singkat untuk menyatakan suatu rumus bola dan pasak atau dimensional. Untuk gliseraldehida :
O CH H OH atau O CH H C OH H C OH CH2 OH menjadi H H O CH OH OH CH2 OH
H OH
CH2 OH
Proyeksi Fischer
Untuk eritrosa :
O O O
CH H H OH OH atau
CH H C OH menjadi H C OH CH2 OH H H
CH OH OH CH2 OH
CH2 OH
Proyeksi fischer
Proyeksi Fischer adalah suatu cara singkat dan mudah untuk memparkan molekul kiral. Oleh adanya keterbatasan proyeksi ini, maka proyeksi Fischer harus diterapkan dengan hati hati. Disarankan agar mengubah dulu proyeksi Fischer ke rumus dimensional atau bola dan pasak (atau menggunakan modal molekul) bila akan melakukan manipulasi ruang.
SENYAWA MESO
Suatu stereoisomer yang mengandung karbon karbon kiral, tatapi dapat diimpitkan pada bayangan cerminnya disebut suatu senyawa meso
Dari pandngan sepintas kelihatannya A dan B adalah enantiomer. Putarlah B pada bidang kertas sejauh 180. Akan terbukti bahwa B identik dengan A! memang A dan B bayangan cermin satu dari yang lain, tetapi bayangan cermin ini dapat dimpitkan jadi A dan B adalah senyawa yang sama.
POLARIMETER
POLARIMETER
Polarimeter adalah alat yang didesain untuk empolarisasikan cahaya dan kemudian mengukur sudut rotasi bidang polarisasi cahaya oleh suatu senyawa aktif optis. Besarnya perputaran bergantung pada : struktur molekul, temperatur, panjang gelombang, banyaknya molekul pada jalan cahaya, dan pelarut.
ROTASI SPESIFIK
ROTASI SPESIFIK
Besarnya sudut putar, senyawa yang di uji dapat ditentukan melalui persamaan :
[] = D lxc
20
[] l
20 D
= Rotasi spesifik yang menggunakan sinarNa, 20 0C = Rotasi yang diamati = panjang tabung