Anda di halaman 1dari 9

3.2.1.

2 Profile Projector Profile projector (optical comparator / shadowgraph) adalah perangkat pengukuran optikal yang memperbesar permukaan objek kerja dan diproyeksikan dalam skala linier/sirkular. Alat ini berfungsi untuk sebagai pengukuran sudut dan alat. Sudut diantara dua permukaan objek ukur dapat diukur melalui bayangan yang terbentuk melalui kaca buram pada proyektor profil. Setelah bayangan difokuskan (diperjelas garis tepinya) dengan cara mengatur letak benda ukur didepan lensa kondensor proyektor profil. Sudut kedua tepi bayangan yang akan ditentukan besarnya dapat diukur dengan cara berikut ini. Dengan memakai pola atau gambar beberapa harga sudut. Suatu pola transparan berupa kumpulan beberapa sudut dengan harga tertentu dapat dipasang pada kaca buram. Besar sudut objek ukur (kedua tepi bayangan) dapat ditentukan dengan membandingkan pada gambar sudut tersebut sampai ditemukan sudut yang paling cocok. Biasanya cara tersebut yang sering dilaksanakan untuk memeriksa toleransi sudut, yaitu dengan membuat gambar transparan dari sudut beserta daerah toleransinya.

Gambar

Profil Proyektor

Sumber: directindustry.com

Prinsip Kerja Profil Proyektor yaitu pengubah opto-mekanik (gabungan sistem optik dan sistem mekanik). Sistem mekanik pada profil proyektor terdapat pada meja ukur. Gerakan dari X axis fine motion assembly bergerak meja searah sumbu X (horizontal), dan gerakan Y axis fine motion assembly menggerakkan meja searah sumbu Y (vertikal). Sistem optik yang terdapat pada profil proyektor terdapat pada lampu yang memberi bayangan pada kaca buram. Cara kerja optik pada profil proyektor ialah berkas cahaya dari lampu diarahkan oleh kondensor menuju objek yang diletakkan diantara kondensor dan proyektor. Dimensi benda dapat diukur langsung dari layar atau dibandingkan dengan referensi standar perbesaran. Agar akurat, saat pengukuran jangan mengubah sudut pandang (perspektif) obyek. Layar yang ada mampu diputar sejauh 360 derajat untuk menyesuaikan dengan tepi obyek yang tampil pada layar. Pengukuran dan perhitungan dilakukan melalui titik-titik posisi yang ditampilkan melalui sebuah perangkat digital (data processor). Episcopic lighting digunakan untuk mengukur fitur seperti bores, bosses, pockets, pads dll. Komputerisasi dapat ditambahkan pada profile projector system untuk determinasi, mengurangi human error yang terjadi. Ketelitian : Untuk pengukuran sudut, tingkat kecermatan yang bisa diperoleh dengan proyektor bentuk adalah 6 menit (6). Satu mikrometer untuk pengukuran panjang dan 1 menit untuk pengukuran sudut. Kalibrasi profile projector untuk pengukuran sudut yaitu dengan caramemutar skala piringan sehingga skala utama dan skala nonius segaris angkanol masing-masing skala tersebut.

Gambar

Prinsip Kerja Profil Proyektor

Sumber: directscience.com

Bagian-bagian Profil Proyektor Pada profil proyektor terdapat beberapa komponen penting yang digunakan dalam pengukuran. 1. Lampu ( lamp ) Lampu diposisikan dibagian depan profil proyektor yang mengarah ke proyektor. Dan terdapat kondensor agar cahaya dapat diarahkan ke proyektor. Lampu digunakan sebagai sumber cahaya pada sistem optiknya.

Gambar

Lampu

Sumber : Laboratorium Metrologi Teknik Mesin Universitas Brawijaya

2. Proyektor ( projector ) Proyektor digunakan untuk memproyeksikan cahaya kecermin lalu diteruskan kelayar. Proyektor memiliki pembesaran yang beragam, yaitu 10x, 25x, 50x, dan 100x.

Gambar

Proyektor

Sumber: Laboratorium Metrologi Teknik Mesin Universitas Brawijaya

3. Layar ( screen ) Layar adalah penerima cahaya yang telah diproyeksikan oleh proyektor. Pada layar terdapat garis silang untuk memposisikan bayangan benda ukur. piringan layar dapat diputar 360o untuk dapat membaca sudut bayangan.

Gambar

Layar

Sumber : Laboratorium Metrologi Teknik Mesin Universitas Brawijaya

4. Eretan dan Meja Eretan ini terdapat pada meja, digunakan untuk menggerakkan meja searah vertikal untuk eretan X, dan searah horizontal untuk eretan Y. Meja digunakan sebagai dudukan benda ukur. Meja diposisikan di antara kondensor dengan proyektor.

Gambar

(A) Eretan , (B) Meja

Sumber : Laboratorium Metrologi Teknik Mesin Universitas Brawijaya

5. Alat ukur Pada profil proyektor digunakan tiga alat ukur yang berjenis vernier digital untuk membaca panjang, lebar, dan sudut. Alat ukur ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar

Alat ukur (A) Sudut, (B) Jarak

Sumber : Laboratorium Metrologi,Teknik Mesin Universitas Brawijaya

6. Switch Terdapat tiga switch pada profil proyektor, yaitu : switch lampu utama, switch angle vernier, dan switch lampu sorot fleksibel. Yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar Switch (A) angle vernier, (B) lampu utama, (C) lampu sorot Sumber : Laboratorium Metrologi Teknik Mesin Universitas Brawijaya

Gambar

bagian-bagian Profile Projector Sumber: staff.uny.ac.id

Untuk pengukuran benda ukur yang bersudut dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: dengan menggunakan layar yang berskala dan dengan memutar meja di mana skala sudut berada. Bila yang digunakan layar berskala maka yang dibaca hasi pengukurannya adalah skala yang ada pada layar. Sebaliknya bila yang digunakan untuk mengukur sudut adalah dengan memutar meja (rotary table) maka hasil pengukurannya dapat dibaca pada skala sudut yang diletakkan di atas meja putar tersebut.

3.2.2 Pengukuran Sudut Tidak Langsung Pada pengukuran sudut langsung hasil pengukurannya dapat dibaca langsung pada skala ukur alat ukur yang digunakan karena memang dari alat ukur tersebut memungkinkan untuk maksud-maksud di atas. Akan tetapi, kadang-kadang kita tidak bisa melakukan pengukuran sudut langsung dikarenakan adanya pengukuran yang memerlukan kecermatan yang tinggi ataupun karena bentuk benda ukur yang tidak memungkinkan untuk diukur dengan alat ukur langsung. Untuk keadaan seperti di atas maka biasanya dilakukan pengukuran sudut tak langsung.

3.2.2.1 Blok Sudut Blok sudut biasanya mempunyai ukuran panjang lebih kurang 75 mm dan lebar biasanya 16 mm. Bagian tebalnya tidak sejajar karena kedua ujung memanjangnya membentuk sudut. Dua permukaan dari sisi yang membentuk sudut tadi mempunyai bentuk yang rata dan halus sehingga memungkinkan dapat dilekatkan dengan permukaan blok sudut lainnya. Karena kedua sudut

dari sisi-sisi yang rata dan halus itu membentuk sudut maka sudut yang mengecil biasanya diberi tanda minus ( ) dan sudut untuk ujung yang lebih besar diberi tanda plus ( + ). Tanda-tanda seperti itu diperlukan guna menghindari terjadinya kesalahan perhitungan. Bila dua atau lebih blok sudut disusun dengan tanda-tanda yang sama pada satu ujungnya maka berarti sudutnya makin menjadi besar yang nilainya adalah jumlah angka-angka yang tercantum pada setiap blok sudut. Akan tetapi, bila yang disusun pada satu ujung susunan tanda-tandanya tidak sama maka besarnya sudut adalah jumlah yang bertanda plus (+) dikurangi dengan jumlah yang bertanda minus (). Biasanya blok sudut ini disusun dalam satu kotak yang terdiri dari beberapa blok sudut dengan tingkat perbedaan sudut yang bermacam-macam. Dengan demikian kita dapat menyusun bermacam-macam susunan blok sudut dengan variasi yang bermacam-macam pula. Yang banyak terdapat adalah blok ukur yang dalam satu set terdiri 15 blok rinciannya adalah sebagai berikut:

Blok sudut dalam derajat Blok sudut dalam menit Blok sudut dalam detik

: 1, 3, 9, 27, 41 = 5 : 1, 3, 9, dan 27 = 4 : 3, 6, 20 dan 30 = 4 Jumlah = 15

blok blok blok blok

Adapula yang dalam satu setnya terdiri dari 16 blok, yaitu blok sudut yang dibuat oleh pabrik Starret, rinciannya adalah sebagai berikut :

Blok sudut dalam derajat Blok sudut dalam menit Blok sudut dalam detik

: 1, 3, 5, 15, 30 dan 45 = 6 : 1, 3, 5, 20, dan 30 : 1, 3, 5, 20 dan 30 = 5 = 5

blok blok blok blok

Jumlah = 16

Gambar satu set blok sudut

Berikut ini sebuah contoh penyusunan blok sudut dan cara mengecek benda ukur dengan blok sudut yang sudah disusun. Misalnya akan membentuk sudut 36 23 5 dan 26 12 16 .

Gambar

contoh susunan blok sudut

Contoh cara pengukuran untuk 36 23 5 dengan menggunakan balok ukur set 16 adalah : 1. susun balok ukur dengan ukuran 30 dibagian paling bawah 2. susun balok dengan ukuran 5 diatasnya 3. susun balok dengan ukuran 1 4. susun balok dengan ukuran 20 5. susun balok dengan ukuran 3 6. susun balok dengan ukuran 5 Untuk mengecek apakah permukaan benda ukur sudah satu bidang dengan permukaan susunan blok dapat dicek dengan pisau/ bilah tipis pelengkap dari blok sudut. Bila masih ada celah berarti sudut benda ukur belum sama dengan sudut susunan blok sudut. Atau bisa juga dicek dengan jam ukur

Gambar Mengecek sudut benda ukur dengan sudut susunan blok sudut

Anda mungkin juga menyukai