Anda di halaman 1dari 2

BAB 10 Profil Pelaku, Korban, dan Perbuatan Fraud

Profil tidak menunjuk secara khusus ciri-ciri satu orang, melainkan memberi gambaran mengenai berbagai ciri dari suatu kelompok orang, seperti: rentang umur, jenjang pendidikan, kelompok sosial, bahkan kelompok etnis.

Contoh profil pelaku kejahatan kerah putih menurut ACFE: 1. Laki-laki, kulit putih, berpendidikan S1 2. Suka mengambil risiko 3. Egois 4. Ingin mengetahui (misalnya sistem informasi perusahaan dan kaitan antar sistem) 5. Keinginan untuk mengabaikan atau melanggar ketentuan dan sedapat mungkin mencari jalan pintas 6. Bekerja sepanjang hari, bahkan di akhir pekan, sehingga memberi kesan bahwa ia pekerja keras 7. Di bawah tekanan dan penyendiri, meskipun pada saat yang sama ia mempunyai hubungan kerja yang erat dengan pemasok tertentu 8. Termotivasioleh ketamakan dan hadiah-hadiah yang bersifat materi; menghamburkan uang secara teratur. Ia diperbudak uang. Ada teori yang menggambarkan orang semacam ini sebagai mumpung-mumpung, yang ketika ada peluang akan melakukan segala kecurangan 9. Berada dalam kesulitan keuangan (misalnya, punya banyak utang) 10. Tidak bahagia di tempat kerjanya dan mengeluh karena diperlakukan tidak adil atau atasannya korup. Ada orang yang tidak tahan bekerja dengan target yang menentukan penghasilan mereka berupa bonus atau komisi

11. Ia menganggap auditor, inspektur atau atasannya sebagai musuh. Ada anggapan bahwa profiling tidak lain dari stereotyping dan tidak bermanfaat. Namun dalam akuntansi forensik, profiling penting dan bermanfaat, hanya kita perlu memahami makna dari profil yang dihasilkan. Profiling dalam Kejahatan Terorganisasi Beberapa ciri penjahat dari etnis asia, menurut George A. Manning: 1. Mereka menyepelekan dan tidak menganggap penegak hukum sebagai abdi masyarakat; 2. Mereka menciptakan mata uang bawah tanah dengan mempertukarkan komoditas; 3. Mereka menyelengarakan perkumpulan simpan pinjam yang sangat informal; 4. Kebanyakan orang asia yakin bahwa setiap pejabat mempunyai harga, setiap pejabat dapat dibeli. Profil Korban Fraud Dalam buku ini, penulis tidak mengungkapkan profiling korban fraud. Penulis memunculkan pertanyaan yaitu, mengapa ada orang yang mudah menjadi korban, padahal modus operandi dari kejahatan semacam ini sudah sering diberitakan? Bagaimana profil korban? Profil terhadap Perbuatan Profiling dapat juga dilakukan dalam upaya mengenal perbuatannya atau cara melaksanakannya. Profil dari fraud disebut juga tipologi fraud. Pakar-pakar hukum pidana mengompilasi kasus-kasus tindak pidana berdasarkan konsep hukum yang diterapkan. Hal ini memudahkan mereka dalam menyiapkan argumen untuk kasus serupa.

Anda mungkin juga menyukai