Anda di halaman 1dari 11

1

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH

Buah naga mempunyai khasiat bagi kesehatan manusia, diantaranya sebagai penyeimbang kadar gula darah, pencegah kanker, pelindung kesehatan mulut, pengurang kolesterol, obat keluhan keputihan, dll. Pada umumnya, buah naga dikonsumsi dalam bentuk minuman. Hal ini memacu orang untuk berlomba-lomba dalam menciptakan kreasi baru dalam pemanfaatan buah naga. Teknologi pengembangan pangan terakhir, buah naga diolah dalam bentuk kripik. Dengan demikian kami mencoba membuat buah naga menjadi permen yang memiliki manfaat menjaga kesehatan dan peluang usaha baru.
B. PERUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana meningkatkan nilai guna buah naga menjadi bahan dasar pembuatan permen sebagai peluang usaha masyarakat ? 2. Bagaimana membuat permen buah naga yang mampu menarik minat masyarakat? 3. Bagaimana menciptakan peluang usaha dari produksi permen buah naga ?
C. TUJUAN PROGRAM

1. permen

Untuk meningkatkan nilai guna buah naga menjadi bahan dasar pembuatan sebagai peluang usaha masyarakat.

2. Untuk memberikan pengetahuan dan pengenalan kepada masyarakat bahwa buah naga dapat diolah menjadi permen yang memiliki nilai ekonomis sebagai peluang usaha. 3. Menumbuhkan jiwa kewirausahaan dikalangan masyarakat Gunung Pati dan mendorong terciptanya industri rumah tangga dalam pengolahan permen buah naga.
D. LUARAN PROGRAM

1. Terciptanya permen buah naga yang berguna sebagai peluang usaha masyarakat. 2. Terbukanya lapangan pekerjaan sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat Gunung Pati.
E. KEGUNAAN PROGRAM

1. Meningkatkan nilai guna buah naga sebagai bahan dasar pembuatan permen. 2. Untuk meningkatkan kreatifitas pada pengembangan ilmu teknologi pangan. 3. Memperkenalkan pada masyarakat agar mampu memanfaatkan buah naga. BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

1. Prospek Pengembangan Permen Buah Naga yang Mempunyai Berbagai Manfaat Bagi Kesehatan Setiap buah naga merah mengandungi protein yang mampu meningkatkan metabolisme tubuh dan menjaga kesehatan jantung; serat (mencegah kanker usus, kencing manis dan diet); karotin (kesehatan mata, menguatkan otak dan mencegah masuknya penyakit), kalsium (menguatkan tulang). Buah naga juga mengandungi zat besi untuk menambah darah; vitamin B1 (mencegah demam badan); vitamin B2 (menambah selera); vitamin B3 (menurunkan kadar kolesterol) dan vitamin C (menambah kelicinan, kehalusan kulit serta mencegah jerawat). Kajian menunjukkan buah naga merah ini sangat baik untuk sistem penghadaman dan peredaran darah. Ia juga memberi tindak balas memberangsangkan untuk mengurangkan tekanan emosi dan menetralkan toksik dalam darah. Kajian juga menunjukkan buah ini boleh mencegah kanser usus, selain mencegah kandungan kolesterol yang tinggi dalam darah dan pada masa sama menurunkan kadar lemak dalam badan. Komposisi gizi per 100 gram daging buah naga mengandung protein 0,16-0,23 gram, serat 0,7-0,9 gram, betakaroten 0,005-0,012 mikrogram, vitamin C 8-9 gram, dan vitamin B1 0,28-0,30 mikrogram.

2. Peluang Usaha Permen buah naga memiliki peluang usaha yang cukup tinggi terutama di daerah Gunung Pati. Hal ini dikarenakan ada beberapa alasan, yaitu di daerah Gunung Pati belum pernah ada usaha yang mencoba memproduksi permen buah naga sebagai usaha, bahan baku

buah naga saat ini mudah didapat sehingga ketersediaannya akan tercukupi, dalam hal konsumen, sangat didukung oleh banyaknya orang dewasa dan remaja khususnya di daerah Gunung Pati. Untuk itu dengan adanya gagasan memproduksi permen buah naga ini diharapkan mampu mengatasi masalah terutama gizi dalam masyarakat serta dapat dijadikan peluang usaha yang baru khususnya bagi masyarakat daerah Gunung Pati. BAB III METODE PENDEKATAN Metode pendekatan yang dilakukan pada program kreativitas mahasiswa bidang kewirausahaan ini dibagi menjadi beberapa tahap yaitu: 1. Metode Promosi yang Digunakan Untuk menunjang proses pemasaran, ada beberapa alternatif yang bisa digunakan untuk mempromosikan produk ini sehingga lebih familiar di kalangan masyarakat dan menjadi pilihan masyarakat. Media ini berupa pamflet, brosur, sosialisasi di Kecamatan Gunung Pati. 2. Strategi Pemasaran yang Akan Diterapkan Strategi pemasaran yang akan diterapkan dalam usaha ini adalah usaha Home Industry permen buah naga yang mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan yaitu: a. Kebijakan Produk Usaha ini bergerak dalam bidang indutri dan distribusi. Jenis produk yang dihasilkan yaitu permen buah naga yang kaya akan manfaat bagi kesehatan. b. Kebijakan Harga Harga pemasaran produk yaitu sebesar Rp. 1000,00 per bungkus c. Kebijakan promosi Untuk meningkatkan penjualan permen buah naga maka perlu adanya promosi. Bentuk promosi yang akan dilakukan yaitu dengan pemasangan pamflet, penyebaran brosurbrosur dan sosialisasi di Kecamatan Gunung Pati. d. Kebijakan distribusi Distribusi hasil produksi kepada para konsumen dilakukan dengan kerjasama kemitraan dengan mitra distribusi seperti koperasi usaha kecil, mini market dan kantin di sekolah.

3. Rencana Produksi Selama Satu Bulan Rencana produksi permen buah naga selama 1 bulan adalah sebagai berikut : a. 1 minggu b. 1 bulan : 200 pack : 200 x 4 = 800 pack BAB IV PELAKSANAAN PROGRAM

Harga permen buah naga per kemasan adalah Rp 1000,00

Program Kreativitas Mahasiswa yang kami tawarkan ini dilaksanakan dalam waktu 4 (empat) bulan dengan rincian kegiatan sebagaimana di dalam grafik berikut ini :

Grafik 1 Jadwal kegiatan program Tahapan pelaksanaan program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan ini antara lain: 1. Tahapan pendahuluan a. Pelaku c. Target : Tim Pelaksana Program : Matangnya persiapan pelaksanaan program dan tersedianya alat dan bahan untuk proses produksi. 2. Tahapan pelaksanaan a. Pelaku : Tim Pelaksana Program dan Mitra Kerja b. Kegiatan : Proses produksi permen buah naga dan pemasaran produk b. Kegiatan : Persiapan pelaksanaan dan pembelian alat dan bahan.

c. Target

: Proses produksi berjalan dengan lancar, pemasaran berjalan dengaan lancar dan mendapat mitra kerja/link (jaringan) bisnis.

3. Tahapan Monitoring a. Pelaku : Tim Pelaksana Program dan Mitra Kerja pemasaran produk. c. Target : Program terlaksana sesuai dengan jadwal. b. Kegiatan : Memantau perkembangan program baik proses produksi maupun

4. Tahapan Evaluasi a. Pelaku b. Kegiatan : Tim Pelaksana Program : Menghitung laba yang diperoleh dari hasil penjualan, menyusun laporan akhir tentang Program Kewirausahaan yang telah dilaksanakan, membahas kendala-kendala yang dihadapi selama pelaksanaan program. c. Target : Mengetahui laba yang diperoleh dari hasil penjualan. Laporan akhir tersusun dengan baik. Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi sehingga dapat dijadikan evaluasi dan pedoman untuk pengembangan usaha. PENGGUNAAN DANA Kebutuhan Modal Awal Jenis Biaya 1. Investasi awal 1. Peralatan 1 Kompor gas 2 Tabung gas 3 Panci stainless 4 Alat cetak permen 5 Loyang 6 Solet plastik 7 Baskom 8 Blender 9 Saringan besar 10 Saringan kecil 11 Pisau

Jumlah Barang/unit Harga satuan (Rp.) 1 buah 1 buah 5 buah 20 buah 10 buah 5 buah 8 buah 1 buah 5 buah 5 buah 5 buah 600.000 180.000 150.000 10.000 30.000 20.000 25.000 300.000 20.000 10.000 15.000

Total harga (Rp.) 600.000 180.000 750.000 200.000 300.000 100.000 200.000 300.000 100.000 50.000 75.000

12 13 14 15 16

Sendok Centong Telenan Penampan Timbangan

1 lusin 5 buah 4 buah 4 buah 1 buah

40.000 15.000 15.000 20.000 300.000 Total

40.000 75.000 60.000 80.000 300.000 Rp.3.410.000,00

2.Biaya bahan baku dan tambahan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Nama bahan Buah naga Gula pasir Gula batu Agar putih Air mineral Kemasan plastik Kertas label Vanili kecil Sablon Tali kawat Jumlah barang 5 kg 7 kg 3 kg 20 bungkus 1 galon 600bungkus 20 bungkus 600bungkus Harga satuan (Rp.) 25.000 10.000 20.000 2.000 45.000 200 300 50 Total Harga (Rp.) 125.000 70.000 60.000 40.000 45.000 120.000 30.000 6.000 30.000 5.000 Rp. 531.000,00

Total biaya operasional/habis pakai 3. Konsumsi N o 1. Jenis Bahan Konsumsi rapat anggota Jumlah Barang 5 orang x 15 kali Harga Satuan (Rp) 10.000 Total

Harga Total (Rp) 750.000 Rp. 750.000

4. Biaya Perjalanan dan Komunikasi Program N o 1. 2. 3. Keperluan Persiapan program (pembelian peralatan, bahan, MMT, dll) Pelaksanaa program (pembelian bahan baku dan distribusi) Pulsa Im3 Frekuensi 20 kali 3 bulan 10 kali 26.000 Total Biaya Satuan (Rp) 15.000 Biaya Total (Rp) 300.000 400.000 260.000 Rp. 960.000

5. Media promosi, laporan, penggandaan dan dokumentasi N Keperluaan Jumlah Satuan Harga Satuan (Rp) Harga Total (Rp)

o 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Pembuatan banner Penggandaan pamphlet dan leaflet Sewa kamera Sewa laptop Sewa printer Kertas A4 Materai Biaya dokumentasi

1 item 100 lembar 7 kali 10 kali 5 kali 1 rim 5 lembar

40.000 110 20.000 25.000 20.000 45.000 7.500 Total

40.000 11.000 140.000 250.000 100.000 45.000 37.500 300.000 Rp. 923.500

6. Biaya Uji Laboratorium N o 1. Uji laboratorium mengenai kandungan protein, vitamin B kompleks, vitamin C, gula pereduksi dan kandungan air. Total 260.000 260.000 260.000 Keperluan Biaya Total

PENGELUARAN KESELURUHAN N o 1. 2. 3. 4. 5. 6. Keperluan Peralatan Bahan baku dan tambahan Konsumsi Perjalanan dan komunikasi program Media promosi, laporan, penggandaan dan dokumentasi Uji laboratorium Total BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN KETERCAPAIAN TARGET LUARAN Dalam pelaksanaan program ini, ada beberapa target yang telah berhasil kita capai, diantaranya: Biaya (Rp) 3.410.000 531.000 750.000 960.000 923.500 260.000 6.834.500

8 Terbukanya lapangan pekerjaan sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi

masyarakat Gunung Pati.


Tercipta produk olahan buah naga sebagai permen yang sangat kaya akan zat gizi dan

higienis, dan merupakan produk olahan baru disamping produk olahan buah naga yang telah ada sebelumnya (keripik, manisan, dll).
Tercipta peluang usaha mandiri yang bergerak di sektor usaha kecil dan menengah

informal. Walaupun masih terbatas pada pelaku produksi (mahasiswa). Tapi hal ini cukup membantu bagi mahasiswa untuk mengawali kariernya sebagai seorang wirausahawan.
Dengan adanya program ini telah membantu menyalurkan kemampuan dan kreatifitas

mahasiswa untuk selalu berusaha. Selain itu, dalam upaya pemasaran produk olahan ini (permen buah naga) pihak produsen (mahasiswa) telah menjalin kerjasama dengan beberapa toko dan minimarket, sehingga secara tidak langsung program ini telah turut berperan dalam penambahan variasi produk yang dijual oleh toko atau minimarket tersebut disertai sistem bagi hasil yang saling menguntungkan antar dua belah pihak.

PERMASALAHAN DAN PENYELESAIANNYA


a. Administratif

Secara garis besar masalah yang dialami oleh usaha ini dalam bidang administratif sangatlah sedikit. Hal ini dikarenakan semua usaha dilakukan sendiri tanpa meminta perizinan terlebih dahulu. Namun beberapa kegiatan administratif yang dilakukan antara lain adalah:
Permohonan kerjasama untuk supplier bahan baku berupa buah naga. Permohonan kerjasama untuk pemasaran produk (permen buah naga) kepada

beberapa lokasi penjualan di beberpa daerah ( berupa toko, ataupun minimarket). Dari beberapa kegiatan yang bersifat administratif diatas semua dapat dilakukan dengan baik, sehingga tidak menjadikan masalah yang berarti.
b. Teknis

9 Tahap Produksi

Dikarenakan sulitnya membuat olahan berupa permen lollipop, sehingga dilakukan perubahan dalam bentuk olahannya menjadi permen bentuk batang, dengan tekstur kenyal, lembut, seperti manisan kering. Selain itu pada awal proses pembuatan diperlukan beberapakali uji coba guna mendapatkan kompososi permen yang tepat, sehingga menyita banyak waktu pada masa-masa awal periode pelaksanaan.
Tahap Pemasaran

Pemasaran produk ini sulit dilakukan di toko yang berskala besar dikarenakan belum memiliki ijin usaha tetap. Selain itu, juga dikarenakan produk ini merupakan produk yang baru sehingga kurang mendapat kepercayaan dari para pemilik toko tentang kualitas dan daya jual produk ini. Oleh karena itu, tahap awal penjualan produk ini dilakukan dikalangan toko-toko kecil, serta di beberapa minimarket milik perseorangan. Salah satu cara agar produk ini bisa dikenal dimasyarakat umum adalah dengan memanfaatkan media pamflet sebagai sarana promosi produk tersebut. Harapannya, setelah usaha ini berkembang dan dikenal masyarakat dapat mulai dirintis penjualan produk dengan skala besar yang disertai izin usaha tetap sehingga produk ini dapat dipasarkan di toko-toko besar.
c. Organisasi Pelaksana

Kurangnya tenaga pelaksana dalam proses pendistribusian produk permen buah naga. Solusi yang akan dilakukan adalah dengan menjalin kerjasama dengan rekan mahasiswa lain dalam pemasaran produk ini.
d. Keuangan

Kegiatan ini tidak akan berjalan tanpa adanya manajemen keuangan atau dana oprasional untuk pemproduksian permen buah naga secara baik. Adapun sumber utama pendanaan usaha ini adalah dari pendanaan DIKTI, dan untuk seterusnya diharapkan pendanaan dapat berasal dari laba usaha. Sehingga masalah keuangan yang mungkin terjadi yakni adanya rugi sehingga usaha tidak dapat dilangsungkan, namun dengan strategi promosi dan yang baik diharapkan produk dapat dikenal oleh

10

masyarakat sehingga proses penjualan dapat maksimal, sehingga peluang rugi dapat diminimalkan. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN

Dari pelaksanaan program kreativitas mahasiswa kewirausaan yang telah kami laksanakan, ada beberapa kesimpulan yang dapat dirumuskan. Beberapa kesimpulan tersebut antara lain:
Permen buah naga adalah satu-satunya produk yang dihasilkan dari buah naga dalam

bentuk permen.
Permen buah naga merupakan produk yang dihasilkan dari home industry yang belum

mempunyai pesaing. Berbagai kelebihan yang didapat:


Bahan baku yang mudah didapat Proses pembuatannya mudah Belum ada produk sejenis ditengah-tengah dunia kuliner masyarakat Harga yang terjangkau Permen buah naga mendapat tanggapan atau respon yang baik di masyarakat. Hal ini

berdasarkan wawancara dengan masyarakat yang kami jadikan responden dalan pengambilan sampel. Hampir 90 % responden menyatakan suka dengan permen buah naga.

B. SARAN

Ada beberapa saran yang dapat kami paparkan dalam pelaksanaan program PKMK ini, antara lain:

11 Mahasiswa, sebagai bagian dari masyarakat seharusnya bisa lebih kritis terhadap

pemanfaatan bahan olahan baru.


Dalam upaya menghadapi persaingan ekonomi global, mahasiswa seharusnya diberi

pendidikan kewirausaan ataupun kesempatan untuk mengembangkan usaha yang bisa memberikan pengalaman berbisnis setelah lulus dari bangku perguruan tinggi
Perguruan tinggi, ataupun pemerintah melalui dinas/pihak yang terkait, seharusnya

mendukung dan memfasilitasi program-program yang bisa menumbuhkan jiwa kewirausahaan mahasiswa sebagai agent of change di masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai