Anda di halaman 1dari 6

PAPER STUDI KASUS GUNUNG API

LETUSAN GUNUNG API CIREMAI

DISUSUN OLEH : MUHAMMAD FRASETIO PAMBUDI 21100112130042

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO


SEMARANG SEPTEMBER 2012

BAB I SEJARAH LETUSAN GUNUNG CIREMAI

Gambar 1. Gunung Ciremai

Letusan G. Ciremai tercatat sejak 1698 dan terakhir kali terjadi tahun 1937 dengan selang waktu istirahat terpendek 3 tahun dan terpanjang 112 tahun. Tiga letusan 1772, 1775 dan 1805 terjadi di kawah pusat tetapi tidak menimbulkan kerusakan yang berarti. Letusan uap belerang serta tembusan fumarola baru di dinding kawah pusat terjadi tahun 1917 dan 1924. Pada 24 Juni 1937 7 Januari 1938 terjadi letusan freatik di kawah pusat dan celah radial. Sebaran abu mencapai daerah seluas 52,500 km bujursangkar (Kusumadinata, 1971). Hingga saat ini G. Ciremai telah beristirahat selama 61 tahun dan selang waktu tersebut belum melampaui waktu istirahat terpanjang. Pada tahun 1947, 1955 dan 1973 terjadi gempa tektonik yang melanda daerah barat daya G. Ciremai, yang diduga berkaitan dengan struktur sesar berarah tenggara barat laut. Kejadian gempa yang merusak sejumlah bangunan di daerah Maja dan Talaga sebelah barat G. Ciremai tahun 1990 dan tahun 2001. Getarannya terasa hingga desa Cilimus di timur G. Ciremai. Karakter Letusan Karakter letusan G.

Ciremai adalah berupa erupsi ekplosif bersekala menengah (dimanifestasikan oleh sejumlah endapan aliran dan jatuhan piroklastik). Secara berangsur kekuatan

erupsi melemah dan cenderung menghasilkan erupsi magmatik. Periode Letusan Selang waktu istirahat aktivitas G. Ciremai terpendek 3 tahun dan terpanjang 112 tahun.

http://www.indo-emirates.org/2007/01/16/sejarah-letusan-gunung-ciremay-2/

BAB II PEMBAHASAN
Faktor- faktor penyebab letusan gunung ciremai yang sudah berlangsung selama 7 kali tersebut antara lain disebabkan oleh faktor geologi dan faktor geomorfologi. Faktor geologi gunung ciremai itu sendiri yaitu dapat dilihat dari batuan yang mendasari komplek gunung Ciremai, karena di gunung ciremai terdapat batuan sedimen Tersier, sebagian dapat dijumpai dalam komplek gunung Ciremai khususnya di bagian kaki barat laut. Disamping itu juga dijumpai beberapa intrusi berkomposisi andesit seperti di daerah Maja, Kab. Majalengka, serta di utara komplek gunung Ciremai, yaitu pada daerah gunung Kromong. Pertumbuhan aktivitas vulkanik di sekitar gunung Ciremai diawali oleh kegiatan gunung Putri dan disusul oleh kegiatan gunung Gegerhalang yang menghasilkan aliran lava porfiritik, sedangkan kegiatan vulkanik gunung Gegerhalang menghasilkan aliran lava dan awan panas serta jatuhan piroklastik. Setelah kegiatan vulkanik Gegerhalang disusul oleh kegiatan gunung Ciremai yang menghasilkan beberapa aliran lava serta endapan awan panas, dan jatuhan piroklastika. Sehingga dari sini saya menyimpulkan bahwa letusan gunung ciremai itu sendiri salah satu faktornya adalah dari pengaruh gunung putri dan gunung gegerhalang, aktivitas kedua gunung ini sangat berpengaruh terhadap aktivitas gunung ciremai salah satu contoh kecilnya adalah gempa vulkanik yang dihasilkan serta awan panas dan aliran lava porfitik, selain itu sering juga terjadi erupsi samping pada gunung ciremai yang menghasilkan erupsi lava berkomposisi andesit yang juga merupakan pengaruh dari gunung gegerhalang. Gunung ciremai sendiri merupakan salah satu gunung yang paling aktif dari 15 gunung yang ada di Indonesia dengan selang waktu istirahat yang terpendek adalah 3 tahun dan selang waktu yang terpanjang adalah 112 tahun. Lalu bila dilihat dari aspek geomorfologisnya yaitu, Gunung ciremai mempunyai kawah aktif yang merupakan pusat dari kegiatan erupsi. Dari kawah tersebut dimuntahkan materialmaterial piroklastik, gas-gas vulkanis, dan lava pijar. Kawah aktif ini terletak pada bagian puncak gunungapi, berbentuk membulat cekung dan pada Gunungapi Ciremai berdiameter 0,5 hingga 1 km. Karakteristik khas dari kawah yang

terdapat di Gunungapi ini adalah kawah yang terbentuk tersusun oleh dua tubuh kawah yang kemudian menyatu sehingga berukuran lebih besar. Berwarna kebirubiruan dengan bercak-bercak kemerahan. Bila saya hubungkan dengan peristiwa ledakan gunung ciremai yang sudah tujuh kali meletus bisa saja kawah yang terbentuk oleh dua tubuh kawah yang menyatu ini di sebabkan oleh letusan letusan sebelumnya sehingga terbentuklah kawah aktif yang tersusun dari dua kawah yang bersatu menjadi satu kawah, analisis saya dari bidang geomorfologi itu sendiri yaitu lebih di fokuskan pada kawah aktif yang kemungkinan besar menjadi penyebab utama letusan letusan sebelumnya yang memang memiliki hubungan yang erat juga terhadap aktivitas gunung putri dan gunung gegerhalang.

BAB III Daftar Pustaka


http://www.indo-emirates.org/2007/01/16/sejarah-letusan-gunung-ciremay-2/ (di akses pada tanggal 22 September 2012 pukul 20.00).
http://www.pecintaalam.net/gunung-ciremai (di akses pada tanggal 22 Agustus

2012 pukul 21.00). Kusumadinata K. 1979. Data Dasar Gunungapi. Direktorat Vulkanologi. Langgeng WS. 1997.Geomorfologi Gunungapi. Fakultas Geografi UGM. Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai