Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rizky Arini NPM : 240110110048

4.2

Pembahasan Pada praktikum kelistrikan pertanian yang pertama yang berjudul

Pengenalan Osiloskop praktikan melakukan berbagai percobaan dengan menggunakan osiloskop seperti : pengukuran waktu, pengukuran tegangan DC, pengukuran tegangan AC, dan pengukuran frekuensi. Pada pengukuran waktu dengan menggunakan osiloskop dan stopwatch terdapat perbedaan angka yang ditemui pada saat percobaan. Pada TIME/DIV 0,2 dengan menggunakan osiloskop untuk melewati 8 petak dibutuhkan 1,6 detik sedangkan pada stopwatch dibutuhkan waktu 1 detik. Basis waktu secara periodik menggerakkan bintik cahaya dari kiri ke kanan melalui permukaan layar. Tegangan yang akan diperiksa dimasukkan ke Y atau masukan vertikal osiloskop menggerakkan bintik ke atas dan ke bawah sesuai dengan nilai tegangan yang dimasukkan. Selanjutnya bintik tersebut menghasilkan jejak berkas gambar pada layar yang menunjukkan variasi tegangan masukan sebagai fungsi dari waktu. Bila tegangan masukan berkurang dengan laju yang cukup pesat gambar akan kelihatan sebagai sebuah pola yang diam pada layar. Suatu arus bolak-balik dapat diukur dengan menggunakan galvanometer, hal ini disebabkan karena kumparan kecil dari galvanometer terlalu lambat untuk mengikuti gelombang yang dihasilkan oleh sumber arus bolak-balik. Akan tetapi bila diukur dengan menggunakan osiloskop, dapat melihat nilai-nilai arus atau tegangan yang dihasilkan selalu berubah-ubah terhadap waktu secara periodik, sehingga memperlihatkan bentuk gelombang. Jadi, dengan menggunakan osiloskop dapat mengamati nilai dan bentuk gelombang yang dihasilkan oleh sumber tegangan bolak-balik. Sistem pembelok atau defleksi: sistem pembelok terdiri dari sepasang pelat pembelok horizontal sepasang pelat pembelok vertikal. Sistem ini membelokkan berkas elektron dan menyapu titik pada layar sesuai dengan tegangan yang diberikan pelat-pelat. Berkas dibelokkan secara vertikal ke atas dan ke bawah oleh tegangan yang diberikan pada pelat pembelok vertikal. Tegangan pada pelat horizontal menggeserkan berkas ke samping, menggerakkan titik ke kiri atau ke kanan dari titik pusat pada layar. Jika tegangan bolak-balik diberikan ke pelat vertikal, titik akan bergerak ke atas dan ke bawah di layar dengan

Nama : Rizky Arini NPM : 240110110048

frekuensi sama dengan frekuensi tegangan bolak-balik yang diberikan. Penggunaan tegangan bolak-balik pada pelat-pelat pembelok horizontal akan memberikan kesan garis garis horizontal yang kontinyu pula. Pada pengukuran tegangan DC diperoleh hasil kalibrasi dengan menggunakan osiloskop sebesar 2 Volt sedangkan dengan menggunakan multimeter diperoleh tegangan sebesar 1,9 Volt. Terdapat selisih 0,1 Volt antara hasil kalibrasi osiloskop dengan multimeter. Hal ini dikarenakan tegangan pada dasarnya tidak stabil (selalu berubah-ubah) terhadap waktu secara periodik. Oleh karena itu, terdapat perbedaan hasil yang diperoleh. Pada percobaan praktikan menemukan gelombang sinusoida pada osiloskop. Gelombang ini terbentuk karena prinsip kerja sinar tabung katoda adalah dengan elektron dipancarkan dari katoda akan menumbuk bidang gambar yang dilapisi oleh zat yang bersifat flourecent. Bidang gambar ini berfungsi sebagai anoda. arah gerak elektron ini dapat dipengaruhi oleh medan listrik dan medan magnetik. Umumnya osiloskop sinar katoda mengandung medan gaya listrik dan medan magnetik. Umumnya medan listrik untuk mempengaruhi gerak elektron ke arah anoda. Medan listrik dihasilkan oleh lempeng kapasitor yang dipasang secara partikel, maka akan terbentuk garis lurus vertikal dinding gambar. Selanjutnya, jika pada lempeng horizontal dipasang tegangan periodik, maka elektron yang pada mulanya bergerak secara vertikal, kini juga bergerak secara horizontal dengan laju tetap. Sehingga pada gambar terbentuk grafik sinusoidal. Pada pembacaan nilai gelombang pada osiloskop praktikan menemukan beberapa kesulitan. Hal ini dikarenakan gelombang yang terdapat pada layar osiloskop selalu berubah-ubah. Selain itu, faktor kondisi alat, yaitu osiloskop dan trafo kurang bagus (rusak) sehingga menghambat praktikan dalam melakukan percobaan. Hal ini berpengaruh terhadap gelombang yang dihasilkan serta tegangan yang diperoleh. Selain itu, faktor kemahiran praktikan dalam pengoperasian osiloskop pun berpengaruh terhadap hasil percobaan. Oleh karena praktikan masih asing dengan osiloskop terutama dengan penggunaan (pengoperasian) serta prinsip dari osiloskop sehingga dalam pembacaan pun praktikan menemukan kesulitan. Faktor lainnya yang menghambat praktikan dalam melakukan percobaan adalah modul praktikum yang diberikan pada saat

Nama : Rizky Arini NPM : 240110110048

percobaan berlangsung sehingga praktikan kurang memahami dan kurang menguasai tentang alat-alat yang digunakan pada percobaan.

Nama : Rizky Arini NPM : 240110110048

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan kali ini adalah sebagai berikut : 1. Osiloskop digunakan sebagai alat untuk mengukur tegangan AC , tegangan DC, frekuensi, periode sinyal 2. Osiloskop digunakan untuk menganalisa tingkah laku besaran listrik terhadap waktu dalam bentuk gelombang 3. Prinsip kerja osiloskop menggunakan layar katoda 4. Tegangan selalu berubah-ubah terhadap waktu secara periodik 5.2 Saran Adapun saran yang dapat diambil dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut : 1. Sebaiknya praktikan membaca dan memahami konsep-konsep atau teori dasar materi sebelum melakukan percobaan. 2. Mendengarkan, memperhatikan, dan menjalankan setiap instruksi dan pengarahan dari asisten. 3. Melakukan praktikum sesuai dengan prosedur. 4. Pada saat praktikum berlangsung, setiap praktikan sebaiknya bekerja dengan serius dan teliti 5. Memeriksa kondisi kelayakan alat sebelum praktikum dimulai

Anda mungkin juga menyukai