Anda di halaman 1dari 6

Keterkaitan Sasaran Kegiatan dan Target Tahun Pencapaian

No
1.

SASARAN
Terwujudnya RSUP Dr. Kariadi sebagai Rumah Sakit dengan pelayanan kelas dunia

KEBIJAKAN
Program sertifikasi rumah sakit kelas dunia dilaksanakan sebagai program peningkatan mutu yang merupakan komitmen dalam manajemen RS

PROGRAM
1. Terakreditasi ISO 9001-2008 2. Terakreditasi KARS Th 2012 dan 2015 3. Terakreditasi Internasional Th 2013 4. Persiapan reakreditasi internasional th 2015

KEGIATAN
1. Sosialisasi program akreditasi 2. Persiapan akreditasi KARS th 2012 3. Pelaksanaan akreditasi KARS 2012 4. Koreksi dan evaluasi hasil akreditasi KARS 2012 5. Menyempurnakan web site yang berwawasan global 6. Melaksanakan self assesment secara berkala untuk menilai progress persiapan akreditasi oleh Badan Akreditasi Internasional Th 2013 7. Mengikuti kegiatan perumahsakitan di ajang nasional maupun internasional 8. Menjalin kerjasama dengan Institusi kesehatan berskala internasional 9. Pelaksanaan akreditasi oleh Badan Akreditasi Internasional 2013 10. Koreksi dan evaluasi hasil akreditasi Internasional 11. Melaksanakan self assesment secara berkala untuk menilai progress persiapan akreditasi KARS th 2015 12. Pelaksanaan akreditasi KARS 2015 13. Persiapan Reakreditasi Badan Akreditasi Internasional th 2016

TARGET
2011 20% 20% 2012 80% 100% 100%

TAHUN 2013 2014 2015

80 % 70% 100%

100% 100% 100%

50%

100%

60% 60%

50% 100% 50% 20% 100% 30%

20%

80%

40%

80%

100%

40%

60%

2.

Terwujudnya Pelayanan unggulan Bedah Epilepsy Level tertinggi sebagai pusat rujukan nasional. Terwujudnya Pengembangan Pelayanan Kuarterner

Meningkatnya citra rumah Sakit dengan diakuinya RSUP Dr Kariadi menjadi market leader dalam pelayanan Bedah Epilepsy di Indonesia Pelayanan kuarterner yang belum terfasilitasi merupakan peluang pelayanan yang akan diminati oleh pelanggan di masa depan Dalam upaya meningkatkan produktivitas pelayanan, perlu peningkatkan fasilitas dan system IT yang mendukung.

Mengembangkan layanan Bedah Epilepsy level tertinggi menjadi Pusat Rujukan nasional tahun 2013

1. Pemenuhan kebutuhan SDM yang kompeten 2. Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana 3. Kerjasama dengan RS Centre Epilepsy LN 4. Pemasaran 1. Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana 2. Pemenuhan kebutuhan SDM (tim) 3. Menyusun system pelayanan

Peningkatan jumlah kasus bedah epilepsy yg dilayani

20 org

30 org

40 org

50 0rg

55 org

3.

Mengembangkan pelayanan kuarterner di Paviliun Garuda : 1. Klinik Craniomaksilofasial 2. Klinik Nefrouroandrologi 3. Klinik Nyeri

Th 2012 (3 jenis pelayanan kuartener)

20 %

100% 100%

20%

100%

4.

Terwujudnya peningkatan produktivitas pelayanan

1. Menambah kapasitas pelayana Rawat jalan, Rawat Inap, Irda, IBS, ICU dan penunjang lainnya 2. Tersedianya sistem IT yang mandiri dan terintegrasi 3. Penataan area pelayanan publik dan privat. 4. Penataan dan peningkatan fasilitas umum ( parkir, KM umum, kantin, tempat olah raga)

1. Pembangunan Gedung Paviliun Garuda 2 2. Pembangunan Rehab Medik dan Tumbuh Kembang 3. Pembangunan Gedung Perawatan Kelas III 4. Pembangunan Gedung Diklat 5. Menyusun sistem IT yang terintegrasi: Th 2011 : 6 modul Th 2012 : 8 modul 6. Relokasi dan Realokasi kelas perawatan mulai th. 2014

Th 2012 Th 2012 Th 2013 Th 2012 a. System Informasi TT akurat. b. Penyelesaian Klaim tepat waktu 100% c. Billing system yang akurat 100 % d. System pencatatan logistik akurat

30% 30% 20% 30% 40%

100% 100% 70% 100% 100% 100%

40% 30%

100% 100%

30%

100 %

5.

Tercapainya perluasan jangkauan pelayanan

Dalam mengantisipasi persaingan global, diperlukan antisipasi terhadap pengaruh asuransi dalam pembiayaan rumah sakit. Untuk menghadapi hal tersebut, diperlukan upaya membuat sistem tarip berupa paket. Penetapan tarip secara paket selain strategis untuk kerja sama dengan pihak asuransi dan perusahaan, juga akan berdampak kedisiplinan terhadap standar pelayanan. Pelayanan promotif dan preventif yang belum tergarap merupakan peluang pelayanan yang akan diminati oleh pelanggan di masa depan

Menyusun paket pelayanan sesuai kebutuhan dan kemampuan masyarakat.

1. Merencanakan dan menetapkan jenis pelayanan yang ditetapkan sebagai tarip paket di RSUP Dr. Kariadi. 2. Menjalin kerjasama dengan perusahaan dan asuransi 3. Sosialisi sistim pembiayaan 4. Sosialisasi tentang kendali biaya dan mutu

60 % tarip paket

20%

40%

60%

70%

Memperbaiki pemahaman SDM khususnya dokter tentang sistim pembayaran paket dan pembayaran prospektif

130 % meningkat

20%

40%

80%

100%

130%

50% 15%

60% 30%

75% 75%

80% 80%

80% 80%

Meningkatkan pemahaman SDM tentang kendali biaya dan mutu

6.

Terwujudnya pengembangan pelayanan promotif dan preventif

1. Mengembangkan pelayanan tradisional/komplementer/alternat if 2. Mengembangkan GCU 3. Mengembangkan community care/home care

1. Membuka Klinik Tradisional/komplementer/alter natif 2. Membuka Pusat Pemeriksaan Calon Haji 3. Membuka Pusat Pemeriksaan calon TKI 4. Membuka pusat imunisasi 5. Home Care 6. Perluasan cakupan GCU 1. Pemenuhan standart pelayanan Ponek a. Pemenuhan sarana prasarana b. Pemenuhan kebutuhan SDM c. Rehab Ruang VK

Th. 2012

100%

100%

100 % 100% 20% 20% 1. Kecepatan Pelayanan Maternal : - Respon time IGD 5 menit - Operasi Emergensi Sectio 30 menit - Tersedia 5 dr spesialis jaga 100% 40% 60% 80% 100%

7.

Tercapainya percepatan pencapaian MDGs

Dalam rangka mendukung program Kemenkes dalam meningkatnya status kesehatan masyarakat

1. Meningkatkan status kesehatan anak 2. Peningkatan status kesehatan Ibu

80 % 10%

100% 100%

100% 100%

100% 100%

100% 100%

2. Pelayanan dokter spesialis jaga 24 jam di UGD

100 %

100%

100%

100%

100%

3. Pengendalian penyakit HIV-AIDS, malaria dan TB 4. Membentuk jejaring PONEK RSUD Batang, RSUD Demak, RSUD Jepara, RSUD Pemalang 5. Sister Hospital dengan RS Waingapu NTT

IGD 24 jam 2. Peningkatan Cakupan pelayanan penyandang HIV 3. Lima jejaring PONEK Th 2013

80 %

100%

100%

100%

100%

8.

Terlaksananya pelayanan RS sesuai UNIVERSAL COVERAGE

Mendukung dan melaksanakan program pemerintah dalam pelaksanaan UNIVERSAL COVERAGE untuk pelayanan RS

1. Meningkatkan kapasitas pelayanan publik 2. Meningkatkan mutu pelayanan publik 3. Meningkatkan efektivitas pelayanan

1. Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana Gedung Perawatan Kelas III 2. Pelaksanaan pelayanan: a. Jamkesmas b. Jamkesda c. Jampersal d. UNIVERSAL COVERAGE 1. Pemenuhan persyaratan akreditasi pendidikan/pelatihan. 2. Pemenuhan persyaratan akreditasi sbg penyelenggara pendidikan/pelatihan. 3. Pemenuhan persyaratan RS Pendidikan Utama

20%

70%

100%

100% 100% 100%

100% 100% 100%

100% 100% 100%

100% 100% 100% 100% 60% 100%

100% 100% 100% 100% 80%

9.

Terselenggaranya pendidikan dan pelatihan yang terakreditasi

Dalam rangka peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan harus didukung dengan akreditasi institusi penyelenggara pendidikan/pelatihan. Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan perlu didukung penelitian berbasis kebutuhan pengembangan RS

1. Akreditasi pendidikan/pelatihan 2. Akreditasi tempat penyelenggara Pendidikan/Pelatihan 3. Terlaksananya fungsi RS Pendidikan Utama yang terakreditasi

80 % pelatihan Th. 2014

10% 10%

20% 50%

40% 80%

Th. 2011

100%

10.

Terlaksananya penelitian berbasis Rumah Sakit

1. Memfasilitasi SDM agar tertarik melakukan penelitian berbasis pelayanan di RS

1. Penerbitan Majalah Ilmiah 2. Bulletin RSDK 3. Pelatihan metodologi penelitian dan cara penulisan ilmiah bagi karyawan 4. Lomba proposal dan pendanaan Penelitian 5. Pembiayaan pemuatan artikel untuk dipublikasikan di forum nasional / internasional

Th 2012 Th 2011 Th 2011- 2015

1X 20%

2x 2x 40%

3x 3x 60%

4x 4x 80%

4x 4x 100%

20% Th 2012 - 2015 20%

40% 40%

60% 60%

100% 100%

11.

Tersedianya SDM dengan kompetensi unggul

Dalam upaya meningkatkan pelayanan yang bertaraf Kelas Dunia, harus didukung upaya peningkatan kompetensi secara terus menerus bagi seluruh SDM yang terkait dengan pelayanan medik maupun penunjang medic sesuai TNA (Training Need Assesment)

Pendidikan /Pelatihan peningkatan kompetensi SDM di semua lini

1. Pendidikan berkelanjutan : a. S1 b. Spesialis c. Konsultan d. S3. e. S2 2. Pelatihan Inservice maupun Out service: Pelatihan learning Organisation b. Pelatihan Leadership c. Pelatihan customer Excellent d. Peningkatan kemampuan pemanfaatan teknologi informasi e. Peningkatan kemampuan bahasa asing 1. Penyusunan SOP dan MOU kerjasama dengan RS lain utk pendayagunaan dokter spesialis 2. Optimalisasi kebutuhan lahan praktek 3. Melaksanakan credensial dan recredensial 1. Menyusun Rencana Strategis 2. Menyusun Master Plan 3. Menyusun Rencana Bisnis Anggaran Tahunan 4. Menyusun Perencanaan berbasis data 5. Melaksanakan Audit internal oleh SPI dan auditor independent (KAP) 6. Melaksanakan sistem Pengadaan sesuai Perpres 54/2010 7. Tercapainya kinerja keuangan yang sehat a.

Orang/tahun 2 2 1 3 1 2 1 3 1 3 2 1 3 1 2 1 3 1 3

20 20 % SDM per tahun 20 % 20 % 20 % 20 %

40 % 40 % 40 % 40 %

60% 60% 60% 60%

80% 80% 80% 80%

100% 100% 100% 100%

20 % Monoloyalitas dokter spesialis terbentuk 80 %

40 % 30%

60% 40%

80% 60%

100% 80%

12.

Tercapainya monoloyalitas dokter spesialis

Untuk meningkatkan mutu dan kinerja pelayanan perlu dukungan kuat komitmen dari para dokter spesialis. Dalam rangka mewujudkan good governance salah satunya adalah tertib administrasi dan keuangan untuk meningkatkan kepercayaan stakeholder dan pelanggan.

Monoloyalitas dokter spesialis meningkat

10%

50%

70%

100%

100% 1. RBA tahunan 2. Dokumen Master Plan 3. WTP tiap tahun 4. Pengadaan dengan E Proc. 5. Lapopran kegiatan dan keuangan tepat waktu 100% 50% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

13.

Terwujudnya pengeloaan administrasi dan keuangan yang sehat (Good Governance)

1. Penyusunan perencanaan program dan anggaran Rumah Sakit berbasis kinerja 2. Pelaksanaan & Monitoring anggaran 3. Penyusunan laporan kinerja 4. Menciptakan sistem keuangan yang bersih dan akuntabel 5. Meningkatkan Investasi yang berdaya guna tinggi 6. Mewujudkan akuntabilitas dan keterbukaan dalam pengadaan barang dan jasa

50%

75%

90%

90%

90%

100%

100%

100%

100%

100%

Anda mungkin juga menyukai