Anda di halaman 1dari 3

Nama : Daniel Soaloon Sibarani NPM : 1206260495

MANUSIA SEBAGAI GAMBAR ALLAH

Hidup manusia tidak lepas dari pencarian jati diri, begitu juga yang dialami Danny dalam film Danny the Dog. Dimana dalam kisah ini Danny dibesarkan dalam lingkungan yang sarat dengan kekerasan, dibesarkan oleh Bart seorang kreditor yang kejam. Bart membesarkan dan mengeksploiasi Danny untuk melakukan segala pekerjaan kotornya seperti menagih utang bahkan membunuh. Danny dibesarkan layaknnya anjing, ia bahkan dipasangkan kalung anjing oleh Bart untuk mengkontrol kebrutalan Danny. Pada suatu misi kotor Bart, Danny mengalami kekalahan dan Bart pun juga terluka, tetapi Bart kabur dan meninggalkan Danny seorang diri. Dengan sedikit kekuatan yang tersisa, ia dapat bergerak menuju ke sebuah rumah, dimana di rumah tersebut tinggal seorang lelaki dan anak perempuannya. Di tempat itu ia dirawat sampai pulih dan juga diberikan sentuhan kasih melalui permainan piano. Dari cerita di atas, dapat dilihat bahwa kadangkala manusia tidak mengandalkan hikmat yang ada dari Allah, dan hanya mengutamakan diri sendiri dan kesenangan daging, tidak jarang juga dalam mendapat tujuannya manusia menginjak manusia lainnya. Bart, orang tua angkat Danny sudah dibutakan oleh keingingan daging seperti kekayaan, membuat ia rela melakukan apa saja demi uang. Dia bahkan membesarkan Danny layaknya anjing agar dapat menagih utang yang bunganya sangat besar bagi pada orang yang meminjam kepadanya. Padalah dari Kejadian 1 : 27-28, manusia yang merupakan gambar Allah di dunia diciptakan tidak sendiri, dimana Tuhan

menciptakan kita sebagai mahkluk sosial agar dapat saling mengasihi, membantu, menolong, menghargai, melengkapi, bukan untuk menindas yang lain agar keinginan pribadi terpenuhi. Sebagai orang tua, walaupun bukan orang tua kandung, Bart harusnya menjadi sosok ayah yang penuh kasih saying dan bijaksana, memberi perlindungan, mengayomi, bukan malah mengeksploitasi Danny demi kepentingan pribadinya semata. Memang dalam alkitab berbunyi Tongkat dan teguran mendatangkan hikmat, tetapi anak yang dibiarkan mempermalukan ibunya (Amsal 29:15), tetapi itu dilakukan dengan maksud yang tulus untuk mendidik anaknya, bukan dengan maksud agar anak menurut apa saja perintah ayahnya dan melaksanakan segala perintah walaupun salah. Pada dasarnya manusia dibuat oleh Tuhan sebagai gambarnya bukanlah dari kejadian yang kebetulan maupun kecelakaan seperti pada Yeremia 29 : 11, yang berbunyi : Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. Tuhan juga telah merancang kita bahkan sebelum kita ada di dunia ini seperti dalam Mazmur 139 : 16 yang berbunyi : mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dam dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya. Danny walaupun dalam keadaan seperti itu, tetaplah manusia yang diciptakan Allah dan mempunyai derajat yang sama dengan manusia, tetap melakukan pencarian jati dirinya. Walaupun dalam kehidupannya yang dihantui oleh Bart, ketika ada kesempatan lepas ia lari dan mendapat sentuhan kasih dari sepasang ayah dan putrinya yang merawat dia dengan sangat baik. Pada saat itu ia menemukan sebuah kasih yang tak pernah didapatnya sejak kecil, sedikit demi

sedikit ia membuka diri dan akhirnya melalui musik dan kasih orang-orang sekitarnya, ia dapat mencari dan menemukan jati dirinya. Bart mungkin bermaksud membesarkan Danny dengan semena-mena untuk keperluannya, tetapi seperti pada Amsal 16:9 "Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya.", pada akhirnya rencana Tuhanlah yang terjadi dalam hidup manusia.

Anda mungkin juga menyukai