Anda di halaman 1dari 7

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Medical cetificate atau yang biasa dikenal sebagai surat keterangan dokter.

Dalam perkembangannya di dunia kedokteran surat keterangan dokter semakin lama semakin berubah fungsi menjadi suatu alasan masyarakat agar dapat bolos dari kewajiban mereka. Tak jarang masyarakat meminta surat keterangan dokter padahal dapat dikatakan mereka dalam kondisi yang sangat sehat. Alasan masyarakat melakukan hal tersebut sangatlah bermacam-macam. Entah alasannya agar dapat berlibur dengan keluarga, mencari pekerjaan tambahan dan lain sebagainya. Masyarakat awam kebanyakan tidak mengetahui tentang adanya konsekuensi hukum akibat penyalahgunaan surat tersebut. Mereka seringnya berpikir bahwa itu hanya sebuah surat yang dapat dengan gampangnya dibuat dan berpikir dengan gampang untuk meminta. Dalam Bab-I KODEKI tentang kewajiban umum seorang dokter dicantumkan ; Seorang dokter hanya memberi keterangan atau pendapat yang dapat dibuktikan kebenarannya.1 Surat keterangan dokter haruslah dibuat sesuai keadaan dan dapat dibuktikan kebenarannya. 1.2 Perumusan Masalah Dari latar belakang di atas dapat di rumuskan beberapa masalah, sebagai berikut : 1.2.1 1.2.2 1.2.3 1.3 Tujuan Adapun tujuan dari penulisan paper ini, yaitu : 1.3.1 Agar dapat menjelasan kepada teman sejawat bagaimana seharusnya memgambil tindakan apabila suau hari mengalami apa yang di alami oleh dokter pada kasus tersebut Student Project 3 Page 1 Pendapat Anda tentang sikap yang harus di ambil oleh dokter beserta alasannya Prinsip medical certificate Konsekuensi hukum

1.3.2 1.3.3

Agar dapat menjelaskan tentang prinsip dari medical certificate Agar dapat menyebutkan apa-apa saja konsekuensi hukum apabila seorang dokter membuat surat keterangan dokter yang tidak berdasarkan keadaan dan tidak dapat di buktikan

1.4

Manfaat Penulisan Adapun manfaat dari penulisan paper ini adalah untuk membantu mahasiswa dalam

memahami tentang hal-hal yang terkait tentang medical certificate di dalam dunia kedokteran guna menambah wawasan mahasiswa. Selain itu juga mengajarkan mahasiswa bagaimana seharusnya dalam menindaki setiap permasalahan yang terkait dengan medical cetificate tersebut. Dengan demikian mahasiswa dapat lebih mendalami tentang medical certificate sebelum terjun mempraktekannya di dunia kerja.

BAB II PEMBAHASAN Student Project 3 Page 2

2.1

Uraian kasus Seorang dokter yang bekerja di sebuah klinik swasta didatangi oleh seorang pasien

dengan keluhan sakit kepala. Pasien adalah salah satu pemilik saham klinik tersebut, yang juga seorang pejabat penting di daerah tersebut. Setelah dilakukan pemeriksaan dokter menjelaskan kepada pasien bahwa pasien hanya sebenarnya tidak sakit dan hanya sedikit kurang istirahat. Kemudian pasien meminta dokter untuk memberikan surat keterangan sakit dan pasien minta istirahat selama seminggu. Dokter menolak permintaan pasien walalupun pasien agak memaksa. Pasien akhirnya memberitahu alasannya meminta surat sakit agar bisa pergi keluar negri dan mengancam akan memecat dokter jika tidak memenuhi keinginannya. 2.2 Tinjauan kepustakaan Sertifikasi medis (medical certification) merupakan bukti hitam di atas putih yang dibuat oleh dokter untuk tujuan tertentu yang menyangkut kesehatan pasien atas pemintaan pasien maupun orang ketiga dengan persetujuan atau atas perintah hukum. Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan kedokteran, maka format sertifikasi medis yang diterbitkan oleh dokter menjadi lebih beragam. Namun dalam bentuk apapun sertifikasi medis harus dibuat dan diperiksa oleh seorang dokter secara teknis medis relevan, memadai, valid, dan juga dapat ditafsirkan menggunakan ilmu kedokteran yang dapat diterima pada saat ini.2 Salah satu surat keterangan dokter adalah surat cuti sakit. Seorang dokter harus selalu waspada terhadap simulasi atau agravasi pada waktu memberikan surat keterangan dokter. Adakalanya cuti sakit disalahgunakan untuk menguntungkan individu, misalnya untuk mengunjungi keluarga di luar kota, tidak bersedia menghadiri sidang di pengadilan atau sesuatu kegiatan di kantor, terlambat berkerja dari cuti tahunan, dan sebagainya. Surat keterangan cuti sakit palsu dapat menyebabkan seorang dokter dituntut menurut pasal 263 dan 267 KUHP. Selain surat cuti sakit adapun surat keterangan dokter yang sering dimintakan antara lain ; surat keterangan cacat; surat kelahiran dan kematian; laporan penyakit menular; keterangan kesehatan asuransi jiwa; keterangan kesehatan untuk memperoleh SIM, menjadi supir bus umum, masinis kereta api, pilot pesawat udara dan sebagainya; surat keterangan kesehatan untuk nikah; surat keterangan atau keterangan ahli (Visum et Repertum) tentang kasus perkosaan; surat keterangan atau keterangan ahli Student Project 3 Page 3

(Visum et Repertum) tentang pemeriksaan atau bedah mayat kedokteran kehakiman; kuitansi.3 2.3 Solusi penyelesaian kasus 2.3.1 Pendapat Anda Tentang Sikap yang Harus Diambil Oleh Dokter Beserta Alasannya Menurut saya sikap yang diambil oleh dokter pada kasus di atas dengan menolak permintaan pasien untuk membuat surat keterangan dokter sangatlah tepat. Hal ini dikarenakan pasien datang dalam keadaan tidak memerlukan surat cuti sakit. Sebagai seorang dokter yang beretika kita harus menolak secara tegas permintaaan pasien walaupun pasien tersebut adalah salah seorang pemilik saham di klinik tempat kita bekerja dan pejabat penting di daerah tersebut. Surat keterangan dokter hanya boleh diberikan kepada pasien apabila pasien benar-benar memerlukan istirahat dikarenakan sakit yang dideritanya bukan karena pasien ingin berlibur keluar negeri. Pada kasus tersebut, pasien mengancam akan memecat dokter apabila menolak permintaan pasien. Pemberian surat keterangan dokter telah di atur dalam Pasal 263 dan 267 KUHP, sehingga seorang dokter yang memberikan atau mengeluarkan surat keterangan dokter dan terbukti palsu maka akan langsung ditindak pidana.3 Apabila beliau setuju memberikan surat keterangan dokter kepada pasien tersebut dan suatu hari terbukti bahwa surat tersebut palsu maka kemungkinan bahwa surat ijin praktik beliau dicabut dan dikenakan sanksi. Masalah pun akan bertambah rumit dengan demikian. Dalam KODEKI tercantum mengenai kewajiban umum seorang dokter Pasal 3 dikatakan bahwa dalam menjalankan pekerjaan kedokteran seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian berprofesi.1 Dalam kasus ini pasien jelas-jelas memaksa serta mengancam dokter dan apabila dokter setuju untuk memberi surat keterangan dokter akan mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi sebagai seorang dokter. 2.3.2 Prinsip Medical Certificate Menurut saya prinsip medical certificate ada dua yakni ; (1) Dibuat berdasarkan keadaan yang sebenarnya, dimana surat keterangan dokter tersebut harus sesuai dengan hasil pemeriksaan pasien tanpa ada yang dipalsukan dan dibuat sedemikian rupa ; (2) dapat dibuktikan kebenarannya , yakni seperti yang dipaparkan sebelumnya surat keterangan dokter harus sesuai hasil pemeriksaan pasien dan segala sesuatu yang ada di dalamnnya asli dan dapat dibuktikan keasliannya. Student Project 3 Page 4

2.3.3 Konsekuensi Hukum Seorang dokter dalam memberikan surat keterangan dokter hendaknya berdasarkan keaadaan dan dapat dibuktikan kebenarannya. Apabila terjadi penyimpangan selain melanggar etis dokter tersebut juga menlanggaar Pasal 267 KUHP sebaga berikut : 1. Seorang dokter yang dengan sengaja memberikan surat keterangan palsu tentang ada atau tidaknya penyakit, kelemahan atau cacat diancam dengan hukuman penjara paling lama empat tahun. 2. Jika keterangan diberikan dengan maksud untuk memasukkan seseorang dalam rumah sakit gila atau menahannya di situ, dijatuhkan hukuman penjara paling lama delapan tahun enam bulan. 3. Diancam dengan pidana yang sama, barang siapa dengan sengaja memberikan surat keterangan palsu itu seolah-olah isinya sesuai dengan kebenaran.3 Selanjutnya dalam Pasal 179 KUHAP tercantum sebagai berikut : 1. Setiap orang yang dimintai pendapatnya sebagai ahli kedokteran kehakiman atau dokter atau ahli lainnya wajib memberikan keterangan ahli demi keadilan. 2. Semua ketentuan tersebut di atas untu saksi berlaku juga bagi mereka yang memberika keterangan ahli, dengan ketentuan bahwa mereka mengucapkan sumpah atau janji akan memberikan keterangan yang sebaik-baiknya dan sebenar-benarnya menurut pengetahuan dalam bidang keahliannya.3

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Student Project 3

Page 5

Di dalam membuat surat keterangan dokter haruslah sesuai dengan keadaan dan dapat dibuktikan. Dan telah disebutkan tadi, dalam KODEKI mengenai kewajiban umum seorang dokter Pasal 3 dikatakan bahwa dalam menjalankan pekerjaan kedokteran seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian berprofesi.1 Sehingga pada kasus ini, walaupun diancam akan dipecat dokter tidak boleh terpengaruh ancaman tersebut untuk mengeluarkan surat keterangan dokter dan tetap teguh pada apa yang ia percaya. 3.2 Saran-saran Beberapa saran yang dapat diberikan penulis adalah :

DAFTAR PUSTAKA 1. Kode Etik Kedokteran Indonesia; 2. Modul Mahasiswa 3. Hanafiah, Jusuf. 1999. Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan. Jakarta : EGC Student Project 3 Page 6

Student Project 3

Page 7

Anda mungkin juga menyukai