Anda di halaman 1dari 6

DBD Serang 48 Ribu Warga Selama 6 Bulan

Sabtu, 27 Juli 2013 15:20 WIB (http://www.tribunnews.com/nasional/2013/07/27/dbdserang-48-ribu-warga-selama-6-bulan) Share

SERAMBI INDONESIA/IBRAHIM ACHMAD Seorang anak sedang dirawat di RS Cut Meutia Lhokseumawe karena terkena serangan demam berdarah. TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama Januari-Juni 2013, demam berdarah dengue (DBD) telah menyerang 48 ribu penderita di 31 provinsi atau di 278 kabupaten/kota. "Dari jumlah itu, 376 orang akhirnya meninggal dunia," tutur Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Kementerian Kesehatan RI dr Andi Muhadir MPH di Jakarta, Jumat (26/7/2013). Provinsi yang melaporkan terjadinya kejadian luar biasa (KLB) adalah Lampung, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah dan Papua. "Diharapkan hingga akhir tahun 2013, naik penderita maupun jumlah kematian bisa ditekan di bawah angka kasus tahun 2012 yang tercatat 90.245 penderita dengan jumlah kematian 816," katanya. Belakangan ini memang ada kecenderungan, kasus serangan DBD cenderung meningkat namun angka kematian turun. DBD disebabkan oleh serangan virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti. DBD banyak terjadi di daerah tropis. (Eko Sutriyanto)

Kematian akibat DB Meningkat

KOMPAS.com/ACHMAD FAIZAL Peringati hari pahlawan, warga fogging nyamuk demam berdarah. TERKAIT: http://health.kompas.com/read/2013/05/24/14422924/Kematian.akibat.DB.Meningkat KOMPAS.com - Jumlah angka kematian akibat demam berdarah di Jakarta meningkat di tahun 2013 dibandingkan dua tahun sebelumnya. Jika tahun 2011 dan 2012 berturut-turut adalah 3 dan 5 jumlah kematian, maka di pertengahan tahun 2013 sudah mencapai 7 kematian. Ketua Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta John Marbun mengatakan, kenaikan tersebut salah satu disebabkan oleh kurangnya pengontrolan terhadap gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M plus yaitu menguras, menutup, dan mengubur serta menghindari gigitan nyamuk. "Program sudah ada, namun pelaksanaannya belum rutin, serentak, dan sepanjang tahun," ujar John dalam konferensi pers Pemberantasan Sarang Nyamuk Melalui 30 Menit Jumat Bersih dapat Tekan Angka Demam Berdarah di Jakarta, Jumat (24/5/2013). Menurutnya, kerja sama antara pemerintah, kalangan industri, kalangan akademisi, dan unsur masyarakat sangat dibutuhkan guna meningkatkan efektivitas pemberdayaan PSN guna mengurangi prevalensi demam berdarah. Selain itu peran juru pemantau jentik nyamuk (jumantik) juga perlu direvitalisasi karena mereka ujung tombak yang berhubungan langsung dengan masyarakat. Wakil Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Husein Habsy mengatakan, revitalisasi jumantik dapat berupa peningkatkan kemampuan mereka untuk memberi penyuluhan ke masyarakat. Menurutnya, kemampuan jumantik melakukan penyuluhan selama ini masih kurang.

Peran jumantik, imbuh Husein, sangat besar karena berhubungan langsung dengan masyarakat. Dengan memberikan keterampilan penyuluhan kepada mereka, maka harapannya semakin banyak masyarakat yang mengerti dan mampu melakukan PSN. "Kemampuan jumantik dalam melakukan uji epidemiologi sebenarnya sudah baik, namun jumantik tidak mungkin setiap minggu mengecek setiap rumah. Akan lebih mudah jika masyarakat mampu melakukannya sendiri," papar Husein. Melalui program Kampanye Lawan Demam Berdarah, IAKMI telah memberikan pelatihan pada jumantik dalam melakukan penyuluhan dengan lembar balik. Selain itu, bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) dan Universitas Atmajaya, mahasiswa pun dilatih untuk dapat melakukan penyuluhan. PSN sendiri merupakan program yang sudah dilakukan sejak tahun 2004 setiap Jumat selama 30 menit pukul 09.00-09.30. Contoh di negara Kuba yang telah melakukannya dengan rutin, PSN dapat mengurangi angka kasus demam berdarah hingga 0 persen.

Alasan Demam Berdarah di Indonesia Meningkat


Jumat, 26 Juli 2013, 21:57 WIB (http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/07/26/mqjtjv-alasan-demam-berdarahdi-indonesia-meningkat)

dinsos.jakarta.go.id

Nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD. A+ | Reset | A-

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Perubahan iklim atau climate changes ternyata menjadi salah satu faktor meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Kondisi itu disampaikan Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Direktorat Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kemenkes Andi Muhadir pada konferensi pers di kantor Kemenkes Jumat (26/7). Untuk Indonesia DBD sudah endemis. Namun, karena perubahan iklim membuat musim tidak bisa lagi diprediksi sehingga menyebabkan penyakit ini ada sepanjang tahun dan cenderung meningkat, ujar Andi. Menurut Andi DBD adalah penyakit yang disebabkan infeksi virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes baik Aedes Aegypti atau Aedes Albopictus. DBD termasuk salah satu emerging diseases yang hingga saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat karena belum ditemukan obat maupun vaksinnya. DBD juga berpotensi menimbulkan KLB terutama pada musim penghujan. DBD sejak dulu menjadi penyakit di masyarakat dan berkaitan dengan lingkungan kita. DBD menjadi KLB jika vector tidak diberantas, katanya. Andi mengungkapkan sejak ditemukan pertama kali tahun 1968, jumlah kasus dan penyebaran area DBD cenderung meningkat, meskipun angka kematian (CFR) dapat ditekan. Jika pada tahun 2010 angka kematian mencapai 0,87 persen, pada tahun 2011 meningkat menjadi 0,91 persen dan sempat menurun pada tahun 2012 menjadi 0,90 persen dengan total kasus tahun 2012 sebanyak 90245 penderita dan jumlah kematian 816 penderita. Sedangkan tahun 2013 ini, Andi mengungkapkan, selama Januari-Juni DBD dilaporkan terjadi di 31 provinsi dnegan jumlah kasus sebanyak 48.905 penderita, dan 376 diantaranya meninggal dunia. Provinsi yang dilaporkan KLB DBD tahun 2013 yaitu Lampung,Sulsel, Kalteng, dan Papua. Andi menyatakan terdapat beberapa factor risiko penularan penyakit DBD. Salah satunya, disebabkan perilaku masyarakat yang tidak melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Belum ada obat anti virus DBD karena itu yang bisa dilakukan saat ini adalah tindakan pencegahan atau preventif seperti PSN. Tapi, ini seringkali dilupakan masyarakat, kata Andi. PSN, Andi mengatakan, dapat dilakukan dengan 3 M Plus. 3 M yaitu menguras dan menyikat tempat penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang bekas atau membuang barang bekas pada tempat sampah tertutup. Sedangkan plus yaitu memelihara ikan pemakan jentik, memasang kawat kasa, mengatur ventilasi dan pencahayaan dalam ruangan, mengganti air vas bunga, tempat minum burunng minimal 1 minggu sekali, menghindari menggantung pakaian dalam kamar, menggunakan obat anti nyamuk, dan menaburkan bubuk larvasida (Abate) di tempat penampungan air.

Updated: Fri, 26 Jul 2013 15:29:29 GMT

Demam berdarah di Sejumlah Daerah di Indonesia Masih tinggi


Selama Januari hingga Juni 2013, kasus DBD dilaporkan sebanyak 48.905 penderita, dan 376 diantaranya meninggal dunia. (http://berita.plasa.msn.com/nasional/sctv/demam-berdarah-disejumlah-daerah-di-indonesia-masih-tinggi)

Liputan6.com, Jakarta : Tingginya kasus demam berdarah dengue (DBD) kian tinggi selama enam bulan terakhir. Terbukti selama Januari hingga Juni 2013, kasus DBD dilaporkan sebanyak 48.905 penderita, dan 376 diantaranya meninggal dunia. Jumlah tersebut tersebar di 278 kabupaten. Dan Menurut Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Dr. Andi Muhadir MPH di beberapa propinsi seperti Lampung, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah dan Papua melaporkan DBD sebagai KLB (kejadian luar Biasa). "Pada musim hujan dan pancaroba, pencegahan demam berdarah efektif sampai saat ini masih PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dengan teknik dasar 3M plus. Karena hingga saat ini masuh belum ada obat dan vaksin untuk mencegah DBD," jelas Andi di kantor Kementrian Kesehatan, Jakarta, Jumat (26/7/2013). 3M Plus yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Menguras

Membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan sebagainya. 2. Menutup Memberi tutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti toren air, drum, dan sebaginya. 3. Mengubur Memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas juga memiliki potensi untuk menjadi sarang nyamuk bertelur. Plus sendiri merupakan segala bentuk kegiatan pencegahan seperti memberi bubuk larvasida pada tempat air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah, dan tidak menggantung pakaian di dalam rumah.

Anda mungkin juga menyukai