Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 2 Thaharah

Disusun : Dini citra kurnia Muhammad zaky Nur hayati Seny oktora

Thaharah
Kata thaharah adalah isim mashdar dari fiil madhi

thahharah-yuthahhiru-tathhiran dan thaharatan, yang artinya bersuci atau membersihkan diri. Thaharah secara syariat adalah meniadakan atau membersihkan hadats dengan air atau debu yang bisa dipakai untuk menyucikan secara etimologi, thaharah berarti bersuci dan bersih,baik suci dari kotoran lahir maupun kotoran batin yaitu berupa sifat dan perbuatan tercela.

Alat Bersuci
1.

Air adalah alat yang paling besar perannya. Air yang dapat digunakan : a. air muthlaq seperti air sungai,air zam-zam, air hujan b. air mustamal air yang digunakan untuk mandi dan wudlu Air yang tidak dapat digunakan bersuci : a. air mutanajjis yaitu air yang sudah terkena najis yakni berubah bau, warna, rasanya. b. air suci yang tidak dapat mensucikan seperti air kelapa,gula (kopi,susu,the dll)

Debu digunakan untuk bersuci/bertayammum dalah debu suci dan kering. Debu ini terletak di tanah,pasir trmbok, dan dinding. 3. Batu atau benda padat lainnya selain kotoran dan tulang. Seperti daun, kertas, tisu. 4. Istinja yaitu bersuci dari buang air kecil/besar. Apabila tidak ada air maka boleh menggunakan batu atau bahan-bahan yang dapat menyerap kotoran yang keluar dari dua lubang.
2.

Najis dan hadast


Najis adalah sesuatu yang datang dari dalam diri (tubuh)

manusia ataupun dari luar manusia, yang dapat menyebabkan tidak sahnya badan, pakaian, atau tempat untuk dipakai beribadah; dapat dibedakan menjadi tiga:
Najis Mukhaffafah (najis ringan): misalnya air kecing bayi

yang belum berumur 2 tahun dan belum makan apa pun selain air susu ibu. Najis Mutawasithah (najis sedang):
Hukmiyah: benda suci yang terkena benda najis dan masih bisa disucikan (dengan air, dll.). Ainiyah: benda yang pada asalnya dihukumi najis dan tidak bisa disucikan.

Najis Mughalladhoh (najis berat): misalnya air liur/air

kencingnya anjing atau babi, dan atau keturunanya.

Hadats adalah sesuatu yang menyebabkan

seseorang tidak sah melakukan ibadah tertentu seperti shalat; dapat dibedakan menjadi dua: 1. Hadats Kecil: segala sesuatu yang membatalkan wudhu, seperti kentut, kencing, buang air besar, dll. 2. Hadats Besar: sesuatu yang menyebabkan mandi besar, seperti mimpi basah, bersetubuh, haidh, dan nifas.

WUDLU
Secara bahasa wudhu berarti husnu/keindahan

dan nadhofah/kebersihan. Wudhu untuk sholat dikatakan sebagai wudhu karena ia membersihkan anggota wudhu dan memperindahnya
menurut istilah dalam syariat, wudhu adalah

peribadatan kepada Allah swt dengan menggunakan air yang suci dan mensucikan dengan cara tertentu di empat anggota badan yaitu, wajah, kedua tangan, kepala, dan kedua kaki

MANDI
Menurut bahasa, mandi (al-ghuslu) adalah

mengalirkan air pada sesuatu. Menurut Istilah, mandi (al-ghuslu) adalah menuangkan air ke seluruh badan dengan tata cara yang khusus untuk menghilangkan hadats besar. Penyebab Mandi
1. 2.

3.
4. 5.

Keluarnya mani dengan syahwat (junub). Bertemunya dua kemaluan (laki-laki dan perempuan), walaupun tidak keluar mani Ketika berhentinya darah haidh dan nifas Ketika orang kafir masuk Islam Karena kematian

TAYAMMUM Tayammum secara bahasa diartikan sebagai Al Qosdu ( )yang berarti maksud. Tayammum secara istilah dalam syariat adalah sebuah peribadatan kepada Allah berupa mengusap wajah dan kedua tangan dengan menggunakan shoid (permukaan bumi) yang bersih. Tata cara tayammum : 1. Memukulkan kedua telapak tangan ke permukaan bumi dengan sekali pukulan, kemudian meniupnya. 2. Kemudian menyapu punggung telapak tangan kanan dengan tangan kiri dan sebaliknya. 3. Kemudian menyapu wajah dengan dua telapak tangan.

Sarana Thaharah
Sarana atau alat untuk thaharah terdiri dari air dan tanah. Air dapat dipergunakan untuk berwudhu atau mandi, sedangkan tanah, atau batu, pasir atau tanah berair dapat digunakan untuk bertayammum, sebagai ganti air dalam berwudhu atau mandi. Kedua sarana ini digunakan untuk bersuci dari hadast kecil atau hadast besar.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai