Anda di halaman 1dari 5

KONSEP DASAR HIV A.

Defer ens i AIDS merupakan kumpulan gejalah penyakit yang disebabkan oleh HIV yaitu retrovirus yag terdiridari2 rantai RNA, dimanavirusmenjadi DNA intermedietdengan pertologan enzim reversetranskriptase, DNA sel yang diserang dalam bentuk provirius. B. Etiologi Infeksi human immunodefeciency virus (HIV)yangterdiri dari 2yaitu : a. HIV-1| progresitasmenjadiAIDS lebih cepat b. HIV-2| banyak terdapat padaorang d iAfrikaBarat C.Patofisiologi HIVyang dulu disebut sebagai HTLIV-III (Human T cell lymphotropik virus Tipe III)atau LAV (Lymphadenopathy virus),adalah virus sitopatik dari famili retrivirus. V irus iniditransmisikanmelalui kontak seksual, d arah atau produkdarah yang terinfeksi, d an cairan tubuh tertentu, sertamelalui perinatal. Virus tidak ditransmisikan melalui kontak biasa. Virus memasuki tubuh dan terutamamenginfekasi sel yang m emilikimolekulCD4. K elompok sel terbesar yang m empunyaimolekulCD4 adalah limfositT4. Sel-sel target lainnya adalah monosit, mekrofag,sel dendrite, sel langerhans san sel mikroglia.Setelah mengikat molekul CD4, virus memasuki sel target dan melepaskan selubung luarnya. RNA retrovirusditranskripsimenjadi DNA melalui transkkripasi terbaik. B eberapa DNA yang baru terbentuk akandisatukan kedalam nucleus sel T4 sebagai sebuah provirus kemudian terjadi infeksi yangpermanent. Siklus replikasi HIV dibatasidalam stadium ini sampai sel yang terinfeksi diaktifkan.S ebagai akibatnya,pada saat sel T4 yang diaktifkan, repikasi serta pembentukan tunasHI V akan terjadidan selT4 akandihancurkan. HIV yang baru terbentuk ini, kemudiandilepas kedalam plasmadarahdanmenginfeksi sel CD4+ lainnya. Infeksi monosit dan makrofagtampaknya berlangsungsecar a persistendan tidakmengakibatkan kematian sel yang bermakna. T api sel-sel ini menjadi reservoir bagi HIVsehingga virus tersebut dapat tersembunyai dari system imundan terangkut ke seluruh tubuh lewat system ini untukmenginfeksio berbagai jaringan tubuh. Sebagian besar jaringan inidapatmengandung molekul CD4+ atau memiliki kemampuan untuk memproduksinya. Replikasi virus akan berlangsung terus sepanjang perjalanan infeksi HIV : tempat primernya adalah jaringan limfoid. Ketika system imun terstimulasi, replikasivirus akan terjadi dan virus tersebut menyebar ke dalamplasma darah yang menyebabkan infeksi berikutnya pada selCD4+ yang lainnya. K ecepatan produksi HIV diperkirakan berkaitandengan status kesehatanorang yang terjangkit infeksi tersebut. D. T andadanGejala 1.Pernapasan -Sesak napas, dispnea,batuk,nyeri dada, dan demam -Pneumonia pneumocytis carinii (PPC) merupakan infeksi yangpaling umum -Penyakit kompleks Mycobacterium (KMA)timbul sebagai penyakit utama infeksi pernapasan -TBCyangber kaitan dengan HIVter jadi dini dalam perjalanan penyakit,

mendahului diagnosa, jika terdiagnosa lebih dini akan memberikan respon yang cukup baik terhadap terapi anti tuberculosis. 2. Gastrointestinal Anoreksia, mual, muntah,kandidiasis oral dan esophagus, dan diare kronik. E fekdaridiaredapatmenjadi sangatmembahayakan. 3. Kanker -Insidens kanker tinggi,termasuk sarcoma k opasi (SK) dan limfoma sel-B -Karsinoma kulit,lambung,pancr eas,rectum dan kandungkemih. 4. Sidrom pelisutan(kakeksia) Penurunan berat badan, involunter terjadimelebihi 10% dari berat badandasar, d itunjukkandengandiare kronis, kelemahan kronisdan terdapatnyademam intermitten atau konstan tanpa adanya penyakit penyerta. 5. Neirologis -Ensepalopati (kompleks demensia AIDS <KDA>)terjadi pada dua pertiga pasien penderitaAIDS. - Cryptococcuc neoformans, infeksi jamur. -Leukoenselofalopati multifokal progressif (LMP),suatu gangguan demielinisasi system saraf pusat. 6. Integumen Sarcoma kopasi, herpes simpleks, herpes zosterdan berbagai bentuk dermatitis. 7. Infeksi HIVpada wanita -Kekambuhan kandidiasi persisten menjadi tanda wal dari infeksi HIV -Penyakit hubungan seksual (PHS)ulserativa akan lebih parah -Human papilomavirus dan kanker serviks menunjukkan peningkatan keparahan. -Insidens menstruasi abnormal tinggi (Amenore atau terjadi pendarahan diantara masa menstruasi) E. Komplikasi 1. Infeksi oppurtunistik Thrush,p neumonia pneumokistik,toksoplasmosis, TB, infeksi saluran pencernaan, leukoensefalopatimultifokal, infeksioleh sitomegalivirus, sarcoma kopasi, kanker. 2. Kerusakan pernap[asan dan kegagalan respirasi 3.Sindrompel isutan dan gangguan keseimbangan cairan serta elektrolit 4. R eaksi yang m erugikan terhadapobat-obatan F.PemeriksaanPenunjang Pemeriksaan laboratorium HIV Infeksi HIV mempunyai masa asimtomatik yangpanjang, oleh karena itu pemeriksaan lab penting untukmenentukan adanya infeksiHIV. Pemeriksaan lab yang paling banyakdigunakan adalah tes antibodyHIV, karenamempunyai sesibilitas tinggi(99,9%) Hasil tes yang didapat :

-Positif (+) - Negatif (-) -Positif palsu (false +) -Negatif palsu (false -) Hasil yangpositif palsu dapat disebabkan : - Autoantibody -Penerimaan vaksin HIV - Kesalahan teknik pemeriksaan Hasil negative palsu dapat disebabkan : -Masih dalamperiode jendela (window periode) -Serokonvensi,pada keadaan AIDS lenjut - Agammaglonulinemia - Kesalahan teknik pemeriksaan Untuk tujuandiagnostic hasil tesdinyatakan bila: -Melalui pemeriksaan antibody HIV (tes ELISA) 3kali dengan reagen berbedamemberikan hasil positif(+) -Melalui pemeriksaan antibody HIV (tes ELISA) 1kali dan konfirmasi weastern blotmemberikan hasil positif(+) -Melalui pemeriksaan tes cepat (Abbot diagnostik) dan western blot memberikan hasil positif Jenis-jenis pemeriksaan HIV : - Tes antibody HIV /anti HIV -Tes untuk deteksi virus (viral land) - Tes antigen HIV -Tes CD4 digunakan untuk mengetahui berapa jumlah limsofit Thelper yang tersisa, bukan untuk tujuandiagnosticHIV positif atau negatif. G.Penatalaksanaan Medis /Pengobatan Pengobatan suportif: - Meningkatkan keadaan umumpenderita -Meningkatkan gizi yangsesuai -Pemberian obat sistemik bila diperlukan - Roboransia -Dukungan psikososial Pengobatan infeksioppurtunistik: - TBC (th/sp esif ik TBC) -Jamur (th/k lindamisin,asamfolat,pirinetamia,sulfadiasim) -Herpes (th/ax yclovir) -Citomegalovirus (th/ glansiclovirmfarkamet) -Kanker terkait AIDS, disesuaikan standar th/kanker Pengobatandengan antiRetroviral(ARV) -CD4 lebih kecil dari 350/mm3 ( WHO < 200 / mm3 ) atau lebih -Limfosit total lebih kecil dari 1200 / mm3 -Viral load lebih besar dari 55000kopi / ml ( RT.PCR ) Pengobatandengan terapi alternatif

Pengobatan tradisional/alternative adalah cara penyembuhandi luar ilmu kedokteranmoderdan ilmu keperawatan yang d iperolehdengan turun temurundanmelalui pendidikan, baik berasaldaridalam negeri maupun luar negeri. I.Pengkajian Aktivitas/istirahat - Gejala : Berkurangnya toleransi terhadap aktivitas biasanya. -Tanda : Respon fisiologi terhadap aktivitas seperti perubahan dalam pernapasan Pernapasan -Gejala : Sesak nafas dan produksi sputumyangban yak - Tanda : Takipneu Kulit dan membrane mukosa -Tanda : Adanya kandidiasis oral Kea manan -Gejala : Riwayat jatuh dari motor dan dada terkena stang Penyuluhan/pembelajaran -Gejala :Pengguna obat dan suntik putau II.D iagnosaUtama 1.Ketidakefektifan pola nafas b/d dahak yangbanyak dan sesak nafas. 2.Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan,keletihan, malnutrisi, gangguan keseimbangan cairan dan elektroit. 3. Infeksi berhubungan dengan imunodefisieinsi 4. Perubahanmembranemukosaoral berhubungandengandefisit imunologis dan timbulnya lesi penyebab pathogen (candida) 5.Isolasi social berhubungan dengan perubahan status kesehatan,per ubahan pada penampilan fisik. III. Tujuan 1. Bersihan jalan nafas meningkat 2. Toleransi aktivitas meningkat 3. Tidak terdapat infeksi 4. Pencapaiandalam hal perawatandiri 5.Sosialisasi meningkat IV. Intervensi 1. Memperbaiki bersihan jalan nafas Auskulturasi bunyi nafas,tandai daerah paru yang mengalami penurunan/kehilanganventilasidanmunculnya bunyi adventisiusmis. Mengi,ronki. Tinggikan kepala tempat tidur.Usahakan pasien untuk berbalik,batuk, menarik nafas sesuai kebutuhan. Hisap jalan nafas sesuai kebutuhan, gunakan teknik steril dan lakukan tindakan pencegahanmis. M enggunakanmasker, pelindung m ata. Berikan periode istirahat yangcukup diantara waktu aktivitas perawatan. Pertahankan lingkungan yang tenang. 2. Memperbaiki toleransi terhadap aktivitas

Kaji kemampuan untuk ambulasi dan lakukan aktivitas kehidupan

sehari-hari. Bantu dalam merencanakan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat. 3. Mencegah infeksi Cuci tangan sebelum dan sesudah seluruh kontak dipadukan. Instruksikan pasien atau orang dekat untuk mencuci tangan sesuai indikasi. Berikan lingkungan yangber s ih dan berventilasi baik.Periksa pengunjung/staf terhadap tanda infeksidan pertahankan kewaspadaan sesuai indikasi. Kaji frekuensi/kedalaman pernafasan, perhatikan batuk spasmodic kering pada inpirasidalam, perubahan karateristik sputum d an adanya mengi/ronki Lakukan isolasi pernafasan bila etiologi batuk produktif tidak diketahui. 4. Pencapaian perawatandiri Kaji membran mukosa/catat seluruh lesi oral.Perhatikan keluhan nyeri, bengkak, sulitmengunyah/menelan. Rencanakan diet untuk menghindari garam,pedas, gesekan makanan/minuman asam.Periksa toleransi makanan. Tawarkan makanan yang dingin/segar. Dorong pemasukanoral sedikitnya 2500 ml/hari. Dorong pasien untuk tidakmerokok 5. Mengurangi isolasi social Tentukan persepsi pasien tentangsituasi. Berikan waktu untuk berbicara dengan pasien selama dan di antara aktivitas perawatan. T etapmemberidukungan, m engusahakan verbalisasi.Perlakukan dengan penuh penghargaan dan menghormati pasien. Identifikasi systempendukungyangter sedia bagi pasien,termasuk adanya/hubungandengan keluarga kecildan besar. Dorongan adanya hubungan yang aktifdenganorang terdekat. V. Evaluasi Hasil yang diharapkan adalah : 1. Mempertahankan pola nafas efektif dan tidak mengalami sesak napas/sianosis. 2. Mempertahankan tingkat toleransi yang memadai terhadap aktivitas. 3. Mengidentifikasikan/ikut serta dalam perilaku yang mengurangi infeksi, mencapai masa penyembuhan luka/lesi. 4. M enunjukkanmembranemukosa utuh, berwarnamerah jambu, basahdan bebasdari inflamasi/ulserasi. 5. Menunjukkan peningkatan perasaan harga diri.

Anda mungkin juga menyukai