Anda di halaman 1dari 0

12

BAB II
TIN0AUAN PUSTAKA
A. Kon,)1 Ko+uni*a,i T)ra1)uti*
). Pengertian
/omunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan
secara sadar bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan
pasien !Purwanto )**%&. Sedangkan menurut Stuart C Sundeen !)**;&
komunikasi terapeutik merupakan cara untuk membina hubungan yang
terapeutik dimana terjadi penyampaian in'ormasi dan pertukaran perasaan
dan pikiran dengan maksud untuk mempengaruhi orang lain. /omunikasi
terapeutik juga dapat dipersepsikan sebagai proses interaksi antara klien
dan perawat yang membantu klien mengatasi stress sementara untuk hidup
harmonis dengan orang lain menyesuaikan dengan sesuatu yang tidak
dapat diubah dan mengatasi hambatan psikologis yang menghalangi
realisasi diri !/oDier et.al #$$$&. /omunikasi terapeutik berbeda dengan
komunikasi sosial yaitu pada komunikasi terapeutik selalu terdapat tujuan
atau arah yang spesi'ik untuk komunikasi. Dari beberapa pengertian di
atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi terapeutik merupakan
komunikasi yang direncanakan secara sadar bertujuan dan kegiatannya
dipusatkan untuk kesembuhan pasien dan membina hubungan yang
terapeutik antara perawat dan klien.
10
13
#. @ungsi /omunikasi Terapeutik
Menurut Eancarolis !)**$& dalam Purwanto !)**%& 'ungsi
komunikasi terapeutik adalah untuk mendorong dan menganjurkan
kerjasama antara perawat5klien melalui hubungan perawat5klien. Perawat
berusaha mengungkapkan perasaan mengidenti'ikasi dan mengkaji
masalah serta menge?aluasi tindakan yang dilakukan dalam perawatan.
Dwidiyanti !#$$1& mengungkapkan bahwa seorang perawat
pro'esional selalu mengupayakan untuk berperilaku terapeutik yang
berarti bahwa tiap interaksi yang dilakukan menimbulkan dampak
terapeutik yang memungkinkan klien untuk tumbuh dan berkembang.
Tujuan hubungan terapeutik diarahkan pada petumbuhan klien yang
menurut Stuart dan Sundeen !)**;& dan Fimberg (unterC/rusDweski
!)*18& meliputi:
a. Meningkatkan tingkat kemandirian klien melalui proses realisasi diri
penerimaan diri dan rasa hormat terhadap diri sendiri.
b. 4dentitas diri yang jelas dan rasa integritas yang tinggi.
c. /emampuan untuk membina hubungan interpersonal yang intim dan
saling tergantung dan mencintai.
d. Meningkatkan kesejahteraan klien dengan peningkatan 'ungsi dan
kemampuan memuaskan kebutuhan serta mencapai tujuan personal
yang realistik.
14
8. /arakteristik /omunikasi Terapeutik
Menurut "rwani !#$$#& ada tiga hal mendasar yang memberi ciri5
ciri komunikasi terapeutik antara lain:
a. /eikhlasan !Genuiness&
Perawat harus menyadari tentang nilai sikap dan perasaan yang
dimiliki terhadap keadaan klien. Perawat yang mampu menunjukkan
rasa ikhlasnya mempunyai kesadaran mengenai sikap yang dipunyai
terhadap klien sehingga mampu belajar untuk mengkomunikasikan
secara tepat.
b. 2mpati !Empathy&
2mpati merupakan perasaan <pemahaman< dan <penerimaan< perawat
terhadap perasaan yang dialami klien dan kemampuan merasakan
dunia pribadi klien. 2mpati merupakan sesuatu yang jujur sensiti' dan
tidak dibuat5buat !objekti'& didasarkan atas apa yang dialami orang
lain. 2mpati cenderung bergantung pada kesamaan pengalaman
diantara orang yang terlibat komunikasi.
c. /ehangatan !Warmth&
Dengan kehangatan perawat akan mendorong klien untuk
mengekspresikan ide5ide dan menuangkannya dalam bentuk perbuatan
tanpa rasa takut dimaki atau dikon'rontasi. Suasana yang hangat
permisi' dan tanpa adanya ancaman menunjukkan adanya rasa
penerimaan perawat terhadap klien. Sehingga klien akan
mengekspresikan perasaannya secara lebih mendalam.
15
%. Prinsip /omunikasi Terapeutik !/eliat )**+&
Tujuan komunikasi terapeutik akan tercapai apabila perawat dalam
<helping relationship memiliki prinsip5prinsipGkarakteristik dalam
menerapkan komunikasi terapeutik yang meliputi:
a. Perawat harus mengenal dirinya sendiri yang berarti menghayati
memahami dirinya sendiri serta nilai yang dianut.
b. /omunikasi harus ditandai dengan sikap saling menerima saling
percaya dan saling menghargai.
c. Perawat harus memahami menghayati nilai yang dianut oleh pasien.
d. Perawat harus menyadari pentingnya kebutuhan pasien baik 'isik
maupun mental.
e. Perawat harus menciptakan suasana yang memungkinkan pasien
memiliki moti?asi untuk mengubah dirinya baik sikap maupun tingkah
lakunya sehingga tumbuh makin matang dan dapat memecahkan
masalah5masalah yang dihadapi.
'. Perawat harus mampu menguasai perasaan sendiri secara bertahap
untuk mengetahui dan mengatasi perasaan gembira sedih marah
keberhasilan maupun 'rustasi.
g. Mampu menentukan batas waktu yang sesuai dan dapat
mempertahankan konsistensinya.
h. Memahami betul arti empati sebagai tindakan yang terapeutik dan
sebaliknya simpati bukan tindakan yang terapeutik.
16
i. /ejujuran dan komunikasi terbuka merupakan dasar dari hubungan
terapeutik.
j. Mampu berperan sebagai role model agar dapat menunjukkan dan
meyakinkan orang lain tentang kesehatan oleh karena itu perawat
perlu mempertahankan suatu keadaan sehat 'isik mental spiritual dan
gaya hidup.
k. Disarankan untuk mengekspresikan perasaan yang dianggap
mengganggu.
l. Perawat harus menciptakan suasana yang memungkinkan pasien bebas
berkembang tanpa rasa takut.
m. Altruisme mendapatkan kepuasan dengan menolong orang lain secara
manusiawi.
n. ,erpegang pada etika dengan cara berusaha sedapat mungkin
keputusan berdasarkan prinsip kesejahteraan manusia.
o. ,ertanggung jawab dalam dua dimensi yaitu tanggung jawab terhadap
dirinya atas tindakan yang dilakukan dan tanggung jawab terhadap
orang lain.
Dengan prinsip5prinsip tersebut di atas diharapkan perawat akan
mampu menggunakan dirinya sendiri secara terapeutik !therapeutic use of
self). Selanjutnya upaya perawat untuk meningkatkan kemampuan yang
berhubungan dengan pengetahuan tentang dinamika komunikasi
penghayatan terhadap kelebihan dan kekurangan diri dan kepekaan
terhadap kebutuhan orang lain sangat diperlukan dalam therapeutic use of
17
self. Menggunakan diri secara terapeutik memerlukan integrasi dari ketiga
kemampuan tersebut !Dwidiyanti #$$1&.
;. Teknik /omunikasi Terapeutik
Menurut Stuart C Sundeen tahun !)**;& teknik komunikasi terdiri dari:
a. Mendengarkan !Listening&
Mendengarkan merupakan dasar dalam komunikasi yang akan
mengetahui perasaan klien. Teknik mendengarkan dengan cara
memberi kesempatan klien untuk bicara banyak dan perawat sebagai
pendengar akti'. Menurut 2llis !)**1& menjelaskan bahwa
mendengarkan orang lain dengan penuh perhatian akan menunjukkan
pada orang lain bahwa apa yang dikatakannya adalah penting dan dia
adalah orang yang penting. Mendengarkan juga menunjukkan pesan
<anda bernilai untuk saya< dan <saya tertarik padamu<.
b. Pertanyaan terbuka !Broad Opening&
Memberikan inisiati' kepada klien mendorong klien untuk menyeleksi
topik yang akan dibicarakan. /egiatan ini bernilai terapeutik apabila
klien menunjukkan penerimaan dan nilai dari inisiati' klien dan
menjadi non terapeutik apabila perawat mendominasi interaksi dan
menolak respon klien !Stuart dan Sundeen )**;&.
c. Mengulang !Restating&
Merupakan teknik yang dilaksanakan dengan cara mengulang pokok
pikiran yang diungkapkan klien yang berguna untuk menguatkan
ungkapan klien dan memberi indikasi perawat untuk mengikuti
18
pembicaraan. Teknik ini bernilai terapeutik ditandai dengan perawat
mendengar dan melakukan ?alidasi mendukung klien dan memberikan
respon terhadap apa yang baru saja dikatakan oleh klien.
d. Penerimaan !Acceptance&
Penerimaan adalah mendukung dan menerima in'ormasi dengan
tingkah laku yang menunjukkan ketertarikan dan tidak menilai.
Penerimaan bukan berarti persetujuan. Menunjukkan penerimaan
berarti kesediaan mendengar tanpa menunjukkan keraguan atau
ketidaksetujuan. Dikarenakan hal tersebut perawat harus sadar
terhadap ekspresi non?erbal. ,agi perawat perlu menghindari memutar
mata ke atas menggelengkan kepala mengerutkan atau memandang
denga muka masam pada saat berinteraksi dengan klien.
e. /lari'ikasi
/lari'ikasi merupakan teknik yang digunakan bila perawat ragu tidak
jelas tidak mendengar atau klien malu mengemukakan in'ormasi dan
perawat mencoba memahami situasi yang digambarkan klien.
'. .e'leksi
.e'leksi ini dapat berupa re'leksi isi dengan cara mem?alidasikan apa
yang didengar re'leksi perasaan dengan cara memberi respon pada
perasaan klien terhadap isi pembicaraan agar klien mengetahui dan
menerima perasaannya. Teknik ini akan membantu perawat untuk
memelihara pendekatan yang tidak menilai !,oyd dan 3ihart )**1&
dikutip oleh 3urjanah !#$$)&.
19
g. "serti'
Menurut Smith !)**#& dalam 3urjanah !#$$)& aserti' adalah
kemampuan dengan cara meyakinkan dan nyaman mengekspresikan
pikiran dan perasaan diri dengan tetap menghargai hak orang lain.
Tahap5tahap menjadi lebih aserti' menurut Findberg !)**1& dalam
3urjanah !#$$)& antara lain menggunakan kata <tidak< sesuai dengan
kebutuhan mengkomunikasikan maksud dengan jelas
mengembangkan kemampuan mendengar pengungkapan komunikasi
disertai dengan bahasa tubuh yang tepat meningkatkan kepercayaan
diri dan gambaran diri dan menerima kritik dengan ramah.
h. Mem'okuskan
:ara ini dengan memilih topik yang penting atau yang telah dipilih
dengan menjaga pembicaraan tetap menuju tujuan yang lebih spesi'ik
lebih jelas dan ber'okus pada realitas.
i. Membagi persepsi
Merupakan teknik komunikasi dengan cara meminta pendapat klien
tentang hal5hal yang dirasakan dan dipikirkan.
j. 4denti'ikasi <tema<
Merupakan teknik denga mencari latar belakang masalah klien yang
muncul dan berguna untuk meningkatkan pengertian dan eksplorasi
masalah yang penting.
20
k. Diam
Diam dilakukan dengan tujuan untuk mengorganisir pemikiran
memproses in'ormasi menunjukkan bahwa perawat bersedia untuk
menunggu respon. Diam tidak dilakukan dalam waktu yang lama
karena akan mengakibatkan klien menjadi khawatir. Diam juga dapat
diartikan sebagai mengerti atau marah. Diam disini juga menunjukkan
kesediaan seseorang untuk menanti orang lain untuk berpikir
meskipun begitu diam yang tidak tepat dapat menyebabkan orang lain
merasa cemas !Myers )***& dikutip oleh 3urjanah !#$$)&.
l. Informing
Menyediakan tambahan in'ormasi dengan tujuan untuk mendapatkan
respon lebih lanjut. ,eberapa keuntungan dari menawarkan in'ormasi
adalah akan mem'asilitasi komunikasi mendorong pendidikan
kesehatan dan mem'asilitasi klien untuk mengambil keputusan !Stuart
C Sundeen )**;&. /urangnya pemberian in'ormasi yang dilakukan
saat klien membutuhkan akan mengakibatkan klien tidak percaya. (al
yang tidak boleh dilakukan adalah menasehati klien pada saat
memberikan in'ormasi.
m. (umor
Dugan !)*1*& mengatakan bahwa tertawa membantu mengurangi
ketegangan dan rasa sakit yang disebabkan oleh stres dan
meningkatkan keberhasilan perawat dalam memberikan dukungan
emosional terhadap klien. Sulli?an dan Deane !)*11& melaporkan
21
bahwa humor merangsang produksi catecholamines dan hormon yang
menimbulkan perasaan sehat meningkatkan toleransi terhadap rasa
sakit mengurangi ansietas mem'asilitasi relaksasi pernapasan dan
menggunakan humor untuk menutupi rasa takut dan tidak enak atau
menutupi ketidak mampuannya untuk berkomunikasi dengan klien.
Sedangkan menurut 3urjanah !#$$)& humor sebagai hal yang penting
dalam komunikasi ?erbal dikarenakan tertawa mengurangi stres
ketegangan dan rasa sakit akibat stres serta meningkatkan
keberhasilan asuhan keperawatan.
n. Saran
Teknik yang bertujuan memberi alternati' ide untuk pemecahan
masalah. Teknik ini tidak tepat dipakai pada 'ase kerja dan tidak tepat
pada 'ase awal hubungan.
+. Tahapan Dalam /omunikasi Terapeutik
Dalam komunikasi terapeutik ada empat tahap dimana pada setiap tahap
mempunyai tugas yang harus diselesaikan oleh perawat !Stuart C
Sundeen )**;&.
a. @ase Prainteraksi
Prainteraksi dimulai sebelum kontrak pertama dengan klien. Perawat
mengumpulkan data tentang klien mengeksplorasi perasaan 'antasi
dan ketakutan diri dan membuat rencana pertemuan dengan klien.
b. @ase Orientasi
@ase ini dimulai ketika perawat berrtemu dengan klien untuk pertama
kalinya. (al utama yang perlu dikaji adalah alasan klien minta
22
pertolongan yang akan mempengaruhi terbinanya hubungan perawat5
klien. Dalam memulai hubungan tugas pertama adalah membina rasa
percaya penerimaan dan pengertian komunikasi yang terbuka dan
perumusan kontrak dengan klien. Pada tahap ini perawat melakukan
kegiatan sebagai berikut: memberi salam dan senyum pada klien
melakukan ?alidasi !kogniti' psikomotor a'ekti'& memperkenalkan
nama perawat menanyakan nama kesukaan klien menjelaskan
kegiatan yang akan dilakukan menjelaskan waktu yang dibutuhkan
untuk melakukan kegiatan menjelaskan kerahasiaan. Tujuan akhir
pada 'ase ini ialah terbina hubungan saling percaya.
c. @ase /erja
Pada tahap kerja dalam komunikasi terapeutik kegiatan yang
dilakukan adalah memberi kesempatan pada klien untuk bertanya
menanyakan keluhan utama memulai kegiatan dengan cara yang baik
melakukan kegiatan sesuai rencana. Perawat memenuhi kebutuhan dan
mengembangkan pola5pola adapti' klien. 4nteraksi yang memuaskan
akan menciptakan situasiGsuasana yang meningkatkan integritas klien
dengan meminimalisasi ketakutan ketidakpercayaan kecemasan dan
tekanan pada klien.
d. @ase Terminasi
Pada tahap terminasi dalam komunikasi terapeutik kegiatan yang
dilakukan oleh perawat adalah menyimpulkan hasil wawancara tindak
lanjut dengan klien melakukan kontrak !waktu tempat dan topik&
23
mengakhiri wawancara dengan cara yang baik !Stuart C Sundeen
)**;&.
>. :ara perawat menghadirkan diri secara 'isik sehingga dapat mem'asilitasi
komunikasi yang terapeutik !2gan dalam /eliat )**#&:
Seorang perawat perlu memperhatikan sikap tertentu untuk
melakukan komunikasi terapeutik antara lain:
a. ,erhadapan
,erhadapan langsung dengan orang yang diajak komunikasi
mempunyai arti bahwa komunikator siap untuk komunikasi.
b. Mempertahankan kontak
/ontak mata merupakan kegiatan menghargai klien dan mengatakan
keinginan untuk tetap berkomunikasi.
c. Membungkuk ke arah klien
Sikap ini merupakan posisi yang menunjukkan keinginan untuk
mendengar sesuatu.
d. Mempertahankan sikap terbuka
Sikap ini ditunjukkan dengan posisi kaki tidak melipat tangan
menunjukkan keterbukaan untuk berkomunikasi.
e. Tetap rileks
Merupakan sikap yang menunjukkan adanya keseimbangan antara
ketegangan dengan relaksasi dalam memberi respon pada klien.
Menurut Tamsuri !#$$;& sikap rileks menciptakan iklim yang kondusi'
bagi klien untuk tetap melakukan komunikasi dan memungkinkan
pengembangan komunikasi.
24
8. @aktor5@aktor Hang Mempengaruhi /omunikasi Terapeutik !Potter C
Perry dalam 3urjannah #$$) Tamsuri #$$;&
Dalam melakukan sebuah komunikasi salah satunya komunikasi
yang terapeutik dapat dipengaruhi beberapa hal antara lain:
a. Perkembangan
Perkembangan manusia mempengaruhi bentuk komunikasi dalam dua
aspek yaitu tingkat perkembangan tubuh mempengaruhi kemampuan
untuk menggunakan teknik komunikasi tertentu dan untuk
mempersepsikan pesan yang disampaikan. "gar dapat berkomunikasi
e'ekti' seorang perawat harus mengerti pengaruh perkembangan usia
baik dari sisi bahasa maupun proses berpikir orang tersebut. "dalah
sangat berbeda cara berkomunikasi anak usia remaja dengan anak usia
balita.
b. Persepsi
Persepsi adalah pandangan pribadi seseorang terhadap suatu kejadian
atau peristiwa. Persepsi dibentuk oleh harapan atau pengalaman.
Perbedaan persepsi dapat mengakibatkan terhambatnya komunikasi.
c. 0ender
Faki5laki dan perempuan menunjukan gaya komunikasi yang berbeda
dan memiliki interpretasi yang berbeda terhadap suatu percakapan.
Tannen !)**$& menyatakan bahwa kaum perempuan menggunakan
teknik komunikasi untuk mencari kon'irmasi meminimalkan
perbedaan dan meningkatkan keintiman sementara kaum laki5laki
lebih menunjukan indepedensi dan status dalam kelompoknya.
25
d. 3ilai
3ilai adalah standar yang mempengaruhi perilaku sehingga penting
bagi perawat untuk menyadari nilai seseorang. Perawat perlu berusaha
mengklari'ikasi nilai sehingga dapat membuat keputusan dan interaksi
yang tepat dengan klien. Dalam hubungan pro'esionalnya diharapkan
perawat tidak terpengaruh oleh nilai pribadinya.
e. Fatar belakang sosial budaya
,ahasa dan gaya komunikasi akan sangat dipengaruhi oleh 'aktor
budaya. ,udaya juga akan membatasi cara bertindak dan komunikasi.
'. 2mosi
2mosi merupakan perasaan subyekti' terhadap suatu kejadian. 2mosi
seperti marah sedih senang akan mempengaruhi perawat dalam
berkomunikasi dengan orang lain. Perawat perlu mengkaji emosi klien
agar dan keluarganya sehingga mampu memberikan asuhan
keperawatan dengan tepat. Selain itu perawat perlu menge?aluasi
emosi yang ada pada dirinya agar dalam melakukan asuhan
keperawatan tidak terpengaruh oleh emosi bawah sadarnya.
g. Pengetahuan
Tingkat pengetahuan akan mempengaruhi komunikasi yang dilakukan.
Seseorang dengan tingkat pengetahuan rendah akan sulit merespon
pertanyaan yang mengandung bahasa ?erbal dengan tingkat
pengetahuan yang lebih tinggi. (al tersebut berlaku juga dalam
penerapan komunikasi terapeutik di rumah sakit. (ubungan terapeutik
26
akan terjalin dengan baik jika didukung oleh pengetahuan perawat
tentang komunikasi terapeutik baik tujuan man'aat dan proses yang
akan dilakukan. Perawat juga perlu mengetahui tingkat pengetahuan
klien sehingga perawat dapat berinteraksi dengan baik dan akhirnya
dapat memberikan asuhan keperawatan yang tepat pada klien secara
pro'esional.
h. Peran dan (ubungan
0aya komunikasi sesuai dengan peran dan hubungan antar orang yang
berkomunikasi. ,erbeda dengan komunikasi yang terjadi dalam
pergaulan bebas komunikasi antar perawat klien terjadi secara 'ormal
karena tuntutan pro'esionalisme.
i. Fingkungan
Fingkungan interaksi akan mempengaruhi komunikasi e'ekti'. Suasana
yang bising tidak ada pri?acy yang tepat akan menimbulkan
kerancuan ketegangan dan ketidaknyamanan. Untuk itu perawat perlu
menyiapkan lingkungan yang tepat dan nyaman sebelum memulai
interaksi dengan pasien. Menurut "nn Mariner !)*1+& lingkungan
adalah seluruh kondisi yang ada di sekitar manusia dan pengaruhinya
perkembangan dan perilaku orang atau kelompok.
j. 9arak
9arak dapat mempengaruhi komunikasi. 9arak tertentu menyediakan
rasa aman dan kontrol. Untuk itu perawat perlu memperhitungkan
jarak yang tetap pada saat melakukan hubungan dengan klien.
27
k. Masa bekerja
Masa bekerja merupakan waktu dimana seseorang mulai bekerja di
tempat kerja. Makin lama seseorang bekerja semakin banyak
pengalaman yang dimilikinya sehingga akan semakin baik
komunikasinya !/ariyoso )**%&.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan perawat dan
klien yang terapeutik adalah pengalaman belajar dan perbaikan emosi
klien. ,agi klien dalam hal ini perawat memakai dirinya secara terapeutik
dan memakai teknik komunikasi agar perilaku klien dapat berubah kearah
yang positi' seoptimal mungkin. Perawat harus menganalisa dirinya
tentang kesadaran dirinya klari'ikasi nilai perasaan kemampuan sebagai
role model agar dapat berperan secara e'ekti'. Seluruh perilaku dan pesan
yang disampaikan baik secara ?erbal maupun non?erbal bertujuan secara
terapeutik untuk klien.
/emampuan menerapkan teknik komunikasi memerlukan latihan
dan kepekaan serta ketajaman karena komunikasi terjadi dalam dimensi
nilai waktu dan ruang yang turut mempengaruhi kepuasan klien.
/eberhasilan komunikasi yang terlihat melalui dampak tercapainya
kepuasan klien dalam menerima asuhan keperawatan yang berkaitan
dengan komunikasi yang juga merupakan kepuasan perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan secara pro'esional.
28
*. @aktor Hang Mempengaruhi /emampuan Perawat Melaksanakan
/omunikasi Terapeutik !Stuart C Faraia #$$) /ariyoso )**%&.
a. /ualitas Personal
Hang terdiri dari kesadaran diri klasi'ikasi nilai eksplorasi perasaan
kemampuan untuk menjadi role model moti?asi altruistik dan
kemandirian.
b. /omunikasi @asilitati'
Terdiri dari perilaku ?erbal perilaku non?erbal analisis masalah dan
teknik terapeutik.
c. Dimensi .esponsi' terdiri dari:
)& /esejatian bahwa perawat adalah seorang yang terbuka yang
serasi autentik dan transparan.
#& (ormat bahwa klien diperlakukan sebagai orang yang berharga
dan diterima tanpa syarat.
8& 2mpati yaitu memandang dunia klien dari sisi internal klien.
%& /onkrit yaitu melibatkan penggunaan istilah khusus dari pada
istilah yang abstrak dalam membatasi perasaan pengalaman dan
perilaku klien !(idayat #$$%&.
d. Dimensi Tindakan !Purba komunikasi dalam keperawatan http:GGinna5
ppni.or.idGindeI.php diperoleh ; Maret #$$1& terdiri dari:
1) /on'rontasi adalah pengekspresian oleh perawat tentang perbedaan
perilaku klien untuk memperluas kesadaran diri klien. :arkho''
29
!dikutip oleh Stuart dan Sundeen )**1 h.%)& mengidenti'ikasi tiga
kategori kon'rontasi yaitu:
a& /etidak sesuaian antara konsep diri klien !ekspresi klien
tentang dirinya& dan ideal diri !cita5citaGkeinginan klien&.
b& /etidak sesuaian antara ekspresi non ?erbal dan perilaku klien.
c& /etidak sesuaian antara pengalaman klien dan perawat.
/on'rontasi seharusnya dilakukan secara aserti' bukan
agresi'Gmarah. Oleh karena itu sebelum melakukan kon'rontasi
perawat perlu mengkaji antara lain: tingkat hubungan saling
percaya dengan klien waktu yang tepat tingkat kecemasan dan
kekuatan koping klien. /on'rontasi sangat berguna untuk klien
yang telah mempunyai kesadaran diri tetapi perilakunya belum
berubah.
2) /esegeraan terjadi jika interaksi perawat5klien di'okuskan dan
digunakan untuk mempelajari 'ungsi klien dalam hubungan
interpersonal. Perawat harus sensiti' terhadap perasaan klien dan
berkeinginan membantu dengan segera.
3) Pengungkapan diri tampak ketika perawat memberikan in'ormasi
tentang diri ide nilai perasaan dan sikapnya sendiri untuk
mem'asilitasi kerjasama proses belajar katarsis atau dukungan
klien. Melalui penelitian yang dilakukan oleh 9ohnson !dikutip oleh
Stuart dan Sundeen )*1> h.)8%& ditemukan bahwa peningkatan
keterbukaan antara perawat5klien menurunkan tingkat kecemasan
perawat klien.
30
4) /atarsis klien didorong untuk membicarakan hal5hal yang sangat
mengganggunya untuk mendapatkan e'ek terapeutik. Dalam hal ini
perawat harus dapat mengkaji kesiapan klien untuk mendiskusikan
masalahnya. 9ika klien mengalami kesulitan mengekspresikan
perasaanya perawat dapat membantu dengan mengekspresikan
perasaannya jika berada pada situasi klien.
;& ,ermain peran membangkitkan situasi tertentu untuk
meningkatkan penghayatan klien ke dalam hubungan antar
manusia.
e. /ebuntuan terapeutik terdiri dari : resistensi trans'erens
kontrans'erens dan pelanggaran batasan.
)& Resistence
"dalah upaya klien untuk tidak menyadari aspek dari penyebab
cemas atau kegelisahan yang dialaminya. (al ini terjadi akibat dari
ketidakseimbangan klien untuk berubah ketika kebutuhan untuk
berubah telah dirasakan.
#& ransference
"dalah penugasan yang tidak disadari terhadap orang lain yang
berasal dari perasaan dan perilaku yang pada dasarnya
berhubungan dengan 'igur yang penting di masa lalu.
8& !ounter ransference
Merupakan kebuntuan terapeutik yang dibuat oleh perawat yaitu
reaksi perawat terhadap klien yang berdasarkan pada kebutuhan
31
kon'lik masalah dan pandangan mengenal dunia yang tidak
disadari oleh perawat.
%& Boundary "iolations
Pelanggaran batas terjadi jika perawat melampaui batas hubungan
yang terapeutik dan membina hubungan sosial ekonomi atau
personal dengan klien.
'. (asil terapeutik hasil untuk klien masyarakat dan perawat.
)$. @aktor5@aktor Penghambat /omunikasi Terapeutik
Menurut Purwanto !)**%& ada beberapa hal yang dapat
menghambat komunikasi terapeutik antara lain: kemampuan pemahaman
yang berbeda pengamatan atau pena'siran yang berbeda karena
pengalaman masa lalu komunikasi yang berbeda dan mengalihkan topik
pembicaraan.
Sedangkan menurut Dewit !#$$)& ada beberapa 'aktor yang dapat
menghambat terciptanya komunikasi yang e'ekti' diantaranya adalah:
a. Mengubah subjek atau topik !!hanging he #u$%ect&
Mengubah objek pembicaraan akan menunjukkan empati yang kurang
terhadap klien. (al ini akan menjadikan klien merasa tidak nyaman
tidak tertarik dan cemas sehingga idenya menjadi kacau dan in'ormasi
yang ingin didapatkan dari klien tidak tercukupi.
32
b. Mengungkapkan keyakinan palsu !Offering &alse Reassurance&
Memberikan keyakinan yang tidak sesuai dengan kenyataan akan
sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan rasa tidak percaya klien
terhadap perawat.
c. Memberi nasihat !Gi'ing Ad'ice&
Memberi nasihat menunjukkan bahwa perawat tahu yang terbaik dan
bahwa klien tidak dapat berpikir untuk diri sendiri. /lien juga merasa
bahwa dia harus melakukan apa yang dipertahankan perawat. (al ini
akan mengakibatkan penolakan klien karena klien merasa lebih berhak
untuk menentukan masalah mereka sendiri.
d. /omentar yang bertahan !(efensi'e !omments&
Perawat yang menjadi de'ensi' dapat mengakibatkan klien tidak
mempunyai hak untuk berpendapat sehingga klien menjadi tidak
peduli. Sikap de'ensi' ini muncul karena perawat merasa terancaman
yang disebabkan hubungan dengan klien. "gar tidak de'ensi' perawat
perlu mendengarkan klien walaupun mendengarkan belum tentu
setuju.
e. Pertanyaan penyelidikan !)rying or )ro$ing *uestions&
Pertanyaan penyelidikan akan membuat klien bersi'at de'ensi'. /arena
klien merasa digunakan dan dinilai hanya untuk in'ormasi yang
mereka dapat berikan. ,anyak klien yang marah karena pertanyaan
yang bersi'at pribadi.
33
f. Menggunakan kata klise !+sing !liches&
/ata5kata klise menunjukkan kurangnya penilaian pada hubungan
perawat dan klien. /lien akan merasa bahwa perawat tidak peduli
dengan situasinya.
g. Mendengarkan dengan tidak memperhatikan !In Attenti'e Listening&
Perawat menunjukkan sikap tidak tertarik ketika klien sedang mencoba
mengeksplorasikan perasaannya maka klien akan merasa bahwa
dirinya tidak penting dan perawat sudah bosan dengannya.
)). /riteria /eberhasilan /omunikasi Terapeutik !Potter dan Perry )**#&
2?aluasi komunikasi yang telah dilakukan sudah terapeutik atau
belum dapat ditandai dengan meningkatnya komunikasi dan hubungan
perawat klien. 2?aluasi didasarkan pada tujuan yang ditentukan
sebelumnya kee'ekti'an tindakan dan perubahan klien akibat tindakan
yang dilakukan. /eberhasilan komunikasi juga dapat ditandai dengan
kepuasan yang ditunjukkan klien terhadap pesan yang diterima.
/enyamanan klien secara 'isik klien bersedia mengungkapkan perasaan
dan pikirannya saat berkomunikasi klien merasa cocok untuk
berkonsultasi dengan tim perawat dapat dijadikan sebagai e?aluasi
keberhasilan komunikasi terapeutik.
/eberhasilan suatu tindakan dilihat dengan membandingkan hasil
yang diharapkan. (al ini juga digunakan untuk menge?aluasi e'ekti?itas
dari komunikasi termasuk gaya dan tehnik komunikasi.
34
,eberapa pertanyaan yang dapat dijawab untuk menge?alusai
perawat sendiri antara lain:
a. "pakah membuka diri atau bersedia mendengar saat klien
mengekspresikan perasaanya.
b. "pakah perawat berespon supporti' ataukah kritis dalam
menyampaikan idenya atau tampak hambar.
c. "pakah pertanyaan yang digunakan berupa pertanyaan terbuka atau
tertutup.
9ika hasil yang diharapkan belum tercapai dan pasien merasa tidak
puas perawat harus menge?aluasi rencana yang telah dibuat dan
memodi'ikasinya.
)#. Penilaian /eberhasilan /omunikasi Terapeutik
Menurut standar asuhan keperawatan G S"/ dari Depkes )**%
pelaksanaan komunikasi terapeutik dapat dinilai dengan cara obser?asi.
4tem5item yang terdapat dalam instrumen obser?asi pelaksanaan
komunikasi terapeutik menurut S"/ antara lain:
a. /riteria persiapan : menciptakan situasi lingkungan yang nyaman.
b. /riteria pelaksanaan
)& Perawat menampilkan sikap yang ramah dan sopan.
#& Memperkenalkan diri.
8& Menyampaikan secara lengkap dengan bahasa yang mudah
dipahami pasien.
%& Menyapa klien dengan ramah.
35
;& Mengamati respon klien.
+& Mencatat hasil komunikasi.
)8. /omunikasi Dalam Proses /eperawatan
Proses keperawatan merupakan suatu metode untuk
mengorganisasikan dan memberikan tindakan keperawatan dari perawat
kepada klien. /omponen proses keperawatan !pengkajian diagnosa
perencanaan pelaksanaan e?aluasi& sebagai sarana untuk mencapai tujuan
yang hendak dicapai melalui pendekatan proses keperawatan. Satu hal
penting yang tidak bisa dipisahkan dari proses pencapaian tujuan tersebut
adalah komunikasi. /omunikasi merupakan suatu bentuk kegiatan yang
selalu dan dapat dilakukan pada setiap tahap atau komponen proses
keperawatan. Perawat tidak dapat melakukan proses keperawatan dengan
baik tanpa mengetahui kebutuhan klien. Disinilah komunikasi dibutuhkan
sebagai sarana untuk menggali kebutuhan klien.
/omunikasi melalui sentuhan kepada klien merupakan metode
dalam mendekatkan hubungan antara klien dan perawat. Sentuhan yang
diberikan oleh perawat juga dapat sebagai therapi bagi klien khususnya
klien dengan depresi kecemasan dan kebingungan dalam mengambil
keputusan !Manurung #$$%&.
36
B. Kon,)1 P)ra2at
). Pengertian Perawat
Menurut (arlley !)**>& menjelaskan pengertian dasar seorang
perawat yaitu seseorang yang berperan dalam merawat atau memelihara
membantu dan melindungi seseorang karena sakit injuri dan proses
penuaan. Perawat pro'essional adalah perawat yang bertanggungjawab dan
berwenang memberikan pelayanan keperawatan secara mandiri dan
berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan
kewenangannya !Depkes .4 #$$#&.
#. Peran dan @ungsi Perawat
Menurut Perry C Potter !#$$;& perawat memiliki beberapa peran
perawat antara lain:
a. Pemberi "suhan /eperawatan
Sebagai pemberi asuhan keperawatan perawat membantu klien
mendapatkan kembali kesehatannya melalui penyembuhan. Perawat
mem'okuskan asuhan pada kebutuhan kesehatan klien secara holistic
meliputi upaya pengembalian kesehatan emosi spiritual dan social.
b. Pembuat keputusan klinis
Dalam pemberian asuhan keperawatan perawat dituntut untuk dapat
membuat keputusan sehingga tercapai perawatan yang e'ekti'. Perawat
juga berkolaborasi dengan klien atau keluarga dan ahli kesehatan lain.
37
c. Pelindung dan ad?okat klien
Perawat membantu mempertahankan lingkungan yang aman bagi klien
dan mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan
melindungi klien dari kemungkinan e'ek yang tidak diinginkan dari
suatu tindakan diagnostik atau pengobatan. Perawat melindungi hak
klien sebagai manusia dan scara hukum serta membantu klien dalam
menyatakan hak5haknya bila dibutuhkan.
d. Manajer kasus
Sebagai manajer perawat mengkoordinasikan dan mendelegasikan
tanggung jawab asuhan keperawatan dan mengawasi tenaga kesehatan
lainnya.
e. .ehabilitator
Perawat membantu klien beradaptasi semaksimal mungkin dari
keadaan sakit sampai penyembuhan baik 'isik maupun emosi.
'. Pemberi kenyamanan
Perawat merawat klien sebagai manusia secara utuh baik 'isik maupun
mental. Perawat memberi kenyamanan dengan membantu klien untuk
mencapai tujuan yang terapeutik bukan memenuhi ketergantungan
emosi dan 'isiknya.
g. /omunikator
Peran komunikator merupakan pusat dari seluruh peran perawat yang
lain. Dalam melakukan perannya seorang perawat harus melakukan
komunikasi dengan baik. /ualitas komunikasi merupakan 'actor yang
38
menentukan dalam memenuhi kebutuhan indi?idu keluarga dan
komunitas.
h. Penyuluh atau pendidik
Perawat memberikan pengajaran kepada klien tentang kesehatan sesuai
dengan kemampuan dan kebutuhan klien serta melibatkan sumber5
sumber yang lain.
i. Role model
Perawat harus dapat menjadi panutan dan dapat memberikan contoh
bagi kliennya. ,aik dalam berperilaku sikap maupun penampilan
secara 'isik.
j. Peneliti
Perawat merupakan bagian dari dunia kesehatan yang memiliki hak
untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan bidangnya.
k. /olaborator
Perawat dalam proses keperawatan dapat melakukan kolaborasi
dengan tenaga kesehatan pro'essional lainnya untuk mencapai
pemenuhan kebutuhan klien.
Menurut :arolus yang dikutip dalam Jaidin !#$$)& perawat
memiliki beberapa 'ungsi yaitu:
a. @ungsi Pokok
Membantu indi?idu keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat
dalam melaksanakan kegiatan yang menunjang kesehatan
penyembuhan atau menghadapi kematian yang pada hakekatnya dapat
39
mereka laksanakan tanpa bantuan apabila mereka memiliki kekuatan
kemauan dan pengetahuan. ,antuan yang diberikan bertujuan
menolong dirinya sendiri secepat mungkin.
b. @ungsi Tambahan
Membantu indi?idu keluarga dan masyarakat dalam melaksanakan
rencana pengobatan yang ditentukan oleh dokter.
c. @ungsi /olaborati'
Sebagai anggota tim kesehatan perawat bekerja dalam merencanakan
dan melaksanakan program kesehatan yang mencakup pencegahan
penyakit peningkatan kesehatan penyembuhan dan rehabilitasi.
C. Hu3ungan Kara*t)ri,ti* P)ra2at D)ngan P)n)ra1an Ko+uni*a,i
T)ra1)uti*.
Perawat adalah manusia biasa yang unik dengan karakteristik masing5
masing. Dalam melaksanakan perannya sebagai seorang perawat perawat
tidak bisa terlepas dari karakteristik yang dimiliki. /arakteristik indi?idu
sedikit banyak akan mempengaruhi perawat dalam melaksanakan perannya
salah satunya adalah dalam menerapkan komunikasi terapeutik dalam
pemberian tindakan keperawatan. ,eberapa karakteristik perawat tersebut
meliputi:
). Umur
Menunjukan periode waktu yang telah dilewati seorang manusia
selama hidupnya yaitu sejak lahir sampai meninggal dunia. Usia sebagai
40
unsur biologis dari seseorang menunjukkan tingkat kematangan organ
perseptual. (ampir semua aspek kehidupan manusia terkait dengan usia
misal7 personalitas !mental moral kecerdasan dan emosi& berkembang
sesuai usia seseorang. Tingkatan usia pada seseorang menunjukkan tingkat
perkembangan dan tingkat kematangan serta banyaknya pengalaman
kehidupan yang dialami. Usia juga mempengaruhi kedewasaan seseorang
dalam berhubungan interpersonal.
Usia dikaitkan dengan kinerjaGprestasi yang tinggi dimana usia
produkti' !#$58; tahun& identik dengan idealisme yang tinggi. Usia juga
mempengaruhi 'isik dan psikis seseorang dimana dengan bertambahnya
usia seseorang cenderung mengalami perubahan potensi kerja selain itu
'aktor jenis kelamin juga akan mempengaruhi kinerja seseorang !0ibson
)**+&. /arakteristik seorang perawat berdasarkan usia sangat berpengaruh
terhadap kinerja dalam praktik keperawatan termasuk di dalamnya
penerapan komunikasi terapeutik dimana semakin tua usia perawat maka
dalam menerima sebuah pekerjaan akan semakin bertanggungjawab dan
berpengalaman. (al ini berdampak pada penerapan komunikasi terapeutik
pada klien semakin baik pula.
#. 9enis /elamin
Pengaruh jenis kelamin dalam bekerja sangat dipengaruhi oleh
jenis pekerjaan yang akan dikerjakan. "da pekerjaan yang secara umum
lebih baik dikerjakan oleh laki5laki akan tetapi pemberian ketrampilan
yang cukup memadai pada perempuan pun mendapatkan hasil pekerjaan
41
yang cukup memuaskan. "da posisi lain dalam karakter perempuan yaitu
ketaatan dan kepatuhan dalam bekerja. (al ini akan mempengaruhi kerja
secara personal. Perbedaan jenis kelamin pada era *$5an baik di 4ndonesia
maupun di negara maju tidak sedikit yang berpendapat bahwa laki5laki
dan perempuan tidak sama. Faki5laki lebih berhak di segala bidang
dibandingkan dengan perempuan. "da juga yang berpendapat bahwa laki5
laki dan perempuan tidak memiliki perbedaan yang hakiki dalam hak dan
kewajiban. Penelitian mengenai perbedaan laki5laki dan perempuan
menunjukkan hasil yang berbeda5beda dan berubah dari waktu ke waktu.
Dalam pro'esi keperawatan ini memungkinkan untuk laki5laki dan
perempuan sama5sama berkarya !Sukasta #$$+&.
8. Tingkat Pendidikan
/onsep dasar pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti
dalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan perkembangan atau
perubahan ke arah yang lebih baik dan lebih matang pada diri indi?idu
kelompok atau masyarakat. /onsep ini berangkat dari asumsi bahwa
manusia sebagai makhluk sosial dalam kehidupannya untuk mencapai
nilai5nilai hidup dalam masyarakat selalu memerlukan bantuan orang lain
yang mempunyai kelebihan. Dalam mencapai tujuan tersebut seorang
indi?idu kelompok atau masyarakat tidak terlepas dari kegiatan belajar.
Diharapkan semakin tinggi pendidikan 'ormal !pro'esi& maka akan
semakin baik dalam bekerja !3otoatmodjo #$$8&. Pendidikan merupakan
pengembangan diri dari indi?idu dan kepribadian yang dilaksanakan
42
secara sadar dan penuh tanggung jawab untuk meningkatkan pengetahuan
sikap dan ketrampilan serta nilai5nilai sehingga mampu menyesuaikan diri
dengan lingkungan. Pendidikan tidak hanya mempengaruhi unsur kogniti'
seperti proses belajar dan pemecahan masalah atau pemulihan perilaku
tetapi juga mengubah nilai seperti persepsi minat perasaan dan sikap
!Husu' #$$) 9allaluddin #$$$&.
/emahiran bekerja tergantung pada tingkat pendidikan
pengetahuan dan pengalaman seseorang. Untuk itu perawat dituntut untuk
meningkatkan pendidikan dan ketrampilan melalui pendidikan 'ormal
dengan melanjutkan sekolah lagi maupun non 'ormal melalui pelatihan5
pelatihan atau seminar yang dapat meningkatkan pengetahuan. Semakin
tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin tinggi tingkat intelektual.
,agi perawat semakin tinggi pendidikan akan mempengaruhi moti?asi
pada dirinya terhadap tindakan keperawatan yang akan dilakukan.
Perawat sebagai bagian penting dari rumah sakit dituntut
memberikan perilaku yang baik dalam rangka membantu klien dalam
mencapai kesembuhan. Pendidikan seorang perawat yang tinggi akan
memberikan pelayanan kesehatan yang optimal. ,agi seorang perawat
yang menjalankan pro'esinya sebagai perawat saat menjalankan
pro'esinya harus memiliki pengetahuan dan pendidikan dalam bidang5
bidang tertentu untuk itu dibutuhkan pendidikan yang sesuai agar dapat
berjalan dengan baik dan pro'essional. Menurut Findberg (unter C
/rusDweski dan Feddy C Pepper dalam (amid !)**;& menyatakan bahwa
43
karakteristik keperawatan sebagai pro'esi antara lain memiliki
pengetahuan yang melandasi keterampilan dan pelayanan serta pendidikan
yang memenuhi standar. Pelayanan keperawatan yang pro'essional
haruslah dilandasi oleh ilmu pengetahuan. Sesuai pendapat Sekjen Depkes
.4 dr. (idayat (ardjoprawito yang menyatakan bahwa mutu pelayanan
perawat antara lain juga ditentukan oleh pendidikan keperawatan !(amid
)**;&.
%. Tingkat Pengetahuan
Menurut 3otoatmodjo !#$$#& pengetahuan mencakup di dalam
domain kogniti' yang mempunyai enam tingkatan yaitu
a. Tahu !,no-&
Tahu diartikan mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya termasuk mengingat kembali !recall& terhadap suatu
spesi'ik dari seluruh beban yang dipelajari. Dimana perawat dalam
melakukan tindakan pelayanan keperawatan mengetahui tentang
bagaimana menerapkan komunikasi terapeutik yang baik sehingga
dapat menciptakan suasana yang terapeutik bagi klien.
b. Memahami !!omprehension&
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara
benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan
materi tersebut secara benar. Dimana perawat mampu menjelaskan
alasan mengapa perlu adanya komunikasi terapeutik yang dapat
menunjang tindakan keperawatan.
44
c. "plikasi !Application&
"plikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil !sebenarnya&.
Perawat dapat menerapkan komunikasi terapeutik dengan benar secara
pro'essional.
d. "nalisis !Analysis&
"nalisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau
suatu objek di dalam struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu
sama yang lain. Sehingga perawat dapat memenuhi kebutuhan klien
melalui komunikasi terapeutik yang benar.
e. Sintesis !#ynthesis&
Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian5bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan
yang baru. Dengan kata lain sintesis merupakan suatu kemampuan
untuk menyusun 'ormulasi baru dari 'ormulasi5'ormulasi yang ada.
Sehingga perawat dapat menerapkan komunikasi terapeutik secara
terus menerus dan secara berkesinambungan.
f. 2?aluasi !E'aluation&
2?aluasi berkaitan dengan pengetahuan untuk melakukan penilaian
terhadap suatu materi objek. Penilaian5penilaian itu didasarkan suatu
kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah
ada. Sehingga hasil penilaian tersebut dapat memberikan arti penting
bagi perawat dan bisa menjelaskan kegunaan dari komunikasi
45
terapeutik sehingga dapat menunjang terlaksananya tindakan
keperawatan yang benar secara pro'essional !3otoatmodjo #$$8&.
Tidak menutup kemungkinan bahwa seseorang belum tentu
bertindak atas dasar pengetahuan yang dimiliki dan begitu pula seseorang
belum tentu bertindak sesuai dengan aturan5aturan yang berlaku. (al ini
disebabkan oleh system kepribadian indi?idu yang terbentuk akibat
pendidikan dan pengalaman !3otoatmodjo #$$8&.
;. Masa bekerja
Masa bekerja merupakan waktu dimana seseorang mulai bekerja di
tempat kerja. Semakin lama seseorang bekerja semakin banyak
pengalaman sehingga semakin baik cara komunikasinya !Manullang
)***&. Demikian juga akan mempengaruhi dalam melakukan pekerjaan
dalam hal ini sebagai perawat yang terapeutik. Masa kerja seseorang dapat
diketahui dari mulai awal perawat bekerja sampai saat berhenti atau masa
sekarang saat masih bekerja di rumah sakit !4smani #$$)&.
+. Status /epegawaian
Status kepegawaian merupakan jabatan yang dimiliki seseorang
yang bekerja di sebuah instansi atau perusahaan dalam struktur organisasi
!Fumenta )*1*&. Status kepegawaian dapat mempengaruhi kinerja dari
seorang perawat. Perawat dengan status P3S akan cenderung lebih baik
daripada perawat dengan status pegawai tidak tetap. 3amun tidak menutup
kemungkinan hal sebaliknya juga dapat terjadi tergantung dari indi?idu
masing5masing dan 'aktor5'aktor lain yang mendukung hal tersebut. Di
46
samping itu terkadang tradisi dan system nilai juga dapat mendorong atau
menghambat perawat untuk melaksanakan komunikasi terapeutik.
!Sondang )**#&.
D. K)rang*a T)ori P)n)litian
0ambar #.) Skema Fandasan Teori Modi'ikasi:
Perry C Potter !#$$;& 3urjannah !#$$)& Stuart C Faraia !#$$)&
@aktor yang mempengaruhi
/omunikasi Terapeutik:
). Perkembangan
#. 3ilai
8. 2mosi
%. Masa bekerja
;. Fatar belakang Sosial budaya
+. Pengetahuan
>. Persepsi
1. Peran
*. Fingkungan
)$. 9arak
/omunikasi terapeutik
). @ase orientasi
#. @ase kerja
8. @ase terminasi
/arakteristik indi?idu
). Umur
#. 9enis kelamin
8. Masa bekerja
%. Tingkat pendidikan
;. Tingkat pengetahuan
+. Status /epegawaian
Proses /eperawatan
Peran Perawat
). Pemberi asuhan keperawatan
#. "d?okat
8. .ehabilitator
%. /omunikator
;. 2dukator
+. .ole model
>. /olaborator
@aktor yang mempengaruhi
perawat dalam menerapkan
komunikasi terapeutik:
). /ualitas personal
#. /omunikasi 'asilitati'
8. Dimensi responsi?e
%. Dimensi tindakan
;. /ebuntuan terapeutik
+. (asil terapeutik
@aktor penghambat:
.. !hanging the su$%ect
/. Offering false reassurance
0. Gi'ing ad'ice
1. (efensi'e comment
2. )rying or pro$ing
3uestions
4. +sing clich5s
47
E. K)rang*a Kon,)1 P)n)litian
4ndependent ?ariable Dependent ?ariable
/eterangan : "rea yang diteliti
"rea yang tidak diteliti
0ambar #.# Skema /erangka /onsep Penelitian
F. &aria3)l P)n)litian
Eariabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian !"rikunto #$$#&. Eariabel bebas adalah ?ariabel
bila yang berubah akan mengakibatkan perubahan ?ariabel lain dan ?ariabel
terikat yaitu ?ariabel yang berubah akibat perubahan ?ariabel bebas
!Sastroasmoro )**;&. Eariabel bebas pada penelitian ini adalah karakteristik
perawat yang terdiri dari umur jenis kelamin tingkat pendidikan lama
bekerja status kepegawaian dan tingkat pengetahuan sedangkan ?ariabel
terikatnya adalah penerapan komunikasi terapeutik.
). /arakteristik indi?idu
a. Umur
b. 9enis kelamin
c. Masa bekerja
d. Tingkat pendidikan
e. Status /epegawaian
#. Tingkat pengetahuan
).
/omunikasi Terapeutik
). @ase orientasi
#. @ase kerja
8. @ase terminasi
Eariabel Perancu
). Penghargaan
#. Super?isi
8. /ebijakan
%. Fingkungan
48
G. Hi1ot),a
,erdasarkan uraian diatas maka peneliti mengajukan beberapa hipotesa
sebagai berikut:
). (a : "da hubungan antara umur perawat dengan penerapan komunikasi
terapeutik dalam tindakan keperawatan.
#. (a : "da hubungan antara jenis kelamin perawat dengan penerapan
komunikasi terapeutik dalam tindakan keperawatan.
8. (a : "da hubungan antara tingkat pendidikan perawat dengan
penerapan komunikasi terapeutik dalam tindakan keperawatan.
%. (a : "da hubungan antara tingkat pengetahuan perawat dengan
penerapan komunikasi terapeutik dalam tindakan keperawatan.
;. (a : "da hubungan antara lama bekerja perawat dengan penerapan
komunikasi terapeutik dalam tindakan keperawatan.
+. (a: "da hubungan antara status kepegawaian perawat dengan
penerapan komunikasi terapeutik dalam tindakan keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai