GEOLOGI REGIONAL
Akhir, berada tepat diatas cekungan dasar yang berumur Mesozoik, rift-drift
(pemekaran) dan batas sikuen platform yang berumur Neogen. Basin ini meliputi
daerah pantai (onshore) dan daerah lepas pantai (offshore) daerah Sulawesi
Bagian Timur dan termasuk bagian dari kompleks collisi pada bagian barat dan
platform Banggai Sula yang relative stabil pada bagian timur. (Gbr.3)
hasil dari proses kolisi, yang terjadi selama Kala Miosen, dari Lempeng Mikro
daerah yang dikenal sebagai Sulawesi Tengah pada saat ini (Gbr.3). Proses Collisi
imbrikasi dari sedimenter, dan juga pada ubduksi dari salah satu massa ophiolit
lokasi awal yang jauh ke arah timur dari lokasinya yang sekarang, dipredeksikan
di dekat daerah New Guinea Bagian Tengah, dan membentuk Lempeng Kontinen
Mayor dari Australia-New Guinea, dimana lempeng ini sendiri terbentuk sebagai
hasil dari proses pemisahan dari Gondwana, yang terjadi selama Masa
mengalami pemekaran ke arah barat, dan subduksi kerak oceanic yang cenderung
3
2
ke arah barat, berhubungan dengan bagian tepi dari lempeng mikro yang dikenal
dimulai dari sedimen laut dangkal hingga laut dalam, sedimen klastik berumur
Jura, sedimen khas hasil pemisahan, batas pemekaran sikuen. Batupasir laut
dangkal dan material lempung dijumpai pada daerah Peleng Timur dan fasies laut
dalam, termasuk turbidit, dijumpai pada daerah bagian barat dari Sulawesi Timur.
Sedimentasi pasif yang terjadi selama Zaman Kapur hingga Paleogen, sebagai
hasil dari proses pemekaran ke arah barat dari lempeng mikro yang
dan data well memperlihatkan bahwa sedimentasi karbonat dimulai pada Kala
Eosen pada bagian selatan dan barat dari wilayah ini, sementara di daerah lain di
bagian timur sedimentasi karbonat tidak jelas terjadi hingga Kala Miosen. Pada
suatu paparan (shelf) dengan kaberadaan karbonat yang ekstensif, dilokalisir oleh
Miosen.
Selama Kala Miosen Akhir hingga Pliosen Awal, collisi dari lempeng
mikro dengan bagian luar, busur non-vulkanik menghasilkan gaya kompresi yang
mengarah ke timur, terobosan dan imbrikasi dari sedimenter, dan obduksi dari
ophiolit mulai dari tepian lempeng Asia ke Lempeng Mikro Banggai-Sula. Plat
plat yang yang berada di dalam overthrust sedimenter Tersier dan Mesozoik dan
batuan beku ultrabasa yang membentuk kompleks collisi pada saat ini.
3
Bersama dengan sedimen flysch, yang dihasilkan oleh proses erosi dari
II.3 Stratigrafi
Stratigrafi merupakan relasi dari dua periodewaktu yang berbeda, yang
collisi, dan yang kedua merepresentasikan suatu sikuen cekungan molasse yang
terbentuk di bagian depan dari penerobosan yang bergerak kearah timur setelah
Batuan alas (Basement) dari Lempeng Mikro Banggai Sula terlihat dalam
di Tomori PSC, merupakan sekis primer yang terintrusi oleh Granit berumur Perm
hingga Trias.
yang berumur Trias hingga Kapur terbentuk dan meliputi batugamping pelagic
Diperkirakan sekitar 14.000 kaki dari sedimen Tersier dikenali pada bagian
tengah wilayah lepas pantai dari blok Tomori dari interpretasi seismic. Sedimen-
sedimen tersebut cenderung menebal secara signifikan kearah barat dan barat
daya.
4
(Eosen akhir-Oligosen awal) dan batuan karbonat, dan dalam skala regional
Kelompok Salodik, berumur Miosen, terdiri dari tiga unit, yakni Formasi
Batugamping).
terumbu yang telah diamati. Secara lokal, tahap tersebut telah mengalami proses
dolomitisasi dalam skala yang cukup besar. Formasi Tomori membentuk reservoir
untuk akumulasi minyak di Wilayah Tiaka. Ini juga mengandung batuan induk
dan batubara.
Dua lapisan pasir gas tipis terbentuk di sikuen ini, pada well Tiaka-1.
Shale dan Batubara yang terdapat bersamaan pada unit ini merupakan batuan
Matindok, dan terdiri dari klastik campuran/sikuen karbonat pada bagian bawah,
dan batugamping dengan porositas baik pada bagian atas. Di daerah utara,
Formasi Minahaki tertutupi oleh terumbu yang saling tumbuh, berumur Miosen
atas (Anggota Mantawa). Ini merupakan reservoir produktif untuk gas di daerah
dari material yang terdeposit secara cepat, memiliki sortasi yang buruk, klastik
berukuran kasar dan halus, dimana material ultramafik yang diperoleh dari
sekitar Tomori PSC yang ditunjukkan pada gambar 5 dan 6. Tiap-tiap kawasan
dicirikan oleh tipe dan derajat deformasi serta tipe dari batuannya.
perubahan bentuk (deformasi) yang meluas ke arah timur mulai dari wilayah
utara dari Tomori PSC dan plunge yang berarah barat dibawah kompleks
collisi sepanjang jalur penujaman yang terletak di bagian depan dari imbrikasi
yang berumur Miosen atas dan berkembang secara lokal di atas basement atau
6
batuan alas. Proses deformasi hanya sebatas sesar normal, sesar sungkup, dan
lipatan antiklin yang luas. Dua trend sesar yang mendominasi daerah ini; satu
dan satu trend yang berarah Baratlaut-Tenggara pada sesar normal, walaupun
belakangan ada pula sesar sungkup yang memperlihatkan model yang sama.
Struktur geologi utama yang bekerja pada daerah bagian utara adalah antiklin
berumur Miosen Atas pada kebanyakan kasus. Gas, kondensat, dan minyak
wilayah ini, dimana material tersebut terperangkap pada bagian atas dari
yang bekerja pada batuan karbonat berumur Miosen dan sedimen asosiasi,
Selama proses collisi batuan ini sudah terlepas dan masuk (menerobos) jauh
ke arah barat dibawah platform. Zona ini meluas mulai dari daerah bagian
selatan dari Tomori PSC dan mungkin masih terus berlanjut ke arah Timurlaut
dibawah ophiolit dan muncul kembali dalam bentuk outcrop (singkapan) pada
derah bagian timur dari ophiolit sebagai kelanjutan dari proses yang terjadi di
utara. Oleh karena itu, Zona Imbrikasi Karbonat Tersier memiliki lembar
ophiolit sendiri.
7
molasse berumur Miosen Atas-Pliosen dan tertutupi oleh sebuah flat yang
sesar thrust berlaku sebagai penutup samping. Minyak bermigrasi kearah atas
dari lembar thrust ini mulai dari batuan induk yang mature (matang),
(singkapan) yang terdapat di wilayah ini, dan terbentuk pada daerah sesar,
merupakan suatu lembar ophiolit terpisah yang menerobos kearah timur pada
Platform Banggai-Sula.