Anda di halaman 1dari 34

KEBIJAKAN PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KB

Oleh: Baiq Prita Setiati, SIP.

BPM, PPKB, PEMDES KABUPATEN LOMBOK UTARA

pertumbuhan penduduk 1,3%per th. Ini lbh bsr ketimbang sblm masa reformasi. Ini lampu kuning knp? Krn hal ini memberi dampak luas a.l pada penyediaan bhn pangan, pendidikan, kesehatan & lap kerja. Jika upaya mengatasi laju pertumbuhan penduduk ini tdk kita laksanakan dg sungguh2 mustahil sasaran kesra dpt kita capai.

KB bukan program yang mengada-ada; Bukan tanpa tujuan yang baik. Program KB sangat bermanfaat bagi kita semua untuk individu, keluarga, dan untuk negara secara keseluruhan ..... Mulai dari sekarang ke depan, mari kita revitalisasi Program Keluarga Berencana.

Pada acara Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XV dan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) V di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi tanggal 29 Juni 2008 Presiden menegaskan kembali tentang pentingnya pengendalian pertumbuhan penduduk melalui perwujudan keluarga kecil bahagia sejahtera agar terjadi keseimbangan antara jumlah penduduk dengan daya dukung alam dan lingkungan.

SASARAN MDGs TIDAK AKAN MUNGKIN TERCAPAI, JIKA PERSOALAN KESEHATAN REPRODUKSI DAN KELUARGA BERENCANA DIABAIKAN

KAITAN KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN


PROSES PEMBANGUNAN KELUARAN KEPENDUDUKAN Jumlah Struktur Umur Persebaran Konsumsi dan Pelayanan Dasar (e.g., food, health, education, housing) Saving/Investasi Pemanfaatan SDM (labor) Pemanfaatan Modal Fisik (land/capital, technology ) Pemanfaatan Sumber Daya Lingkungan Pengeluaran Publik dan Lainnya

Proses Kependudukan Fertilitas Mortalitas Migrasi

KELUARAN PEMBANGUNAN

Distribusi Pendapatan Tenaga Kerja Status Pendidikan Status Kesehatan/Gizi Kualitas Lingkungan Lainnya

Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana dalam RPJMN 2010-2014

SASARAN RPJMN

Sasaran
a. Menurunnya rata-rata laju pertumbuhan penduduk tingkat nasional (persen per tahun) b. c. d. Menurunnya TFR per perempuan usia reproduksi Meningkatnya CPR cara modern (persen) Menurunnya kebutuhan ber-KB tidak terlayani/unmet need dari jumlah pasangan usia subur (persen) Menurunnya ASFR 1519 tahun per 1.000 perempuan Meningkatnya median usia kawin pertama perempuan (tahun)

Status Awal
1,3
(Supas 2005)

Target 2014
1,1 2,1 65,0 5,0

2,3
(Adjusted SDKI 2007)

57,4 (SDKI 2007) 9,1 (SDKI 2007) 35


(Adjusted SDKI 2007)

e.

30

f. g. h. i.

19,8 (SDKI 2007)

21

Menurunnya disparitas TFR, CPR dan unmet need antarwilayah dan antartingkat sosial ekonomi Meningkatnya keserasian kebijakan pengendalian penduduk Meningkatnya ketersediaan dan kualitas data dan informasi kependudukan, yang bersumber dari sensus, survei, dan registrasi vital kependudukan
10

PARAMETER KEPENDUDUKAN DAN KB YANG HARUS DISELESAIKAN


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK TFR (TOTAL FERTILITY RATES) CPR (CONTRACEPTIVE PREVALENCE RATES) UNMET-NEED ASFR 15-19 TAHUN MEDIAN USIA KAWIN PERTAMA MENURUNNYA DISPARITAS TFR, CPR, UNMETNEED ANTAR WILAYAH DAN ANTAR SOSIAL EKONOMI

2.50

2.32 2.32 1.97

2.00 1.98

Tren LPP

1.50

1.45
1.47

1.49

1.00

1.27

1.1 0.98

Est. LPP

LPP Real

0.50

0.00 Est. LPP LPP Real

1971-1980 2.32 2.32

1980-1990 1.98 1.97

1990-2000 1.47 1.45

2000-2010 1.14 1.27 1.49

2010-2020 1.1

2020-2025 0.98

TRANSISI DEMOGRAFI
FASE I FASE II FASE III FASE IV

INDONESIA

13

Disparitas Total Fertility Rate (TFR) Masih Tinggi


Masih tingginya disparitas angka kelahiran total (TFR) antarprovinsi, tingkat pendidikan, tingkat kesejahteraan, dan wilayah desa-kota
Keterangan Indeks Kesejahteraan (Quintile) Q1 (Terendah) Q2 Q3 Q4 Q5 (Tertinggi) Pendidikan
Tidak Sekolah Tidak Tamat SD Tamat SD Tidak Tamat SMP Tamat SMP atau lebih

SDKI 2002/03

SDKI 2007

3,0 2,6 2,7 2,5 2,2

3,0 2,5 2,8 2,5 2,7

2,6 2,7 2,7 2,5 2,5

2,4 2,8 2,8 2,7 2,5

Desa - Kota Desa Kota Total


2,7 2,4 2,6 2,8 2,3 2,6

Sumber: SDKI 2007 (adjusted) Tantangan : upaya meningkatkan kesertaan ber-KB dan akses terhadap pelayanan KB di daerah dengan TFR tinggi serta penyediaan pelayanan KB gratis bagi penduduk miskin dan rentan lainnya. 14

Pemakaian Kontrasepsi Masih Rendah

CPR Per PROVINSI, SDKI Tahun 2007


Contraceptive Prevalence Rate (CPR) 80
57,4 60,3 61,4

60

54,7 49,7 52,1

54,7

56,7

57,4

40

47,1

20 1991 1994 Semua Cara 1997 2002/03 2007 Cara Modern

CPR tidak meningkat secara signifikan dalam 5 tahun terakhir (dari 60,3% menjadi 61,4%) dan masih terjadinya disparitas CPR antarprovinsi
Tantangan: Upaya meningkatkan kesertaan ber-KB di daerah dengan CPR rendah, meningkatkan pemakaian kontrasepsi jangka panjang, dan meningkatkan kesertaan pria dalam ber-KB

15

STRATEGI: MENEKAN LPP, MERENCANAKAN KELAHIRAN --MEWUJUDKAN KKSBS

Kerangka Pikir

Faktor sosial dan individu

Nilai Anak dan Keinginan Memilikinya

Permintaan KB: Penundaan Penjarangan Pembatasan

Umur Menarchea Umur kawin Mati Haid Postpartum infecundability. Fecundabilitas. Anak Lahir mati Aborsi disengaja.

Kelahiran: Diinginkan Tak diinginkan

Pemakaian kontrasepsi

Keluarga Kecil, Sehat, Bahagia Sejahtera


1. Manfaat kesehatan - Ibu - Anak 2. Kehidupan seksual 3. Keuntungan sosial-ekonomi

Program Pembangunan

Output pelayanan:
Akses Kualitas Image/Penerimaan

Faktor penyediaan pelayanan KB Input

Pemanfaatan pelayanan kesehatan reproduksi

Proses

Output

Intermediate Outcome

Outcome Jangka panjang

II

III

IV

PROSES PEMBINAAN AKSEPTOR KELUARGA BERENCANA


PROGRAM BKR, KRR PENUNDAAN USIA KAWIN

PELAYANAN

PEMBINAAN

Pra PUS
PUS (15-49 th) Pasca PUS

KIE PENGGERAKAN KONSELING ADVOKASI


MOTIVATOR

CALON AKSEPTOR

AKSEPTOR BARU

AKSEPTOR AKTIF

TFR

BINA KELUARGA LANSIA

PROGRAM KETAHANAN PEMBERDAYAAN KELUARGA (UPPKS, BKB, BLK, BKR)

Penduduk
WUS Proporsi Kawin 72%

PUS
Ikut KB 61%
Peserta KB Baru Peserta Aktif Diinginkan Jampersal Tidak Diinginkan HAMIL 5%

STRATEGI PENGGARAPAN KB

Tidak KB 39%
TIDAK HAMIL INFERTILE

Ingin Anak 49.8 %

Tidak Ingin Anak 50.2 % Tidak Segera (ditunda) 24.1 %

Stoping

Segera 13.8 % POTENSI DEMAND 70,1 %

Spacing

UNMET NEED 9.1%


Sumber : SDKI 2007

PEMILIHAN KONTRASEPSI RASIONAL


Fase Menunda Kehamilan Fase Menjarangkan Kehamilan Fase Tidak Hamil Lagi

2-4

- Pil - IUD - Sederhana - Suntikan - Implant

20

- IUD - Suntikan - Mini Pil - Pil - Implant - Sederhana - Steril

35

- Steril - IUD - Implant - Suntikan - Sederhana - Pil

Sumber: The Essential of Contraceptive Technology, Eighteenth Revised Edition; 1996.

PATUT KITA RENUNGKAN???

... Pada saat ini masih ada kemungkinan dan waktu bagi kita untuk melakukan upaya mewujudkan KELUARGA KECIL SEHAT BAHAGIA DAN SEJAHTERA........
Ria Slides

Bagaimana apabila PROGRAM KKB MELEMAH???

Bencana alam Kelaparan Pengangguran Kemiskinan Dekadensi Sosial Konflik Sosial

Banyak Jalan Menuju Roma manakah yang akan kita pilih ??? Untuk kesejahteraan Bangsa dan Negara

UU NO 52 TAHUN 2009
BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL

PENGENDALIAN PENDUDUK PENYELENGGARAAN KELUARGA BERENCANA

PERINGKAT NEGARA BERDASARKAN JUMLAH PENDUDUK, TAHUN 2010


NEGARA JUMLAH PENDUDUK
(Jutaan)

1. China

1.346 1.198 315 237, 6 194

2. India
3. Amerika Serikat 4. Indonesia

5. Brazil
Sumber : SP 2010

JUMLAH PENDUDUK INDONESIA

BESAR : 237,6 JUTA


NTB 4.496.855.

4 (EMPAT) PROGRAM POKOK


1. 2. 3. 4. PUP (Pendewasaan Usia Perkawinan) Keluarga Berencana Ketahanan Keluarga (Klp. BKB, BKR, BKL) Pemberdayaan Keluarga melalui Klp. UPPKS

Jumlah Kelompok UPPKS di NTB


Kabupaten/ Kota Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Jumlah Kelompok 203 237 459 137

Dompu
Bima Sumbawa Barat Kota Mataram Kota Bima Lombok Utara

100
166 62 77 166 98

NTB

1.705

Jumlah Kelompok UPPKS yang mendapat Akses Modal


Kabupaten/ Kota Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Kota Mataram Kota Bima Lombok Utara NTB Jumlah Kelompok dpt Akses Modal 82 107 237 32 57 76 126 51 33 13 814

Jumlah Dana yang diterima Kelompok UPPKS per Kabupaten/Kota


Kabupaten/ Kota Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Kota Mataram Kota Bima Lombok Utara NTB Jumlah Dana 410.000.000 510.000.000 1.185.000.000 150.000.000 245.000.000 335.000.000 630.000.000 205.000.000 165.000.000 65.000.000 3.900.000.000

Jumlah Kelompok UPPKS Per Jenis Usaha s/d Bulan April 2011
Kabupaten/ Kota
Pertanian Peternakan

Jenis Usaha
Perikanan Indus tri Perdagangan Jasa

Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Kota Mataram Kota Bima Lombok Utara NTB

1 4 4 1 0 3 2 2 2 3 22

5 6 40 2 0 0 0 0 2 2 57

2 0 6 5 0 4 2 0 1 0 20

6 41 35 5 0 0 12 3 28 11 141

177 175 366 111 95 157 41 71 128 78 1.399

12 11 8 13 5 2 5 1 5 4 66

5 (LIMA) PROGRAM PRIORITAS DI NTB


1. Meningkatkan KIE & Konseling KRR bagi Remaja di PIK KRR 2. Melakukan KIP/Konseling KIA&KB kepada ibu hamil

beserta suami dan keluarganya dengan melibatkan tenaga penyuluh KB, Perawat Puskesmas Pembantu dan Bidan Desa.

3. Meningkatkan peran Toga, Toma dalam kegiatan

penyuluhan KB kepada masyarakat terutama dengan segementasi sasaran PUS (PA, Kelompok Unmet Need, PUS hamil)

4. Meningkatkan pelayanan kontrasepsi KB secara rutin dan

berkualitas disetiap klinik KB, melalui : - Penyiapan tenaga terampil - Melengkapi sarana pelayanan KB - Menyediakan alkon yang lengkap

5. Pembinaan Peserta KB Aktif Menjadi Lestari

MASA DEPAN INDONESIA

KOMITMEN PADA :
PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KB

TERIMA KASIH
9 October 2013 GERAKAN MASYARAKAT MANDIRI

34

Anda mungkin juga menyukai