Anda di halaman 1dari 17

MEMBACA KRITIS UNTUK MENULIS

Aspek Bahasa 1. Aspek bentuk - Unsur segmental Fonem, morfem, kata, frasa, klausa, kalimat, alinea, dan wacana - Unsur supra segmental/intonasi Secara tertulis melalui tanda baca/ pungtuasi 2. Aspek makna.

SEGMENTAL

Fonem Bunyi bahasa terkecil yang membedakan bentuk dan makna kata. Mis: fonem /b/ bola /p/ pola Morfem Penggalan-penggalan dalam kata. Mis: memperbesar mem - per - besar morfem
2

Kata Kumpulan huruf yang mempunyai arti.


Mis: duduk di + duduk + i diduduki

makan
kata dasar

me

+ makan
imbuhan

memakan
kata jadian/ kata berimbuhan

Frasa Kalimat terkecil yang terdiri dari subyek dan predikat. Mis: Ayah makan S P
3

Klausa Kontruksi sintaksis yang terdiri dari S, P, O, Ket, Pel, tanpa memperhatikan intonasi dan tanda baca akhir. Mis: Dia cantik (S + P) Mereka berbicara tentang politik (S + P + Pel) Kalimat Konstruksi sintaksis yang terdiri dari S, P, O, Ket, Pel dengan memperhatikan intonasi dan tanda baca akhir. Dia pergi pukul 6. Saya sedang mandi. Dia pergi pukul 6 ketika saya sedang mandi. Apakah dia pergi ketika saya sedang mandi?
4

Alinea Gabungan dari beberapa kalimat yang mempunyai satu kalimat pokok (kalimat topik atau tema) Syarat alinea:

Alinea ada 3:

a) Kesatuan kalimat-kalimatnya menyatakan satu tema b) Koherensi/hubungan antar kalimat c) Perkembangan alinea a) Deduktif Kalimat pokok pada awal alinea a) Induktif Kalimat pokok pada akhir alinea a) Deduktif/Induktif Kalimat pokok pada awal dan akhir alinea
5

Wacana Bentuk karangan


1. Eksposisi 2. Argumentasi 3. Deskripsi 4. Narasi

SUPRA SEGMENTAL
Pungtuasi/tanda baca I. Dasar Pungtuasi

a) Didasarkan pada unsur suprasegmental (intonasi). b) Didasarkan pada hub sintaksis yakni unsurunsur sintaksis yang erat hubungannya tidak boleh dipisahkan dengan tanda baca. Mis: Pergilah dari sini! c) Unsur-unsur sintaksis yang tidak erat hubungannya harus dipisahkan dengan tanda baca. Mis: Wow, cantiknya dia!
7

II. Macam-macam Pungtuasi


a) Titik 1. Menyatakan akhir tutur atau kalimat Contoh: Bapak sudah pergi ke kantor. Aduh, sialnya nasibku! Apakah kamu sudah mendengar kabar itu? 2. Dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan singkatan kata atau ungkapan yang lazim. Contoh: Dr. a.n. dr. d.a. Ir. dkk. Kol. dll. Prof. Yth. S.H. tsb. S.E. dsb.
8

Singkatan yang merupakan inisial atau akronim tidak memakai titik


Contoh: DPR MPR DPA Hankam Ampera Lemhanas

3. Dipakai untuk memisahkan angka ribuan, jutaan dsb, juga dipakai untuk memisahkan jam, menit, detik. Contoh: 1.000 5.45.46 (lima lewat 3.000 45 menit dan 46 detik)
Bilangan tidak menunjukkan jumlah, tanda tidak digunakan Contoh: Pada hal 157 Ia lahir tahun 1974
9

b) Koma
1. Memisahkan dua kalimat
Contoh: Ia sudah belajar giat, sayang ia tidak lulus juga.

2. Digunakan untuk menandakan bentuk parentetis (keterangan tambahan)


Contoh: Pertama, tulis nama Anda. Anak-anak, menghadiri kebaktian natal di gereja. Kedatangannya, seperti yang diinginkannya dari dulu.

3. Memisahkan anak kalimat dan induk kalimat, jika anak kalimat mendahului induk kalimat
Contoh: Bila hujan berhenti, ia akan segera pulang. Karena marah, ia keluar dari ruang rapat.

4. Untuk menceraikan beberapa kata yang berurutan.


Contoh: Ia membeli seekor ayam, sekilo rambutan.
10

5. Dipakai di belakang kata atau ungkapan transisi yang terdapat pada awal kalimat
Contoh: Biarpun demikian, sarjana yang berkualitas tidak sepenuhnya langsung bekerja. Oleh karena itu, sudah saatnya Universitas menata kembali kehidupan kampus

6. Menghindari salah baca


Contoh: Di luar rumah kelihatan suram. Di luar, rumah kelihatan suram. Di luar rumah, kelihatan suram.

7. Menandakan seseorang yang diajak bicara


Contoh: Saya setuju, Saudara.

8. Memisahkan aposisi dari kata yang diterangkan


Contoh: Presiden Yudhoyono, Presiden RI, sekuat tenaga berusaha mengentaskan kemiskinan. Orang tuanya, Pak Yakub, berangkat ibadah haji.
11

9. Memisahkan kata afektif seperti: o, ya, aduh, wah, kasian dari bagian kalimat
Contoh: Aduh, sungguh malang nasibnya. Wah, hebat kamu.

10. Memisahkan ucapan langsung dari bagian kalimat


Contoh: Kata ayah, Saya akan pergi hari Jumat.

11. Memisahkan nama, alamat, nama keluarga, gelar akademik dan angka desimal
Contoh: Mulyana, Slamet A.K. Pardede, S.S., M.A. Luas tanah 1.657,57 m

12

c) Tanda tanya
1. Kalimat tanya contoh: Apakah tugasmu sudah selesai? 2. Menyatakan keraguan contoh: Ia meninggal tahun 1968 dan lahir tahun 1886? 3. Pernyataan sarkastik contoh: Ia cantik?

13

d) Tanda seru
1. Menyatakan emosi contoh: He! Dari mana kamu? Perhatian! 2. Menyatakan perintah contoh: Angkatlah! Kursi itu. Bawalah! Buku ini ke perpustakaan. 3. Tidak setuju terhadap apa yang dikutip contoh: Lubang besar itu sebagai bukti (!) pendaratan Alien.

14

e) Huruf kapital 1. Awal kalimat Contoh: Ia meninggalkan rumah tanpa pamit Ayah berangkat ke Surabaya 2. Digunakan di depan: - nama diri: Adi, Nina, Tata dsb - nama tempat: Bogor, Bandung dsb - Bangsa, Bahasa, Negara: Indonesia, Inggris, Bahasa Indonesia, bahasa Sunda, dsb - bulan dan hari: Januari, Februari, Sabtu, Senin, dsb - Tuhan dan sifat Tuhan: Allah, Yang Maha Esa
15

3. Dipakai sebagai judul buku, pertunjukan, nama harian, majalah, artikel, sanjak Contoh: Harian Suara Merdeka Majalah Kartini Bahasa Indonesia sebagai Cermin Bangsa Indonesia 4. Digunakan pada kata-kata biasa yang mendapat arti istimewa Contoh: Wajahnya Merah Membara Membanting tulang

16

LATIHAN TEMPATKANLAH TANDA BACA DALAM KUTIPAN DI BAWAH INI

Universitas adalah organisasi profesional istilah organisasi memasukkannya dalam kategori yang sama dengan tipe organisasi yang lainnya seperti perusahaan ataupun ketentaraan tetapi dengan menambahkan kata sifat profesional Universitas dibedakan dari tipe organisasi tersebut tadi termasuk dalam kategori organisasi profesional adalah rumah sakit atau asosiasi pengacara Sifat organisasi profesional ialah bahwa tujuan primer organisasi itu hanya dapat dicapai oleh mereka yang mempunyai kualifikasi yang tertinggi dibidang ketentaraan untuk mencapai sasaran komandan dan mengarahkan anak buahnya di bidang perusahaan produksi direktur mengerahkan buruhnya untuk mencapai hasil yang setinggitingginya
17

Anda mungkin juga menyukai