Anda di halaman 1dari 4

Praktikum I (monohibrid): Pada percobaan ini, gamet jantan dan gamet betina dari masing- masing kancing berwarna

dipisahkan, kemudian dikawinkan bebas sehingga bersifat 2n dengan cara mengambilnya secara acak. Setelah dicermati dengan seksama ternyata hasil dari pengamatan ini sesuai dengan bunyi hukum Mendel 1 atau hukum pemisahan gen yang menyatakan bahwa pada saat pembentukan gamet terjadi segregasi alel- alel suatu gen secara bebas dari diploid menjadi haploid. Perbandingan genotip berdasarkan percobaan ini MM:Mm:mm adalah12:25:13 atau kira- kira 1:2:1. Sementara perbandingan fenotipnya merah:putih adalah 37:13 atau hampir setara dengan 1:3.

Parental 1 MM x mm Gamet M dan m F1 Mm Parental 2 Mm x Mm F2 MM, Mm, Mm, mm Perbandingan genotip MM:Mm:mm = 1:2:1 Perbandingan fenotip Merah: putih = 2:1

Praktikum II (dihibrid): Pada percobaan ini, 4 kancing berwarna tersebut menunjukkan individu monohibrid yang kemudian dikawinkan secara acak menjadi individu dihibrid. Ketika kami memasangkan kancing- kancing pada langkah kerja nomer 4, maka akan didapatkan perbandingan fenotip merah hijau: merah kuning: putih hijau: putih kuning adalah 27:10:9:4 atau kira- kira 9:3:3:1. Hasil ini mendukung postulat Mendel pada Hukum Mendel II yaitu

Parental 1 MMHH x mmhh Gamet MH dan mh F1 MH, Mh, mH, mh Parental 2 MH, Mh, mH, mh x MH, Mh, mH, mh F2 MMHH, MMHh, MmHH, MmHh, MMhh, MMhh, MmHh, Mmhh, MmHH, MmHh, mmHH, mmHh, MmHh, Mmhh, mmHH, mmhh Perbandingan fenotip Merah hijau: marah kuning: putih hijau: putih kuning = 9:3:3:1

VII. Kesimpulan

Praktikum I (monohibrid): Persilangan monohybrid menghasilkan rasio genotip 1:2:1 sedan rasio fenotipnya 3:1 Praktikum II (dihibrid): Persilangan dihibrid menghasilkan rasio genotip 9:3:3:1 latar belakang Perkembangan mutakhir dalam bidang genetika telah dibahas secara meluas tidaksaja dalam berbagai majalah ilmiah, tetapi juga dalam setiap jenis media massa, dari ceritadan berita di halaman surat kabar. Luasnya jangkauan permasyarakatan kemajuan dalambidang genetika ini disebabkan genetika merupakan suatu ilmu yang bagian bagian dalambanyak hal yang mempunyai potensial menyentuh manusia dan masyarakat secara langsung.Orang pertama yang melakukan percobaan perkawinan silang adalah GregorMendel, seorang rahib Australia yang hidup pada tahun 1822 1884 di sebuah biara laki laki di kota kecil. Pada tahun 1857 mendel mengumpulkan beberapa jenis ercis ( Pisumsativum ) untuk dipelajari perbedaannya satu dengan yang lainnya dan melakukan percobaanperkawinan silang pada tanaman ercis itu. Setelah kurang lebih tujuh tahun mengadakanpengamatan secara teliti dan seksama itu, maka pada tahun 1865 ia membawakan hasilpercobaannya pada pertemuan ilmiah yang diselenggarakan oleh PerhimpunanPengetahuan Alam di Brunn. Pada tahun 1866 karya ilmiah Mendel itu dicetak olehperhimpunan tersebut, tapi baru pada awal abad ke - 20 publikasi Mendel diakuikebenarannya.Mendel telah memilih tanaman ercis untuk percobaannya karena : tanaman ercishidupnya tak lama, memiliki bunga sempurna, tanaman ini mempunyai tujuh sifat denganperbedaan yang mencolok. Sewaktu Mendel hidup belum dikienal tentang bentuk dansusunan sifat keturunan. Mendel menyebut bahan keturunan itu adalah faktor penentu.Tetapi

faktor penentu itu sekarang dikenal dengan istilah gen.Diwaktu Mendel mengawinkan tanaman ercis berbatang tinggi dengan berbatangkerdil, maka semua tanaman keturunan pertama seragam berbatang tinggi. Suatu tandabahwa sifat tinggi menglahkan sifat kerdil. Sifat demikian disebut sifat diminan, dan sifatyang dikalahkan disebut sifat resesif. Ketika tanaman tanaman keturunan pertama tadidibiarkan menyerbuk sendiri didapatkan tanaman tanaman keturunan kedua yangmemperlihatkan pemisahan dengan perbandingan kira kira batang tinggi : batangkerdil.Dalam percobaan kali ini untuk memberi pemahaman tentang salah satu carapewariasn sifat melalui proses perkawinan dan terbentuknya varian-varian yang berbedadengan induknya, disini dilakukan degan cara observasi dengan model genetka kancing baju

Anda mungkin juga menyukai