Anda di halaman 1dari 11

KOMPONEN SISTEM STATER

Disusun Oleh : 1. Yoga Prasetyo 2. Andrena Pradita 3. Widyan Nawaf Wahid 4. Dian Isdiana 5. M. Fatkhul Amin (111.33.10 )

(111.33.1012) (111.33.1025) (111.33.1034) (111.33.1044)

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA

SISTEM STARTER Mesin mobil bekerja dengan empat langkah yaitu langkah masuk, langkah kompresi, langkah pembakaran dan langkah buang. Diantara langkah-langkah tersebut, energi untuk menggerakkan mesin hanya dihasilkan dari langkah pembakaran, dan energi tersebut dikirim ke flywheel dan output melalui gerakan putaran secara terus-menerus oleh gaya inersia pada flywheel.Pada saat starting mesin, diperlukan daya untuk intake awal dan langkah kompresi harus disuplai dari luar untuk memutar crankshaft. Pada saat tersebut diperlukan battery, starting motor, ignition switch dan wiring.

Gambar 1. Rangkaian system Starter Komponen utama terdiri dari : 1. Baterai 2. Switch pengapian 3. Starter

Gambar 2. Sistem Starter

Prinsip kerja motor DC Seperti tampak pada gambar 3, setelah dipasang conductor (armature) yang dapat berputar secara bebas di dalam bidang magnet, terdapat commutator untuk mensulai sumber arus, brush yang melakukan kontak ke commutator untuk mensuplai arus ke conductor,sebuah gaya dihasilkan dengan arah sesuai dengan kaidah tangan kiri Fleming. Pada saat tersebut, arus mengalir dari conductor A ke conductor B (lihat Fig. 2-3). Karena itulah,conductor A dekat kutup N mempunyai gaya dengan arah ke bawah, dan conductor B dekatkutub S mempunyai gaya dengan arah ke atas. Sehingga akan berputar ke arah kiri. Gerakan ini menghasilkan gaya putar secara proporsional mengikuti kekuatan medan magnet dan arus yang mengalir melalui conductor. Dengan memperimbangkan situasi setelah conductor berputar180 derajat, conductor A dan B diletakkan dengan posisi terbalik. Karena itulah, arah putarannya akan terbalik, sehingga tidak dapat berputar secara kontinyu. Untuk mencegah konflik ini, arah arus yang disuplai harus tatap dipertahankan dalam satu arah, sehingga arah putarnya tidak terbalik.

Gambar 3. Prinsip kerja motor

Gambar 4.

Gaya electromagnetic yang disuplai ke armature terletak di dalam bidang magnet, pada saatarus DC disuplai ke armature melalui brush dan commutator. Akan dijelaskan pada gambar Gambar 4 (a), (b) dan (c). Gambar (a): begitu arus mengalir dari armarture coil B ke coil A, gaya electromagnetic padacoil A diberikan ke arah atas dan coil B di berikan ke arah bawah. Karena itulah, armatureakan berputar ke kiri (kebalikan arah jarum jam). Gambar (b): Pada saat armature berputar 90 derajat ke tengah coil, aru tidak lagi mengalirmelalui armature. Karena itulah armature tetap berputar melalui gerakan inersianya. Gambar (c): armature berputar, coil A dan coil B ditempatkan dengan posisi terbalik darigambar (a). Namun begitu, arah arusnya tidak berubah oleh brush, sehingga arah gaya electromagnetic sama seperti pada gambar (a) meskipn arusnya dialirkan dari coil A ke coil B.karena itulah armature akan berputar ke arah kiri (kebalikan arah jarum jam). Type motor starter Ada 4 type motor starter seperti yang ditunjukan pada gambar dibawah ini : 1. Type konvensional Tipe starter dimana armature dan pinion gear berotasi dengan cara yang identik

Keterangan : 1. Pinion gear 2. Armature

Gambar 5. Type Konvensional

Nama komponen- komponen motor starter type konvensional, seperti dibawah ini :

Gambar 6. Komponen Starter Kovensional Fungsi Komponen komponen utama motor starter type konvensional : 1. Yoke assy

Gambar 7. Yoke assy Terdiri dari : Yoke : untuk menopang pole core Pole core : untuk menopang field dan memperkuat medan magnet Field coil : untuk membangkitkan medan magnet 2. Armature

Gambar 8. Yoke assy Untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik ( gerak putar )

3. Brush holder & brush negatif

Gambar 8. Brush holder & brush negatif Fungsi : Sebagai pemegang brush Brush negatif untuk meneruskan arus dari armature koil ke massa 4. Starter clutch ( overrunning clutch )

Gambar 9. Starter clutch Fungsi : Meneruskan putaran armature ke ring gear flywheel. Mencegah terjadinya perpindahan putaran dari mesin ke armature Cara kerja starter clutch ( overrunning clutch )

Gambar 10. Komponen Starter clutch Pada saat start : Jika outer race berputar lebih cepat dari inner race, maka roller akan terdorong oleh pegas ke sisi yang sempit, akibatnya inner race ikut berputar Setelah mesin hidup : Jika inner race berputar lebih cepat dari outer race ( karena terbawa oleh putaran fly wheel ), roller akan terbawa ke sisi yang lebih lebar ( melawan pegas ), akibatnya inner race tidak berhubungan dengan outer race 5. Magnetic switch

Gambar 11. Magnetic switch Fungsi : Mendorong pinion gear agar dapat berhubungan dengan fly wheel Memungkinkan arus yang besar dari baterai mengalir ke motor starter

2. Type Reduksi Tipe starter yang memiliki idler gear diantara drive dan driven gear untuk mengurangi gerakan rotasi armature dan mengirimkannya ke pinion gear

Keterangan : 1. Pinion gear 2. Armature 3. Idler gear

Gambar 11. Starter Reduksi. Rangkaian system starter jenis reduksi

Gambar 12. Komponen system starter jenis reduksi a. Cara kerja saat start putaran motor starter masih lambat

Arus listrik akan mengalir dari terminal (+) batere Kunci kotak Terminal 50 Pull in coil Terminal c Field coil sikat (+) Komutator Armature Komutator sikat (-) Massa dan arus yang lain mengalir dari Kunci kontak Hold in coil Massa. Akibat pengliran arus tersebut diatas Hold in coil dan pulll in coil akan terjadi kemagnetan sehingga Pinion gear akan bergerak berhubungan dengan Ring gear dan Plat kontak akan menhubungkan terminal 30 dan terminal C pada switch magnet ( solenoid). Saat itu pula di field coil dan armature tejadi kemagnetan sehingga pinion gear akan berputar namun masih lambat karena arus yang mengalir kecil. b. Cara kerja saat start putaran motor starter cepat

Arus akan mengalir dari Terminal (+) Kunci kontak Terminal (+) Switch magnet Hold in coil Massa, Akibatnya posisi Pinion gear tetap berkaitan dengan Ring gear dan plat kontak akan menghubungkan terminal 30 ( Switch Magnet ) dengan teminal C (Switch Magnet ), sehingg arus listrik akan mengalir dari Terminal Batere (+)terminal B ( Switch Magnet ) plat kontak teminal C (Switch Magnet ) Field coil sikat (+) Komutator Armature Komutator sikat (-) Massa. Karen arus melewati penghantar besar maka motor starter akan berputar cepat. Terjadi perpindahan putaran dari Armature Poros armature Armature gear Idler gear Clutch gear Kopling (Overruning clutch) Pinion gear Ring gear Poros engkol batang penggerrak torak, Engine akan hidup. c. Cara kerja setelah start putaran motor starter cepat mesin Saat switch pengapian dibebaskan dari posisi START, arah arus, yang mengalir ke pull-in coil, berubah dan pinion gear kembali ke posisi semula. Saat arus berhenti mengalir ke field coil, gerakan rotasi starter berhenti.

3. Type Planetary Tipe starter yang memiliki planetary gear untuk mengurangi gerakan rotasi armature. Starter ini lebih kecil dan ringan daripada tipe reduksi.
Keterangan : 1. Pinion gear 2. Armature 4 Planetary gear

4. Type Planetary Reduction Segment Conductor motor Magnet permanen digunakan di field coil. Armature coil telah dibuat lebih kecil, sehingga panjang keseluruhan menjadi lebih pendek.
Keterangan : 1. Pinion gear 4 Planetary gear 5 Magnet permanen

Anda mungkin juga menyukai