Anda di halaman 1dari 2

PERCOBAAN 4 4.

OBAT-OBAT OTONOM (SIMPATOMIMETIKA) Pengantar : Sistem saraf otonom merupakan saraf yang bekerja tanpa dikendalikan oleh kesadaran umum namun dapat berjalan sesuai fungsinya. Sistem saraf ini berfungsi mengendalikan dan memelihara organ-organ tubuh bagian dalam misalnya jantung, saluran nafas, saluran cerna, kelenjar-kelenjar dan pembuluh darah. Obat-obat otonom simpatomimtika terutama bekerja pada reseptor yang diperantarai syaraf simpatik. Terutama golongan obat adrenergic karena efeknya mirip perangsangan syaraf adrenergik atau efek neurotransmitter adrenergik. Syaraf simpatik terutama memberi respons terhadap stimulus fight or flight Secara umum dapat dikatakan bahwa system simpatis dan parasimpatis

memperlihatkan fungsi antagonis. Bila yang satu menghambat suatu fungsi maka yang lain memacu fungsi tersebut. Contoh midriasis terjadi dibawah pengaruh saraf simpatis dan miosis dibawah pengaruh parasimpatis. Respon sel efektor pada peransangan saraf otonom. Organ efektor Mata Jantung Vena Sekresi kel. Lbng Alat kelamin Kel. keringat Impuls adrenergik/simpatis Midriasis Denyut bertambah Konstriksi, dilatasi Berkurang Ejakulasi Sekresi local Impuls kolinergik/parasimpatik Miosis Denyut menurun Bertambah Ereksi Sekresi umum

Tujuan percobaan : Memahami efek beberapa obat pada sistem saraf simpatis terutama pada mata. Hewan percobaan : Kelinci albino/ 2 ekor Marmut Alat-alat yang digunakan : a. Penggaris dengan skala millimeter

b. Pipet tetes c. Lampu senter Obat : a. Efedrin 0,036% b. Epinefrin 0,086% c. Prostigmin 0,023% Prosedur percobaan : 1. Tiap kelompok mahasiswa bekerja dengan satu kelinci/ Marmut 2. Tetesi mata kanan dengan 2 tetes Efedrine, lima menit kemudian bandingkan mata kanan dengan mata kiri. Kemudian mata kiri ditetesi dengan 2 tetes Adrenalin dan 15 20 kemudian bandingkan antara mata kanan dan mata kiri. Tes terhadap refleks cahaya (dengan lampu senter) refleksi kornea, keadaan vasa darah pada konjunctiva. 3. Dua puluh menit kemudian tetesi mata kanan dengan Prostigmin 2 tetes catat apa yang terjadi. 4. Sepuluh menit kemudian tetesi mata kiri dengan Efedrin 2 tetes, catat apa yang terjadi. 5. Buat data tabulasi ukuran diameter pupil mata yang ditetesi dengan masing-masing obat, kesimpulan.

Anda mungkin juga menyukai