Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR TETAPAN PEGAS

Disusun oleh: Mesa Fahjrul. I (0651-12-435) Nurul Hanifah (0651-12-434) Shara Deianira (0651-12-449) Tanggal Praktikum: 10 Desember 2012

Asisten Dosen: 1. Dra. Trirakhma S, Msi 2. Rissa Ratimanjari S.Si 3. Noorlela

LABORATORIUM FISIKA PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PAKUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Tujuan percobaan 1. Pengukuran dasar waktu 2. Mencari ketetapan pegas dengan menggunakan hukum Hooke 3. Menentukan massa efektif pegas 1.2. Dasar Teori Jika sebuah pegas kita gantungkan, mempunyai konstanta pegas k. Yaitu : Besar gaya tiap pertambahan panjang sebesar satu satuan panjang. Dengan demikian jika pegas kita tarik dengan gaya Ftangan maka pada pegas bekerja gaya pegas Fpegas yamh arahnya berlawanan dengan Ftangan. Jadi Fpegas = - gaya oleh tangan pada pegas. Fpegas = - k x ................................................ 1 (Tanda (-) hanya menunjukkan arah). Jika digambarkan dalam grafik hubungan antara F dan x sebagai pertambahan panjang, berupa GARIS LURUS. Lalu jika pegas diletakkan vertikal lalu dibebani massa M, maka berlaku hubungan Mg = kx ................................................. 2 Yang artinya bahwa gaya pegas F = - kx diimbangi oleh gaya gravitasi Mg, sehingga massa M tetap dalam keadaan setimbang pada simpangan pegas x. Jika g, M, dan x dapat diketahui/diukur, maka konstanta pegas dapat dihitung. Cara seperti ini disebut cara statis. Jika M tergantung pada pegas dalam keadaan setimbang, lalu kita simpangkan, misalnya dengan menarik massa M ke bawah, dan kita lepaskan kembali, maka pada saat dilepaskan ada gaya pegas yang bekerja pada benda, yang benda bergerak mula-mula ke arah titik setimbang semula dan selanjutnya massa M akan bergerak harmonik. Gaya pegas ini menyebabkan benda mendapat percepatan yang arahnya selalu menuju ke titik setimbangnya yang diungkapkan dalam persamaan Ma = -kx .......................................................... 3 Persamaan di atas berlaku jika massa pegas diabaikan. Gerak harmonik yang dilakukan massa M mempunyai periode T = 2 ..........................................................4

Sebenarnya pegas ikut bergerak harmonik, hanya saja bagian yang dekat dengan massa M amplitudonya besar sesuai dengan ampitudo gerak harmonik massa M, tetapi bagian yang jauh dari massa M mempunyai amplitudo yang kecil, malahan ujung pegas yang jauh dari massa M merupakan bagian yang tidak ikut bergerak. Dengan demikian sebenarnya massa pegas tidak dapat diabaikan hanya saja kalau harus diperhitungkan, harga sebagian saja massa pegas yang perlu diperhitungkan, sehingga persamaan 4 dapat dituliskan kembali sebagai berikut

T = 2

= 2

........................................ 5

M = massa yang tergantung pada pegas Mef = massa efektif pegas, yaitu sebagian dari massa pegas yang efektif bergerak harmonik bersama-sama M. 0 < mef < mpegas. Harga k dan mef dapat ditentukan dari grafik T2 terhadap M gunakan metode kwadrat terkecil. Untuk menghitung k dengan cara statis diperlukan harga g. g dapat ditentukan dengan percobaan getaran zat cair pada pipa U. Jika zat cair pada salah satu pipa U disimpangkan sejauh x, dari titik setimbangnya maka beda tinggi zat cair pada kedua kaki pipa U adalah 2x. Ini menyebabkan sistem tidak seimbang yaitu ada gaya yang menyebabkan seluruh zat cair bergerak harmonik sebesar F = -2 x Asg .......................................................... 6 A= Luas penampang kolom zat cair s = massa jenis zat cair g = percepatan gravitasi sesuai dengan hukum Newton F = ma didapatkan ma = -2 Asg ......................................................... 7

m = massa seluruh zat cair periode getar harmonik adalah

T = 2

....................................................... 8

BAB II ALAT DAN BAHAN Alat dan Bahan 1) Statip 2) Ember tempat beban 3) Beban-beban tambahan 4) Stopwatch 5) Skala baca 6) Pipa U berisi cairan 7) Penggaris mal

BAB III METODE KERJA

A. Menentukan g dari getaran kolom zat cair 1. Ukur panjang kolom zat cair menggunakan penggaris mal 5 kali 2. Buatlah kedudukan zat cair pada salah satu kaki pipa U lebih tinggi dan kemudian lepaskan. Zat cair akan melakukan gaya harmonik 3. Catat waktu yang diperlukan untuk melakukan 5 getaran penuh 4. Ulangi butir 2 dan 3 beberapa kali 5 kali. B. Menentukan pegas secara statis 1. Gantungkan ember kosong pada pegas, catat kedudukan jarum petunjuk pada skala tabel. 2. Tambahkan setiap kali keping-keping beban dan ini menyebabkan pegas terantang; catat pula tiap-tiap perubahan beban dan perubahan panjang pegas 3. Selanjutnya kurangi keping-keping beban dan catat pula kedudukan jarum petunjuk. Semuanya dalam bentuk tabel yang sesuai 4. Timbanglah massa ember, tiap-tiap beban dan pegas ingat nomor urut tiaptiap beban C. Menentukan tetapan pegas dan massa efektif pegas dengan cara dinamis 1. Ember kosong digantung pada pegas, kemudian digetarkan. Usahakan getaran ayunan dari ember tidak goyang ke kiri/kanan 2. Tentukan waktu getar dari 20 kali ayunan. Catat massa dari tiap beban untuk waktu yang sesuai 3. Tambahkan beban dalam ember dan sekali lagi ayunkan untuk 20 kali ayunan penuh. Ulangi ini untuk tambahan beban yang lain buat tabel. Ingat nomor urut beban.

BAB IV DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN P cmHg 75,7 75,6 T C 25 26 C % 71 68

Keadaan ruangan Sebelum percobaan Sesudah percobaan

A. Data pengamatan 1. Menentukan gravitasi g dari getaran kolom zat cair No. 1 2 3 4 5 cm 32 t s 3,8 4,4 4,6 4,2 4,0 T 0,76 0,88 0,92 0,84 0,8 gcm/s2 1092,47 814,84 745,52 894,29 985,96 906,61

32 32 32 32

2. Menentukan tetapan pegas No. 0 1 2 3 4 5 Massa (gr) 97,5 5,8 11,9 18,2 24,5 30,9 X (cm) 0 0,9 1,8 2,8 3,6 4,6 k 0 5842,59 5993,70 5892,96 6169,98 6090,05 5997,85

3. Menentukan Massa Efektif Pegas No. 0 1 2 3 4 5


B. Perhitungan 1. Menentukan gravitasi g dari getaran kolom zat cair Mencari nilai T

Massa (gr) 97,5 103,3 109,4 115,7 122 128,4

t s 15,1 16,0 16,7

T 0,755 0,8 0,835 0,845 0,855 0,88

Mef (gr) -10,809 -5,968 -3,364 -7,110 -10,824 -10,628 -9,740

20

16,9 17,1 17,6

=
= 0,76

= = 0,88

= = 0,92

= = 0,84

= = 0,8

Mencari nilai g

= = = 1092,47 (Cm/s2)

= = = 814,84 (Cm/s2)

= = = 745,52 (Cm/s2)

= = = 894,29 (Cm/s2)

= = = 985,96 (Cm/s2)

= = 906,61

2. Menentukan tetapan pegas

= =0

= = = 5842,59

= = = 5993,70

= = = 5892,96

= = = 6169,98

= = = 6090,054

= = = 5997,85

3. Menentukan Massa Efektif Pegas Mencari nilai T


= = 0,755

= = 0,8

= = 0,835

= = 0,845

= = 0,855

= = 0,88

Mencari nilai Mef

= = = 86,690 97,5 = - 10,809 gram

= = = 97,332 103,3 = - 5,968 gram

= = = 106,034 109,4 = - 3,364 gram

= = = 108,589 115,7 = - 7,110 gram

= = = 117,175 122 = - 10,824 gram

= = = 117,771 128,4 = - 10,628 gram

= = = - 9,740 gram

BAB V PEMBAHASAN Bila pada sebuah pegas dikerjakan sebuah gaya, maka pertambahan panjang pegas akan sebanding dengan gaya itu (selama batas elastisitas belum dilampaui) Menurut hokum Hooke : F = - k.x Dimana : F: gaya luar (N) k : tetapan / konstanta pegas (N/m) x : Pertambahan panjang pegas (m) Jika gaya F ditimbulkan oleh massa benda maka F = gaya berat = m.g Dengan membuat grafik antara pertambahan beban m dengan perpanjangan pegas x, maka :

=
n=

jika n =

maka diperoleh

Dalam pengertian yang lebih umum hokum Hooke berlaku juga untuk system lain yang mengalami perubahan bentuk elastisitas. Gaya luar yang menimbulkan perubahan bentuk yang dalam hal ini dinyatakan dengan x. Hampir semua bahan dan system yang irreversibel (tak dapat kembali pada keadaan semula) di bawah pengaruh gaya kecil akan memperlihatkan sifat elastic dan karenanya memenuhi hokum Hooke. Jadi meskipun kita gunakan persamaan di atas dalam pembahasan tentang pegas, kesimpulannya dapat diterapkan pada berbagai system yang memenuhi hokum Hooke. Jika beban bermassa m digantungkan vertical, keseimbangan akan dicapai setelah pegas mengalami perpanjangan x0. Jika beban ditarik dari kedudukan seimbangnya lalu dilepaskan, maka benda diujung pegas ini akan bergetar (berosilasi). Gerak tersebut Gerak periodic atau getaran.

Dari persamaan gerak harmonic sederhana dengan menerapkan hukum II Newton pada benda yang mengalami gerak harmonic sederhana maka kita peroleh ; F = m.a

Persamaan ini menyatakan hubungan x dan t tetapi mengandung suku dalam bentuk diferensial dan disebut Persamaan diferensial. Solusi persamaan gerak harmonic sederhana adalah ( ) A dan memiliki nilai variatif, ini berarti setiap pilihan A dan akan memenuhi persamaan diferensial. adalah periode getaran pegas yang bergantung pada massa beban dan tetapan pegas sebagai berikut :

Pegas digantungi suatu beban, kemudian ditarik melalui titik seimbangnya, kemudian dilepaskan maka pegas akan bergetar (berosilasi). Dari penurunan persamaan gerak harmonic sederhana diperoleh ;

Dengan m = M beban + Member +f.Mpegas f : factor efektif pegas dengan harga (0< f <1) f.Mpegas : massa efektif pegas Jadi ( )

Dari persamaan-persamaan sebelumnya maka diperoleh :

BAB VI KESIMPULAN

Dari perhitungan data pada bab IV dapat disimpulkan bahwa pegas memiliki nilai tetapan atau dituliskan dengan simbol k dan pegas juga memiliki nilai massa efektif atau Mef. Kemudian dari analisa dan perhitungan di atas diperoleh hasil Gravitasi 906,61 cm/s2 batasannya dari 980 cm/s2 100 cm/s2 Dengan rumus

Konstanta pegas 5997,85 g/cm2 Dengan rumus

Massa Efektif Pegas - 9,740 gram Dengan rumus

TUGAS AKHIR 1. Dari percobaan A tentukan harga g menggunakan persamaan 8 2. Dari percobaan B tentukan harga k dengan menggunakan persamaan 2 Gunakan dua cara yaitu a. Dengan menggunakan grafik metode kwadrat terkecil b. Dengan merata-ratakan harga k dari tiap kali penambahan beban 3. Dari percobaan C buat grafik antara T2 terhadap M dan dari grafik ini tentukan harga k dan massa efektif pegas pakai metode kwadrat terkecil 4. Pada umumnya hasil yang diperoleh untuk harga k pada percobaan B dan C berbeda. Apakah penyebabnya terangkan

Jawaban

1. Dik ; t = 4,2 s jumlah getaran = 5 l = 32 cm

= 0,84

Dit ; g Jwb ;

= 894,29 cm/s2

2. No. 0 1 2 3 4 5 Massa g 97,5 5,8 11,9 18,2 24,5 30,9 X cm 0 0,9 1,8 2,8 3,6 4,6 k g/s2 0 5842,59 5993,70 5892,96 6169,98 6090,05

a. Metode kuadrat terkecil

97.5 , 5.8, 11.9, 18.2, 24.5, 30.9 ( )

k =

97.5 , 5.8, 11.9, 18.2, 24.5, 30.9 ( 11567.8 k = 307.94 )

k= = 37,56
b. Merata-ratakan

=
= 12509,627

3.
No. 0 1 2 3 4 5 Massa (gr) 97,5 103,3 109,4 115,7 122 128,4 t s 15,1 16,0 16,7 T 0,755 0,8 0,835 0,845 0,855 0,88 Mef (gr) -10,809 -5,968 -3,364 -7,110 -10,824 -10,628

20

16,9 17,1 17,6

) ( )

( )

) ( )

76902,55 ( ) = 465,537 k= = 16,519

= 27,378 112,71 = - 85,332


4. Pada percobaan B merupakan tetapan pegas secara statis. Harga k didapatkan dengan membandingkan massa m dan panjang pegas x . sedangkan pada percobaan C merupakan tetapan pegas secara dinamis. Harga k didapatkan dengan membandingkan massa m dengan periode T.

DAFTAR PUSTAKA

Buku Penuntun Praktikum Fisika Dasar, Laboratorium Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pakuan

Giancoli, Douglas C., 2001, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga

Halliday dan Resnick, 1991, Fisika Jilid I, Terjemahan, Jakarta : Penerbit Erlangga

Young, Hugh D. & Freedman, Roger A., 2002, Fisika Universitas (terjemahan),Jakarta : Penerbit Erlangga

Tipler, Paul A. 1991. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Erlangga. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai