Anda di halaman 1dari 44

Laporan Kasus Kejang Pembimbing :

KASUS I
An. K, perempuan 2 tahun 6 bulan

Riwayat Penyakit Sekarang

Kejang seperti kelojotan, mata mendelik keatas, mulut keluar busa (-), berlangsung 5 menit.

Sebelum kejang pasien sedang tidur.

Setelah kejang pasien sadar dan menangis

Riwayat Penyakit Dahulu Kehamilan dan Kelahiran

Kejang demam dan diare (2013) Baik Baik

Perkembangan

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Laboratorium (12 September 2013)

Keadaan umum : TSS/gelisah. Kesan Gizi Baik

Nadi:121x/m Suhu: 38C Nafas: 40x

Leukosit : 6700 u/l Ht : 11g/dl Hb : 32% Trombosit : 152000u/l GDS : 90mg/dl Na : 139mmol/l K : 4,4mmol/l Cl : 106mmol/l

Faring hiperemis (+)

Diagnosis Banding 1. Kejang demam kompleks e.c ISPA 2. Epilepsi Diagnosis Kerja 1. Kejang demam kompleks e.c ISPA Pemeriksaan Anjuran Hematologi lengkap EEG

KIE keadaan pasien. Tirah baring. Obs tanda vital. Kompres air hangat bila demam. Banyak minum air putih

IVFD KAEN 3B 3cc/kgbb/jam PCT 150mg bila suhu 38C Ambroxol 3x1cth Ad vitam : dubia ad bonam Ad Sanationam : dubia ad bonam Ad Fungsionam : dubia ad bonam

Resume
Pasien datang ke IGD RSUD Budhi Asih dengan keluhan kejang sejak 2 jam SMRS. Kejang terjadi dua kali. Kejang pertama 2 jam SMRS dan yang kedua terjadi saat pasien sedang berada di IGD RSUD Budhi Asih. Kejang pertama terjadi pada tanggal 12 September 2013 pukul 05.30 WIB. Kejang terjadi pada seluruh tubuh, ibu pasien mengatakan kejang seperti kelojotan, mata mendelik keatas, mulut keluar busa (-), berlangsung 5 menit. Sebelum kejang pasien sedang tidak melakukan aktivitas apapun, ibu pasien mengaku, pasien sedang tidur. Menurut pengakuan ibunya, saat itu badan pasien panas, namun tidak diukur menggunakan thermometer, hanya menggunakan perabaan punggung tangan dan sudah diberi obat penurun panas setelah pasien kejang yang pertama. Setelah kejang, pasien langsung tertidur. Kemudian pagi harinya pasien dibawa ke IGD RSUD Budhi Asih pada jam 08.00 WIB, kejang muncul kembali pada pukul 08.30 WIB saat pasien sedang berada di IGD RSUD Budhi Asih dengan sifat kejang yang sama dengan kejang yang pertama, namun dengan durasi 10 menit, sebelum kejang suhu tubuh pasien 40C menggunakan thermometer air raksa. Setelah kejang, pasien sadar dan menangis. Satu hari SMRS pada sore harinya sekitar pukul 18.00 WIB pasien demam, demam mendadak tinggi, disertai dengan batuk dan pilek sejak 3 hari SMRS. Oleh ibunya pasien diberi proris sirup, kemudian demam perlahan menurun. Pada pemeriksaan fisik, didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang, anak gelisah dan cengeng, faring hiperemis. Pada pemeriksaan tanda rangsangan meningeal (-) Pada pemeriksaan laboratorium, didapatkan penurunan hematokrit dan trombosit.

KASUS II An. F, laki-laki 4 tahun

Riwayat Penyakit Sekarang

Waktu kejang badan pasien kaku, mata mendelik ke atas tetapi tidak sampai keluar busa dari mulut.

Sebelum kejang pasien sedang tidur.

Setelah kejang pasien sadar dan menangis

Riwayat Penyakit Dahulu Kehamilan dan Kelahiran

Kejang demam (saat berumur 1 tahun, 1 setengah tahun dan 3 tahun ) Lahir spontan Baik

Perkembangan

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Laboratorium (12 September 2013)

Keadaan umum : TSS/CM Kesan Gizi Baik

Leukosit : 9500 u/l Ht : 11,1g/dl Hb : 35% Trombosit : 241000u/l GDS : 104mg/dl Na : 139mmol/l K : 4,4mmol/l Cl : 110mmol/l

Nadi:124x/m Suhu: 39C Nafas: 24x

Febris (39C)

Diagnosis Banding 1. Kejang demam sederhana e.c infeksi virus 2. Kejang demam kompleks Diagnosis Kerja 1. Kejang demam sederhana e.c infeksi virus Pemeriksaan Anjuran Hematologi lengkap EEG

KIE keadaan pasien. Tirah baring. Obs tanda vital. Kompres air hangat bila demam. Banyak minum air putih

IVFD KAEN 3B 3cc/kgbb/jam PCT 150mg bila suhu 38C

Ad vitam : dubia ad bonam Ad Sanationam : dubia ad bonam Ad Fungsionam : dubia ad bonam

RESUME
Pasien datang ke IGD RSUD Budhi Asih dengan keluhan kejang sejak 30 menit SMRS. Sehari sebelum masuk rumah sakit ibu pasien mengatakan anaknya demam. Demamnya mendadak, selalu tinggi, malamnya mengigau, rewel, tidak menggigil dan tidak berkeringat dingin. Paginya pasien masih demam tinggi dan ibu pasien membawa pasien berobat ke puskesmas lalu diberi obat puyer penurun panas. Panasnya turun sebentar namun tinggi lagi setelah beberapa jam. Kurang lebih 30 menit SMRS pasien mengalami kejang dengan durasi kurang dari 1 menit. Waktu kejang badan pasien kaku, mataa mendelik ke atas tetapi tidak sampai keluar busa dari mulut. Sehabis kejang pasien langsung menangis lalu ibu pasien membawa pasien ke rumah sakit. Tidak ada keluhan pilek, sakit tenggorokan, mual, muntah, diare maupun riwayat trauma kepala pada pasien. Menurut ibu pasien, ini adalah kali ke 5 pasien mengalami kejang. Sebelumnya waktu pasien berumur 1 tahun, 1 setengah tahun dan 3 tahun pernah kejang-kejang. Kejangnya selalu didahului demam, pasien kaku waktu kejang dengan mata mendelik ke atas, tidak keluar busa dari mulut dan durasi kejangnya selalu kurang dari 1menit. Setelah kejang pasien selalu menangis. Selama ini ibu pasien hanya membawa pasien ke puskesmas bila kejang dan tidak pernah dirawat di rumah sakit. Kakak pasien juga mempunyai riwayat kejang sewaktu kecil. Pada pemeriksaan fisik, didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang, febris dengan suhu 39C. Pada pemeriksaan tanda rangsangan meningeal (-) Pada pemeriksaan laboratorium, didapatkan kadar klorida yang sedikit tinggi dengan nilai 110mmol/l.

KASUS III
An. M, laki-laki 6 bulan

Riwayat Penyakit Sekarang

Kaku pada seluruh tubuh dengan kedua tangan dan kaki lurus, gementaran dan mata mendelik ke atas Saat kejang bibir serta hujung jari dan kaki terlihat biru. Mulut tidak berbusa namun hanya keluar air liur sesudah selesai serangan

Sebelum kejang pasien lagi main

Setelah kejang pasien terlihat capek dan ketiduran

Riwayat Penyakit Dahulu Kehamilan dan Kelahiran

Batuk pilek SC a/I ketuban pecah dini Baik

Perkembangan

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Laboratorium (14 September 2013)

Keadaan umum : TSS/apatis Kesan Gizi kurang

Nadi: 120x/m Suhu: 37C Nafas: 40x

Ronkhi basah kasar di kedua lapang paru

Leukosit : 7500 u/l Eritrosit : 4,5juta u/l Hb : 10,5g/dl Ht : 31% Trombosit : 392000u/l LED : 9mm/jam Basofil : 0% Eosinofil : 1% N.Batang : 0% N.Segmen : 33% Limfosit : 61% Monosit : 5% Kalsium ion : 9.1 mg/dl GDS : 88mg/dl Na : 140mmol/l K : 4,9mmol/l Cl : 108mmol/l

RADIOLOGI

Pemeriksaan tanggal 16 September 2013 Foto thorax AP dan Lateral : tampak pelebaran kelenjar tymus. Kesan : bronkopneumonia.

Diagnosis Banding 1. Kejang demam kompleks 2. Epilepsi 3. Bronkopneumonia Diagnosis Kerja 1. Kejang demam kompleks 2. Infeksi saluran nafas atas (ISPA) 3. Diare akut Pemeriksaan Anjuran Hematologi lengkap Faeces lengkap EEG

KIE keadaan pasien. Tirah baring. Obs tanda vital. Kompres air hangat bila demam. Banyak minum air putih

Oksigen nasal 2liter/menit IVFD KAEN 1B 4cc/kgbb/jam Depaken sirup 2x1.5cc Stesolid supp 5mg bila kejang berulang > 5menit

Ad vitam : ad bonam Ad Sanationam : dubia ad bonam Ad Fungsionam : dubia ad bonam

RESUME
Pasien seorang anak laki-laki berusia 6 bulan datang ke IGD RSUD Budhi Asih dengan keluhan kejang-kejang sejak 5 jam sebelum datang ke rumah sakit. Pasien tiba-tiba kejang saat lagi main, yang mana kejang bersifat tonik dengan kedua tangan dan kaki lurus dan mata mendelik ke atas. Saat kejang bibir serta hujung jari dan kaki pasien terlihat biru dan keluar air liur sesudah selesai serangan. Mulut berbusa disangkal. Sesudah serangan pasien terlihat capek dan ketiduran. Di rumah terjadi 4 kali kejang dengan durasi setiap kejang sekitar 1-2 menit, dan kejang berulang dengan jarak 2 jam dan di sela waktu serangan, pasien sempat di beri ASI namun tidak lama kemudian kejang timbul lagi. Tiba di UGD RSUD BA pasien sempat kejang 1 kali. Sebelumnya pasien dikeluhkan orang tuanya, badan os terasa hangat-hangat dengan perabaan punggung tangan 1 hari sebelum masuk rumah sakit.. Os juga batuk sejak 2 hari lalu. Batuk pada pasien berdahak, namun sulit dikeluarkan. Juga terdapat pilek yang mana hingusnya berwarna putih encer. Riwayat kejang sebelumnya juga disangkal dan hal seperti ini baru kali ini terjadi pada pasien. Os berobat ke puskesmas 2 hari yang lalu SMRS diberi obat syrup namun keluhan belum membaik. Saat ini ayah pasien lagi batuk-batuk yang mana baru beberapa hari. Riwayat kejang sebelumnya disangkal dan hal seperti ini baru kali ini terjadi pada pasien. Keluhan mencret, muntah, keluar cairan dari telinga dan riwayat batuk lama disangkal. Dari pemeriksaan fisik didapatkan kesan sakit : pasien tampak sakit sedang dengan kesadaran : apatis, sianosis ( - ), dyspnoe ( - ). Tanda-tanda vital : nadi: 120x / menit, kuat, isi cukup, ekual kanan dan kiri, regular, tekanan darah: 90/60mmHg, frekuensi nafas: 40x/menit, suhu : 37.0OC, axilla (diukur dengan termometer air raksa), auskultasi paru didengarkan adanya ronkhi pada kedua lapang paru berupa ronkhi basah kasar. Pada pemeriksaan laboratorium peningkatan sedikit nilai gula darah sewaktu (88 mg/dL) dan sedikit penurunan hematokrit (31%) dari batas normal.. Dari hasil pemeriksaan foto thorak telah diinterpretasikan dan kesannya adalah bronkopneumonia

KASUS IV

An. R, laki-laki 12 tahun

Riwayat Penyakit Sekarang

Kejang seluruh tubuh pasien (kelojotan), kedua tangan dan kaki pasien menyentak, mata mendelik keatas, serta dari mulut pasien keluar busa. Kejang < 5 menit.

Sebelum kejang pasien sedang tidur.

Setelah kejang pasien langsung tertidur

Riwayat Penyakit Dahulu Kehamilan dan Kelahiran

Kejang SC a/I gemelli dan letak sungsang Baik

Perkembangan

Lingkungan perumahan Padat penduduk Sosial ekonomi Cukup baik

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Laboratorium (4 September 2013)

Keadaan umum : TSS/somnolen Kesan Gizi Baik

Nadi:104x/m Suhu: 37C Nafas: 20x

Ronkhi basah dikedua paru

Leukosit : 12100 u/l Ht : 14,3g/dl Hb : 43% Trombosit : 239000u/l LED : 5mm/jam Basofil : 1% Eosinofil : 1% N.Batang : 3% N.Segmen : 71% Limfosit : 15% Monosit : 9% GDS : 75mg/dl Na : 141mmol/l K : 4,4mmol/l Cl : 106mmol/l

Tanggal Jam 4/09/13 08.05 09.00

Kesadaran

Tensi (mmHg)

Nadi (x/menit)

Nafas (x/menit)

Suhu (C)

Keterangan

Somnolen

110/70

88

28

37

Kejang (+), 4x, 3-4 detik

Konsul: Fenitoin initial dose 150 mg maintenance 2 x 75 mg

10.00 12.00 14.00 16.00 18.00 19.00 20.00 20.30 21.00

Somnolen Somnolen Somnolen Somnolen Sopor Sopor Sopor Sopor Sopor

120/60 120/70 120/70 110/70 100/60 100/60 110/70 110/60 100/70

96 120 100 112 120 140 130 130 130

24 24 24 30 40 24 22 22 28

36,8 37,6 37,4 37,7 37,3 37,6 37,5 37,6 37,7

Kejang (+), 4x, 3-4 detik Kejang (+), 4x, 5-7 detik Kejang (+), 5x, 5-6 detik Kejang (+), >10x, 3-4 detik Kejang (+), 10x, 5-10 detik Kejang (+), 4x, 8 - 10 detik Kejang (+), 3x, 3-4 detik Kejang (+), 3x, 5-6 detik, jeda 5-10 menit Kejang (+), 3x, 5-6 detik

21.30
21.50 22.00

Sopor

110/60

120

26
Konsul: anjuran rawat ICU

36,8

Kejang (+), 3x, 3-4 detik, jeda 5-10 menit

Sopor

100/60

120

26

37

Kejang (+), 3x, 3-4 detik, jeda 5-10 menit

22.30
24.00 5/09/13 02.00

Sopor
Sopor

100/60
100/70

130
140

26
28

38
37,8

Kejang (+), 3x, 10-15 detik, jeda 5-10 menit


Kejang (+), 3x, 5 detik, jeda 5-10 menit

Sopor

100/70

150

28

37,4

Kejang (+), 2x, 5 detik, jeda 30 menit

Diagnosis Kerja 1. Status epileptikus dengan bronkopneumonia Pemeriksaan Anjuran Hematologi rutin ulang

KIE keadaan pasien. Tirah baring. Obs tanda vital. Kompres air hangat bila demam. Banyak minum air putih

IGD: IVFD KAEN 3B 3cc/kgbb/jam Ibuprofen supp 125mg Diazepam supp 10mg Ad vitam : ad bonam Ad Sanationam : dubia ad bonam Ad Fungsionam : dubia ad bonam

Bangsal: 1. IVFD KAEN3B 3cc/kgbb/jam 2. Fenitoin iv 150mg, maintenance 2x75mg 3. Asam valproat sirup 3 x1 cth 4. PCT supp 3x125mg

RESUME
Pasien seorang anak laki - laki usia 12 tahun datang ke IGD RSUD Budhi Asih dihantar ibunya dengan keluhan kejang sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Tidak ada hal yang mencetuskan terjadinya kejang pada pasien, kejang timbul tiba tiba dan saat pasien sedang istirahat. Kejang terjadi pada seluruh tubuh pasien (kelojotan), kedua tangan dan kaki pasien menyentak nyentak, kedua mata mendelik keatas, serta dari mulut pasien keluar busa. Kejang yang dialami oleh pasien berlangsung sekitar kurang dari 5 menit. Saat mengalami kejang pasien tidak berespon terhadap panggilan ibunya (suara) dan setelah mengalami kejang pasien langsung tertidur. Kejang yang dialami pasien saat ini bukanlah pertama kali yang dialaminya, pasien sudah menderita kejang sejak dia berusia 3 tahun dimana saat itu pasien sempat dirawat di rumah sakit dan dinyatakan menderita epilepsi. Setelahnya pasien berobat jalan, konsumsi obat yang rutin diminum dan dianjurkan kontrol setiap bulan. selama berobat jalan, pasien jarang mengalami kejang.

1 minggu sebelum masuk rumah sakit, pasien mengalami batuk, pilek, dan demam. Batuk dirasakan berdahak berwarna bening yang sulit untuk dikeluarkan dan dari hidungnya keluar ingus berwarna bening, demam dirasakan tinggi dengan perabaan tangan ibunya dan muncul perlahan. Keluhan tersebut dibawa berobat ke dokter klinik dan diberikan obat. Setelah 3 hari pengobatan ke dokter klinik itu keluhan pasien membaik, demam berkurang, namun masih batuk dan pilek. Semenjak pasien menjalankan pengobatan tersebut, kejang yang dialami oleh pasien makin sering (biasanya hanya terjadi 1 kali sehari, namun akhir akhir ini bisa mengalami 4 5 kali sehari yang berlangsung selama kurang dari 5 menit). Ibu pasien mengatakan bahwa selama pengobatan oleh dokter klinik, dia menurunkan pemberian obat rutin yang pasien selalu minum sejak umur 3 tahun karena dia takutkan akan memiliki efek apabila diberikan bersama sama dengan obat yang didapatkannya dari dokter klinik. Tidak terdapat keluhan pada buang air kecil maupun buang air besar. Pasien tidak mengalami sesak nafas, menggigil, mimisan, gusi berdarah, telinga yang sakit maupun keluar cairan, nyeri perut, nyeri dada, bintik-bintik merah pada tubuh, mual, maupun muntah. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital: tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 104x/menit, nafas 20x/menit, dan suhu 37C. Kesan sakit berat. Kesadaran somnolen. Tidak ditemukannya kelainan pada pemeriksaan fisik, kecuali pada auskultasi paru didapatkan ronki (+/+) basah kasar. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb: 14,3 g/dL, Ht: 43%, Leukosit: 12,1 ribu/L, LED: 5mm/jam, Eritrosit: 5,3 juta/ L, GDS 75mg/dl, Na+: 141 mmol/L, K+: 4,9 mmol/L, Cl-: 102 mmol/L, dan Ca+: 9,5 mmol/L.

KASUS V
An. D, laki-laki 1 tahun 15 hari

Riwayat Penyakit Sekarang

Kejang pertama 15 menit. Kejang kedua 5 menit. Kejang terjadi di seluruh tubuh (kaki dan tangan kaku), mata mendelik ke atas, mulut terkatup,

Sebelum kejang sedang dalam perjalanan ke puskesmas

Setelah kejang pasien menangis dan aktif semula

Riwayat Penyakit Dahulu Kehamilan dan Kelahiran

Otitis

SC a/i panggul sempit dan bekas SC Baik

Perkembangan

Lingkungan perumahan Padat penduduk Sosial ekonomi Cukup baik

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Laboratorium (4 September 2013)

Keadaan umum : TSS/CM. Kesan Gizi Kurang

Nadi: 121x/m Suhu: 38C Nafas: 40x

Sekret hidung +/+, membran timpani -/-, cairan telinga +/+, tenggorokan hiperemis

Leukosit : 10900 u/l Ht : 10,8g/dl Hb : 33% Trombosit : 399000u/l Eritrosit : 5,1juta /ul LED : 20mm/jam Basofil : 1% Eosinofil : 1% N.Batang : 0% N.Segmen : 57% Limfosit : 33% Monosit : 8% GDS : 89mg/dl Na : 137mmol/l K : 4,4mmol/l Cl : 106mmol/l

Diagnosis Banding 1. Kejang demam kompleks e.c ISPA dengan Otitis Media Akut Aurikuler Dextra dan Sinistra 2. Kejang Demam Sederhana 3. Epilepsi 4. Meningitis 5. Ensefalitis Diagnosis Kerja 1. Kejang demam kompleks e.c ISPA dengan Otitis Media Akut Aurikuler Dextra dan Sinistra Pemeriksaan Anjuran Hematologi rutin ulang EEG Rontgen thorax Lumbal pungsi Konsul spesialis THT

KIE keadaan pasien. Tirah baring. Obs tanda vital. Kompres air hangat bila demam. Banyak minum air putih Oksigen 2l/mnt IVFD KAEN 1B 3cc/kgbb/jam PCT syrup 120mg bila suhu 38C Diazepam tab. 0,1mg/kgbb bila suhu 3.5C Ambroxol 5mg Salbutamol 0.5mg Ad vitam : dubia ad bonam Ad Sanationam : dubia ad bonam Ad Fungsionam : dubia ad bonam

RESUME
Pasien anak laki-laki datang usia 1 tahun 15 hari dengan keluhan kejang sebanyak 2 kali dalam 1.5 jam SMRS. Kejang muncul saat pasien akan berobat demam tinggi ke Puskesmas. Kejang pertama durasi sekitar 15 menit. Kejang terjadi di seluruh tubuh (kaki dan tangan kaku), mata mendelik ke atas, mulut terkatup, tidak ada keluar busa dari mulut pasien, kepala pasien tidak terbentur apapun dan lidah juga tidak tergigit. Setelah kejang pasien sempat terdiam beberapa saat, lalu menangis dan dapat bergerak aktif seperti semula. Kejang kedua durasi sekitar 5 menit di Puskesmas. Saat kejang kedua diberi obat yang dimasukkan ke dalam dubur, oksigen, dan sirup penurun panas. 2 minggu SMRS pasien batuk pilek. 12 hari SMRS keluar cairan di salah satu telinga pasien. 3 hari SMRS keluar cairan di kedua telinga pasien dan demam mulai tinggi. Sehari SMRS demam tinggi, batuk pilek dirasa sering kembali. Tidak ada keluhan lain, tidak pernah kejang sebelumnya, tidak ada riwayat jatuh. Tidak ada keluarga yang menderita sakit yang sama, tidak ada keluarga yang menderita epilepsi.. TD 90/60, N: 130x RR: 35x S: 38.1 C. Pemeriksaan Fisik pada hidung didapatkan sekret +/+, telinga membran timpani -/- dan cairan +/+, tenggorokan: hiperemis +. Lab 4/9/13 LED 20 mm/jam.

Anda mungkin juga menyukai