Anda di halaman 1dari 23

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KONSERVASI JERUK KEPROK TAWANGMANGU : UPAYA PENGEMBANGAN HOLTIKULTURA LOKAL ASLI INDONESIA

BIDANG KEGIATAN : PKM Gagasan Tertulis (PKM-GT) Diusulkan Oleh : Rhian Pambudi Andita Dwi Damarjati Shodiq Saifullah (H0711088) (H0511011) (H0509060) (2011) (2011) (2009)

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

1. Judul Kegiatan

: Konservasi Jeruk Keprok Tawangmangu : Upaya Pengembangan Holtikultura Asli Indonesia

2. Bidang Kegiatan

: ( ) PKM-AI

( v ) PKM-GT

3. Ketua Pelaksanan Kegiatan a. Nama Lengkap b. NIM c. Jurusan d. Universitas/Institut/Politeknik e. Alamat Rumah dan No.Tel/HP : Rhian Pambudi : H0711088 : Agroteknologi : Universitas Sebelas Maret, Surakarta : Tirisan 01/23 Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo. 085647517784 f. Alamat Email : rhianpambudi@gmail.com

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang 5. Dosen Pembimbing a. Nama Lengkap b. NIP c. Alamat Rumah dan No.Tel/HP : Dwi Priyo Arianto, S.P., M.Sc. : 197901152005011001 : Jl. Manggis 10 No. 185, Ngringo, Jaten, Karanganyar. 08156708076 Surakarta, 1 Maret 2011 Menyetujui, Ketua Program Studi Agroteknologi FP UNS Ketua Pelaksana Kegiatan

(Dr. Ir. Hadiwiyono, M.Si.) NIP. 19620116 1990021 001

(Rhian Pambudi) NIM. H0711088

Pembantu Rektor Bidang Kemahasiawaan Universitas Sebelas Maret

Dosen Pendamping

(Drs. Dwi Tiyanto, SU) NIP. 19540414 1980031 007

(Dwi Priyo Ariyanto., S.P, M.Sc) NIP. 19790115 2005011 001

Kami yang bertanda tangan di bawah ini selaku penulis: Nama NIM Asal : Rhian Pambudi, Andita Dwi Damarjati, Shodiq Saifullah : H0711088, H0511011, H0509060 : Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Dengan ini menyatakan bahwa Karya Tulis Gagasan Tertulis yang berjudul : Konservasi Jeruk Keprok Tawangmangu : Upaya Pengembangan Holtikultura Asli Indonesia Adalah merupakan hasil karya kami sendiri yang belum pernah dipublikasikan baik secara keseluruhan atau sebagian, dalam bentuk jurnal, atau bentuk lain yang dipresentasikan secara umum. Karya tulis ini sepenuhnya merupakan karya intelektual kami dan seluruh sumber yang menjadi rujukan dalam karya ilmiah ini telah kami sebutkan sesuai kaidah akademik yang berlaku umum, termasuk para pihak yang telah memberikan kontribusi pemikiran pada isi, kecuali yang menyangkut ekspresi kalimat dan desain penulisan. Demikian pernyataan ini kami nyatakan secara baik dengan penuh tanggung jawab dan integritas. Surakarta, 1 Maret 2012 Dosen Pembimbing Ketua Penulis

(Dwi Priyo Ariyanto, S.P, M.Sc.)

(Rhian Pambudi)

NIP. 19790115 2005011 001 Menyetujui,

NIM. H0711088

Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fakultas Pertanian UNS

(Ir. Kawiji, MP) NIP. 19611214 1986011 001 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Alloh SWT atas terselesaikannya Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis yang berjudul Konservasi Jeruk Keprok Tawangmangu : Upaya Pengembangan Holtikultura Asli Indonesia. Penulisan karya tulis ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih pemikiran ide mengenai bagaimana cara membudidayakan tanaman jeruk tawangmangu asli holtikultura Indonesia yang sekarang ini sulit ditemukan dipasaran. Dengan ini semoga bisa bermanfaat. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian karya tulis ini yaitu: 1. Allah SWT yang memberikan kesehatan serta kesempatan untuk membuat karya tulis ini. 2. Orangtua yang sangat membantu pemberian motivasi serta nasehat yang bermanfaat dalam proses penulisan yang cukup banyak menyita waktu. 3. Bapak Dwi Priyo Ariyanto dosen Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret yang selalu membimbing kami. 4. Teman-teman lain yang telah memberi motivasi bagi penulisan karya tulis ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan di masa yang akan datang. Semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Surakarta, 1 Maret 2012 Penulis

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.................................................................................... LEMBAR IDENTITAS............................................................................... LEMBAR PENGESAHAN......................................................................... KATA PENGANTAR................................................................................. DAFTAR ISI................................................................................................ RINGKASAN.............................................................................................. PENDAHULUAN....................................................................................... Latar Belakang Masalah............................................................................... Tujuan.......................................................................................................... Manfaat........................................................................................................ GAGASAN.................................................................................................. Jeruk Keprok Tawangmangu....................................................................... Kepunahan Jeruk Keprok Tawangmangu.................................................... Hambatan Penanaman Jeruk Keprok Tawangmangu.................................. Penanggulangan Penyakit CVPD dengan Cara Kultur Jaringan (in-vitro).. Sistem Perawatan agar Tidak Terjadi Kepunahan....................................... KESIMPULAN............................................................................................ DAFTAR PUSTAKA RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN i ii iii iv v vi 1 1 1 1 2 2 3 4 5 6 7

KONSERVASI JERUK KEPROK TAWANGMANGU : UPAYA PENGEMBANGAN HOLTIKULTURA LOKAL ASLI INDONESIA Rhian Pambudi, Andita Dwi Damarjati, Shodiq Saifullah Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret RINGKASAN Buah jeruk merupakan salah satu jenis buah-buahan yang paling di gemari oleh masyarakat umum. Buah jeruk selalu tersedia di sepanjang tahun, karena tanaman jeruk tidak mengenal musim berbunga yang khusus. Disamping itu, tanaman jeruk dapat ditanam dimana saja, baik di dataran rendah maupun di dataran tinggi. Jeruk keprok tawangmangu ditanam di daerah yang mempunyai ketinggian 500-1.200 meter di atas permukaan laut yang memiliki musim kering cukup panjang. Proses pembungaanya mudah dipengaruhi oleh iklim. Bila terjadi waktu kering selama 2-3 minggu yang diikuti hujan agak lebat sedikit, dan tanah menjadi agak basah sampai agak dalam, hal ini cukup untuk mendorong jenis jeruk ini untuk berbunga. Pembentukan bunga sampai buah menjadi masak membutuhkan waktu rata-rata 7-8 bulan. . Tanaman ini tumbuh dengan tinggi sekitar 2-8 meter dan memiliki bunga majemuk yang terletak di ketiak daun atau di ujung cabang. Bobot dari buah jeruk keprok sendiri rata-rata dapat mencapai 200 gram per buah. Dimana daging buah dari jeruk tersebut tebal dan kulit buahnya yang tipis. Pada saat ini jeruk keprok tawangmangu sudah terancam punah, bibit unggulnya sulit untuk di temui, baik di kebun para petani maupun di pasaran. Kelangkaan ini di sebabkan oleh adanya bakteri Citrus Vein Phloem Degeneration (CVPD). Penyakit ini menyerang bagian daun yang menyebabkan daun menjadi menguning dan kaku serta timbul bercak-bercak gelap pada pemukaan daun. Setiap kali tanaman membentuk pucuk dan tunas baru, saat itu pula pucuk dan tunas baru tersebut mengalami klorosis (menguning akibat rusaknya zat hijau daun). Akibat kerusakan zat hijau daun tersebut tanaman tidak lagi mampu melakukan proses fotosintesis, dan akhirnya tanaman menjadi layu, kering dan mati.

Dengan adanya penyebaran penyakit ini perlu di adakan penanggulangan agar tidak terjadi kepunahan. Bisa dilakukan dengan cara kultur jaringan (in vitro). Kutur jaringan merupakan cara yang paling baik untuk mendapatkan bibit tanaman yang bebas virus dan bakteri. Kultur jaringan dilakukan ditempat yang steril seperti di laboratorium. Setelah menjalani proses kultur jaringan, kemudian tunas diindeksing untuk mengetahui tunas tersebut sehat atau terinfeksi penyakit, kemudian disambung dengan batang bawah yang sehat. Agar tetap terjamin mutu bibitnya, perlu adanya pemeliharaan secara berkala. Pemeliharaan yang dilakukan anatara lain memelihara kesuburan tanah, pemupukan, mencegah timbulnya hama dan penyakit, penyiraman, drainase, dan pemangkasan. Agar pertumbuhan jeruk tetap sesuai yang diharapkan dan tidak terjadi kepunahan.

PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah Buah jeruk merupakan salah satu jenis buah-buahan yang paling banyak digemari oleh masyarakat. Oleh karena itu tidaklah mengherankan jika perkembangan tanaman jeruk pada dekade 1970 hingga 1980 mengalami perubahan populasi yang cukup tajam. Pada saat itu sebagian besar petani buah menyadari, bahwa komunitas buah jeruk memang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat, terutama jenis komunitas jeruk keprok yang mempunyai nilai ekonomi tinggi, karena jeruk keprok banyak megandung jenis vitamin, terutama vitamin C dan vitamin A. Buah jeruk selalu tersedia di sepanjang tahun, karena tanaman jeruk tidak mengenal musim berbunga yang khusus. Disamping itu, tanaman jeruk dapat ditanam dimana saja, baik di dataran rendah maupun di dataran tinggi. Salah satunya adalah jenis jeruk keprok yang sudah dikenal oleh orang China sejak ribuan tahun sebelum masehi. Di Indonesia jeruk keprok sendiri termasuk jeruk yang sangat popular karena rasanya yang manis dan menyegarkan. Walaupun populasi tanaman jeruk mengalami peningkatan yang tajam, namun sampai saat ini produk buah jeruk belum memenuhi harapan. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya pengetahuan para petani dalam bercocok tanam jeruk yang benar. Kendala lain yang menyebabkan produk buah jeruk di Indonesia belum memenuhi harapan adalah adanya serangan penyakit CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) sehingga banyak tanaman jeruk menjadi musnah. Tujuan Tujuan dalam penulisan karya tulis ini adalah: Melestarikan dan membudidayakan plasma nutfah tanaman jeruk keprok tawangmangu. 2. Membasmi penyakit yang sering menyerang dalam masa memproduksi jeruk keprok tawangmangu. 3. Mengembangbiakan jeruk keprok tawangmangu dengan cara in vitro kultur jaringan. 1.

Manfaat Manfaat dari penulisan karya tulis ini adalah: Agar jeruk keprok tawangmangu tetap menjadi buah yang diminati oleh masyarakat umum. 2. Dapat Mencegah jenis jeruk ini dari kepunahan jenis vegetasi tanaman jeruk keprok tawangmangu sebagai kekayaan produk lokal ksaranganyar. 1.

GAGASAN
Jeruk Keprok Tawangmangu Jeruk keprok tawangmangu ditanam di daerah yang mempunyai ketinggian 500-1.200 meter di atas permukaan laut yang memiliki musim kering cukup panjang. Pembungaan jenis jeruk ini sangat dipengaruhi oleh iklim. Tanaman jeruk keprok tawangmangu tumbuh sekitar 2-8 meter dan memiliki bunga majemuk yang terletak di ketiak daun atau di ujung cabang. Klasifikasi Citrus reticulata dalam sistematika tumbuhan : Divisio : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae Class : Dicotyledonae Ordo : Rutales Familia : Rutaceae Genus : Citrus Spesies : Citrus reticulate (Van Steenis, 1975). Tangkai daun bersayap sangat sempit sampai boleh dikatakan tidak bersayap, panjang 0,5-1,5 cm. Helaian daun berbentuk bulat telur memanjang, elliptis atau berbentuk lanset dengan ujung tumpul, melekuk ke dalam sedikit, tepinya bergerigi beringgit sangat lemah dengan panjang 3,5-8 cm. Bunganya mempunyai diameter 1,5-2,5 cm, berkelamin dua daun mahkotanya putih. Buahnya berbentuk bola tertekan dengan panjang 5-8 cm, tebal kulitnya 0,2-0,3 cm dan daging buahnya berwarna oranye. Rantingnya tidak berduri dan tangkai daunnya selebar 1-1,5 mm (Van Steenis, 1975). Buah jeruk keprok tawangmangu dapat dikonsumsi secara langsung, karena kulitnya tipis dan daging buahnya tebal. Pengupasan buah tidak perlu dengan alat, tetapi cukup dengan tangan. Daging buahnya mudah dipisah, teksturnya lembut dan lunak, bijinya sedikit, banyak mengandung air, rasanya manis dan aromanya segar. Proses pembungaanya mudah dipengaruhi oleh iklim. Bila terjadi waktu kering selama 2-3 minggu yang diikuti hujan agak lebat sedikit, dan tanah menjadi agak basah sampai agak dalam, hal ini cukup untuk

mendorong jenis jeruk ini untuk berbunga. Oleh karena itu tidaklah mengherankan jika terdapat buah yang tingkat kematanganya dalam satu tandan di satu pohon berbeda-beda, yaitu dapat mencapai tiga tingkatan. Jenis jeruk ini mulai berbunga pada bulan September sampai dengan November. Jika dalam musim kemarau banyak turun hujan, maka musim berbunga terjadi secara serempak (besar) sehingga periode berbunga mundur dan tidak banyak bunga yang dapat menjadi buah. Pembentukan bunga sampai buah menjadi masak membutuhkan waktu rata-rata 7-8 bulan (AAK, 1994). Keistimewaan dari jeruk keprok sendiri adalah sebagai berikut: 1. Bobot dari buah jeruk keprok sendiri rata-rata dapat mencapai 200 gram per buah. Dimana daging buah dari jeruk tersebut tebal dan kulit buahnya yang tipis. 2. Tanaman ini dapat diperbanyak secara vegetatif, yakni dengan cara stek. 3. Kulit buahnya mudah dikupas. 4. Kulit daging buahnya mudah untuk dipisah-pisahkan. 5. Daging buahnya lembut, sarinya banyak, rasanya manis dan bijinya sedikit. Kepunahan Jeruk Keprok Tawangmangu Jeruk keprok asli indonesia ini sudah terancam punah. jeruk yang habitat penanamannya di daerah tawangmangu ini sudah sulit di temukan di pasar tradisional ataupun supermarket. Demikian pula dengan jeruk keprok lainya yaitu jeruk Grabag dan Garut yang susah pula ditemukan di pasaran. Pada tahun 1980-an, saat populasi tanaman mendekati 100.000 pohon, muncul persoalan, yaitu penyakit CVPD. Saat itu dikelompokkan sebagai penyakit yang disebabkan oleh virus. Diduga penyakit yang menular lewat lalat itu berkembang pesat, karena penggunaan pestisida pada tanaman jeruk sayuran di daerah tersebut. Akibat penyakit itu, tanaman jeruk menjadi berkurang, bahkan nyaris punah. Penyakit akibat bakteri CVPD (citrus vein phloem degeneration), disebut juga penyakit huanglongbing, yang masuk ke Indonesia sekitar tahun 1960-an nyaris memusnahkan plasma nutfah jeruk keprok (Citrus reticulata). Selain menyerang tanaman jeruk di Indonesia, bakteri ini menyerang tanaman jeruk di kawasan Asia, Afrika, hingga sebagian Amerika Serikat. Saat ini beberapa jenis jeruk keprok, seperti jeruk keprok garut, jeruk keprok tawangmangu, dan jeruk keprok grabag sangat sulit ditemui di lapangan. Balai Penelitian Tanaman Jeruk di Malang pernah membersihkan jeruk keprok dari bakteri Citrus Vein Phloem Degeneration (CVPD). Namun, begitu jeruk ditanam, bakteri kembali menyerang. Hingga sekarang belum ditemukan teknologi yang mampu memperkuat ketahanan tanaman jeruk keprok pada bakteri CVPD. Jeruk keprok yang manis kini tinggal kenangan. Tahun 1960 serangan bakteri CVPD menyebar di Asia dan Afrika. Tahun 2004 bakteri ini menyerang benua Amerika, seperti Brasil. Tahun 2005 serangga pembawa bakteri CVPD juga ditemukan di Amerika

Serikat, seperti di Florida, California, dan Texas. Pemanasan global menjadi salah satu faktor merebaknya penyakit yang menyebabkan daun menjadi kuning dan pohon mengerdil (Sukoprawono, 2010). Bakteri CVPD yang awalnya hanya berkembang di daerah panas menyebar ke wilayah yang lebih dingin karena suhu udara di daerah dingin semakin hangat. Proses mobilisasi yang semakin mudah dan cepat turut memperparah penyebaran bakteri CVPD. Apalagi, proses penyaringan barang-barang impor ke Indonesia terlampau mudah. Begitu bakteri patogen masuk dan menyebar ke lingkungan, seumur hidup akan sulit diatasi. Inokulum atau sumber penyakit dari bakteri patogen telah menyebar ke tanah, gulma, serangga, hingga tanaman yang ada, kata dia. Serangan bakteri CVPD pada jeruk keprok mirip merebaknya virus kuning pada cabai yang menyerang hampir seluruh daerah. Virus kuning diperkirakan berasal dari Thailand yang terbawa masuk ke Indonesia lewat proses impor. Apabila karantina barang-barang dari luar negeri tak diperketat, masuknya bakteri maupun virus dari luar akan menjadi ancaman baru, yaitu bioterorisme. Dengan adanya virus dan bakteri tersebut membuat pertumbuhan dari jeruk Tawangmangu sendiri mengalami penurunan yang drastis. Sehingga sekarang sudah dapat dikatakan populasi jeruk keprok akan mengalami kepunahan. Dan sudah saatnya untuk mencari solusi-solusi yang dapat menanggulangi kepunahan itu. Hambatan Penanaman Jeruk Keprok Tawangmangu Dari segi perlakuan terhadap penanaman jeruk, bisa di tanam di segala tempat dengan syarat faktor-faktor yang menjadi persyaratan tumbuh yang di perlukan tanaman dapat terpenuhi dengan baik. Tetapi tidak di pungkiri untuk menanam jeruk keprok ini mengalami kendala yang cukup besar yaitu pembasmian terhadap penyakit-penyakit yang mudah menyerang. Ada banyak penyakit dan hama pada tanaman jeruk. Selain virus dan bakteri yang menyebabkan ada banyak lagi faktor yang mengganggu pertumbuhan dari tanaman jeruk. Salah satunya CVPD ( Citrus Vein Phloem Degeneration) yang paling sering muncul dan merusak perkebunan jeruk di tawangmangu. Adanya serangan jenis bakteri dalam tumbuhan tanaman, juga bisa merananya pertumbuhan tanaman. Tanaman jeruk yang terserang CVPD akan menyebabkan sebagian atau seluruh tajuk dari tanaman jeruk tersebut akan menguning. Daun-daun yang kuning kelihatan lebih kaku dan pada umumnya daun berdiri tegak. Bercak-bercak gelap juga tampak pada daundaun yang menguning karena terserang bakteri ini. Pada daun-daun tua yang semua sehat akan terlihat seperti daun yang muda atau baru tumbuh, warnanya berubah menjadi menguning dan memucat, kalau diraba akan terasa tebal dan kaku. Setiap kali tanaman akan membentuk kuncup atau tunas, setiap kali pula kuncup dan tunas tersebut akan mengalami klorosis (rusaknya zat hijau atau klorofil pada tanaman sehingga berubah warna menjadi kuning). Akibat kerusakan klorofil tersebut tumbuhan tidak dapat melakukan

fotosintesis, sehingga tumbuhan tidak dapat membuat sumber makanan. Dengan tidak dapat membuat makanan sehingga pertumbuhan tanaman tersebut akan terhambat, menguning, layu dan mati. Bila diteliti dengan mikroskop dengan pembesaran 400x1.000 kali, gejala akan nampak jelas pada irisan dari sepertiga tulang daun bagian tengah. Jaringan floem yang terserang CVPD lebih tebal daripada jaringan floem daun yang berwarna hijau. Pada bagian tebal ini nampak jalur-jalur putih. Jalur-jalur putih ini adalah dinding-dinding sel floem yang berdesakan. Gejala inilah yang dipakai dalam menentukan tingkat keparahan dari jeruk yang terkena CVPD. Di Indonesia penyakit memencar jarak jauh terutama karena terbawa oleh bibit. Akhir-akhir ini di Jawa, Lampung, dan Sumatra Selatan banyak pedangan yang membuat jutaan batang bibit yang kesehatan bibitnya tidak terjamin (Semangun, 1989). Penanggulangan Penyakit CVPD dengan Cara Kultur Jaringan ( invitro) Penyakit CVPD sangat meresahkan para petani ataupun pemilik perkebunan jeruk keprok khususnya jeruk keprok tawangmangu. Penyakit ini mudah sekali menular ke tanaman-tanaman lain. Pada kasusnya satu perkebunan semua tanaman jeruk terjangkit oleh penyakit tersebut. Karena penyakit ini menyebabkan sebagian atau seluruh tajuk tanaman menjadi menguning. Daun menjadi berwarna kuning dan terdapat bercak-bercak gelap pada permukaan daun, sehingga tumbuhan tidak dapat melakukan fotosintesis yang mengakibatkan tumbuhan tidak dapat sumber makanan sehingga mati. Untuk menanggulangi penyakit ini bisa dilakukan dengan cara membuat individu baru yang steril dari bakteri penyebab penyakit CVPD, yaitu dengan cara kultur jaringan. Kutur jaringan merupakan cara yang paling baik untuk mendapatkan bibit tanaman yang bebas virus dan bakteri. Hal ini berdasarkan teori, bahwa bagian tanaman tumbuh lebih cepat daripada virus yang menyerang bagian jaringan disekitarnya. Dengan kata lain, sel-sel di sekitar titik tumbuh sama sekali belum terinfeksi oleh virus. Dengan demikian bila ditanam secara kultur jaringan akan bisa diperoleh tanaman yang baru yang bebas virus (Sarwono, 1993). Kultur jaringan dilakukan ditempat yang steril seperti di laboratorium. Setelah menjalani proses kultur jaringan, kemudian tunas diindeksing untuk mengetahui tunas tersebut sehat atau terinfeksi penyakit, kemudian disambung dengan batang bawah yang sehat. Setelah mendapatkan tunas yang steril dari penyakit, lalu dikembangkan di wilayah baru yang steril atau belum pernah menjadi tempat penyebaran penyakit tersebut khususnya CVPD. Selama beberapa tahun terakhir, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar berupaya keras menggeliatkan kembali budidaya jeruk keprok. Berbagai usaha ditempuh agar jeruk keprok tawangmangu kembali menjadi produk unggulan yang diminati masyarakat luas. Selama beberapa tahun terakhir, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar berupaya keras

menggeliatkan kembali budidaya jeruk keprok. Berbagai usaha ditempuh agar jeruk keprok tawangmangu kembali menjadi produk unggulan yang diminati masyarakat luas. Untuk mempertahankan eksistensi jeruk keprok tawangmangu, Bupati Karanganyar Rina Iriani Sri Ratnaningsih kerap membawa serta buah tersebut sebagai oleh-oleh dalam kesempatan kunjungan ke berbagai daerah.

Sistem Perawatan Agar Tidak Terjadi Kepunahan Jeruk bisa ditanam di segala tempat, dengan syarat faktor-faktor yang menjadi persyaratan tumbuh yang diperlukan oleh tanaman terpenuhi. Salah satunya jeruk tawangmangu yang khas tumbuh di daerah Tawangmangu, Karanganyar. Pada umumnya para petani sudah dapat melaksanakan usaha penanaman jeruk dengan kultur teknik yang baik. Terutama dari segi penanaman, pemupukan, pemeliharaan, dan sebagainya. Untuk mengusahakan perkebunan jeruk harus memenuhi persyaratan teknis sebagai berikut : 1. Tempat bertanam dan lingkunganya harus bebas virus, sekurangkurangnya dengan jarak 1 km dari daerah yang terserang virus. 2. Pengairan yang lengkap dan tersedia air yang cukup, sehingga pada musim kering tanaman tetap bisa dialiri air. 3. Jenis jeruk yang ditanam harus sesuai dengan dan cocok dengan lingkunganya, antara lain: - Tinggi tempat dari permukaan laut - Keadaan air tanah - Pengaruh iklim setempat (penyinaran, angin kencang, kelembaban iklim basah dan kering). 4. Tempat tanam mudah transportasinya, sehingga gampang mendapatkan sarana-sarana yang diperlukan (misalnya pupuk kandang, obat-obatan dan peralatan lainya) (Sarwono, 1993). Banyak faktor yang harus diperhatikan dalam merawat tanaman jeruk, yaitu : Tanah Pada umumnya tanaman jeruk membutuhkan tanah yang subur. Tetapi bisa diusahakan juga di tanah yang kurang subur, asal pemupukan dan pemeliharaanya dilakukan dengan baik dan dengan benar. Tapi dengan adanya CVPD yang telah menjadi bencana nasional bahkan diberbagai Negara-negara yang juga memproduksi jeruk beberapa tahun terakhir ini. Jeruk dapat tumbuh dengan baik apabila ditanam dan dirawat dengan baik. Perawatan dapat dimulai dengan memperhatikan tanah dimana tumbuhan tersebut ditanam. Misalnya dengan membersihkan dari tanaman pengganggu lain, membuat pembatas-pembatas, menggemburkan tanah, pemupukan, dll.

Pemupukan Tanaman jeruk yang muda berumur satu bulan harus dipupuk dan disiangi. Pupuk yang diperlukan adalah 5 gram urea atau ZA 10 gram ditambah dengan ZK 5 gram per tanaman. Pemupukan ini dilakukan secara rutin setiap bulan hingga menjelang datangnya musim kemarau. Pemupukan diberikan ketika tidak ada pucuk muda dan tanah dalam keadaan basah. Pupuk diberikan 15-20 cm sekitar batang tanaman. Dengan membuat lubang melingkar sedalam 20 cm lalu didalam lubang tersebut dimasukkan pupuk. Kemudian lubang ditutup dengan tanah. Hama dan penyakit Jeruk adalah tanaman manja. Ia memerlukan pemeliharaan yang seksama dan intensif. Penyemprotan yang teratur dengan pestisida dan fungisida sangat baik pengaruhnya, untuk menghindari tanaman serangga penular penyakit CVPD serta hama penyakit lain. Penyiraman Pada musim kemarau, tanaman jeruk mutlak membutuhkan air secara teratur. Terutama pada saat tanaman menjelang berbunga. Dengan penyiraman secara teratur ini bertujuan agar tanaman dapat menghasilkan bunga dan buah yang cukup banyak. Penyiraman jeruk dilakukan pada pagi hari atau sore hari. Tujuannya adalah untuk mengimbangi penguapan akibat panasnya sinar matahari, sebab pada siang hari tanaman jeruk banyak menyerap air, dengan perlakuan semacam itu, tanaman jeruk dapat bertahan hidup dan melakukan pemasakan secara sempurna. Sistem Drainase Sistem drainase harus direncanakan dengan seksama, agar aliran air dapat mengalir dengan lancar sehingga tidak menimbulkan genangan yang dapat mengakibatkan akar menjadi busuk. Saluran air seharusnya dibuat dengan arah yang lurus dan tidak berkelok-kelok. Sebab saluran yang berkelok-kelok dikhawatirkan pada saat turun hujan, dimana arus air sangat deras akan mengikis dasar saluran atau bagian tepi saluran yang membentuk cekungan sehingga air akan menggenang. Pemangkasan Untuk mendapatkan hasil yang optimal, pemeliharaan tanaman jeruk harus dilakukan pemangkasan. Pemangkasan tanaman jeruk dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Misalnya, pemangkasan untuk membentuk tajuk mahkota daun untuk mendapatkan bentuk tajuk yang bagus, tanaman dapat memperoleh sinar matahari yang cukup, dan untuk menambah rating jumlah produksi. Disamping itu pemangkasan juga bertujuan untuk membersihkan tunas air dan cabang-cabang liar sehingga kebersihan tanaman jeruk terjamin. Pemberian Mulsa Untuk mencegah agar jangan cepat terjadi kekeringan dan untuk mencegah tumbuhnya gulma, maka perlu adanya pemberian mulsa. Pemberian mulsa pada waktu musim hujan akan mengurangi kepadatan tanah dan erosi. Mulsa juga dapat mempertahankan kelembaban tanah pada waktu musim kemarau, sehingga akar dapat mengisap unsur hara dan air dengan cukup. Mulsa dapat di peroleh dari daun kelapa, jerami, daun tebu, rumput-rumputan, dan lain-lain. Dapat juga di tanami dengan

tanaman penutup tanah, misalnya: Calopogonium caeruleum, Peuraria javanica, dan Mimosa invisia (Pracaya, 1992). KESIMPULAN Pemeliharaan dan pembudidayaan jeruk keprok Tawangmangu dilakukan agar tidak terjadi kepunahan jenis ini, kemudian melestarikannya secara kultur jaringan untuk mendapatkan bibit unggul. Ada beberapa hambatan untuk mengambangkan jenis tanaman ini, salah satunya adalah penyakit CVPD ( Citrus Vein Pholem Degenaration). Penyakit ini menyebabkan kerusakan pada satu pohon dan menyebar ke pohon yang lain, sehingga pohon tersebut layu dan mati. untuk menanggulanginya, kultur jaringan adalah cara yang tepat untuk mengatasi penyebaran bakteri CVPD. Dimana, bakteri tersebut menyebabkan sebagian atau seluruh tajuk tanaman menjadi menguning. Program ini dapat dilaksanakan dengan adanya keterlibatan beberapa pihak diantaranya: 1. pemerintah sebagai pihak yang membuat kebijakan, 2. distributor pengolahan tanaman jeruk, yang membeli buah jeruk dari petani dan menjual ke masyarakat, 3. kelompok usaha tani, wadah bimbingan bagi para petani, 4. petani jeruk, sebagai pihak yang berkaitan langsung dengan penanaman bibit, perawatan dan sebagainya. Dengan adanya pelestarian dan pembudidayaan jeruk keprok Tawangmangu, diharapkan bisa mencegah terjadinya kepunahan pada jenis tanaman ini. Sehingga produk ini bisa bersaing dengan jeruk-jeruk lain atau jerukjeruk impor dan dapat dinikmati oleh masyarakat luas.

DAFTAR PUSTAKA AAK. 1994. Bididaya Tanaman Jeruk. Yogyakarta : KANISIUS Apandi, Muchidin. 1984. Teknologi Buah dan Sayur. Bandung : Alumni Pracaya. 1992. Jeruk Manis : Varietas, Budidaya dan Pasca Panen. Jakarta : Penebar Swadaya Sarwono, B. 1993. Jeruk dan Kerabatnya. Jakarta : Penebar Swadaya Sukoprawono. 2010. Penyakit CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) pada Jeruk (Citrus sp.). http://sukopramono.wordpress.com/ Semangun, Haryono. 1989. Penyakit-penyakit Tanaman Holtikultura di Indonesia. Jogjakarta : Gadjah Mada University Pres Van Steenis, C.G. 1975. Flora Voor de Scholen in Indonesie, diterjemahkan oleh Sorjowinoto, M., edisi VI. Jakarta : PT. Pradnya Paramitha

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS 1

Nama lengkap Tempat, Tanggal lahir Alamat Rumah Alamat Kost No. Telp/HP Alamat email Riwayat Pendidikan No. 1. 2. 3. 4.

: Rhian Pambudi : Surakarta, 06 Desember 1992 : Tirisan 01/23 Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo :: 085647517784 : rhianpambudi@gmail.com : Angkatan 1999 2005 2008 2011

Tingkat Pendidikan SD Tamirul Islam Surakarta SMP Al-Islam 1 Surakarta SMA Al-Islam 1 Surakarta Jurusan Agrotelnologi FP UNS :

Riwayat Organisasi No. 1. Motto Prestasi Keilmiahan

Jabatan Bidang Desain Grafis Jurnalistik SMA Al-Islam 1 Surakarta

Angkatan 2010

: Keberhasilan adalah suatu proses bukan sebuah hasil akhir :-

Surakarta, 2 Maret 2012 Hormat Saya,

Rhian Pambudi H0711088 DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS 2

Nama lengkap Tempat, Tanggal lahir Alamat Rumah Alamat Kost No. Telp/HP Alamat email Riwayat Pendidikan No. 1 2 3 4

: Andita Dwi Damarjati : Solok, 15 Januari 1994 : Sroyo 07/08 Jaten Karanganyar :: 085766226632 : andita.andity@yahoo.com : Angkatan 1999 2005 2008 2011

Tingkat Pendidikan SD N 31 Sumani SMP N 3 X Koto Singkarak SMA N 1 X Koto Singkarak Jurusan Peternakan FP UNS :

Riwayat Organisasi No. 1. 2.

Jabatan OSIS SMP N 3 X Koto Singkarak KSR PMI Unit Universitas Sebelas Maret

Angkatan 2007 2011

Motto : Hidup atau Mati Prestasi Keilmiahan : Peserta Lomba Karya Ilmiah tingkat Profinsi di Universitas Andalas Sumatera Barat.

Surakarta, 2 Maret 2012 Hormat Saya,

Andita Dwi Damarjati H0511011

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS 3 Nama lengkap Tempat, Tanggal lahir Alamat Rumah Alamat Kost No. Telp/HP Alamat email Riwayat Pendidikan No. 1. 2. 3. 4. : Shodiq Saifullah : Karanganyar, 20 Januari 1992 : Mojorejo 05/06 Plesungsan, Gondangrejo, Karanganyar 57181 :: 087836002754 : shodiqsaifullah@gmail.com : Angkatan 1997 2003 2006 2009

Tingkat Pendidikan SD N 1 Plesungan SMP N 2 Gonsdangrejo SMA Muhammadiyah 3 Surakarta Jurusan Peternakan FP UNS :

Riwayat Organisasi No. 1. 2. 3. 4. Motto

Jabatan Staff Bidang Keilmiahan KSI FP UNS Staff Bidang Keilmiahan HMP APPALOOSA FP UNS Koordinator Departemen RISTEK KSI FP UNS Kepala Bidang Kewirausahaan HMP APPALOOSA FP UNS

Angkatan 2009 2009 2010 2010

: Menjadi diri sendiri dan bermanfaat bagi orang lain. Prestasi Keilmiahan : Finalis LKTM Nasional LSP Universitas Sebelas Maret Suarakarta

Surakarta, 2 Maret 2012 Hormat Saya,

Shodiq Saifullah H0509060

DAFTAR RIWAYAT HIDUP DOSEN PEMBIMBING

Nama lengkap NIP Tempat, Tanggal lahir Jenis Kelamin Pekerjaan Pangkat/golongan Jabatan Fungsional Alamat Rumah No. Telp/HP Alamat email

: Dwi Priyo Ariyanto, S.P, M.Sc. : 19790115 2005011 001 : Gombong, 15 Januari 1979 : Laki-laki : Dosen FP UNS : III/B : Lektor : Jl. Manggis 10 No. 185, Ngringo, Jaten, Karanganyar : 08156708076 : dp_ariyanto@yahoo.com

No. 1 2

Nama Universitas Universitas Sebelas Maret Universitas Gadjah

PENDIDIKAN Jenjang Kota S1 S2 Surakarta Yogjakarta

Tahun Lulus 2001 2008

Bidang Ilmu Tanah Ilmu Tanah

Mada

No. 1.

KARYA ILMIAH Jenis Karya Ilmiah Judul Karya Ilmiah Publikasi Penginderaan Jauh sebagai Pendekatan untuk Prosinding/Seminar Inventarisasi dan Klasifikasi Bahaya Erosi di Daerah Hulu Waduk Sempor Gombong. 2007 Kajian Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Unggulan Di Sub DAS Samin Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar. 2007 Kajian Tingkat Kekritisan Tanah Di Daerah Tangkapan Air Waduk Sempor, Kabupaten Kebumen. 2007 Pengaruh Perubahan Tegakan terhadap Erosi, Nisbah C/N, Bahan Organik dan Berat Volume Tanah di DTA Waduk Sempor, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. 2008 Pengaruh Imbangan Pupuk Organik Dan Anorganik Terhadap Emisi Gas Metana (CH4) Di Lahan Sawah Palur, Sukoharjo, Jawa Tengah. 2009 Pengaruh Jarak Buangan Air Limbah Industri di Daerah Jaten Karanganyar terhadap Kadar Chromium dalam Air dan Tanah Permukaan Saluran Air Pungkuk. 2005 Dampak Air Limbah Industri Josroyo, Karanganyar terhadap Kadar Tembaga (Cu) dalam Air dan Permukaan Tanah Saluran Air Pungkuk. 2008 Kajian Bahaya Erosi Pada Lahan Kering Di Sub DAS Samin Kabupaten Karanganyar. 2008

2.

Jurnal

Kajian Klasifikasi Bahaya Erosi dengan Sistem Informasi Geografi Di Daerah Hulu Waduk Sempor, Gombong. 2008 PELATIHAN/MAGANG No. Nama Pelatihan/Magang Tempat Penyelenggara 1. Magang Reklamasi Pertanian 2. Mata Kuliah Yogyakarta dan Lahan di

Lama

Pelatihan PHK A2 JIT FP- 2006 UNS 2006

Pengelolaan

Jurusan Tanah Fakultas Universitas Lembaga Penelitian Pengabdian kepada 3. Pelatihan Software Open Source POSS Universitas Gadjah Mada 4. Pelatihan Kompetensi Yogyakarta Peguatan Surakarta Dosen Pusat Bimbingan- 16-17 Juni Konseling dan 2009 Pengembangan Karir, LPP-UNS Universitas Sebelas Maret 14-16 Agustus 2009 PPLH XXVIII LPPM 21 s.d. Oktober 4 Masyarakat Kementrian Teknologi 17 2008 26 Agustus dan 2008 Gadjah Mada Yogyakarta Pelatihan Penulisan Surakarta Artikel Ilmiah

Negara Riset dan September

Pembimbing Akademik 5. Pelatihan Ketrampilan Mahasiswa 6. Tingkat Dasar Penilaian Mengenai Pelatih Bandungan, Manajemen Semarang (PP-LKMM) Analisis Surakarta Dampak

UNS / Angkatan September

Lingkungan (AMDAL)

2010 PENELITIAN Judul Penelitian Pengaruh Jarak Buangan Air Limbah Industri di Daerah Jaten Karanganyar terhadap Kadar Cu dan Cr dalam Air dan Tanah Permukaan 2. Hibah A2 Saluran Air Pungkuk. Kajian Pengelolaan Lahan Kering Rp 30.000.000,Jurusan Perencanaan Karanganyar Penginderaan Penggunaan di Jauh Lahan

No. Pembiayaan 1. Swadana

Biaya Penelitian

Penelitian PHK Sub DAS Samin sebagai Basis Ilmu Tanah FP Berkelanjutan 3. UNS Penelitian Dosen DIKTI 4. Depdiknas Swadana Kabupaten sebagai Rp 9.000.000,-

Muda Pendekatan untuk Inventarisasi dan Klasifikasi Bahaya Erosi di Daerah Hulu Waduk Sempor Gombong Pemetaan Tanah Kritis dan Prediksi Erosi Tanah di Daerah Tangkapan Air Sempor Kabupaten Kebumen Perlakuan Biologis dengan Rp 99.600.000,Konsrosium Bakteri Pengoksidasi Mn(II) dan Fe(II) untuk Pemurnian Air Tanah: Karakterisasi dan Prospek dari Proses dan Produk Emisi CH4 (Metana) dan Rp 10.000.000,sumbangannya Warming Organik pada terhadap Lahan Global Sawah

5.

DIPA UNS

6.

DIPA UNS

No.

Lembaga

KERJASAMA Bentuk Kerjasama

Tahun

1. 2. 3.

Kerjasama Litbang Pemkab Pemetaan Unsur Hara Tanah untuk 2001 Ngawi Tanaman Padi Di Kabupaten Ngawi Litbang Pemkab Potensi Lahan Kering Di Kabupaten 2002 Ngawi Ngawi Bagian Utara Badan Ketahanan Potensi Lahan Bawang Merah Di 2002 Pangan Dipertan Kabupaten Brebes dan Kabupaten Tegal Propinsi Jawa Kab. Penelitian Unsur Hara Tanah di di 2003 Tengah Bappeda Grobogan Dinas Energi

4. 5.

Kabupaten Grobogan LH, Kajian Tanah Longsor Kecamatan Kab. Kabupaten Ngawi

Desa 2003

Pertambangan & Ngrayudan Ngawi Bappeda Kabupaten 7. 8. Pacitan Bappeda Grobogan Bappeda Demak 9. Bappeda Kabupaten Blora

Jogorogo

6.

Penelitian Potensi dan Pengelolaan 2004 Lahan Kering Berwawasan Agribisnis dan Agroforestry di Kabupaten Pacitan Kab. Penelitian Unsur Hara Tanah Lahan 2004 Kering di Kabupaten Grobogan Kab. Pemetaan Unsur Hara Tanah untuk 2005 Rekomendasi Pemupukan Tanaman Padi Sawah di Kabupaten Demak Penelitian Pengembangan Potensi 2008 Pertanian Lahan Kering Yang Berwawasan Agribisnis di Kabupaten

10.

Dinas

Blora Pertanian Penyusunan Database Potensi Produksi 2009 Pangan di Kabupaten Klaten Budidaya Tembakau di 2009

Kabupaten 11

Klaten Dinas Pertanian Pemetaan Kabupaten Klaten

Kabupaten Klaten

No.

Pembiayaan

PENGABDIAN MASYARAKAT Judul Pengabdian

Biaya Pengabdian Masyarakat

1.

Swadana

Focus tentang Sukoharjo

Group

Disscussion Gerakan

Percepatan

Pertanian Organik di Kabupaten

Dosen Pembimbing

(Dwi Priyo Ariyanto, S.P, M.Sc.) NIP. 19790115 2005011 001

Anda mungkin juga menyukai