Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

ii 1 2

1.1 1.2

Latar belakang .............................................................................................................................................. Tujuan ..........................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Aspek Pembekuan ........................................................................................................................................... 2.2. Persyaratan Pembekuan............................................................................................................................... 2.3. Tahap-tahap Pembekuan Ikan .................................................................................................................. 2.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan pembekuan .......................................................... 2.5. Tipe Pembekuan ............................................................................................................................................. 2.6. Keuntungan Pembekuan Cepat................................................................................................................ 2.7. Alat Pembeku Ikan Cold Storage............................................................................................................. 2.8. Metode Pembekuan ....................................................................................................................................... 2.9. Produk- produk Beku ................................................................................................................................... BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan......................................................................................................................................................... 3.2. Saran .................................................................................................................................................................... 25 25 4 4 5 5 5 7 7 9 10

BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Refrigerasi adalah proses di mana dilakukan usaha untuk memindahkan panas dari satu lokasi ke lokasi lain, dengan cara penarikan atau penyerapan panas dari lokasi yang menjadi tujuan pendinginan. Jika proses pendinginan menggunakan bantuan mesin atau alat, dinamakan refrigerasi mekanik. Refrigerasi memiliki banyak aplikasi, termasuk: kulkas rumah tangga, gudang beku, cryogenics, penyejuk udara. Refrigerasi memanfaatkan sifat-sifat panas (termal) dari bahan refrigerasi sewaktu bahan itu berubah keadaan dari bentuk cairan menjadi bentuk gas atau uap dan sebaliknya dari gas kembali menjadi cairan. Refrigeran yang dikenal secara umum adalah ammonia dan freon. Perubahan bentuk ammonia dari keadaan cair menjadi uap dan sebaliknya, melibatkan sejumlah tertentu tenaga panas. Pada suatu sistem refrigerasi, bahan refrigerant ammonia itu berada dan bersirkulasi di dalam suatu rangkain wadah yang terdiri atas beberapa komponen alat yang disambungkan oleh pipa-pipa logam yang secara keseluruhan merupakan suatu siklus tertutup. Komponen alat penyusun sistem refrigrasi yaitu kondensor, kompresor, evaporator dan katup ekspansi

Tujuan

Agar dapat mengetahui fungsi dari katup ekspansi

BAB II PEMBAHASAN A. KATUP EKSPANSI

Gambar 8. Katup Ekspansi Katup Ekspansi merupakan suatu alat yang berfungsi untuk menurunkan tekanan dari cairan refrigerant sebelum masuk ke evaporator, sehingga akan mudah refrigerant akan menguap di evaporator dan menyerap kalor (panas) dari media yang didinginkan. Pada pipa ekspansi ini terdapat 3 buah katup pengontrol, tujuan dilakukannya cara ini agar cairan refrigerant tersebut terkontrol, stabil dan mencegah terjadinya perubahan fase dari sebuah refrigerant pada tabung, kemudian cairan refrigerant akan masuk piranti ekspansi akan mengalami ekspansi dan terjadi perubahan fase uap cair yang menjadi campuran uap basah. Suhu dan tekanannyapun akan menurun setelah proses ekspansi. Pipa kapiler digunakan untuk menurunkan tekanan dan mengatur jumlah cairan refrigerant yang mengalir. Diameter pipa kapiler tergantung dari kapasitas mesin pendinginnya. Pada umumnya pengontrol refrigerant pada domestic refrigerator adalah

pipa kapiler, penggunaan pipa kapiler pada mesin pendingin akan mempermudah pada waktu start. Karena dengan akan mempergunakan pipa kapiler pada saat sistem tidak bekerja tekanan pada kondensor dan evaporator cendrung sama, hal ini dapat mempermudahkan tugas kompresor pada waktu start.

Katup Espansi Termostatik Katup Ekspansi Termostatik digunakan pada sistem pendinginan majemuk. Dengan menggunakan sistem ini memungkinkan sistem majemuk untuk dapat memberikan suhu yang berbeda-beda pada beberapa kabinet. katup sistem ini juga biasanya digunakan pada penyegaran udara. Terdiri atas elemen (sensor) bola kecil yang diisi cairan khusus dengan ukuran yang tepat, elemen tersebut dihubungkan ke bodi melakukan pipa kapiler, bodi dibuat dari kuningan, menjadi tempat pertemuan pipa cairan dan pipa evaporator. Jarum dan dudukannya ( seat ) terletak dalam bodi. Jarum di hubungkan dengan belon metal yang fleksibel atau diafragma. Belon terbuat pada gilirannya bergerak oleh batang yang di hubungkan pada belon yang di berikan seat atau diafragma ( elemen power ) yang di hubungkan dengan bola sensor melalui pipa kapiler. Jika beban bertambah, maka cairan refrigerasi di evaporator akan banyak menguap sehingga besar suhu panas lanjut di evaporator akan menigkat. Pada akhir evaporator terletakkan tabung sensor suhu ( sensing bulb ) dari Katup Ekspansi Termostatik tersebut. Peningkatam suhu dari evaporator akan menyebabkan uap cairan yang terdapat pada tabung sensor. Akibatnya suhu panas lanjut di evaporator kembali pada keadaan normal, dengan kata lain suhu panas lanjut di evaporator dijaga tetap konstan pada segala keadaan beban.

Macam-macam katup ekspansi dari jenis umum, antara lain :

1. Pipa Kapiler Pipa kapiler melayani hampir semua sistem refrigerasi yang berukuran kecil, dan penggunaannya meluas hingga pada kapasitas refrigerasi 10 kW. Pipa kapiler umumnya mempunyai ukuran panjang 1 hingga 6 m, dengan diameter dalam 0,5 hingga 2 mm. Cairan refrigerant memasuki pipa kapiler tersebut dan mengalir sehingga tekanannya berkurang disebabkan oleh gesekan dan percepatan refrigerant. Sejumlah cairan berubah menjadi uap ketika refrigeran mengalir melalui pipa ini.

Gambar 9 Foto Pipa Kapiler

2. Thermostatic Expansion Valve (Katup Ekspansi Tekanan Konstan) Katup ini bekerja berdasarkan derajat superheated yang keluar dari evaporator. Katup ini mengatur laju refrigerant cair sebanding dengan laju penguapan di dalam evaporator, atau dengan kata lain akan membuka lebih besar bila beban bertambah atau sebaliknya.

Gambar 10 Thermostatic Ekspansion Valve

Gambar 11 FotoThermostatic Ekspansion Valve

Gambar 11 Prinsip kerja Thermostatic Ekspansion Valve Alat ekspansi ini menggunakan bola perasa yang ditempelkan pada saluran keluaran evaporator, sehingga suhu bola dan fluida yang ada di dalam bola (fluida power) sangat dekat dengan suhu gas hisap (suction gas). Tekanan dari fluida ini memberikan dorongan kesisi atas diafragma, sedangkan tekanan evaporator menekan dari bawah, disamping itu juga terdapat sebuah pegas yang memberikan gaya ke atas. Untuk dapat

membuka katup, maka tekanan diatas diafragma harus lebih besar dari jumlah tekanan pegas dan tekanan evaporator

3. Automatic Expansion Valve Automatic expansion valve (AXV) adalah katup ekspansi yang dapat mempertahankan tekanan evaporator tetap konstan, walaupun beban pendinginan berubah-ubah, katup ini mengindera tekanan evaporator. Bila tekanan evaporator turun akibat adanya penurunan beban, maka katup akan membuka lebih besar sampai tekanan evapotaor sama dengan tekanan kendali AXV. Sebaliknya bila tekanan evaporator naik, maka katup akan menutup sebagian. Pengaturan pembukaan katup ini dilakukan oleh suatu control pengatur tekanan.

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

Katup Ekspansi merupakan suatu alat yang berfungsi untuk menurunkan tekanan dari cairan refrigerant sebelum masuk ke evaporator, sehingga akan mudah refrigerant akan menguap di evaporator dan menyerap kalor (panas) dari media yang didinginkan. Pada pipa ekspansi ini terdapat 3 buah katup pengontrol, tujuan dilakukannya cara ini agar cairan refrigerant tersebut terkontrol, stabil dan mencegah terjadinya perubahan fase dari sebuah refrigerant pada tabung, kemudian cairan refrigerant akan masuk piranti ekspansi akan mengalami ekspansi dan terjadi perubahan fase uap cair yang menjadi campuran uap basah. Suhu dan tekanannyapun akan menurun setelah proses ekspansi.

Macam-macam katup ekspansi dari jenis umum, antara lain :

1. Pipa Kapiler 2. Thermostatic Expansion Valve (Katup Ekspansi Tekanan Konstan) 3. Automatic Expansion Valve

DAFTAR PUSTAKA http://www.scribd.com/doc/45116745/Cooling http://dc233.4shared.com/img/UEC5eIKA/preview.html http://www.scribd.com/doc/40026680/KOMPRESSOR-Lengkap http://reflitepe08.blogspot.com/2011/03/mesin-pendingin.html

Anda mungkin juga menyukai