1.1 Latar Belakang Penggunaan hologram telah banyak digunakan dalam berbagai bidang yaitu: pada keamanan dengan menggunakan hologram pada kartu visa, media penyimpanan, bahkan digunakan pada bidang teknik. Aplikasi pada bidang teknik dari hologram dapat berupa uji cacat bahan. Tujuan utama dari uji cacat bahan tersebut agar dapat mengetahui kekurangan bahan yang dimiliki. Oleh karena itu tentu bahan yang diuji harus dihindarkan dari kerusakan akibat uji cacat bahan. Perkembangan dari metode uji cacat bahan hingga saat ini adalah dengan menggunakan hologram. Metode ini digunakan karena memiliki sifat non-destructive sehingga banyak diguanakan pada bidang teknik. Dengan demikian penyusun membahas mengenai metode uji cacat bahan menggunakan hologram pada makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah bagaimanakah prinsip dasar dari aplikasi hologram pada uji cacat bahan?
1.3 Batasan Masalah Adapun batasan masalah dari makalah ini adalah dalam pembahasan metode uji cacat bahan, hanya dibahas dengan menggunakan hologram dengan teknik real-time.
1.4 Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memahami prinsip dasar dari aplikasi hologram pada uji cacat bahan.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Prinsip Kerja Hologram pada Uji Cacat Bahan Terdapat metode uji cacat bahan yang dapat digunakan tanpa merusak bahan tersebut. Salah satu metode tersebut adalah holographic interferometry dengan meneliti perubahan mikroskopis dari sebuah objek. Pada dasarnya, hanya terdapat dua proses pada holographic yaitu: proses perekaman dan penyusunan kembali (rekonstruksi). Berdasarkan hal tersebut, prinsip dasar holographic interferometry yang diaplikasikan untuk menguji cacat suatu objek atau bahan sebagai berikut. A. Teknik Terdapat tiga teknik yang dapat digunakan yaitu: double exposure, time average (hologram single exposure pada vibrasi normal mode) dan real-time. Pada teknik realtime terdiri dari tahapan perekaman pada plat hologram sesuai Gambar 2.1. Kemudian terbentuk citra maya pada Gambar 2.2 dan citra tersebut disuperposisikan dengan objek yang sebenarnya pada Gambar 2.3 sebagai tahapan rekonstruksi. Setelah itu akan terbentuk pola interferensi yang berkaitan dengan deformasi.
Berdasarkan ketiga gambar diatas, peralatan untuk metode ini sangatlah sederhana yaitu dengan sumber cahaya koheren monokromatis berupa cahaya laser (dapat berupa laser He-Ne maupun Laser Argon), cermin, beam splitter dan lensa pinhole untuk filter spasial agar noise dari berkas cahaya laser dapat difilter. Sumber cahaya untuk metode ini haruslah cahaya koheren agar semua gelombang cahaya yang masuk ke plat hologram memiliki fase konstan. Kemudian sumber cahaya juga harus monokromatis agar beda panjang gelombang tidak saling mengganggu sehingga perpindahannya dalam fungsi panjang gelombang yang diketahui..
B. Hasil Deformasi dalam bentuk pola gelap terang dari interferensi divisualisasikan. Gangguan yang dihasilkan oleh cacat bahan tersebut dapat diindentifikasi dengan mudah sebagai anomali pada pola gelap terang. Selain itu dapat pula diidentifikasi dari adanya ruang kosong pada bahan, delaminasi, ketidakcocokan, retak dan sifat bahan yang tidak homogen.
Gambar 2.3 Hasil Uji Holographic Interferometry dari Plat Fiber Karbon
Gambar 2.3 menunjukkan hasil dari uji cacat bahan berupa plat fiber karbon dengan meninjau adanya sebaran massa yang tidak homogen pada bahan. Massa yang tidak homogen tersebut dilihat dari bentuk pola fringe yang tidak simetri.
3.1 Kesimpulan Dari pembahasan mengenai aplikasi hologram pada uji cacat bahan didapat beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1. Uji cacat bahan menggunakan hologram termasuk jenis metode holographic interferometry dengan meninjau adanya deformasi bahan yang diamati dari pola fringe yang menunjukkan kekurangan dari suatu bahan ditinjau dari ruang kosong pada bahan, delaminasi, ketidakcocokan, retak dan sifat bahan yang tidak homogen. 2. Salah satu teknik yang dapat digunakan pada metode holographic interferometry adalah teknik real-time dengan mengamati pola fringe pada saat itu juga setelah proses perekaman dan rekonstruksi. 3. Peralatan yang digunakan dalam teknik real-time yaitu: laser koheren monokromatis, cermin, lensa pinhole dan beam splitter. 3.2 Saran Terdapat beberapa teknik lainnya yang dapat pula digunakan dalam uji cacat bahan seperti: double exposure dan time average (hologram single exposure pada vibrasi normal mode).