Anda di halaman 1dari 12

Bad End Night a story to seeking the truth

Dalam hutan yang gelap, dikedalaman yang tidak bisa dicapai oleh seorang manusia pun, terdapat seorang gadis berumur 17 tahun yang tersesat dan berjalan tanpa arah. Dia terlihat kebingungan melihat disekelilingnya hanya terdapat tanaman dan pepohonan yang sangat besar. Dia melihat keatas langit. Sepotong bulan menggayut di gelapnya malam dihiasi oleh bintangbintang. Oh, aku hanya perlu mengikuti cahaya bulan ini, pikirnya. Gadis berkerudung merah itu kemudian berjalan melawan kegelapan disekelilingnya dan hanya mengandalkan cahaya bulan diatas kepalanya. Semakin dia berjalan semakin pepohonan di depannya menghilang. Satu demi satu pohon pohon gelap itu semakin sedikit, dan akhirnya dia melihat sebuah tanah lapang. Sebuah tanah lapang. Aku berhasil keluar dari hutan, pikirnya lagi. Saat gadis itu mencoba mencari petunjuk dimanakah dia, dia melihat sebuah mansion besar didepannya. Malam semakin gelap dan dingin, sedangkan gadis itu tidak tahu dia berada dimana. Tidak mungkin dia berjalan lagi dalam keadaan letih, gelap dan ketakutan seperti ini. Melihat kemungkinan seperti ini, maka gadis itu tidak punya pilihan lain lagi selain mencoba mengetuk pintu mansion di depannya itu. Tapi,

Mansion yang dilihatnya berlatarbelakangi bulan purnama disertai kabut hitam sangat menakutkan. Seperti masuk ke dalam film horror, gadis itu merasakan bahwa mansion itu pasti diisi oleh orang aneh yang akan membawa kesialan baginya. Namun, Gadis itu tidak punya pilihan lain lagi. Badannya sudah menggigil kedinginan, dan dia sangat lapar. Tanpa ragu-ragu lagi, dia mengetuk pintu mansion itu. Pintu itu terlihat sangat tua dan dia berpikir untuk mengetuk lagi. Permisi, apakah ada orang di rumah? tanyanya. Suara langkah kaki terdengar oleh gadis itu. Suara itu semakin mendekat dan pintu didepannya pun terbuka dengan diiringi suara krik yang berisik. Dibalik pintu yang terbuka itu, terlihat seorang pria berumur 27 tahun berambut ungu panjang, berwajah tampan, bermata tajam menyapanya dengan sikap seorang pelayan pria kelas atas. Oh, nona manis, ada apa? tanya laki-laki itu. Ehm... Oh, nona tersesat dan tidak punya tempat untuk bermalam ya? jawabnya tanpa gadis itu selesai menjawab. Selamat datang! sebuah suara muncul dari belakang pria itu. Mansion kami sangat indah loh. Bagaimana kalau saya menghidangkan sebuah teh untuk nona sebagai pengusir dingin? Suara itu sahut menyahut tanpa bisa dihentikan. Gadis itu akhirnya bisa melihat sepasang anak kembar seperti boneka, yang terdiri dari anak laki-laki dan perempuan berambut kuning berumur 15 tahun yang berwajah sama, memakai

pakaian yang seragam berwarna hitam dan seorang pelayan wanita yang memakai pakaian khas maid sambil menghidangkan teh diatas meja. Silahkan masuk...., pelayan pria itu menyambutnya. Gadis itupun dengan langkah berat melewati pintu dan masuk ke mansion itu. Sebuah suara klik dibelakangnya tanda pintu mansion itu dikunci membuatnya semakin ketakutan, meskipun dia tahu pintu rumah harus dikunci di malam hari. Selamat datang. Aku adalah, panggil saja aku Doll Boy, Anak laki-laki berambut kuning seperti boneka itu berkata ceria kepadanya sambil tersenyum disamping saudara kembar disampingnya. Kalau gitu, panggil aku Doll Girl aja, saudara kembar Doll Boy yang cewek juga tersenyum kepadanya. Kami adalah Doll Twin, mereka serentak berteriak dan berpose keren sambil memeluk satu sama lain. Oh, how mysterious. Aku adalah Butler dan kamu adalah Maid kalau gitu ya? pria yang menyambutnya tadi juga memperkenalkan dirinya dan pelayan wanita disampingnya. Gadis itu hanya tersenyum melihat tingkah laku dan nama aneh dari penghuni rumah itu. Mereka seperti aktris yang berperan dalam pertunjukan opera. Butler itu kemudian memberitahukan kepada penghuni mansion lainnya bahwa ada tamu yang akan menginap di mansion mereka. Pemilik mansion itu bernama Master dan Mistress. Master terlihat seperti pria yang berambut biru, berpakaian jaket hangat dan menyambutnya dengan senyuman hangat. Istri Master itu merupakan perempuan yang sangat cantik, berambut orange pendek dan tersenyum dibalik kipas yang berada ditangannya. Seorang lagi penghuni mansion itu adalah cewek berambut panjang berwarna pink, berhiaskan bunga hitam di kepalanya. Dia memanggil dirinya Lady. Gadis itu ingin memperkenalkan dirinya juga, namun suaranya dipotong oleh Master.

Bertemu kamu seperti takdir bagi kami. Kalau gitu, kita harus merayakannya. Ya, rayakan, rayakan. Bagaimana kalau kita pesta? PESTA? Kita akan pesta! Pesta!!

Gadis itu sadar akan situasi yang aneh itu. Dia hendak menolak rencana itu, namun, Ayolah, biarkan kami menyambutmu! Cepatan, cepatan pestanya dimulai, Doll Boy itu berkata lagi. Saya akan menuangkan wine terbaik kalau gitu, Butler itu juga menyahut. Senang, senangnya. Ayo kita minum sepuas-puasnya. Apakah kalian siap? Doll Girl menyahut. Tentu saja, Mistress menjawab.

Kalau gitu, let the show begin!

Tanpa gadis itu sadari, mereka sudah berpesta pora malam itu. Gelas-gelas wine bertumpahan, mereka terlihat mabuk-mabukan. Anak kembar disampingnya menari-nari seperti orang gila. Butler berambut ungu dengan tenangnya menuangkan wine kepadanya lagi. Mereka terlihat sangat menikmati pesta yang dibuat oleh mereka sendiri.

Gadis itu semakin sadar bahwa keadaan semakin aneh. Namun, bergelas-gelas wine yang diminumnya membuat pikiran normalnya semakin jauh. Dia semakin tenggelam oleh kenikmatan itu. Dia bernyanyi, berdansa dan melupakan segalanya. Dia juga jatuh dalam kenikmatan malam bersama mereka, penghuni mansion misterius itu. Entah sejak kapan, pesta pun berakhir, dan gadis itu masuk kedalam kegelapan. Dia tertidur sangat lelap dan terbangun di sebuah kamar yang sangat indah. Dia melihat ke luar jendela dan melihat malam masih menunjukkan dirinya. Sebaiknya aku tidur lagi, pikir gadis itu. Diapun kemudian tidur lagi, dan setelah beberapa lama, gadis itu terbangun lagi. Dia melihat ke luar jendela lagi, dan disana malam masih ada. Ada apa ini? ada sesuatu yang salah, tanyanya dalam hati sambil merasakan kecurigaan. Dia kemudian tidur lagi, dan bangun lagi untuk kesekian kalinya. Untuk berkali-kali lamanya. Namun, untuk beberapa alasan pagi tidak muncul. Matahari tidak menyembul. Gadis itu histeris setelah mengetahui kejadian aneh menimpanya. Dia bergegas menuju ke ruang tamu, dan bertemu dengan si Doll Twin yang menyambutnya dengan mata berwarna merah. Hey, ingin tahu? tanya Doll Girl kepadanya. Rahasia yang kami simpan selama ini... Doll Boy menyahut. Dibelakang mereka terdapat sebuah jam besar yang terlihat seperti grandfather clock. Tangan jam itu berwarna emas dan berukuran besar. Jam ini berhenti. Malam akan terus berjalan. Pagi tidak akan muncul. Ayo, coba mendekat dan lihatlah. Doll Twin itu serentak berkata kepadanya. Gadis itu melihat kearah jam tersebut dan menyadari bahwa tangan jam itu berhenti bergerak di 4 menit sebelum tengah malam.

Gadis itu menjadi ketakutan setengah mati. Dia terperangkap didalam dunia yang matahari tidak akan pernah ada dan malam terus berlangsung bersama makhluk aneh yang berpesta pora bersamanya. Tidak bisa menahan ketakutannya, gadis itu berlari sekuat tenaganya menjauhi kedua anak kembar itu. Dia melihat sebuah pintu rahasia dan kemudian memasukinya. Pintu itu ternyata terhubung ke sebuah koridor yang terdiri dari tangga-tangga gelap menuju ke ruang bawah tanah. Dan diakhir tangga itu terdapat pintu besar yang kelihatan sangat berat. Gadis itu membuka pintu tersebut, dan AAAAAAHHHHH! AAAAAH!!! Dia melihat sekumpulan peti mati bertumpuk dan tersusun rapi di ruangan itu. Ruangan yang sangat gelap dan memberikan kesan yang menakutkan bersama peti mati, dan mungkin manusia yang mati didalamnya juga. Kamu melihatnya, ya? >.< Bad End Night Last Show Mansion itu terletak di puncak pegunungan yang sangat tinggi, ditutupi oleh kabut tebal dan pepohonan yang sangat lebat. Tidak ada satu orang manusia pun yang pernah menginjakkan kakinya dan masuk ke mansion itu. Tidak pernah ada rumor tentang mansion itu, dan tidak pernah ada yang menyadari mansion itu. Di dalam mansion itu terdapat 7 penghuni, yaitu Master, Mistress, Doll Boy, Doll Girl, Lady, Butler dan Maid. Namun, di malam ini terjadi sebuah peristiwa besar. Ada seorang gadis yang tersesat dan berkunjung ke mansion mereka. Karena penghuni mansion itu tidak pernah bertemu dengan satu orang manusia pun, mereka menyambut gadis itu dengan gembira. Mereka berpesta pora dan mengadakan pesta untuk gadis itu.

Namun, setelah pesta selesai dan gadis itu tertidur, Oh, apa yang terjadi? Butler tiba-tiba berteriak. Aku tidak tahu kapan dan bagaimana, namun... Maid menyahut. Ini situasi darurat, mereka segera melapor ke Master dan Mistress mansion itu. Master dan Mistress mansion itupun segera menyadari bahwa ada yang aneh saat Butlernya mengetuk pintu kamar mereka. Mereka segera menuju ke ruang tamu, dan menemukan bahwa, Kelihatannya waktu ... Master berkata Berhenti berjalan, Mistress menyambung sambil melihat ke arah jam besar itu. Hey, gadis itu kemana? tanya Doll Boy. Kemana dia? Doll Girl. >.< Gadis itu membuka pintu ruang bawah tanah dan menemukan sekumpulan peti mati tersusun rapi. Ah, aku rasa kamu melihatnya ya... Bahaya!!Bahaya!! Hey, jangan takut, Maid itu berkata kepadanya. Gadis itu melihat kearah belakang dan menemukan penghuni mansion itu berada dibelakangnya. Mereka tidak terlihat seram karena mereka juga terlihat kebingungan. Lebih baik kita berkumpul di ruang tamu untuk membicarakan situasi ini, usul Master yang kemudian diiyakan oleh seluruh penghuni mansion itu. Setelah tiba di ruang tamu yang sudah terlihat rapi - meskipun tadi malam mereka berpesta pora -, gadis itu berdiri di samping jam besar yang tidak berdetik dan membuka pembicaraan.

Ada apa ini? Kenapa waktu berhenti? tanyanya dengan putus asa. Aku harus pulang. Aku... gadis itu berkata lagi tanpa menyelesaikan kalimatnya karena menangis. Kamu ingin pulang? tanya Doll Twin itu. Jawabannya mudah, kamu hanya perlu mencari happy ending. >.<

Kembali ke beberapa menit sebelum penghuni mansion bertemu gadis itu diruang bawah tanah.
Master, mungkinkah ini.... Butler itu bertanya kepada Masternya. Benar, ini terjadi karena buku ini, Master itu menjawab sambil melihat sebuah buku berkulit hitam yang selembar dari akhir buku itu hilang. Tidak! Ending dari buku ini hilang, Hilang!! Hilang!! Doll Twin itu menunjuk ke halaman akhir dari buku itu yang kelihatannya dirobek oleh seseorang. Kemana? Kemana bagian akhirnya? Tidak ada, di ruang tamu tidak ku temukan halaman terakhir itu. Cari!! Cari!! Iya, kita harus mencarinya, karena jika halaman itu tetap hilang, maka ending tidak akan tercapai, dan malam ini akan terus berjalan. Penghuni mansion itupun akhirnya menyebar dan mencari halaman ending penjuru mansion. Dan di ruang bawah tanah, mereka bertemu dengan gadis yang melihat rahasia mereka. >.< keseluruh

Kembali ke waktu sekarang.

Halaman yang dicuri itu.... Bagaimana pelaku itu berhasil mencurinya? Hanya satu orang yang bisa melakukannya... Kamu pelakunya, kan?

Seluruh penghuni mansion itu menunjuk kearah gadis yang kebingungan. Ada apa ini?, pikir gadis itu. Kenapa mereka menuduhku mencuri halaman ending itu?, pikir gadis itu lagi.

Tapi, jika dia yang mencurinya, maka.... Iya!! Iya!! Berarti dia adalah aktor utama dari pertunjukan ini kan. Iya, dia yang menentukan ending malam ini. Ayo, jika kamu ingin pulang, maka carilah happy ending untuk kita semua. Happy ending yang bisa melanjutkan cerita ini... Happy!! Happy Ending!!

Setelah mendengar pembicaraan penghuni mansion itu, gadis itu mengerti.

Dia adalah aktor utama dari kejadian aneh ini. Dia yang harus mengakhiri pertunjukan ini. Karena dialah yang memulai semuanya. Jika dia tidak tersesat dan masuk ke mansion ini, maka peristiwa ini pasti tidak akan terjadi. Dan akhirnya, gadis itu pun berpikir untuk mencapai

happy ending dari halaman buku yang hilang itu.


Tiba-tiba, sebuah ide cemerlang muncul di kepalanya. Cara untuk mencapai happy ending bagi mereka semua.

Hey, ini pertunjukan kan? Seperti pertunjukan di sinetron itu kan? Oh, sinetron? Butler itu mengerutkan keningnya. Yap, seperti itu. Tapi, sinetron merupakan ibarat yang jelek. Jika diibaratkan, maka ini merupakan pertunjukan opera. Kita adalah aktor, dan kamu adalah aktor utamanya. Kalau begitu, aku tahu cara untuk mencapai happy ending, gadis itu berkata sambil membuka jam besar disampingnya. Dia kemudian mengambil kedua tangan jam yang berukuran besar dan emas itu, sambil berkata kepada seluruh penghuni mansion itu. Inilah kunci nya, katanya sambil memegang kedua tangan jam itu. Aku tidak mengerti. Bisa nona jelaskan maksudnya? Iya jelaskan!! Jelaskan!! Mudah saja. Ini pertunjukan kan? Iya kan? Jika begitu, kalau seluruh aktor di pertunjukan ini menghilang mati apakah pertunjukan akan berakhir? ....... Iya kan? Haha, pertunjukan akan selesai, dan aku bisa pulang. Dan kalian, kalian juga akan senang karena halaman ending itu ditemukan. Dan happy ending pun akan tercapai.

Setelah menyelesaikan kalimatnya itu, gadis itu segera berlari dan menusukkan kedua tangan jam besar itu ke perut Master di sampingnya. [ Master is dead ] Melihat kejadian itu, sisa penghuni mansion itu berhamburan berlari. Mereka mencoba berlari dari happy ending yang ingin dicapai oleh gadis itu. Hey, hey. Kenapa kalian lari? Kenapa? OOOh!! Kalian bukan lari. Kalian menari kan, kalian bernyanyi kan, supaya lebih dramatis? Senangnya. Haha, aku senang juga. Ayo, kita lupakan segalanya dan menjadi gila.

Pertunjukan di malam itu pun akan berakhir. Gadis itu mengejar seluruh penghuni mansion itu seperti orang gila. Dia bernyanyi seperti orang gila di tengah percikan darah. Dia menari bersama orang yang ditusuknya. Dia bekerja keras banget untuk mencapai happy ending. Hingga, seluruh penghuni mansion itu mati di tangannya.

Aaah, aaah.... Semua aktor akhirnya udah pulang. Mereka terlihat sangat senang. Aku juga senang. Suara nyanyian senang mereka benar-benar.... Ah. Gadis itu sudah kehilangan pikiran sehatnya. Ah, aku harap kalian menikmati pertunjukan ini. Terimakasih. Namun, ending harus berakhir.

Happy ending dengan kematianku juga......

Gadis itu menusukkan kedua tangan jam emas itu ke lehernya. Darah memuncrat dan diapun jatuh di ruang tamu bersama ketujuh penghuni mansion itu. Kemudian, Sepi. Sunyi. Karena, Pertunjukan telah selesai.

Happy Ending pun tercapai.


>.<

Pertunjukan yang bagus, namun sayangnya ini bukan happy ending. Pembaca dari pertunjukan ini berkata ditengah gelimpangan mayat dari aktornya. Bagaimana kalau kita ulang lagi, dan mencari happy ending sekali lagi? Pembaca lainnya berkata kepada pembaca itu, mencoba untuk mengulang pertunjukan berdarah ini.

Kalau gitu, let the show begin, again, and again.

Anda mungkin juga menyukai