Anda di halaman 1dari 3

Tito Nur Adityo Nugroho 1901

Peranan Geofisika dalam Ekplorasi Minyak Bumi dan Mineral


Geofisika adalah ilmu yang menggabungkan antara ilmu Geologi dengan Fisika. Geologi sendiri adalah ilmu yang mempelajari mengenai interior bumi serta pembentukannya. Sedangkan fisika adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan mempelajari komponen zat dan interaksinya, menjelaskan sifat zat dan gejala alam yang dapat diamati. Jika dikolaborasikan, pengertian geofisika adalah ilmu yang mempelajari tentang bumi dengan memperhatikan pengukuran fisika yang ada di permukaan bumi maupun di bawah bumi. Minyak bumi dan mineral masih menjadi kebutuhan utama pada kehidupan manusia. Semakin hari, kebutuhan akan minyak bumi dan mineral bahkan semakin meningkat. Tidak dapat dipungkiri, eksplorasi tetap menjadi pilihan utama dalam mengatasi masalah ini. Untuk mengakali pencarian-pencarian ataupun eksplorasi, pengamatan secara geologi dirasa kurang cukup untuk dilakukan. Kolaborasi antara pengamatan geologi dan geofisika akan semakin meyakinkan mengenai keberadaan source dari minyak bumi maupun mineral. Geofisika memiliki peranan yang cukup penting ketika secara geologis, indikator geologinya yang bisa dicapai semakin berkurang. Seiring berjalannya waktu, metode geofisika semakin dikembangkan dalam pencarian maupun ekplorasi minyak bumi dan mineral. Metodenya pun disesuaikan dengan apa yang dicari. Dalam ekplorasi minyak bumi, bisa digunakan metode seismik pantul, gravitasi, magnetotelurik, dan resistivitas. Untuk eksplorasi mineral digunakan metode elektromagnetik, resistivitas, polarisasi-terinduksi, gravitasi dan magnetik. Selama proses ekplorasi ini tetap digunakan pengujian sampel secara geologis untuk memperoleh hasil maksimal. Metode geofisika yang digunakan antara lain: Metode seismik pantul Metode ini digunakan untuk memetakan struktur formasi bawah permukaan dengan mengukur waktu yang diperlukan oleh suatu gelombang seismik untuk kembali ke permukaan setelah dipantulkan batas antar formasi yang memiliki sifat fisika yang berbeda-beda. Pantulan gelombang tersebut ditangkanp oleh receiver yang responsif terhadap gelombang seismik. Detektor atau receiver ini dipasang di seluruh permukaan bumi dengan jarak tertentu. Waktu yang berbeda untuk diterima oelh detektor ini merupakan wujud dari bentuk struktur pada lapisan yang dilaluinya. Selain itu, dari waktu dan kecepatan gelombang yang digunakan juga bisa diketahui kedalaman dari suatu tempat di bawah permukaan serta batuan apa yang terkandung di bawah permukaan. Metode seismik bias Pada metode ini, detektor merekam sinyal seismik pada suatu jarak dari titik tembak yang lebih besar dibanding dengan kedalaman horison yang dipetakan. Gelombang itu harus menmpuh jarak horisontal yang besar melewati bumi. Waktu tempuh itu yang bisa memberikan informasi mengenai kecepatan dan kedalaman formasi bawah permukaan sepanjang lintasannya. Metode gravitasi

Tito Nur Adityo Nugroho 1901


Dalam penyelidikan gravitasi, peneliti mengukur variasi-variasi kecil gaya tarik gravitasi dari batuan-batuan dalam beberapa kilometer permukaan bumi (Garland, 1971: 142-149). Pada dasarnya batuan-batuan memiliki kerapatan yang tertentu. Dari kerapatan tersebut, didapat gaya tarik yang berbeda pula. Semakin rapat suatu batuan, gaya tarik buminya semakin besar. Suatu formasi batuan dengan kerapatan tinggi yang strukturnya membentuk seperti antiklin, akan memiliki medan gravitasi yang besar di sumbu struktur tersebut dibanding dengan di lereng-lerengnnya. Pada suatu formasi batuan dengan kerapatan yang kurang, didapat nilai gravitasi yang rendah. Metodei gravitasi ini bermanfaat ketika formasi yang diteliti memiliki perbedaan kerapatan yang sangat besar terhadap formasi di sekelilingnya. Metode ini merupakan cara efektif untuk memetakan dasar sedimen. Metode magnetik Metode ini digunakan untuk memetakan variasi medan magnetik bumi yang diakibatkan oleh perubahan strutktur, suseptibilitas atau remanensi dalam batuan di dekat permukaan. Batuan sedimen memikiki suseptibilitas yang rendah, sedangkan batuan beku dan metamorf memiliki kandungan magnetik yang cukup tinggi. Survei magnetik ini digunakan untuk memetakan struktur pada atau batuan dasar utnuk mendeteksi mineral magnetik yang terkandung didalamnya. Metode ini awalnya digunakan pada eksplorasi minyak bumi di daerah dengan struktur lapisan sedimen tertentu,yang dilihat dari topografi permukaan dasar batuan. Kemudian digunakan metode magnetik-udara untuk mengetahui tebal lapisan sediman yang menampung minyak bumi. Metode listrik Penyelidikan listrik kebumian ini digunakan berbagai macam teknik. Masing-masing taknik didasarkan pada beberapa sifat atau karakteristik listrik yang berbeda-beda dari bahan dalam bumi. Metode resistivitas dirancang untuk menghasilkan informasi tentang formasi atau benda yang memiliki konduktivitas listruk anomali. Metode polarisasi-terinduksi akan memberikan diagnostik dimana pertukaran ion terjadi pada permukaan butiran logam. Metode arus telurik dan metode magneti-telurik menggunakan arus bumi alami dan anomali-anomalinya dicari dalam perambatan arus yang melewati bahan bumi. Metode potensial-diri digunakan untuk mendeteksi adanya mineral terntentu dan bednda logam yhang bereaksi dengan elektrolit dalam bumi, hingga membangkitnkan potensial elektrokimia. Metode elektromagnetik mendeteksi anomali-anomali dalam sifat induksi dari batuan di bawah permukaan bumi. Metode radioaktif Penyelidikan radioaktif untuk mineral yang mengandung uranium telah melibatkan penggunaan alat geofisika.

Selain digunakan untuk ekplorasi mineral yang ekonomis, metode geofisika juga telah membantu dalam memnemukan cadangan logam lainnya. Contohnya bijih sulfida dan bijih besi. Logam-logam utama yang terkandung di bijih sulfida pejal adalah tembaga, nikel, timah hitam dan seng. Mineral yang paling umum mengandung logam tersebut adalah calcopirit, pyrhopirit, galena dan sphalerit. Biasanya dicirikan dengan konduktivitas logam yang tinggi. Teknik elektromagnetik, resistivitas dan polarisasi-terinduksi merupakan teknik terbaik utnuk

Tito Nur Adityo Nugroho 1901


mendeteksi perbedaan konduktivitas semacam itu. Untuk bijih besi, mengandung magnetit dan hematit yang memiliki suseptibilitas magnetik tertinggi diantara semua mineral, dan metode magnetik dirasa paling cocok untuk mencari besi dalam bentuk ini. Selain itu, metode gravitasi juga bisa digunakan untuk mencarai mineral ini, karena kerapatan magnetit dan hematit seringkali lebih besar daripada kerapatan batuan induknya. Dari pemaparan diatas, telah diuraikan bagaimana pentingnya peran geofisika dalam ekplorasi minyak bumi dan mineral di samping memperhatikan sisi geologinya. Metode geofisika sangat penting karena minyak bumi dan mineral yang berada dalam perut bumi tidak selamanya dapat diamati secara langsung melalui singkapan di permukaan. Oleh sebab itu, digunakan metode geofisika untuk membantu dalam eksplorasi minyak bumi dan mineral

Pustaka: Sumardi, Yos. 1997. Peranan Geofisika Dalam Eksplorasi Minyak Bumi dan Mineral. Cakrawala Pendidikan No. 3, Tahun XVI, Nopember 1997, h.117

Anda mungkin juga menyukai