Anda di halaman 1dari 18

NOMOR 1 a.

Ringkasan Numerik (mean, median, modus, kuartil, maksimum, minimum, variansi dan standar deviasi) dari data lama waktu antrian (dalam menit) dalam suatu rumah sakit untuk menunggu diperiksa seperti berikut ini : 3.6 1.2 3.1 0.2 3.1 0.9 1.9 1.9 1.1 1.2 1.1 0.8 1.1 2.1 1.0 2.3 1.4 1.1 1.4 0.3 0.5 1.2 1.1 0.7 0.6 1.3 0.8 0.7 4.5 1.6 1.1 2.5 0.5 0.3 1.3 1.7 1.6 0.8 0.4 1.0 1.7 0.7 1.8 5.2 0.4 0.6 0.6 1.3 0.2 0.3 0.9 1.8 1.8 2.2 2.8 1.1 1.8 0.4 0.8 0.6

Langkah-langkah : 1) Membuat kolom pada variable view dan mengisinya. Name, digunakan untuk mengisikan nama variable. Nama variable bebas sesuai keinginan. Dalam kasus ini kita akan menggunakan lama_antrian sebagai nama variable nya Type, digunakan untuk menentukan type dari data. Kita menggunakan type numeric karena data-data yang akan kita entry berupa angka Width, digunakan untuk menentukan lebar kolom yang dikehendaki Decimals, untuk menentukan banyaknya angka desimal yang dikehendaki Label, digunakan untuk memberikan penjelasan lebih rinci tentang nama variabe

2) Memasukkan data lama waktu antrian pada data view kolom variabel lama_antrian

3) Memilih menu Analyze Descriptive Statistics Frequencies

Kemudian akan muncul kotak dialog seperti berikut :

Lalu memasukkan lama_antrian ke dalam kotak Variable(s) dan klik Statistics

4) Memberi checklist untuk statistik frekuensi apa yang akan kita buat, yaitu mean, median, mod, quartiles, variances, maximum, minimum, std. deviation. Kemudian klik continue lalu OK.

5) Akan muncul output seperti berikut ini pada SPSS Viewer

Dari data tersebut dapat diketahui median atau nilai tengah setelah data diurutkan adalah 1,100 menit. Mean atau rata-ratanya adalah 1,367 menit. Modus atau nilai yang paling sering keluar adalah 1,1 menit. Standar deviasinya 1,0027, variansinya 1,005. Nilai minimumnya 0.2 dan maksimumnya 2. Quartilnya 0,7 1,1 dan 1,8 b. Membuat Boxplot 1) Buka data terlebih dahulu pada Data View 2) Memilih menu Graphs Legacy Dialogs Boxplot.

3) Kemudian memilih simple dan summaries of separates variables kemudian klik define.

4) Memasukkan lama_antrian ke boxes Represent lalu klik OK

5) Muncul output pada SPSS Viewer seperti berikut

6) Boxplot tersebut mempunyai distribusi yang tidak simetris terhadap ukuran pusatnya. Terlihat dari output bahwa data cenderung menjurai keatas, maka perlu dilakukan transformasi agar berdistribusi normal/simetris. Transformasi yang cocok adalah dilakukan dengan menggunakan transformasi . Caranya memilih menu Transform Compute Variable. Akan muncul kotak dialog berikut :

7) Mengisi kotak target variable. Pada kotak function group pilih All, dan pada kotak Functions and Special Variables pilih SQRT. Klik SQRT sebanyak 2 kali hingga SQRT muncul pada kotak Numeric Expression. Lalu memasukkan lama_antrian ke kotak Numeric Expression seperti berikut ini dan klik OK

8) Akan muncul variable baru bernama DEP. Buat boxplot lagi dengan variable DEP yang dimasukkan ke Boxes Represent. Sehingga akan muncul output sebagai berikut :

9) Dari boxplot tersebut masi terlihat data menjurai keatas. Untuk itu lakukan transformasi log(x). Dengan cara pilih menu Transform Compute Variable. 10) Mengisi kotak target variable. Pada kotak function group pilih All, dan pada kotak Functions and Special Variables pilih LG10. Klik LG10 sebanyak 2 kali hingga LG10 muncul pada kotak Numeric Expression. Lalu memasukkan DEP ke kotak Numeric Expression seperti berikut ini dan klik OK.

11) Akan muncul variable baru bernama DEP1. Buat boxplot lagi dengan variable DEP1 yang dimasukkan ke Boxes Represent. Sehingga akan muncul output sebagai berikut :

12) Boxplot tersebut sudah simetris sehingga tidak perlu dilakukan transformasi lagi. c. Membuat tabel Distribusi dan Kontingensi 0,2 0,7 kode 1 0,8 1,3 kode 2 1,4 1,9 kode 3 2,0 2,5 kode 4 2,6 3,1 kode 5 3,2 3,7 kode 6 3,8 4,3 kode 7 4,4 4,9 kode 8 5,0 5,5 kode 9 Langkah-langkah : 1. Setelah data diinput, pilih menu Transform Recode into different. Dan masukkan variable lama_antrian ke dalam kotak Numeric Variable(s). Name pada Output Variable diberi nama = int dan Label diisi interval, seperti pada tampilan berikut :

2. Klik Change. Klik tombol Old and New Values, klik Range, pada Range diisi 0.2, pada through diisi 0.7, pada Value diisi 1, kemudian klik Add. Langkah ini dijalankan sampai 9 kali, karena tabel frekuensi yang kita coba ada 9 kelas.Sehingga muncul kotak dialog seperti berikut :

3. Selanjutnya Continue dan OK. Akan muncul variabel baru dengan nama int yang berisi kelas-kelas interval dari masing-masing nilai. 4. Kemudian buka variable view, pada variabel int, kolom value klik tombol ... sehingga keluar menu. Pada value diisi 1, dan label 0.2-0.7 dan seterusnya hingga value=9 dan label 5.0-5.5 Sehingga hasilnya sbb :

5. Setelah di klik OK, kembali ke Data View dan pilih menu Analyze Descriptive Statistics Frequencies. Lalu masukkan interval(int) ke kotak Variable(s). Lalu akan muncul output pada SPSS Viewer seperti berikut :

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa nilai interval : 0,2 0,7 sebanyak 17 0,8 1,3 sebanyak 21 1,4 1,9 sebanyak 12 2,0 2,5 sebanyak 4 2,6 3,1 sebanyak 3 3,2 3,7 sebanyak 1 3,8 4,3 sebanyak 1 4,4 4,9 sebanyak 1 5,0 5,5 sebanyak 1

NOMOR 2 a. Tabel Frekuensi Kategori 1) Menentukan variable melalui Variable View yaitu usia, jumlah, disease, dan total. Variabel Jumlah merupakan total usia yang <=25 atau >25 yang berpenyakit cervical cancer maupun control . Variabel Total merupakan total yang berpenyakit cervical cancer atau control dengan usia <=25 maupun >25.

2) Pada variable usia, kolom values klik tombol ... sehingga keluar menu. Pada value diisi 1, dan label <=25. Klik add. Isikan lagi valuenya dengan angka 2, dan label >25. Sehingga tampilan sebagai berikut :

3) Pada variable disease, kolom values klik tombol ... sehingga keluar menu. Pada value diisi 1, dan label cervical cancer. Klik add. Isikan lagi valuenya dengan angka 2, dan label control. Sehingga tampilan sebagai berikut :

4) Kemudian tampilan Variable Viewnya akan seperti berikut :

5) Pada Data View, isikan data-datanya seperti berikut ini

6) Kemudian klik variable usia, lalu klik DataWeight Cases Weight Cases by. Masukkan variable jumlah ke dalam kotak frequency variable lalu klik OK

7) Untuk membuat tabel frekuensi kategori usia, klik Menu AnalyzeDescriptive Statistics Frequencies

8) Kemudian akan muncul kotak dialog sebagai berikut dan masukkan variable usia ke kotak Variable(s), klik OK

9) Muncul output pada SPSS Viewer sebagai berikut :

Dari tabel tersebut dapat diketahui usia yang <=25 sebanyak 245 atau 68,2%. Sedangkan usia yang >25 sebanyak 114 atau 31,8%. Sehingga total keseluruhan dari kedua kelompok usia adalah 359.

10) Kemudian klik variable disease pada data view, lalu klik DataWeight Cases Weight Cases by. Keluarkan variable jumlah, lalu masukkan variable total ke dalam kotak frequency variable lalu klik OK.

11) Untuk membuat tabel frekuensi kategori disease status, klik Menu AnalyzeDescriptive Statistics Frequencies. Masukkan variable disease ke kotak Variable(s), klik OK

12) Muncul output pada SPSS Viewer sebagai berikut :

Dari tabel tersebut dapat diketahui yang menderita cervical cancer sebanyak 49 atau 13,6%. Sedangkan yan control sebanyak 310 atau 86,4%. Sehingga total keseluruhannya adalah 359.

b. Tabel Frekuensi Kontingensi 1) Memuat variablenya di Variable View berupa data, usia, dan disease. Pada variable usia, kolom values klik tombol ... sehingga keluar menu. Pada value diisi 1, dan label <=25. Klik add. Isikan lagi valuenya dengan angka 2, dan label >25. Sehingga tampilan sebagai berikut :

2) Pada variable disease, kolom values klik tombol ... sehingga keluar menu. Pada value diisi 1, dan label cervical cancer. Klik add. Isikan lagi valuenya dengan angka 2, dan label control. Sehingga tampilan sebagai berikut :

3) Kemudian tampilan Variable Viewnya akan seperti berikut :

4) Pada Data View, isikan data-datanya seperti berikut ini

5) Kemudian klik variable data pada data view, lalu klik DataWeight Cases Weight Cases by. Masukkan variable data ke dalam kotak frequency variable lalu klik OK

6) Untuk membuat tabel frekuensi kontingensi, klik Menu AnalyzeDescriptive StatisticsCrosstabs. Masukkan variable disease ke kotak Variable(s), klik OK

7) Masukkan variable usia pada kotak Row, dan variable disease pada kotak Column, klik OK

8) Akan muncul output pada SPSS Viewer seperti berikut :

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa kelompok usia <=25 yang menderita cervical cancer sebanyak 42, dan kelompok usia <=25 yang control sebanyak 203. Total kelompok usia <=25 yang berpenyakit cervical cancer maupun control sebanyak 245. Kelompok usia >25 menderita cervical cancer sebanyak 7, dan kelompok usia >25 yang control sebanyak 107. Total kelompok usia >25 yang berpenyakit cervical cancer maupun control sebanyak 114. Sedangkan yang menderita cervical cancer keseluruhan sebanyak 49 dan yang control keseluruhan sebanyak 310. Sehingga total keseluruhannya adalah 359.

LAPORAN I

PRAKTIKUM BIOSTATISTIKA

Disusun Oleh : Hanum Putri Cahyaningrum 11/314419/DPA/03932 PROGRAM STUDI DIPLOMA III REKAM MEDIS SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2013

Anda mungkin juga menyukai